Thursday, 16 April 2009

tentang alga

MEKANISME TRANSPORTASI NUTRIEN
PADA ALGAE

ABSTRAK

Semua mahkluk hidup memerlukan makanan, begitupun untuk algae. Kebutuhan pokok algae yaitu unsur-unsur makronutrien dan mikronutrien di perairan, selain itu elemen terbatas yang meskipun kecil jumlah dan konsentrasinya tetapi berpengaruh untuk pertumbuhan dan perkembangan jaringan algae. Elemen-elemen yang selalu ada di perairan seperti : C, H, O, N, S, P, K, Cu, Mn, Zn, Mg, Mo, Na, Ca, Co, V, Se, Si, Cl, B, dan I dengan konsentrasi yang bervariasi. Tipe nutrien yang lain seperti cyanocobalamin (B12), tiamin, dan biotin yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan, fotosintesis dan pembentukan senyawa fikokoloid.
Konsentrasi nutrien akan memberikan indikasi apakah nutrien tersebut menjadi faktor pembatas di perairan tersebut untuk jaringan algae, sedangkan ratio atau perbandingan yang diambil oleh suatu species tertentu, berbeda dengan ratio yang diambil oleh species algae lainnya.
Nutrien sebagai makanan bagi algae masuk melalui suatu mekanisme transportasi ke membran sel lalu dinding sel kemudian ke plasmalemma dan berakhir di sitoplasma. Transportasi nutrien ke jaringan algae diketahui melalui empat cara yaitu adsorpsi dengan pergerakan melewati batas air di sekitar sel, transport pasif dengan menggunakan protein baik intrinsik maupun ekstrinsik yang masuk melewati lapisan lemak dan meyebar ke permukaan air-lemak yang larut dalam fase aqueous, difusi fasilitatif dimana pembawa mengikat ion pada membran luar dan membantu nutrient masuk ke membran di bagian dalam, serta transport aktif yaitu dengan memindahkan ion-ion melewati membran yang memiliki konsentrasi yang lebih besar dengan bantuan enzim.
Dengan demikian pengetahuan akan nutrien dan mekanisme masuknya ke jaringan algae dapat membantu akuakulturis dalam usaha marikultur algae untuk memacu pertumbuhan dan perkembangan algae.



Tuesday, 14 April 2009

Selamat HUT Mgr Jos

Aku mau mengucapkan SELAMAT HUT yang ke 69 kepada
Uskup Manado, Mgr Josef Suwatan, MSC

Hut Mgr Jos sebenarnya jatuh pada tgl. 10 April 2009, tetapi hari itu bertepatan dengan Wafatnya Isa Almasih, tentu bagi umat Katolik hari itu merupakan Perayaan Kudus untuk mengenang wafat Nya, Jesus Kristus. Seluruh gereja di keuskupan Manado merayakan Misa di sore hari, seperti stella yang masuk di Gereja St. Mikael Perkamil misa dimulai jam 3 sore. Entah memang seperti itukah tetapi suasana saat itu memang sangat mendukung dimana menjelang wafat-Nya angin dan hujan, cuaca kelabu menyelimuti alam ........ memang kuasa Tuhan tak terbantahkan... peristiwa dan suasana ditampilkan Tuhan di masa saat ini. Saya percaya inilah Kuasa Ilahi.

Senin malam 13 April 09, di wisma Keuskupan tempat Mgr tinggal diadakan perayaan Syukur HUT beliau tetapi sekaligus Paskah bersama. Mgr Jos open house saat itu. Cukup banyak umat yang tahu acara tersebut datang ingin mengucapkan SELAMAT kepada beliau.

Stella di telpon oleh Sr. Cathrien Taroreh yang mengabarkan acara itu. Untuk Uskup kami terkasih pasti di bela-belain datang untuk sekedar berjabat tangan dan turut larut bersama kegembiraan Mgr di hari itu. Karena hari itu Stella membawa kamera, jd pasti mau dong untuk dapat kesempatan bisa foto lagi dengan Mgr Jos....... he..he..... (oya, disebelah Mgr ada Pst Chris Santie, sekretaris Keuskupan).

Dari CHOICERs yg hadir dari Kordis sampai peserta membawakan 1 lagu untuk beliau.

Selamat HUT Mgr Jos.... Tuhan senantiasa serta kita. Banyak doa dan harapan untuk Mgr Jos terkasih. Semoga rahmat terus dicurahkan dalam kehidupan pribadi, Imamat dan karya Mgr di Keuskupan Manado. Saya yakin hidup Mgr membawa banyak berkat bagi banyak orang, termasuk dalam kehidupanku dan keluarga.
Dominus Vobiscum.

Thursday, 9 April 2009

HUT Ibunda tercinta


Tanggal 9 April 2009 bersejarah juga dan akan selalu teringat bahwa :

Hari ini ibuku tercinta ...... mami ku tersayang ber Ulang Tahun yang ke 60.

Tuhanku, sayangi ibuku, peluk selalu ia dalam cintaMu. Di masa tuanya, biarpun untukku pribadi sosok mami sepertinya awet aja, tidak kelihatan seperti wanita berumur 60 tahun.... biarpun beliau sarat dengan pengalaman hidup tetapi ketegarannya, kemandiriannya, perhatiannya kepada keluarga, pengorbanannya tak terhingga untuk kami anak-anaknya, sifat melayani dan merawatnya tidak bisa ku bandingkan. Saya sangat menyayanginya...

Jagai mamiku Tuhan selalu.... berikan ia kebahagiaan sejati. Amin.

Seiring dengan itu, hari ini juga merupakan Pesta Rakyat yaitu adanya PEMILU. Orang-orang yg sudah terdaftar berbondong-bondong datang ke TPS untuk memilih partai dan calon legislatif yang diinginkan untuk duduk mewakili suaranya dalam hal pengelolaan negara ini.
Yah.... saya juga datang ke TPS bersama mami untuk ikut serta berpartisipasi, biarpun mungkin soal pengaruh atau tidaknya suaraku...... dan apakah wakilku yg ku pilih terpilih tidak, masuk tidak ke dewan....... tinggal lihat hasilnya nanti deh.....

Pulang dari TPS bersama teman-teman mamiku yg juga tetangga dekat pada ke rumah ucapin selamat dan makan bersama di rumah........ karena acara informal, saya merasa justru ramai aja dan bisa apa adanya la yaww...... istilah bahasa Manado sih... 'biar cuma dabu-dabu, tapi temannya ada tinoransak, pangi, ayam rica, ikan mas/mujair bakar dan woku daun, sayur popaya pait, acar, sup brenebon", pokoknya puas deh makannya....... penutup ada puding (percobaanku ha..ha..) dan kue tart (krn mami yg berHUT, ya saya dong yang buatin).
Karena juga udah liburan jadi bisa bantu mami masak dan bersih-bersih rumah. Pokoknya hari ini aku happy deh ...........

Tuesday, 31 March 2009

Being Single is My Privilege

There are so many reasons why single-time is a privilege for me. Such as :
- A Lotta Choice ; banyak pilihan dalam hidup, dari hal yang paling sepele bersenang-senang dengan teman sampai hal yg serius menentukan prioritas hidup.
- Stress Free ; dari sudut pandangku sih beban seorang lajang lebih kecil daripd org yg sudah menikah. Baik buruknya ya.. ditentukan oleh diri sendiri. So stress jauh-jauh deh ……
- More Excuse ; Mau kerjain kerjaan rumah kek, mau bangun telat kek, nggak tahu masak or flirting dengan siapa yg ku suka…… orang lain tidak terlalu peduli ..he..he… so what gitu?
- More flexibility ; lakukan hal spontan, bebas dan fleksibel adalah hal terbaik yg dimiliki seorang lajang. Ya kan?
- Master of My Own ; menentukan apa saja yang diinginkan, melakukan sesuai keinginan dan mengendalikan apa yang tidak disukai…. Benerr tidak?
- Many Opportunity ; kesempatan melakukan banyak hal lebih terbuka, dari studi lanjut, training ke mana pun, traveling mau sendiri maupun dengan teman-teman… masuk club mana yg sesuai kepribadian… pokoknya kesempatan terbuka lebar deh… termasuk berteman dengan siapa aja…

The ways to enjoy my Privilege are :
Punya banyak kesempatan menikmati masa lajang, sayang dong bila tidak dimanfaatkan secara maksimal… Begitu banyak ‘golden moment’ yang akan membuat hidupku penuh warna, antara lain :
- Bisa melanjutkan studi sampai jenjang setinggi-tingginya sesuai keinginan
- Bisa mengejar karir bila memang jenjang karir ada dalam kantor/perusahaan
- Bisa memperbanyak jaringan dengan kegiatan apa saja, termasuk aktifitas social dan gereja
- Bisa masuk menjadi anggota banyak komunitas
- Berteman dengan lebih banyak pria. Iyalah… belum terikat kan? So what gitu loch
- Berjalan-jalan dengan teman pria…. Enak loh lebih diperhatikan biasanya he..he…
- Bisa kencan dengan pria yang mungkin jauh dari criteria (so what?)
- Nongkrong dengan teman di cafĂ©, ngobrol banyak hal…….
- Travelling bisa kapan saja bila memang mau
- Lebih mandiri dan tidak terlalu bergantung dengan orang lain
- Tidak takut or nyesal bila seluruh gaji abis untuk sesuatu yg memang diimpikan(kalau udah ada pasangan kan,,, mana bisa??)
- Melakukan ritual treatment ; mau meni-pedi kek, crembath, massage, ikut kelas menari kek, kursus selam … wah terserah
- Atur tempat tinggal/apartemen bila tinggal sendiri sesuai maunya kita
- Ikut kegiatan memacu adrenalin, mumpung belum ada yang suka melarang he..he…
- Belajar banyak hal baru
- Mempelajari hal baru, lebih banyak waktu tanpa sibuk dengan urusan domestic/RT
- Melakukan hal menyenangkan tanpa mereka tahu, contohnya hadiah kejutan untuk ortu or teman dekat… pasti perasaan langsung happy deh sesudahnya… coba aja.
- Bisa koleksi apa saja yg disukai… nggak ada yg larang kan.
- Fall in love…. bisa many times ha…ha…ha…..

Mungkin banyak teman mengalami seperti yang ku alami saat ini…… pengalaman dan pemikiran yang tertuang semoga bisa jadi inspirasi untuk teman-teman ku yang masih happy men-jomblo or single-happy or whatever lah istilahnya…….. (Thanks CHIC untuk artikelnya... it's inspirational)
Pantes aja Oppie Andaresta menulis kan lagu nya dan setelah ku dengarkan I am AGREE with that and gue bangeeeet ha..ha..ha…

Lirik Lagu: Single Happy
Lagu: Oppie Andaresta
——————————————————
Mereka bilang aku pemilih dan kesepian
Terlalu keras menjalani hidup
Beribu nasehat dan petuah yang diberikan
Berharap hidupku bahagia

Reff :
Aku baik-baik saja
Menikmati hidup yang aku punya
Hidupku sangat sempurna
I’m single and very happy

Mengejar mimpi-mimpi indah
Bebas lakukan yang aku suka
Berteman dengan siapa saja
I’m single and very happy

Mereka bilang sudah saatnya karena usia
Untuk mencari sang kekasih hati
Tapi ku yakin akan datang pasangan jiwaku
Pada waktu dan cara yang indah

Aku baik-baik saja
Menikmati hidup yang aku punya
Hidupku sangat sempurna
I’m single and very happy

Mengejar mimpi-mimpi indah
Bebas lakukan yang aku suka
Berteman dengan siapa saja
I’m single and very happy
I’m single and very happy

Waktu terus berjalan
Tak bisa ku hentikan
Ku inginkan yang terbaik untukku

Expression in My Birthday

HUT ku 25 Maret 2009

Hari ini aku bahagia ….karena Tuhan menganugerahkan 1 tahun umur ku bertambah dalam angka, tapi berkurang kesempatan untuk hidup di dunia ini…….. ya kan?

