Monday 18 October 2010

REUNI

Kumpul, ngerumpi, temu kangen... teman-teman semasa SMP

Nda sangka ehh selama 21 tahun kita terpisah, akhirnya tetap bisa ketemu lagi dan bercanda riang bersama. Kalau dulu masih malu-malu maklum masih kecil hahaha.... masih SMP, tetapi skrg sudah pada besar... sudah jadi ibu dan bapak... dengan latar pekerjaan yang berbeda-beda tetapi teteep aja, bila ketemu dengan teman lama, serasa jadi ABG aja tuuuh.
Dulu, kami semua bertemu di sekolah yang sama, SMP Negeri I Manado. Itu sekolah terletak di Dendengan Luar Manado. Sekolah favorit dan yang kuingat menerima NEM tinggi dari SD... jadi rata-rata yg masuk sekolah itu dulu juara-juara deh di SD-nya masing-masing. hmm boleh dong berbangga sedikit :)
 Kalau dulu sih, belajar, berteman, bermain dan melakukan aktifitas yang terasa 'simple' dan biasanya hanya lebih kepada sesama teman satu kelas aja.... makanya sekarang begitu ketemu-an... ahh pasti tanya-tanya.. yg ini siapa ya.. nama ku kenal, mukanya udah lain... atau ada yg tetap kuingat mukanya ehh namanya siapa sihh... lucu deh malam itu...
 Setelah dari Bali, aku ke Jakarta tgl 15 Okt 2010, karena diingatkan si Arie Papene untuk datang karena ada reunian di Jakarta, angk. 89 alumni Spensa Mdo... tepatnya di Putri Duyung Cottage, Ancol. Ok deh... mereka pada surprise ada beberapa org dari Manado yg bisa datang ke Jakarta untuk itu.... lumayan kami ada 4 orang.... termasuk aku, yg sebelumnya udah bilang nda bisa datang... tetapi ehh ada berkat, skalian waktu dari Bali mau pulang Manado, yah ok lah mampir 2 hari di Jakarta.

Jam 7 malam dari Bali, sampe Jakarta jam 08.15, langsung pakai taxi ke Ancol.... haha nekat juga.. demi ketemuan dgn teman-teman lama. Ngerumpi semalaman, makan-makan, pokoknya cerita yang mengalir... enak juga suasananya...  selain yg ngumpul teman-teman yg memang tinggal di Jakarta, tetapi ada jg khusus datang dari Batam, si penggagas dan juga yg bayarin cottage tempat kita ngumpul... usahawan sukses dari Batam Mr Arie... ... juga atas makanan yg enak dari Mrs. Achen Pelengkahu.. (my close friend) jg ibu pengusaha sukses di Jakarta dan Bandung. Kami yang terkumpul malam itu, 20 orang.
Yang berkesan adalah... apapun keberadaan kami sekarang, tetapi tidak merubah pertemanan yg sudah pernah terjalin.... malah ada yg berpuluh tahun baru ketemu.... kayak aku dan teman sebangkuku dulu Achen, krg lebih 20 thn kemudian baru ketemu, tetapi cerita2 yang mengalir... semuanya open dan nyaman sekali mereka ke aku dan akunya ke mereka. Sekarang selain kita bertambah dewasa, lebuh berumur, sudah jadi mama papa muda, ada jg yg msh single ;), dengan macam-macam latar pekerjaan juga, ada ibu RT, pramugari, manajer hotel JW Mariot, GM-nya hotel Mulia Senayan, pengusaha sukses, dosen, ketua yayasan, konsultan, dll, tetapi namanya berteman... tetap aja akan jadi teman. Stella bersyukur sekali.. dari dulu selalu mendapat teman 'yang baik' kepadaku, sehingga kami mampu menjaga agar semuanya baik baik saja sampai kini. Tidak sama deh dgn pengalaman baru-baru ini... pernah punya teman, baru naik jabatan segitu aja... ehh langsung sombong jadinya... hmm.. beda banget ya dgn org org atau teman-teman ku yang ini, hmmm sudah sukses dimana-mana, sejahtera amaat, tetapi humble dan care... aku bersyukur punya teman mereka.