Seminggu sebelum HUT sempat terpikir untuk mengambil cuti dan berlibur….. tapi banyak hal harus diselesaikan, termasuk tugas-tugas harian di kantor dan juga di kepanitiaan untuk acara alumni SMANSA, ditambah ada hal yg mesti dibuat untuk kontribusi ku di WOC nanti.

Teman-teman dekatku (especially Maya), mengusulkan untuk merayakan bersama mereka di hari ini. Ikut kata hati sih, aku ingin melewatkan hari lahirku ini bersama orang-orang yang ku sayangi…. Ada bos bosku di kantor, teman-teman kantor, teman-teman gank , dan keluargaku. Orang-orang yang selama ini selalu mendukungku, mempercayaiku, memperhatikan dan memang kurasakan kasih sayang mereka kepadaku ……. Tetapi timbul pemikiran lain, agar di masa Prapaskah ini lewati saja semuanya dengan biasa tetapi SYUKUR lebih diperbanyak.

Harapan dan keinginan kadang memang tidak seperti yang diharapkan dan kenyataan saat ini. Walaupun begitu AKU HAPPY dengan perhatian yang tulus dan kasih sayang dari orang-orang yang tidak pernah lupa akan HUT ku, biarpun tidak ku rayakan bersama mereka.

Merefleksikan kembali hal yang mengesankan :
Dari semalam menjelang HUT ku, aku di kamar sendiri merenung apa saja yang sudah terjadi, apa saja yang ku dapatkan selama ini, apa saja yang membuatku bahagia dan apa saja yang mengecewakanku setahun ini. Ternyata di tahun ini banyak kebahagiaan (yang tidak dapat disebutkan satu persatu), yang menonjol adalah apa yang selama ini kuinginkan akhirnya bisa terealisasi….. apa itu? (masih ingin disimpan sendiri).
Hal-hal yang mengecewakan juga terjadi… sudah dimaafkan……
Trima kasih Tuhan, Stella selalu percaya waktu akan membuktikannya, akhirnya toh mereka sendiri yang keki denganku setelah apa yang ia katakan dan buat terhadapku. Tanpa aku harus mengupayakan apa pun, ku jalani hari dengan biasa saja, kerja biasa saja, bergaul biasa saja, malah pengalaman ku lebih bertambah-tambah setiap harinya……. Ku syukuri semuanya itu. Besi akan jadi bila ditempa dengan keras dan panas, mungkin definisi ‘keras dan panas’ berbeda untuk tiap orang, tetapi semuanya dimaksudkan untuk mendapat hasil yang terbaik. Eh ...... sementara merenung masuk beberapa sms dari orang/teman yg sangat sayang dan selalu ingat akan HUT ku. Terima kasih ya........

Terima kasih yang tulus dari dasar hati yang paling dalam untuk orang-orang yang selalu ada dan selalu mau menjadi bagian dari hidupku. Orang-orang yang tulus mengucapkan selamat yang berada di dekatku dan juga di jauh sana, lewat media apa pun ; mau bersalaman langsung, via sms, telpon langsung, via email, dan via facebook. Apapun medianya Stella senang mereka tidak lupa, ingin menunjukkan perhatian dan aku juga bersyukur karena merasa ‘selalu diingat’, karena memang mereka adalah bagian hidupku, dan aku adalah bagian dari kehidupan mereka. Terima kasih untuk kado dari temanku di Inggris, yg pasti berguna untukku. I'm glad that you are still care of me & my family.
Terima kasih juga untuk kado (yg dibilang) sederhana darimu yang diperuntukkan untukku, saya tahu bukan kesederhanaan tsb yg ingin diungkapkan, tetapi kasih nyata bahwa You Care of me. I put it on my desk, so I can see it everyday :-)

Syukur dan terima kasih untuk :
Papi dan Mami tersayang, padahal Mami yang biasanya mau masak apa pun yang ku minta, karena sakit tidak bisa, tetapi toh biarpun tinggal meminta Papi mixer untuk buat Kue Tart HUT ku, tetap ia mesti bela-belain buat. Sudah tradisi dalam keluarga siapapun yg ber-HUT di rumah pasti ada Kue Tart (identik memang dengan perayaan HUT). Padahal untukku pribadi, tanpa itu pun Stella tidak akan merasa tidak diperhatikan atau merajuk kayak anak kecil he..he….

Di kantor, kuingin berbagi biarpun hanya sepotong kue tart kepada semua karyawan, tanpa kecuali (yg masuk kantor pada hari itu) disuguhin kue tersebut. Terima kasih untuk Tante Femy dan Tante Lance yang bagikan ke seluruh karyawan di tempatnya masing-masing). Biar bagaimanapun selama kurang lebih 8 jam aku berada bersama mereka, ada yang ketemunya setiap hari, ada yang jarang……. Tapi mereka adalah bagian dari hidupku, ada atasan dan rekan-rekan kerja, sesama dosen maupun staf administrasi, semua cleaning service dan security kantor. Aku tidak ingin ada yg terlewatkan.

Malamnya, kami sekeluarga makan malam bersama. Restoran Raja Sate menjadi pilihanku untuk melewati perayaan sederhana bersama keluargaku tercinta. Orang-orang yang sungguh mencintaiku dengan tulus hati, men-supportku selalu dan tentu saja rela berkorban untuk ku, putri kesayangan mereka.

Aku tidak ingin melupakan siapa saja yang sudah mengucapkan Selamat pas di hari itu, serta Doa dan Harapan yang baik bagi hidupku selanjutnya :
- Keluargaku : Mami, Papi, Michael, Neni, Tante Sar dan Tante Ida (Bandung), Yeddy Ombuh (Jepang).
- Para pastor : Pst. Revi, Pst. Herman, dan Pst. Agus M
- Teman-teman kantor : Neta, Teddy, Meitty, Ivonne, Debby P, Egi, Tome, Yuni, Ibu Vonny, Threis, Leidy, Lucy, Meytha, Ronald, John & Merie Laure, Bobby, Mukti, Tius, dll.. (siapa lagi ya?)
- Teman-teman kuliahku & alumni IK : Lita Pantouw (Jkt), Maya Sekoh(Mdo), Nora Ticoalu (Airmadidi), Gustaf Mamangkey (dari Australia), Ellva Rori (Timika), Willy Wardoyo (Jakarta), Dennie Mamonto (Jakarta), Jusak (Jepang), Maikel Karouwan (Mdo), Yuvi Karouwan (Jkt), Agnes Lapian, John Wantania (Mdo), teman-teman yg tergabung dlm alumni_itk_unsrat@yahoogroups.com
- Teman alumni SMANSA : Sherly Khosama (Mdo), Sonya Salonder(Texas, USA), Eka Oroh (USA), Fella Warouw(Jepang), Mecha Chandra(Berau-Kaltim), Carren & Fonny (Singapura), Stevy Kaunang (Jkt), Santo Massie (USA), Imelda Sulimto (USA), Amanita Muskaria (USA), Peggy Mapandey (Jkt), Jacky K (Mdo), Framy Tangel (Jkt), Vina (Malang), Terry Kepel (Jakarta), Jo, Nancy P (Kaltim), semua yg tergabung smansa92_alumni@yahoogroups.com
- Teman-teman SMP ku : nggak nyangka eui, udah 20 thn tidak ketemu tetapi begitu ketemu akrabnya bukan main…. Thanks to Achen Pelengkahu (dari Jkt), Lusy Talumikir (Jkt), Veron Tumangken, Rein Mamuaya, Herry Anwar, Marlein Masengi, Edwin Wilar. Dan ada juga Yulizar (dari Bali), Zulkarnain (Gorontalo), pokoknya happy deh dengan mereka. Karena ada di Manado jd skalian ngumpul... nggak puas makan-makan lanjut deh mereka karaoke he..he... aku pamit eh mereka lanjut...
- Teman Choice, gereja, kenalan, dll : ada Audy, Darna, Paul, Dhio, Pinkan K, Iwan, dll (sapa lagi ya??)

Pokoknya hari ini sungguh Ku syukuri, banyak berkatnya lewat orang-orang yang ‘care’ dengan keberadaanku apa adanya. Tuhan saja yang akan membalas semua kebaikan anda dengan caranya. Amin.

Tuesday, 24 March 2009

Hut Imamat ke 44 Pst J. Mengko

Dengan hati yang gembira, Stella mau ucapkan :
Selamat HUT Imamat ke 44 untuk Pst. Johanis Mengko, MSC terkasih
(24 Maret 1965 - 24 Maret 2009)
Seperti Motto Tahbisannya :
" Illum Oportet Crescere Autem Minui"
(Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil)
Johanis 3 : 30
Tuhan akan terus menyertai sampai akhir karya, pelayanan dan pengabdian Pastor kepadaNya dan umatNya di manapun engkau ditempatkan.
Itu doa pagi yang sempat kuucapkan untuk Pst Mengko terkasih.

Salam sayang dari : Mami, Papi, dan Michael adikku.

Wednesday, 18 March 2009

Memilih Pria ku


Memilih Calon Suami dari Kemampuannya

Rabu, 18 Maret 2009 09:40 WIB (Kompas.com)

Ada pepatah yang mengatakan, "When you meet someone who can cook and do housework, don't hesitate a minute, marry him (Ketika Anda menemui seseorang yang bisa memasak dan melakukan pekerjaan rumah tangga, jangan ragu semenit pun, nikahi dia)."

Tentu saja, hanya karena pria yang Anda kenal ini pintar memasak, tidak lantas Anda dapat menerima begitu saja lamarannya. Pepatah di atas bermaksud memberikan penekanan, apa yang dapat dilakukan pria tersebut untuk Anda dalam kehidupan yang nyata nantinya, itulah yang terpenting untuk Anda. Memasak hanyalah salah satu contohnya.

Namun berdasarkan pernyataan tersebut, menarik bila kita gali lebih lanjut, apa saja sih kemampuan pria yang patut dipertimbangkan saat memilihnya menjadi pendamping kita selamanya? Tidak berarti sebagai istri kita tinggal ongkang-ongkang kaki, tetapi alangkah teduhnya bila memiliki suami yang cekatan dan serba bisa. Betul, tidak?
"Pria yang melakukan pekerjaan rumah akan memberikan ekspresi kepedulian dan perhatian bagi wanita," kata Joshua Coleman, psikolog dari San Francisco, dan penulis The Lazy Husband: How to Get Men To Do More Parenting and Housework. Tentu saja, Si Dia tak harus menguasai semua hal di bawah ini. Bila ia mampu melakukan dua hal saja, tentu sudah cukup baik.