 Lelahhh ngerumpi, tidurlah aku di kamar utamanya dengan si Lusi dan kakaknya achen... hehe yg lain di kamar sebelah dan para lelaki di luar alias di sofa :)

Esok pagi... seruuuu masih lagi cerita-cerita n bercanda.... dasar..... tapi sempat juga setelah yg lain pada pulang rumah, aku dan syuli jadi penunggu putri duyung, selama 2 jam, sebelum dijemput achen dan diantar jalan-jalan dengan mitsubishi pajeronya... ok deh kalau begitu.... lunch di Bandar Djakarta... lalu ke apartemennya, dengan Syuli..... rameeee tuhhh..... makasih ya... aku senang dengan kalian... biarpun sempat BT juga karena harus nunggu awalnya.
 Terima kasih Tuhan untuk persahabatan yang manis ini.... amin.

Tempat Wisata Menarik Di Bali (yang sempat ku kunjungi)

Selama 5 hari di Bali (10-15 Okt 2010), cukuplah untuk pergi ke tempat-tempat wisata terkenal disana.  Selain keindahan alam, wisata budaya, kuliner dan belanja hmmm asyiik untuk dinikmati…  inilah sekilas apa yang dapat kusajikan :

Ubud
Ubud, yang terletak di kabupaten Gianyar, menawarkan wisata seni dan budaya untuk pengunjungnya. Semenjak wisata di Bali booming, kawasa
n Ubud pun berkembangan menjadi sentra untuk hasil kerajinan seni di Bali mulai dari ukiran kayu, kerajinan emas dan perak, lukisan dan seni lainnya. Kehidupan budaya lokal Bali pun masih dijaga kuat di sini. Di sini tidak boleh ada diskotik dan bioskop.

Tidak heran, di kawasan Ubud banyak dijadikan sebagai tempat belajar seni bagi utamanya wisatawan asing. Mereka tinggal di sini dan sehari-harinya diisi dengan belajar interaksi dengan penduduk lokal. Desa Mas, di wilayah Ubud, dikenal sebagai pusat penghasil ukiran kayu yang tiada duanya. Hampir di sepanjang jalan dan rumah anda akan menjumpai ukiran seni khas Bali dalam bentuk apapun, juga
sebagai pengrajin emas dan perak, selain itu menjadi tempat favorit untuk mendapatkan cinderamata. Pura banyak sekali terdapat disini, begitu juga ada Puri tempat tinggal turunan raja Ubud. Syukurlah aku dan keluarga, juga tinggal di salah satu Puri namanya Puri Anyar, tempat enak, tenang dan sepi di dalammnya, biarpun tinggal beberapa keluarga di dalamnya.
 

Wednesday 13 October 2010

Ngaben Tjokorda Bagus Raka


Upacara Ngaben di Bali
(yang kuikuti sehubungan dengan meninggalnya pamanku Tjokorda Bagus Raka)

Jenazah dimandikan oleh saudara dan anak-anaknya
Tgl 5 Okt 2010, kami keluarga di Manado mendapat kabar bahwa Mas Bagus biasa dipanggil, (atau aku panggil Om Bagus) telah meninggal dunia. Memang beliau memiliki sakit udah cukup lama, Diabetes dan komplikasi lainnya. Mami dan tante-tanteku pingin pergi ke Bali mengikuti acara tersebut, ahhh Stella pingin juga dong, meninggalkan rutinitas sejenak di kerjaan :))

Jenazah terbaring setelah dimandikan, di tengah Puri
Banyak hal kupelajari, kuperhatikan dan menjadi kenangan, baik budaya, adat, kebersamaan dlm keluarga yang ku dapat selama di Bali. Kami dengan keluarga di Bali memang jarang ketemu, tante Nina Karundeng, istri Om Bagus yg lebih sering ketemu kalau beliau ke Manado.
padma tempat jenasah, 9 tingkat tingginya

diarak sepanjang jln Ubud
Prosesi Ngaben sendiri hanya pernah ku dengar yaitu adat kremasi seorang yg meninggal. Tetapi keseluruhan makna apa itu, sama sekali aku tidak mengerti. Di sana banyak dijelaskan, dan sedikit yg bisa kutangkap adalah Ngaben adalah upacara penyucian atma (roh) fase pertama sbg kewajiban suci umat Hindu Bali terhadap leluhurnya dengan melakukan prosesi pembakaran jenazah. Badan manusia terdiri dari badan kasar, badan halus dan karma. Badan kasar manusia dibentuk dari 5 unsur yg disebut Panca Maha Bhuta yaitu pertiwi (zat padat), apah (zat cair), teja (zat panas) bayu (angin) dan akasa (ruang hampa). Kelima unsur ini menyatu membentuk fisik manusia dan digerakan oleh atma (roh). Ketika manusia meninggal yg mati adalah badan kasar saja, atma-nya tidak. Nah ngaben adalah proses penyucian atma/roh saat meninggalkan badan kasar. Ada beberapa pendapat ttg asal kata ngaben. Ada yg mengatakan ngaben dari kata beya yg artinya bekal, ada juga yg mengatakan dari kata ngabu (menjadi abu).