  • Mampu bertukang. Tentu, calon suami tak harus punya kemampuan membangun rumah. Bertukang di sini hanya dalam konteks minor problems, alias mengatasi kerusakan kecil di rumah. Contohnya, memperbaiki keran air yang rusak, mencat dinding, atau membuat peralatan sederhana dari kayu. Enggak lucu kan, kalau Anda yang harus memanjat genteng bila ada genteng bocor?

  • Mengerti dasar permesinan. Ia tahu apa yang salah jika ada bunyi-bunyi aneh pada mobil Anda, cekatan dalam mengganti ban dalam keadaan darurat, dan cukup peduli untuk melakukan perawatan rutin kendaraan Anda di bengkel.

  • Mampu berkebun. Ia tahu bagaimana mencangkul, dan sekadar menanam rumput di halaman. Ketika rumput liar tumbuh di antara tanaman Anda, ia segera membabat dan merapikannya.

  • Memahami dasar perlistrikan. Hampir semua aktivitas kita sekarang melibatkan barang-barang elektronik. Pastikan Si Dia mengetahui bagaimana memasang colokan listrik atau memasang lampu baru, mengetahui berapa kapasitas listrik yang mencukupi bila ada begitu banyak benda elektronik di rumah, juga mengerti bahwa kabel-kabel listrik yang simpang-siur di sana-sini dapat mengakibatkan korsleting sehingga peduli untuk merapikannya.

  • Memasak masakan sederhana. Tak perlu menuntutnya untuk mampu memasak ala chef di restoran ternama. Cukup bila ia mampu dan bersedia memasak mi rebus, nasi goreng, atau membuat jus sendiri. Gunanya, bila Anda sakit ia tahu makanan apa yang membuat Anda merasa nyaman. Selain itu, bila Anda sedang tak di rumah, ia juga bisa mengurus diri sendiri.

  • Melakukan pekerjaan rumah tangga lainnya. Ia tidak canggung saat harus mencuci baju, mencuci piring, menyetrika, atau menyapu. Pria-pria seperti ini umumnya sudah biasa bekerja sejak kecil dan bukan tipe pria yang membeda-bedakan peran sosial berdasarkan gender. Anda akan senang bekerja sama dengannya. (kebayang dong kalu akunya sakit, yah dia bisa sangat membantu). Dengan begitu menunjukkan juga perhatiannya dan kasih sayang kepada istrinya.

ha..ha..... akhir-akhir ini banyak ditanyain kepadaku....... pas lah bila artikel dari Kompas ini kutampilkan...... artinya.... ini hal-hal konkrit yg harus dimiliki untuk bisa jadi pendamping nantinya... tentu ada juga hal lainnya..... (who is he, anyway?)

Tuesday, 3 March 2009

WE CHOICE angk. 30

Ikut WeekEnd CHOICE

(27-28 Peb-1 Maret 09) di Biara Savelberg-Lotta
Apa itu?

Choice adalah sebuah gerakan yang melayani kalangan muda-mudi dewasa dengan tujuan mengetengahkan kembali semangat hidup kristiani yang berlandaskan kasih dalam relasi dengan sesama baik dalam keluarga, lingkungan kerja, sekolah, organisasi dan lingkungan wilayah paroki atau GEREJA, serta untuk mengamalkan dan menyatakan semangat hidup kita yang baru dalam bersikap dan bertindak.
Kegiatan pelayanan ini dilaksanakan melalui suatu weekend Choice dalam bentuk kesatuan paket yang diberikan dengan metode group encounter atau pertemuan kelompok, yang berlangsung dari hari Jum’at pukul 17.00 sampai dengan Minggu pukul 18.00.

Sebuah WE Choice biasanya dilayani oleh 8 orang pembimbing atau fasilitator yang terdiri dari:÷ Seorang Imam÷ Seorang Suster÷ 2 Pasutri atau pasangan suami-istri dan÷ Sepasang muda-mudi. Komposisi ini merupakan gambaran gereja yang lengkap.
Nilai-nilai Choice berdasarkan pada ajaran Katolik, namun sejauh yang bersangkutan bisa dan bersedia mengikutinya secara lengkap, juga menerima peserta yang non-Katholik (simpatisan atau agama lain), walau prioritas utama tetap untuk mereka yang beragama Katolik.
Choice yang diambil dari kata choose, yang berarti memilih, dan memilih adalah suatu keputusan, jadi dengan memilih, anda memutuskan.
Apa sebenarnya yang ditawarkan untuk dipilih? Yang ditawarkan adalah “Semangat hidup Kristiani yang berdasarkan dalam relasi dengan sesama, dengan menjadi bagian dari hidup orang lain teristimewa orang-orang yang kita cintai”.
Sebagai orang dewasa, dianggap sanggup menilai dan meneliti kehidupannya sendiri dengan jujur dan terbuka, bukan saja dengan pikiran tetapi juga dengan perasaannya; dan juga dianggap mampu memilih dan menentukan apa yang baik bagi hidupnya dan bertanggung jawab atas pilihannya itu, terlepas dari apakah benar atau salah.

Tujuannya?
Tujuan utama CHOICE adalah mencoba menggali kembali relasional muda-mudi saat ini yaitu SENSE OF BELONGING atau rasa keterlibatan yang mendalam dengan sesama, dengan kata lain memilih untuk peduli.
Kemandirian dengan status bujangan, usia yang relatif muda, serta ditunjang dengan lingkungan kehidupan yang modern seperti di Manado, akan dengan mudah mengarahkan seseorang untuk terbawa hidup bebas tanpa komitmen terhadap relasi pribadi, yang oleh Pastor Tom Morrow (Founder of Choice) dikatakan sebagai kehidupan tanpa Sense of Belonging yang nyata.
Setelah WeekEnd Choice usai, tiap peserta dianjurkan untuk kembali ke kehidupannya masing-masing (TANPA MEMBAWA NAMA CHOICE ), seperti kembali ke keluarga, lingkungan kerja, sekolah, organisasi dan lingkungan/wilayah paroki atau GEREJA , untuk mengamalkan dan menyatakan semangat hidup kita yang baru dalam bersikap dan bertindak.

Choice bukan sebuah Organisasi
Choice sebagai suatu gerakan maksudnya, Choice adalah SEMANGAT yang menjiwai sikap hidup kita. Choice sama sekali tidak berniat menyediakan wadah permanen bagi para pesertanya, karena itu bukan tujuannya.
Karena Choice bukan organisasi muda-mudi, karena Choice tidak mempunyai anggota. Yang ada hanyalah peserta Choice atau orang yang sudah pernah mengikuti/mengalami WE Choice, yang sudah melewati pengalaman kebersamaan, dan secara manusiawi terikat dalam satu persaudaraan, sehingga terkadang tergerak untuk bertemu kembali di lain kesempatan.
Satu-satunya yang dapat disebut sebagai organisasi di dalam Choice hanyalah yang berhubungan dengan penyelenggaraan weekend-nya, yang dikelola oleh tim dan aktivisnya. Dalam hal ini Choice dapat dikatakan cukup terorganisir.

WE Choice adalah suatu pengalaman mengenai belonging, mengenal keterlibatan manusia dengan sesamanya. Karena Choice bersifat PENGALAMAN , maka Choice hanya bisa dimengerti kalau anda mengalaminya sendiri secara langsung.

Sikap-sikap yang harus anda ambil dalam mengikuti WE Choice dengan baik adalah:
~ Terlibat penuh~ Jangan menilai sebelum seluruh proses WE berakhir .~ Menyertakan unsur perasaan, disamping pikiran dalam keterlibatan anda.

Walaupun program ini telah disusun sedemikian rupa, demikian pula dengan timnya yang telah diarahkan untuk membantu sepenuhnya agar peserta dapat mengalami semua proses WE dengan maksimal; tetapi Anda pribadilah tetap merupakan faktor yang paling menentukan.
(Disadur dari http://www.choicemanado.co.cc/)


Ekspresiku : seperti uraian diatas bahwa ikut CHOICE adalah pengalaman, maka Choice hanya bisa dimengerti bila kita mengalaminya sendiri. Hal-hal manis pasti ada, dan susah diungkapkan tapi terpatri di hati dan pikiranku atas pengalaman-pengalaman selama week end. Biarpun awalnya hanya terima sms bahwa 'sudah didaftarkan' he..he.... tanpa niat besar untuk mendaftar sendiri pdhl sudah penutupan pendaftaran, tetapi saya percaya bahwa pilihan keterlibatanku kali ini (setelah beberapa kali diajak untuk terlibat), memang inilah waktunya....... karena akhirnya aku bisa menambah pengalaman dan tambah teman, tetapi lebih jauh merasakan 'nilai-nilai' yang terkandung dari pengalaman Week End itu ....... yang pasti berguna untukku.

Terima kasih untuk Kordis Manado, Pst Revi yg sudah mendaftarkanku awalnya.... (memang bukan paksaan untukku, I realize it's because you care), tetapi pengalaman bertemu dan berbagi "semangat", tawa, melibatkan perasaan, kemudian ada tetes airmata dan "kasih" dengan semuanya di waktu itu sungguh pengalaman berharga. Terima kasihku juga untuk pengalaman berbagi dari Team : Rm. Revi, Sr. Cathrien Taroreh, JMJ, Sr. Stefany Rengkuan, JMJ, Pasutri Syanne-Ventje Pailah, Pasutri Henny-Niko Wondal, Pasutri Nita-John Tangkowit, Paul Maitimo, Yolanda Wongkar, Merry Mongdong, Oijoon Maturbongs.

Akhir kata : Terindah dalam hidupku ...... mengenal ....... mencintai ........ melayaniMu.


(terlampir foto-foto dengan teman-teman sesama choicer@30 (diartikan peserta choice angkatan 30) dan Team)
dgn anak-anak asuhku : Sinta, Yanti, Sur
(We are a choice family) & Pst Revi

Tuesday, 24 February 2009

Jangan Menunggu Lagi

Jangan menunggu sampai ada senyum....untuk menjadi orang baik.
Jangan menunggu untuk dikasihi.....kalau ingin mengasihi.
Jangan menunggu sampai kesepian...untuk menyadari pentingnya seorang teman.
Jangan menunggu pekerjaan baik...untuk memulai suatu karya.
Jangan menunggu sampai memiliki banyak hal... untuk sedikit berbagi dengan sesama.
Jangan menunggu sampai jatuh...untuk mengingat suatu nasehat.
Jangan menunggu sampai sakit dan kesusahan tiba...untuk percaya kepada doa.
Jangan menunggu sampai punya waktu...untuk bisa melayani sesama.
Jangan menunggu sampai orang lain terluka...untuk meminta maaf.

JANGAN MENUNGGU...
Sebab kita tidak tahu berapa lama waktu yang TUHAN berikan untuk kita.

Expresiku : Thank u, Mecha..... u has already remind me for that.
Just keep in touch, fren ......... I'll see u in facebook.

Selalu saja begitu, Tuhan memulihkan lagi hati yang lagi unmood, dengan berbagai cara. Salah satunya ketika hatiku belum baik (dikarenakan something @ work) ... tidak kebetulan membuka catatan Mecha di facebookmu dan ku dapati serangkaian kata-kata bijak, ada yang mengena saat ini.
Ku letakkan juga diblog ku ini agar, siapapun yang membacanya... mungkin menemukan sesuatu juga saat ini............

Monday, 16 February 2009

Yang tertinggal di Kota Uti

Kegiatan & Pengalamanku di Gorontalo & Limboto
(7-12 Pebruari 2009)
Dalam rangka tugas mensosialisasikan keberadaan Unika De La Salle Manado, maka untuk ke-4 kalinya Stella menginjakkan kaki di Propinsi Gorontalo. Mungkin (aku merasa) pemilihan ku sebagai Koordinator Tim Promosi di Gorontalo, karena pengalaman ikut sosialisasi tahun lalu (2008) dan juga di sana ada seorang Pst Agus Mangundap yang merupakan mantan bos ku dulu, orang yang ku kenal dengan baik, tentu saja lebih nyaman buat ku dan teman-teman yang kubawa selama di sana. Se-tidaknya kami tidak harus ke sebuah hotel atau penginapan karena pasti tempat tinggal beliau bisa menjadi tempat/base kami selama di Kota Gorontalo, bukan soal budget hotel yang memang disediakan panitia, tetapi pun aku akan lebih memilih ke tempatnya, karena begitu ku hubungi beliau-nya senang dan sangat welcome. Apa sih yang beliau tidak akan bantu untuk hal yang berhubungan dgn De La Salle atau untuk perkembangan institusi ini? (yg susah payah turut diupayakannya untuk berdiri – tergantung orang menilai besar atau kecilkah andilnya akan universitas ini – tapi yang jelas ada pikiran, tenaga, usaha, keringat dan mungkin juga air mata, serta tekad dan nekatnya mengusahakan dari awal, merealisasikan ide dan kemauan Uskup Mgr. J. Suwatan, MSC agar ada universitas katolik di Manado). Rekan-rekan kerjaku yang tidak akrab atau dekat dengannya pun pasti akan dibantu bila datang kepadanya, apalagi aku yang mantan sekretarisnya dulu, pernah membantu tugas-tugasnya sebagai Ketua Yayasan De La Salle, dan justru setelah beliau bukan lagi atasanku di kantor aku bagaikan seorang anak untuknya :-) ....

Sebenarnya secara pribadi sejak dikeluarkan Surat Penunjukkan sebagai Koordinator Tim Sosialisasi di daerah sana....... ada semacam keraguan karena dengan pengalaman tahun lalu dan cerita orang-orang yang ku kenal di sana, daerah yang berat untuk univ yang punya ciri agama non muslim (maklum 80% mayoritas muslim), seperti Unika De La Salle Manado, biarpun sebenarnya kami sangat terbuka untuk latar belakang agama, budaya dan suku apa saja karena pendidikan itu universal untuk semua, pendidikan berbasis kompetensi, bahkan kami menjunjung tinggi pluralitas (keberagaman) masyarakat Indonesia. Dalam rapat perdana tim promosi sempat ku utarakan agar meniadakan saja promosi ke wilayah Gorontalo, dananya bisa untuk daerah lain dimana calon mahasiswa banyak yg masuk De La Salle dan alasan yang lain ....... tetapi sampai rapat berakhir tidak diputuskan untuk itu..... bahkan Rektor kami mengatakan agar brand De La Salle teruslah didengungkan, karena memang di sana pun ada umat kita yang masih bagian Keuskupan Manado, setidaknya mereka tahu keberadaan universitas yang milik Keuskupan Manado. Yah itulah maksud sosialisasi, disamping untuk menjaring calon mahasiswa baru.... Aku menganggap itu challenge, selain tugas. Memang universitas ini baru akan memasuki usia 9 tahun masih perlu sosialisasi.

Setelah berkoordinir dengan 5 sekolah SMA (yg besar) di Kota Gorontalo dan Limboto yang merespon baik agar bisa masuk ke sekolah mereka, akhirnya Sabtu, 7 Peb 2009 bersama teman dosen Ivonne Umboh, SE dan 2 mahasiswi yaitu Widya Pandenaa (mhsi Semester II PS. Teknik Informatika, yg juga alumni dari SMA N I Gorontalo), dan Suryana (mhsi semester IV PS. Keperawatan, ia berasal dari Pontianak-jauh jauh ke Manado untuk studi di Univ De La Salle Manado) ke Gorontalo, mereka ku bawa untuk juga menjadi kesaksian bagaimana kuliah di De La Salle Manado. Kami menggunakan mobil kantor APV De La Salle .... Wah Manado-Gorontalo dengan perjalanan darat selama 8 jam, cukup melelahkan dan membuatku pusing deh di jalan... udah berbagai macam gaya duduk, tapi serasa lama aja sampai di tujuan. Banyak cerita, bercanda, tidur yg kurang lelap........ Thank God, teman-teman seperjalanan tough juga, kami bisa tiba dengan selamat dan tidak ada keluhan berarti ha..ha... malah sepanjang perjalanan bercanda aja, cerita yg ringan-ringan, dan ditemani lagu-lagu lucu Project Pop malah sampai 3 x diulang belum juga tiba di Gorontalo ha..ha.... oya, singgah lunch di desa Maelang pas di belakangnya ada pantai pasir putih yang sangat indah pemandangannya....... foto-foto and gaya (tetep.........) didokumentasikan. Gitu juga di daerah Atinggola (perbatasan), berhenti sejenak untuk foto-foto pemandangan lagi he..he.... malah ada kejadian lucu di situ ...... tapi malu ahhhhh untuk ditulis di sini (off the record aja deh).
Tiba di Pastoran Gorontalo sudah jam 8 malam........ eh sudah menunggu cemas Pst Agus dan Pst Louis juga 2 rekan kerjaku yang duluan ke Gorontalo karena tugas yg lain, Audy Kenap dan Ruddy Pardanus.... kirain ada apa-apa di jalan... kok lama juga baru tiba. Kami makan malam bersama.

Biarpun udah mandi segar tapi tetap aja masih terasa capeknya, Stella ditelpon teman lama yg memang menetap di sana...... sudah 20 tahun tidak ketemu.... teman semasa SMP...... Zulkarnain Ruchban mengundangku dan Audy ketemu di Hotel Quality, menikmati malam minggu dengan live music-nya, asyikkk juga... karena sudah lama sekali tidak ada kabar maka yg paling byk pasti pertanyaan2 serta kabar-kabar teman-teman SMP dulu ... tidak terasa malam makin larut ....untung pastoran tempatku nginap hanya di seberang jalan, pas teng jam 12.00 malam aku pamit pulang .... pake diantar lagi maklum cewek jalan sendirian kan bahaya..... masuk rumah semuanya udah pada lelap, untung dah kalau Pst Agus tahu pasti deh ia akan ngomel panjang pendek... he..he... maklum aja itu karena sayangnya.

Tugas menanti......... hari Minggu, 8 Peb 09 bersama Ivonne dan 2 mahasiswi ku masuk gereja......mengikuti Misa Kudus dilayani Pst Agus Mangundap.... sebelum misa berakhir, beliau memberikan kesempatan kepadaku untuk berbicara di depan tentang keberadaan Unika De La Salle Manado kepada umat di sana...... beliau ingin De La Salle ini dikenal umatnya. Dalam berita parokinya, dimulai minggu lalu sebelum kedatangan kami, sudah dimuat pengumuman bahwa Unika De La Salle Manado sudah membuka pendaftaran untuk tahun akademik 2009/2010. Waktu memang tidak banyak diberikan, sekilas kuutarakan awal pendiriannya, dan lalu keberadaan saat ini di bawah pimpinan Rektor Pst Revi Tanod, MA yang ku tahu banyak umat yang kenal karena ternyata beliau pernah bertugas pastoral di Gorontalo. Selain itu kuutarakan harapan kepada umat di sana, ada satu universitas katolik kebanggaan milik Keuskupan Manado yaitu Unika De La Salle Manado, seyogyanya umat paroki St. Christoforus yang juga bagian dari Keuskupan Manado turut bangga dengan eksisnya universitas ini dan memanfaatkan pendidikan anak-anak mereka di Unika De La Salle Manado.

Senin, 9 Peb 09, kami ke 3 sekolah yaitu SMA Negeri I, SMA N 2, dan SMA N 3 Gorontalo... di SMA N I mendapat kesempatan untuk menjelaskan Unika dengan LCD dan presentasi foto-foto kpd beberapa siswa yang berminat di ruangan BK (yg disediakan sekolah) setelah jam ujian try-out. Diminta datang jam 10.00 pagi, ternyata di lapangan tidak demikian... nanti setelah anak-anak selesai ujian, dan menunggu lagi. Untuk 2 sekolah lain ..... kepseknya juga menerima dengan ramah, tetapi tidak bisa masuk kelas karena sementara ujian try-out, jadi kami meninggalkan brosur dan poster. Bila ditungguin juga, setelah anak-anak selesai ujian mereka langsung bubar pulang... macam-macam alasannya, capek, udah lapar, pingin persiapan untuk ujian esoknya, belum memikirkan mau kuliah dimana, sampai bila mendengar unika langsung terbayang ciri khas yg lain dari persepsi keyakinan mereka. Pengalaman tahun lalu juga, yg ku rasakan hal non teknis dan berbagai alasan bila sosialisasi di sekolah tsb. Hal beginian yg ku maksud, hanya bisa diupayakan, tetapi tidak bisa dipaksakan dan itu sudah di luar jangkauan kemampuan tim.

Selasa, 10 Peb 09... kami ke Limboto di SMA N 2 Limboto..... penerimaan yg sangat ramah dari kepsek dan guru-gurunya... malah pak Kepsek, ikut mempersiapkan ruangan, atur-atur kursi juga... menyiapkan LCD milik sekolah, tetapi siswa-siswa yang diundang dari 7 kelas, hanya yang pingin tahu yg datang. Enaknya dijelaskan sekaligus dan bisa ada presentasi materi sosialisasi, selain banyak foto-foto tentang De La Salle yg ku siapkan dalam slide. Setelah itu ke SMA N I Telaga....... juga penerimaan dari kepseknya ramah... hanya saja kami diperbolehkan masuk ke kelas-kelas........ capek deh ya... menjelaskan ½ jam di setiap kelas..... bagi tugas deh 4 kelas IPA aku dan Suryana, dan 4 kelas IPS bagian mem Ivonne dan Widya.
Selasa sore, kami memang tetapkan untuk tes masuk. Panitia memang tidak menargetkan banyak untuk Gorontalo, karena banyak hal non teknis di sana....... tetapi targetku adalah lebih banyak orang yg tahu bahwa ada sebuah universitas swasta di Manado, namanya Unika De La Salle... soal calon mahasiswa target diperkecil hanya yang non-muslim yg berminat, dan kalau diperkecil lagi yang mau studi di Manado dan punya kemampuan membayar uang kuliah......... berat juga ...... tapi itulah tugas... sudah dilaksanakan dengan sekemampuan kami dan sepenuh hati....... Pengalaman tahun lalu 5 calon mhs yg ikut tes, hanya 1 yang serius dan kuliah di De La Salle. Dan tahun ini ada 3 orang yang berminat ikut tes masuk, dan mudah-mudahan mereka serius masuk dan kuliah nantinya.

Yang bikin betah juga karena selain tugas..... tetapi juga suasana yg baru, anggap aja liburan ....... lain dari rutinitas sehari-hari di kantor. Pst Agus dan Pst Louis begitu welcome menerima...... mereka punya tugas harian dengan umat, seperti Pst Agus yang setiap pagi jam 06.00 membuat Misa di kapel, jam 07.00 udah sarapan, lalu ke sekolah SD-SMP Sta. Maria... pulangnya makan siang, tidur dan jam 4 sore ke kapel doa sendiri, selain itu ada umat yg datang untuk berbagai keperluan, maka kebersamaan lebih banyak di waktu makan malam dengan Pst Agus dan Pst Louis. Ada satu kesempatan dimana bisa bercerita dan mendengarkan curhat-nya ......... tapi apa yg bisa ku lakukan selain mendengar saja...... dengan begitu ia tetap merasa ’diperhatikan’ dan ’disayang’. Sangat wajar karena seorang imam pun adalah manusia :-)

Stella juga akan senang bila diperhatikan dan merasa bahwa kita disayang dengan tulus... iya kan? Berusaha saja untuk bisa mengerti dan melihat dari banyak aspek......

Tidak terasa udah hari Kamis........ dimana Kamis pagi sekali jam 5 subuh udah jalan bersama-sama dengan Pst Agus dan beberapa umatnya ke Lolak (4 mobil beriringan) menghadiri HUT 1 kevikepan Stella Maris yang meliputi wilayah Gorontalo, Tompaso, Kotamobagu, Amurang........ Uskup Mgr J. Suwatan, MSC juga menghadiri perayaan syukur itu. Jam 11 siang baru sampe Lolak.. dan diadakan Misa Syukur. Wah umat banyak berdatangan, dalam gereja dan tenda yang dibuat tidak bisa menampung umat, sehingga ku lihat banyak yang hanya berdiri di jalan dan rumah-rumah penduduk disekitarnya.

Terima kasihku dan syukur pada-Mu : atas perjalanan dari Manado-Gorontalo-Manado, bisa sampai tujuan dengan selamat (thanks to our driver : Michael Paendong), sehat semua, tugas bisa dilaksanakan (biarpun hasilnya belum dapat dilihat), kompak dalam tugas, nyaman dengan fasilitas yg diberikan, kebersamaan dalam tim (untuk Ivonne, Widya & Sur) he..he... byk pengalaman lucu dengan mereka, penerimaan dan dukungan dari Pst Agus dan Pst Louis Bayak di sana, ketemu mantan bos lagi (biarpun bila beliau ke Manado, stella bisa juga ketemu karena selalu dihubungi), hal yg ku hargai adalah komunikasi yg lancar.... bukan hanya soal tugas, tetapi bisa apa saja.... hal ini nyatanya membuat relasi lebih dekat..........


Hal lain yg menyenangkan, bisa melihat perayaan cap go meh/en ce pia setiap sore selama kami di sana 3 hari ramai di depan pastoran lebih leluasa dan dari dekat..... karena mereka juga singgah di pastoran, sebelum ke rumah dinas walikota disebelahnya, ketemu 2 orang teman lamaku Zulkarnain (udah jadi pengusaha sukses di sana) dan Dona Nusi (yg saat ini anggota dewan Prop. Gorontalo)... trims ya Zul atas traktiran lunch-nya kepada kami.... 20 tahun tidak ketemu, banyak perubahan tetapi senangnya ketemu lagi cerita-cerita masa lalu pun jd segar dalam ingatan.......... berkenalan dengan seorang ibu yang ramah, yg disebut Pst Revi ibu angkatnya, keliling kota Gorontalo lagi, bisa melihat perkembangan Gorontalo yang sekarang ber-HUT ke 8 (sewindu), pantesan setiap hari ramai dengan acara, serta perjalanan dengan pemandangan laut membuatku banyak merenung momen-momen manis yg pernah ku rasakan. Mengingat hal manis dan indah dalam hidup, kadang membuatku tersenyum dalam hati dan perjalanan itu terasa pendek...... dikirain aku sedang tidur, padahal mana bisa tidur mobil dengan kecepatan tinggi, jalan tidak begitu mulus, berbelok-belok, kepala agak pusing, maka yg enaknya ya mata terpejam sambil mengingat-ingat momen-momen manis yg membuat hati bahagia......... sehingga jalan jauh tidak terasa deh.

Pulang Manado pastinya capek juga karena 8 jam di mobil. ...... Biarpun capek skali badan ini....... tapi hatiku senang (ini yg penting)... soal capek gampang... karena tiba di Manado kan bisa ke spa dan massage ... he..he...

Waktu terus berputar..... kita tidak pernah tahu apa saja yang akan kita hadapi serta pengalaman yang seperti apa yg akan datang, tetapi yang bijak kita jalani dan terus mensyukuri nikmat yang sudah Tuhan anugerahkan, sambil tetap berharap bahwa semuanya itu mampu kita jalani dan talenta yang sudah Ia anugerahkan dapat dikembangkan. Terima kasih Tuhan untuk semuanya, semoga aku dapat menjalani semuanya dengan ikhlas hati. Amin.


Sunday, 25 January 2009

Kunjungan Fidesco ke De La Salle

Kunjungan Direktur Fidesco ke Unika De La Salle
Manado

Direktur Fidesco Jean Robin bersama Perwakilan Asia seorang Suster yaitu Giullemete Fradere berkunjung ke Indonesia dimana ada volunteer Fidesco berkarya. Selama seminggu, 21-27 Januari 2009 mereka berada di Manado, tepatnya ke Keuskupan Manado. Fidesco adalah perkumpulan sukarelawan awam Katolik yang membaktikan hidup mereka untuk pergi ke negara-negara berkembang dan miskin untuk berkarya sesuai dengan keahlian dan pengetahuan mereka, membantu sesama yang membutuhkan.

Di Keuskupan Manado mereka mengirim 4 orang volunteer Fidesco yaitu Jean Paul dan Merie Laure (berkarya di bidang pendidikan ditempatkan di Unika De La Salle Manado) serta Rano dan Sessil (di bidang pengolahan teknik pertanian dan pelatihan ditempatkan di Lotta-Pineleng).

Pada kesempatan Kamis, 22 Januari 2009 lalu, Jean Robin (Director) dan Sr. Giullemete berkunjung ke Unika De La Salle Manado memberikan informasi kepada pimpinan dan staf/karyawan tentang Fidesco, karya-karyanya, dan juga bagaimana sukarelawan bergabung dan akhirnya dikirim ke negara lain, selain Perancis yg merupakan tempat pusatnya organisasi Fidesco ini.

Fidesco kepanjangan dari Fides = faith dan Co = cooperation. Mereka ada di 30 negara (termasuk Indonesia), ratusan voluunter mereka bekarya dan mengabdi selama 2 tahun di negara lain. Organisasi yang sangat baik visi dan misinya, serta memang benar-benar ’well organized’. Mereka benar-benar sangat membantu Keuskupan Manado, termasuk juga di Yayasan/Unika De La Salle Manado.


Sebagai sekretaris bos Yayasan De La Salle Manado, 4 tahun aku terlibat langsung dalam mengisi Application Form sesuai permintaan dan kebutuhan Universitas lalu mengirim aplikasi tsb ke kantor pusatnya di Paris, Perancis..... jadi memang aku tahu banyak prosesnya bagaimana........ suka duka mengurus volunteer ini tentu ada, tetapi syukurlah semuanya bisa diatasi. Yayasan De La Salle memang bertanggung jawab untuk mengurus mereka selama keberadaan mereka di Manado. Malah karena keberadaan mereka, aku senang karena mendapat teman dan juga bisa share wawasan dengan mereka, selain itu nilai open heart and mind yang selalu mereka perlihatkan selama bergaul bersama di Unika, membuatku senang dan nyaman berkomunikasi dengan mereka. Mereka sama sekali tidak merepotkan dan sangat mandiri (yah seperti biasanya orang-orang ’bule’ yang kita kenal). Maklum kan ada juga biarpun sudah sekolah atau pergi ke luar negeri dan mengalami hidup dengan culture luar negeri tapi tidak bisa belajar banyak dan mengadopsi yg baik dari mereka yaitu nilai kemandirian (tapi jangan ditiru untuk individualistis-nya, karena akan susah kerja dalam tim kalau begitu sih...). Arti mandiri bukan berarti tidak perlu dengan orang lain... iya kan? Biar gimana kita hidup dalam satu komunitas pasti sangat membutuhkan orang lain......... hanya saja bagi Stella pribadi ..... Kalau bisa kita kerjakan kenapa harus selalu merepotkan orang lain? Kalau hal itu hanya sekali-sekali ya oke lah....... tetapi kalau sudah sering wah ... itu sih spoil (manja) namanya........ malessss gue untuk berteman dengan orang-orang seperti itu ......... he..he.....
Makanya juga aku senang dengan keberadaan 2 temanku ini Jean Paul & Marie Laure... mereka begitu humble, helpful, open heart & mind. Bila mereka punya kesulitan yang masih dalam urusan tanggung jawab Yayasan De La Salle, maka mereka tidak segan untuk minta tolong, tapi memang sesuatu yg harus kami usahakan dan upayakan sehubungan dengan kerja sama Yayasan & Fidesco, tetapi sama sekali bukan merepotkan untuk sesuatu yg remeh-temeh deh........ sekali diberi petunjuk, selanjutnya mereka akan berusaha kerjakan atau pergi sendiri........ Saya yakin mereka juga akan banyak belajar tentang kebiasaan dan budaya kami selama di Manado.

Selama aku tahu volunteer Fidesco, kebetulan yang selalu dikirim di De La Salle Manado, dikirim 2 orang dan mereka suami istri : ada Romain and Jane Lize (2003-2005), Jean and Claire (2005-2007) dan sementara ini Jean Paul dan Merie Laure (untuk 2007-2009). Biasanya mereka tiba di Manado bulan September dan berkarya selama 2 tahun.

Kamis kemarin 22 Jan 09, setelah pertemuan dengan pimpinan dan staf di Universitas, mereka berkunjung ke kantor Yayasan menemui Ketua Yayasan Pst. Hanny Mentang, sharing dan juga memberi atau mendapat masukan tentang kerjasama antara Yayasan-Fidesco selanjutnya........... apalagi di tahun ini sudah hampir berakhir masa 2 volunteer mereka. Stella pribadi senangnya agar Jean dan Merie masih bisa melanjutkan program...... biarpun ada rencana untuk mengirim aplikasi agar bisa dikirim lebih dari 2 orang yang akan membantu Unika dalam beberapa fakultas dan banyak program yg bisa dibuat sesuai dengan keahlian mereka dan kebutuhan universitas kami.
Karena langsung dengan Direkturnya Mr. Jean Robin, aku sih ungkapkan saja apa yang kami inginkan, maka beliau sangat concern dan akan memperhatikan benar permintaan dari De La Salle dan berusaha menyiapkan/mencari orang terbaik sesuai dengan permintaan kami. Harus diakui bahwa keberadaan mereka sangat membantu kami di Manado..... secara pribadi, aku ingin mengucapkan terima kasih untuk mereka : Mr. Jean Robin, Sr. Giullemete (sebagai perwakilan Fidesco yg menangani wilayah Asia), teman-teman volunteer yg pernah ku kenal Romain and Jane Lize, Jean and Claire, juga Jean Paul and Merie Laure.

Semangat yang mereka bawa, seperti apa yg juga menjadi Misi mereka dalam berkarya seperti kata Mother Teresa dari Calcutta :

”What is the most important is not all what we do, but all the LOVE that we put in what we do” ........... how a nice words …… simple but how deep is the meaning of that. Se-simple apa pun pekerjaan itu, bila dikerjakan tanpa cinta maka akan terasa menjadi beban, tetapi seberat apa pun itu jika kita mencintai apa yang kita kerjakan, maka akan terasa mudah dan lancar. I love what I do now.

Gracias Fidesco.. Thank you, Lord.

Saturday, 10 January 2009

Perayaan Syukur 40th Imamat

HUT Imamat ke-40 dari Mgr. J. Suwatan, MSC

Tgl. 8 Jan 2009 lalu adalah Perayaan Syukur 40 tahun Imamat Mgr. Josef Suwatan, MSC (Uskup Manado). Beliau dan umat keuskupan Manado mensyukuri rahmat Imamat (sudah 40 tahun beliau menjadi seorang Imam dan diterimakan Sakramen Imamat kepadanya dulu 8 Januari 1969).


Syukur atas karunia Tuhan kita Yesus Kristus yang telah memberi Kekuatan kepada Mgr Josef Suwatan untuk tetap setia menggembalakan umat di manapun beliau diutus, dan sekarang ini menjadi Uskup Manado.

Sedikit mengekspresikan apa yang ku tahu tentang beliau :
Stella mengenal Mgr Josef sejak beliau menjadi Uskup Manado, sebagai umat pasti mengenal beliau (gembala kami). Tetapi sejak Stella kerja di Yayasan/Unika De La Salle Manado, dimana institusi ini didirikan oleh Mgr Josef Suwatan, menjadi juga institusi kebanggaannya, maka aku bisa lebih sering ketemu, (daripada hanya sebagai umat, maka mungkin bila gereja di wilayah ku ada kegiatan/perayaan besar baru bisa ketemu Uskup kami (bisa tahunan kali))..... tetapi sebagai staf Yayasan De La Salle maka acara formal bisa ketemu seperti di acara-acara Wisuda De La Salle, pernah diminta pegang kamera pribadi beliau dan foto-foto moment-moment tsb, ataupun informal bila beliau berkunjung ke De La Salle, maka Stella juga bisa mudah ketemu beliau. Apalagi sejak aku dipercayakan menjadi sekretaris pribadi Ketua Yayasan masa Pst Agus Mangundap, Pr..... banyak hal stella bisa ketemu dgn Mgr... (lebih sering daripada sekarang).....dan beliau pun beberapa kali menghubungi via sms/telp bila ingin menanyakan beberapa hal mengenai Yayasan atau dokumen penting yang berada di kantor Yayasan. Pernah ada hal yg harusnya Ketua Yayasan yg pergi menghadap (stella pikir begitu), tapi karena menuruti perintah maka aku yg akhirnya ketemu Mgr.. mungkin begitu lah bila bicara dengan seorang Uskup, beliau begitu tenang, serasa damai dan tidak ada nada tinggi, datar aja dan tenang... biarpun Stella bisa merasakan bila hal tsb mengecewakan beliau. Ada hal yg beliau sampaikan hanya seperti kata-kata yg biasa datar dan tenang, tetapi Stella menganggap itu sebagai petuah dan nasehatnya saja, ada hal yg buat dia kecewa tapi aku tidak tega menyampaikan balik ke bos.... he..he... (kasihan deh gue.... yah begitu sih .... kalau ada bos bos yg belum sependapat seperti kata pepatah : gajah bertengkar pelanduk mati di tengah-tengah)....... yg bijaknya cukup aku tahu saja (nggak mau dong jd pelanduk yg mati konyol ha..ha...) ..... mendapat kepercayaan masih lebih mudah, tetapi menjaga kepercayaan itu sulit..... sekali lancung ke ujian maka seumur hidup orang tidak akan percaya.... ya kan?

Bukan hanya karena beliau seorang Uskup, tapi karena sifat kebapakan yang ada dalam diri beliau maka akupun harus bisa membawa diri dan bicara juga sepertinya harus di ukur-ukur agar tidak jadi salah paham. Bete deh yah... kadang-kadang.... bila jadi sekretaris... karena mereka adalah atasan di kantor, tapi juga rasa segan kami umat kepada seorang biarawan, maka bicara pun segan deh.. (tidak sama dengan bicara dengan rekan-rekan orang awam, yg bisa dgn lugas), yang membatasi juga karena Stella menyayangi, menghormati dan sangat menghargai beliau, maka tidak ingin salah ucap dan akhirnya mengecewakan hati mereka. Itu pula pengalaman perjumpaan dan bila bicara dengan Mgr. Tapi bukan juga berarti Asal Bapak Senang (ABS)... kalau memang itu lari dari esensi hal penting, yah harus disampaikan juga agar tidak ada salah paham... karena yg paling aku ingin jaga adalah agar orang lain tidak salah paham dengan kebijakan/pendapat/perlakuan yg dikeluarkan Yayasan dimana cukup lama aku menjadi bagian sehari-hari, mengalami suka duka bekerja tetapi juga mengabdi di Yayasan/Unika De La Salle Manado, sedangkan orang lain tidak tahu keadaan/hal pasti yg terjadi. Stella tidak suka, jika hanya mendengar orang lain, tidak tahu keadaan dan orang luar bicara banyak ttg keadaan tsb..... Stella punya banyak pengalaman mengenai hal ini, karena sense of belonging and responsibility aja maka pernah lah hatiku sangat kecewa dan rasanya pingin nangis, ....... bila Mgr membaca blog ku ini, pasti Mgr tahu jelas apa itu.... karena pernah dapat curahan hatiku, tapi syukurlah waktu mengurai semuanya ...... sekarang semuanya (diharapkan) berjalan dengan baik. Memang menjadi pimpinan tidak mudah. Semakin tinggi pohon, maka anginnya makin kencang dan juga makin tinggi kan semakin lebih diperhatikan orang....... begitulah....... aku yakin dalam kepemimpinan Mgr menata memanage para pastor dan menggembalakan umat di keuskupan Manado suka duka pasti juga dialami.

Stella senang sekali bila ketemu Mgr, beliau selalu menerima dengan tangan terbuka dan senyum yang tulus........ juga bisa mendengar apa yg disampaikan dan mencerna dengan baik, biarpun sebagai orang biasa dan masih muda, kadang kala stella pikir dan mungkin karena ketidaksabaran ku juga, maka keputusan yg diambil serasa lama sekali.... mungkin memang tidak bisa se-simple itu karena melibatkan banyak orang... nasib banyak orang, belanga banyak keluarga, harapan, kepercayaan, dan aktualisasi diri banyak orang di De La Salle makanya butuh waktu dan pemikiran yg dalam........ tapi aku selalu yakin dan percaya, rahmat yang sudah dipercayakan kepada Mgr maka keputusan apa pun yang diambil maka itulah yang terbaik.

Pengalaman lain yg juga cukup berkesan buatku, kaget dong udah tengah malam kebetulan malam itu menjelang Hari Ulang Tahunku (25 Maret 2008), udah mau siap siap berdoa eh... dapat sms dari Mgr, tengah malam Mgr meminta diemail konsep acara dimana esoknya memang bertepatan dengan Acara Pelantikan Rektor De La Salle yg baru, dan ada juga inputannya, karena kebetulan waktu itu aku jadi Ketua Panitia, dan saya mengerti karena acara penting maka Mgr begitu teliti dengan susunan acaranya, ..... thank you, Mgr... stella senang juga Mgr memperhatikan dan menghargai usaha kami.

Dalam perayaan syukur yg diadakan di Auditorium Mapalus, Kantor Gubernur Prop Sulut, perayaan itu begitu meriah, dihadiri 5 orang rekan Uskup (yg ku kenal sih hanya Uskup C. Mandagi dari keuskupan Amboina, Uskup Datus Lega (Sorong), lalu mungkin 100-an para pastor yg mengiringi dalam misa, para pejabat propinsi (Gubernur S.H. Sarundajang dan Wagub Freddy Sualang), kota dan kabupaten, tokoh-tokoh umat dari agama lain, dan umat Katolik yg hadir memenuhi auditorium..... biarpun Mgr Josef inginnya perayaan yg sederhana, tapi beliau adalah tokoh penting dan Uskup Manado, dicintai oleh umatnya maka perayaan seperti itu sangat Layak dan Pantas.
Dalam misa, Stella mengikuti dengan baik kotbah yg disampaikan oleh Mgr. Mandagi dengan lugas dan ada lucunya juga.... isinya menurut ku berbobot, dan kena dgn keadaan, disamping itu disampaikan dgn agak kocak sehingga kalau Stella sih mendengar uraian yg seperti itu betah, karena menyampaikan dengan teologis bahasa yg terlalu ’tinggi tidak semua umat punya level pemikiran yg seperti akademisi, tapi bila disampaikan dengan gaya dan bahasa merakyat bisa lebih kena dengan situasi dan lebih bisa ’didengarkan’ tidak lewat begitu saja. Mgr Mandagi, stella udah kenal dari kecil... masa beliau masih seorang pastor, dulu sekali ia selalu berkunjung ke rumah, makan bersama dgn keluarga kami....... mungkin kalau ia ketemu stella sekarang sudah agak lupa, tapi orang tua ku beliau kenal dengan baik. Sifat merakyat, sederhana, tapi lugas dan tegas, sosok Mgr Mandagi yg ku tahu.

Siang hari sebelum Misa Syukur di auditorium, Stella ke wisma keuskupan, maksud hati ingin memberikan gift sederhana kepada Mgr Josef langsung, hanya sebagai tanda kasih dan kenangan akan hari bersejarah beliau.... disiapkan khusus (bela-belain juga dipikirkan apa ya untuk seorang Uskup yg punya semuanya) .... setelah masuk sms dari beliau seminggu sebelumnya, sepertinya mengingatkan akan 8 Jan 09 Hut 40th Imamat, berdoa dan bersyukurlah dengan beliau. Tentu saja, aku bukanlah apa-apa, bukan juga siapa-siapa, hanya sebagai umat tentu ingin bersyukur dan berdoa agar Mgr selalu diberi kekuatan untuk menggembalakan umatnya di Keuskupan Manado dengan sepenuh hati dan sekuat tenagamu. Tuhan sudah mempercayakan pelayanan ini kepadamu, maka Ia akan menggenapinya sampai akhirnya. Amin.

Akhirnya, karena beliau ada di ruangan bersama para uskup lain, Stella tidak berani juga ke ruangan tsb, tetapi dititipkan aja lewat sopirnya yg justru akses ke Mgr lebih mudah, ndak pake birokrasinya he..he... Semoga Mgr menerimanya dengan senang hati dan senyum tulus seperti yg selalu Stella terima bila berjumpa dengan Monsigneur. Stella sih PD aja, sesuatu yang dibuat khusus, dipersembahkan dengan tulus, hanya Mgr yang punya itu, akan terasa special, dan aku akan senang juga jika itu berkenan di hati. Terima kasih juga buat semua kebaikan dan pengertian, dari Mgr selama ini.
Doakan hambamu ini, agar juga hidup ku bisa jadi berkat bagi orang lain yg membutuhkan. Amin.

Proficiat, Mgr. Josef Suwatan terkasih..... Dominus Vobiscum.

Pipin has left you a new comment on your post :

Stella,

Banyak TK utk ulasan perayaan 40 thn Imam dari Mgr. Suwatan. Josef adalah teman baik kami, seangkatan 1958 di Farmasi , ITB dan PMKRI.Kami sangat senang membaca liputan karya nya dan turut bersyukur bhw beliau dapat merayakan 40 thn imamatnya, bersama para Uskup, imam2 dan seluruh umat yang sayang padanya.Kami juga kenal baik Uskup Mandagi, dan P. Mengko. Salam, Zita (pinny), Bogor

Tuesday, 6 January 2009

Acara Kebersamaan di awal tahun


Permulaan masuk kantor 5 Januari 2009, tetapi pimpinan dan staf Yayasan/Unika De La Salle Manado tidak ke kampus kami, tapi semua berkumpul dulu di Wisma Keuskupan, Jl. Sam Ratulangi Manado lalu ke tempat acara Natal Bersama yang dibuat di New Mokupa Resort, Jl. Raya Tanawangko.
Acara di tempat itu diawali dengan Misa Syukur, yang langsung dipimpin oleh Mgr. J. Suwatan, MSC (Uskup Manado/yang juga Pendiri Yayasan/Unika De La Salle Manado), didampingi oleh Rektor, Pst Revi Tanod, MA dan chaplain Pst Bonny Olla, Pr. Dalam misa tentu saja ada doa yg kupanjatkan buat institusi tempatku bekerja dan mengabdi, buat para pimpinannya agar mampu menjadi orang-orang yg patut digugu dan jadi panutan, bisa memimpin kami dengan adil dan bijaksana, untuk hubungan kerja yg baik, untuk diriku pribadi dan orang-orang yang ku sayangi, ku hormati dan ku percaya...aku menyadari akan kekurangan dan kelebihanku turut andil, merasa memiliki dan bertanggungjawab, bekerja sebaik mungkin bersama orang lain/rekan kerja lain, tentu saja ku pinta agar di tahun 2009 ini lebih baik dari tahun sebelumnya......... aku mampu meminimalisir kekurangan dalam kerja dan sikap, tapi juga memaksimalkan apa yg ku tahu dan ku punya untuk De La Salle.
Bukan soal ingin mendapat penghargaan Pin Emas (bertuliskan delasalle), karena pemberian pin itu juga akan menjadi tradisi dan ini yang pertama kali untuk para staf yg sejak awal bekerja di De La Salle yaitu dari tahun 2000. Artinya setiap tahun akan ada program/acara mendapat pin emas bila karyawan sudah bekerja selama 8 tahun. Program yg bagus dari pimpinan, tapi bagi pemikiran sederhana ku ...... untuk apa aku mendapat pin emas, tapi kerjaku tidak bagus? Dalam masa 2009 ini, teman-teman ku yang masuk tahun 2001 (artinya juga sudah berkarya selama 8 tahun) entah kerja baik atau tidak sepanjang tahun ini, maka in time di penyelenggaraan Natal bersama maka akan mendapat pin emas juga. Ha..ha.. bagaimana ya??? Sebenarnya harus dipikirkan matang dulu... ndak program dadakan seperti itu (hanya masukan aja, kalaupun ini dianggap kritik tentu yg membangun..Aku ada di dalamnya maka menjadi bagian dari apa pun itu.....). Yah.... De La Salle banyak uang sih jadi bisa dapat emas loh semua yg bekerja, baik level pimpinan maupun staf.... he..he.....

Pemikiran ku sih lebih baik dapat Sertifikat Penghargaan tapi diberikan hanya kepada karyawan yg dinilai kinerja baik sehari-hari, relasi juga baik dengan siapa saja, atau punya prestasi (misalnya karena membuat De La Salle harum namanya, lebih dikenal, dsb), nilai sertifikat yg hanya kertas akan jadi tinggi untukku (iya dong kan ndak semua punya) kalau pingin punya ya kerja baik dong, daripada emas yg mahal tapi bisa dimiliki oleh semua karyawan, maka bagiku harga boleh mahal tapi nilainya turun. It’s not special anymore. Anyway, semuanya harus diapresiasi panitia sudah bekerja baik membuat acara kebersamaan benar-benar acara kebersamaan, tanpa memikirkan suka duka dlm tim, dalam pekerjaan, dan relasi kerja lalu lalu..... udah tahun baru..... mudah-mudahan hal yang baik tetap dipertahankan dan yang kurang....... ditinggalkan saja.
Tahun ini harus lebih baik dari tahun kemarin, kata Rektor sih dalam sambutan natalnya. Bagi Stella di aminkan saja, biarpun harus menarik nafas panjang dan bertanya terhadap diriku sendiri, apa kah aku bisa lebih baik dari tahun kemarin, ataukah kinerjaku biasa saja dari penilaian atasan, ataukah hanya begitu begitu saja kedaanku seperti juga tahun tahun yg sudah berlalu, atau kah standarku terlalu tinggi dlm menilai banyak hal, atau kah aku malah kurang nantinya?? So many big questions..... God, help me through it........ I need You always.

Acara tersebut selain merayakan Natal tetapi juga kebersamaan antara pimpinan dan staf beserta keluarganya. Acara Natal seperti ini memang sudah tradisi di De La Salle tiap tahun diadakan, bisa di kampus ataupun pilih tempat di luar kampus/kantor. Pilihan tahun ini adalah di suatu resort, di pinggir pantai, bisa untuk kegiatan indoor maupun outdoor... seperti yg sudah disiapkan oleh Panitia ada acara untuk anak-anak karyawan yaitu patung-dangdut (diiringi lagu dangdut bergoyang dan lagu dimatikan mereka menjadi patung), tebak kata (2 peraga dan 1 menebak kata), gigit sendok yg ada kelereng sambil bergoyang mengikuti irama lagu, ada juga berpasangan cha cha cha, kemudian family idol (sekeluarga bernyanyi), dan kegiatan outdoor seperti tarik tambang antar unit kerja dan bakiak.....
Seru juga... ndak pake jaim sih kalau mau menikmati keceriaan akan kegiatan seperti itu.

Aku hanya melibatkan diri dalam permainan tebak kata dan juga gigit sendok pake kelereng sambil joget ha..ha.... lumayan dapat juara 2, hadiahnya coklat aja. Tapi bukan itu sih yg dicari....... lebih ke fun nya dan untukku pribadi bisa sedikit melupakan hal-hal yg mengganjal di hati akan banyaknya peristiwa lalu yg menyertai, ada yg mengecewakan tapi ada juga yg membahagiakan yg kebetulan aja terlintas di ingatan......... tapi aku bersyukur semuanya sudah lewat...... make it simple-just my experiences in life. Makan siang bersama teman-teman, duduk duduk sambil makan di bawah pohon, menghadap laut.... menikmati alam... sungguh maha besar-Mu Tuhan akan apa yg sudah Engkau ciptakan, aku bisa menikmati deburan ombak, semilir angin, sejuknya cuaca, dan sempat juga ku perhatikan ada tanaman bakau di pinggir pantai yg masih baik. Oya, selain itu karena di resort itu juga ada kolam renangnya, bersama beberapa teman aku asyik berenang setelah hari sudah mulai sore.... cuek aja berenang pakai swimsuit.... ha..ha... ndak kena aksi pornoaksi kan? Kan kolam renang mandinya masa’kan pakai kebaya (kalau ini sih kata Teddy he.he...)... risih ada sih sedikit dilihat rekan-rekan kerja (soalnya kalau di tempat kerja kan biasanya pakaian yang tertutup)...... tapi cuek aja deh... kalau mata dan pikiran ngeres melihat yang indah indah kan ....... yah mereka sendiri yang susah ...ha..ha... boleh dilihat, ndak bisa dipegang.

Selesai berenang........ masih ngumpul-ngumpul lagi dengan beberapa rekan kerja.... sambil minum sore sih dan dengar mereka nyanyi nyanyi dengan gitar. Wah... aku sih senang dengar lagu, biar suara temanku agak gimana gitu, dengar petikan gitar, minum/makan dan di pinggir pantai, ditambah badanku segar baru mandi, canda tawa dan cerita-cerita lucu yg mengalir......... wah asyiiiiiiiik sekali, kayaknya ini part yg paling oke sih bagiku sepanjang hari kemarin.

Terima kasih Tuhan masih bisa menikmati semuanya ini.... ku syukuri nikmat ini sambil tetap bermohon dan berharap... ku temukan sesuatu yang lebih membuat ku berarti bagi hidupku, keluargaku dan sesamaku. Semoga 2009 memang lebih baik dari tahun yang lalu. Amin

Friday, 2 January 2009

Natalku di 2008 dan awal Tahun Baru


Terima kasih dan Syukur kupanjatkan kepada Bapa ku di surga atas anugerah dan berkat yang masih Ia anugerahkan bagi kita semua juga untukku dapat Merayakan Natal di 2008 ini bersama orang-orang yang terkasih…..

Syukur juga bahwa tahun ini aku lebih siap untuk menerima kedatanganMu karena setelah sekian lama, akhirnya aku bisa menerima sakramen tobat. Bagi umat Katolik, sakramen tobat adalah juga bagian dari kesiapan hati menerima kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus, dalam bentuk Pengakuan Dosa. Memang agak risih sih rasanya mengaku kepada seorang Imam apalagi jika Imam itu kita kenal dengan baik…….. tapi kepercayaan kami bahwa jika dengan tulus dan terbuka mengakui semuanya, maka hati akan lega dan juga lebih siap menerima dan mempersiapkan kedatangan-Nya……. Bukan hanya secara fisik seperti mendandani rumah dengan seindah-indahnya,membuat kue-kue, mempersiapkan makanan enak, membuat kandang natal, membeli pakaian baru, dll….. tetapi syukur kepadaMu Tuhan untuk Natal tahun ini… malah saya merasa lebih sederhana persiapan fisiknya, tapi batinku lebih ringan dan lapang menerima Dia penebus dan pelindungku di hatiku dan dalam rumahku.

Di sela-sela kesibukanku mempersiapkan keperluan natal di rumah, ada juga peristiwa iman yang bisa kuambil hikmah dengan menghadiri Misa Requiem (Arwah) dari ibu terkasih pastor paroki Pst. Bertje Karundeng, Pr di Saronsong Tomohon. Pst Bertje begitu tegar menghadapi kepergian mama tercinta, beliau sendiri yang memimpin ibadah pelepasan dan Misa Arwah di gereja….. banyak perhatian juga buat beliau atas kebersamaan para pastor yang menghadiri dan bersamanya (15 org teman pastornya di altar). Ketegaran, keihklasan dan rasa tanggung jawab sebagai seorang pastor paroki yg harus melayani umatnya tapi di sisi lain secara manusiawi baru saja kehilangan seorang ibu, tapi ia tetap menjalankan tugasnya memimpin misa, dari tomohon berusaha untuk melayani misa harian, baru setelah itu balik lagi ke rumahnya di Saronsong,,,, semua itu membuatku belajar (mudah-mudahan aku juga jadi lebih bertanggung jawab dalam tugas ku di wilayah rohani), aku belajar untuk nilai-nilai baik tsb.

Malam Natal adalah tugas wilayah rohani Sta. Elizabeth (wilayah ku), bersama umat lain mempersiapkan semuanya dari para petugas di gereja, persembahan keluarga, hiasan di gereja, dll.... syukurlah ketua wilayah sudah menunjuk dan menugaskan orang/umat untuk semua tugas tsb sebelum beliau berangkat ke Jakarta, dan aku tinggal melihat dan mengatur, dimana tugas jadi lebih ringan.... Thank God. Bukan apa sih kalau hanya misa di hari minggu aku merasa tidak berbeban, tapi mempersiapkan untuk mampu melayani dengan baik di Misa Malam Natal, aku merasa lebih ribet aja.

Senang juga dapat perhatian dari seseorang teman lama, itu menandakan dia ingat dan ingin menyenangkan aku........ terima kasih untuk sandal high heel putih yang diberikan sebagai hadiah natal. Akhirnya ku pakai ke gereja di malam natal (dont worry, ku pakai kok.... karena kamu tulus ngasihnya). Aku bisa beli, tapi senang kok menerima hadiah dari org itu bentuk dari perhatian, itu yang ku hargai apalagi kalau bela-belain beli dan pilih sendiri sambil membayangkan cocok nggak ya di kakinya, cantik nggak ya dipakainya ...ha..ha..... makasih ya..........

Terima kasih dan syukur ku untuk segala perhatian dan merasa bahwa kita selalu diingat oleh orang-orang terkasih, saudara, dan teman-teman semua. Sms dan telp sudah masuk bahkan dari tgl 23 Des 08, sudah ada yg mengucapkan SELAMAT NATAL.... banyak kreasi dan puitisnya kata-kata tapi intinya adalah ucapan selamat dan mendoakan agar di Natal ini damai dan kasih Tuhan selalu dalam hidupku...

Dengan tulus dan dari dasar hati yang paling dalam ku ingin mengucapkan Selamat Natal untuk kalian dimana selama tahun 2008 telah mewarnai hidupku (ada yg menyenangkan, membahagiakan, mengecewakan, dll) tapi yang ingin kuingat kebaikan, bantuan, perhatian, kebersamaan, penghargaan dan nilai-nilai baik yg ditunjukkan kalian semua kepadaku :

Para Biarawan/ti : Uskup J. Suwatan, Uskup BunBun-Pontianak, Pst. Johanis Mengko, Pst. Agus Mangundap, Pst. Revi Tanod, Pst. Hanny Mentang, Pst. Bertje Karundeng, Pst. Johanis Mangkey, Pst. Loius Bayak, Pst Bonny bin Olla, Pst. Sony Wengkang, Pst. Herman Umbas, Pst. Rein Saneba, Pst Otje Palit dan Pst. Chris Santie, Suster Cathrien Taroreh, Suster Johana Tandaju-di Karmel.

Teman-teman kuliah dulu, kakak dan adik tingkat serta para dosenku dulu : ada Prof. Remy Mangindaan, Dr. Markus Lasut, Dr. Tony Angmalisang, Enci Debora Balompapueng, Prof. Alex Masengi, Vianny Mandagi, Gustaf Mamangkey-Australia, Jusak Daud-Jepang, Chrisdianta-Balikpapan, Hesdi Korompis, Maya Sekoh, Wiliam Wardoyo-Jakarta, Lita Pantouw-Jakarta, Indah Reppie, Okta Lintong, Jongky Kamagi, Komang, Esther Angkouw, Nancy Antouw-Timika, Wendy Saroinsong-Freeport, Jaya Lihu. Yg tergabung dalam milis alumni_itk_unsrat@yahoogroups.com dan milis FPIK_unsrat@yahoogroups.com, makasih untuk share informasi dan wawasannya.

Teman-teman dari SMP dan SMA ku : Peggy Mapandey-Jakarta, Ivan Rantung-Jakarta, Nancy Pangau-Balikpapan, Joice Tumanduk, Imelda Chandra-Berau Kaltim, Alex Kambey-Surabaya, Achen Pelengkahu-Bandung, Vina Baksh-Malang, Luzi Talumikir-Jakarta, Sonya Salonder-Texas USA, Serlyani Khosama, Joice Andries. Our friendship means so much to me. Termasuk miracle of Christmas untuk Achen dan Luzi dimana 20 thn kita tidak lagi kontak, justru kutemukan kalian di situs facebook… senangnya, langsung ingat masa-masa happy dulu ya… akhirnya sekarang jadi kontak-kontakan… ternyata keberadaan ku pun dicariin… begitulah kalau memang sahabat sejati chemistry-nya dapat ha..ha… baru aja ketemu rasanya nggak risih ya untuk bicara banyak hal….. oya, thn 2009 alumni smansa 92 akan mengadakan reuni.... bantu stella ya semua yg tergabung dlm milis smansa_92alumni@yahoogroups.com . Kita sama-sama sukseskan acara dari kita, untuk kita juga.

Atasan dan rekan-rekan kerja di Yayasan & Unika De La Salle : Pak Harry Samboaga, Pak Peter Tjan, Teddy Tandaju, Noldi Watuna, Debby Paseru, Niko Beat , Meitty Wongkar, Neta Wongkar, Ivone Umboh, Gerald Rawis, Ibu Lucia Mandey, Pak Charles Ngangi, Adrie Koleangan, Audy Kenap, Ibu Vonny Rumampuk, Sammy Moningka, Tante Femy, Mukti Talib, Bobby Umbas, Tius. Bagi saya pribadi, selama setahun berjalan di 2008 ini.... kalau ada salah salah sedikit, selisih paham soal pekerjaan memang ada.... tapi bisa diatasi............kebersamaan dan pengalaman yg kurasakan bersama mereka, dalam kerjasama di kantor bisa seiring sejalan... terima kasih atas semua kepercayaan, curhat mereka, perhatian, penghargaan dan bantuan yg sudah diberikan/ditunjukkan.... penilaian aku pribadi mereka bisa diandalkan dlm tugas dan bisa bekerjasama, serta punya tanggung jawab. Aku menyadari kita masing-masing punya kelebihan dan kekurangan tapi semoga di tahun-tahun mendatang, tahun yg di muka 2009, kita masih bisa bekerja bersama dengan lebih baik. Pikiran kita, semangat, aktualisasi diri kita, tenaga dan semua usaha kita dimana saat ini kita bekerja, tidak lain ingin membaktikan serta mengabdi dan bersama-sama dengan yg lain memajukan De La Salle. De La Salle baik dan bagus, suasana kerja yg kondusif, kita juga yang enak, bangga dan senang karena kita adalah bagian darinya. Iya kan? Ada banyak juga rekan kerja lain sih.... tidak banyak berhubungan, paling basa basi sopan santun, yg mengecewakan secara pribadi juga ada, yg mengecewakan secara tidak langsung juga ada, tapi syukurlah mereka sudah tidak ada lagi jadi suasana kerja kurasakan jauuuh lebih kondusif dari sebelumnya.... bagiku pribadi, kepribadian orang seperti itu masih menguntungkan aku tidak berteman dengan orang-orang tsb drpd punya teman seperti itu. Ha..ha.... waktu bisa mengurai dan membuktikan bukan soal siapa lebih baik, tapi benar tidaknya apa yang dikerjakan. Apalagi ada orang yg tidak tahu terima kasih terhadap orang yang dulunya banyak menolong kalian..... masuk De La Salle justru dari awal, bermohon dengan sangat, kemurahan dan bantuannya banyak dalam hidupmu dan juga keluargamu (kalau ingat sih & mau mengakuinya....), tetapi ucapan terima kasih pun tidak bisa disampaikan, terlupakan, ndak habis pikir deh..... yah itulah.. habis manis sepah dibuang (kayak tulisan Pst Leksi Nangoy, Pr yg sempat ku baca di salah satu artikel Kusuma.... ya memang banyak kejadian yg spt itu, aku setuju). Aku bisa ambil pelajaran dan juga nilai hidup....... jangan pernah melupakan kebaikan orang terhadapmu, tetapi lupakanlah kebaikanmu kepada orang lain.

Kenalan-kenalan ku : Prof. Aminuddin Salle-Makassar, Frans Rattu (GM Bastianos Resort), Frets Pieter-Bunaken, Suryana, Yasinta, Amiang-Pontianak, Tommy Massie, Robby Mangundap, Ame-Didi Imbar, Om Lowi Wenur, Mex Pesik. Terima kasih udah baik kepadaku, dari pengalamanku selama ini.

Dalam 365 hari di tahun 2008 ini banyak warna yang terlukis, ada pink (presentasi dari keromantisan dan kebahagiaan), merah (keberanian dan semangat), oranye (kemeriahan dan keriangan), abu-abu (hal-hal yang mengambang), hitam (kesedihan & kekecewaan), hijau (harapan dan keinginan), biru (ketenangan dan ketabahan), kuning (keceriaan), semua itu silih berganti mewarnai sketsa hidupku. Tapi apa pun itu aku mensyukuri semuanya.... sampai saat ini anugerah Tuhan tetap ku rasakan. Aku bukanlah apa-apa, sehingga selalu ku pinta kekuatan kepada Tuhan agar mampu menjalani semuanya dengan hati yang ikhlas, pikiran yang positif, ketenangan batin dan semangat menjalani hari-hari selanjutnya. Amin

Acara tahun baru yang meriah, tapi ku lewatkan dengan keluarga saja bersama tetangga di kompleks ku. Ada kesan mendalam yg tiap tahun teringat bila malam pergantian tahun (new year eve), dimana 20 thn lalu aku pernah mengalami kecelakaan motor yang menurut orang/saksi yg melihat (harusnya) sangat parah keadaan luka di tubuhku, apalagi sempat pingsan dan baru sadarkan diri di RS. Wenang....... Tuhan masih sayang kepadaku, sehingga aku hanya mengalami luka-luka ringan begitu juga temanku. Ku ingat baru saja teng jam 12.00, aku bersama temanku keluar rumah untuk jalan-jalan dan akhirnya terjadilah kecelakaan itu...... dan sampai sekarang... masih aja teringat biarpun bukan traumatik....
Yah.... itulah pengalamanku yg berkesan, selain juga teringat beberapa tahun lalu, pernah ada orang yg mengucapkan selamat pas teng jam 12.00 via telpon..... dengan kata-kata yg enak di dengar.........make me feel special......... that was so sweeeet. Ia tahu aku menyukai sesuatu yg spesial..... kelihatan sepele sih tapi bila itu hal yg spesial, dibuat dengan special atau di khusus kan hanya untukku.... kalau itu bentuk barang, bukan harganya atau besar kecilnya, kalau dia bentuk perhatian maka ketulusan itu yg akan terasa......... pasti deh kena di hati, apalagi bila itu ku rasakan tulus, wah... .. gimana ya......... so sweeeeeeeet gitu loh.

Semoga di tahun 2009 berkat-berkat Tuhan terus mengalir dalam kehidupanku dan orang-orang yang sering ku doakan karena mereka ku sayangi dan ku hormati. Stella yakin dan percaya, seperti Ia telah menyertai kita di tahun-tahun lalu maka Ia akan tetap menyertai dan memberkati sampai akhir, karena Ia setia. Amin... amin.... amin.

Thursday, 18 December 2008

Buat semua pembaca blog ku ini, dengan semangat dan damai Natal Yesus Kristus
Stella mengucapkan :
SELAMAT NATAL 25 DES 2008
dan
MENYONGSONG TAHUN BARU 2009
Semoga segala rencana, harapan dan cita-cita dapat terwujud dalam hidupmu, serta damai dan sejahtera meliputi kita semua. Tuhan Yesus memberkati.
Amin