Dalam Hindu diyakini bahwa Dewa Brahma disamping sbg dewa pencipta juga adalah dewa api. Jadi ngaben adalah proses penyucian roh dgn menggunakan sarana api sehingga bisa kembali ke sang pencipta yaitu Brahma. Api yg digunakan adalah api konkrit untuk membakar jenazah, dan api abstrak berupa mantra pendeta utk mem-pralina yaitu membakar kekotoran yg melekat pada atma/roh. Upacara Ngaben atau sering pula disebut upacara Pelebon kepada orang yang meninggal dunia, dianggap sangat penting, ramai dan semarak, karena dengan pengabenan itu keluarga dapat membebaskan arwah orang yang meninggal dari ikatan-ikatan duniawinya menuju sorga, atau menjelma kembali ke dunia melalui reinkarnasi. Karena upacara ini memerlukan tenaga, biaya dan waktu yang panjang dan besar, hal ini sering dilakukan begitu lama setelah kematian. Kalau untuk orang biasa (atau belum punya biaya), mayat dikubur dulu, baru setelah beberapa orang meninggal di daerah itu, dikumpul untuk Ngaben bersama-sama (maksudnya jg mengurangi biaya). Untunglah keluarga Om Bagus, memang harus diakui adalah turunan Raja di Ubud, punya uang, anak-anaknya jg 5 orang, saling patungan untuk biaya prosesi ini dari kematian tgl 5 Okt 2010 sampai  dibilang oleh Pendeta tgl 12 Okt 2010 adalah Hari Baik untuk kremasinya. Jadi di Puri Anyar Ubud (rumah mereka), acara selama 7 hari 6 malam. Orang-orang desa, masyarakatnya (disebut Banjar) datang silih berganti masuk Puri, untuk membantu apa saja yg bisa dibuat/dibantu, seperti tatakan sesajen, rangkaian bunga, tempat mayat, dekorasi rumah, dll… jadi keluarga menanggung biaya semuanya, termasuk makan orang-orang yang datang siang dan malam…….. waduhhh memang sudah seperti itu adatnya… dan memakan biaya yg tidak kecil.


Untuk menanggung beban biaya, tenaga dan lain-lainnya, kini masyarakat sering melakukan pengabenan secara massal / bersama. Jasad orang yang meninggal sering dikebumikan terlebih dahulu sebelum biaya mencukupi, namun bagi beberapa keluarga yang mampu upacara ngaben dapat dilakukan secepatnya dengan menyimpan jasad orang yang telah meninggal di rumah, sambil menunggu waktu yang baik. Hari baik biasanya diberikan oleh para pendeta setelah  melalui konsultasi dan kalender yang ada. Persiapan biasanya diambil jauh-jauh sebelum hari baik ditetapkan. Pada saat inilah keluarga mempersiapkan "bade dan lembu" terbuat dari bambu, kayu, kertas yang beraneka warna-warni sesuai dengan golongan  atau kedudukan sosial ekonomi keluarga bersangkutan. Om Tjokorda Bagus Raka, memiliki golongan tinggi di masyarakat, padmanya aja sampai 9 tingkat dibuat.

patung lembu (msh kosong dalamnya), yg jg diarak ke lapangan Ubud
Prosesi ngaben dilakukan dgn berbagai proses upacara dan sarana upakara berupa sajen dan kelengkapannya sbg simbol-simbol seperti halnya ritual lain yg sering dilakukan umat Hindu Bali. Ngaben dilakukan untuk manusia yg meninggal dan masih ada jenazahnya, juga manusia meninggal yg tidak ada jenazahnya spt orang tewas terseret arus laut dan jenazah tdk diketemukan, kecelakaan pesawat yg jenazahnya sudah hangus terbakar, atau spt saat kasus bom Bali 1 dimana beberapa jenazah tidak bisa dikenali karena sudah terpotong-potong atau jadi abu akibat ledakan.

Banyak tahap yg dilakukan dalam ngaben. Dimulai dari memandikan jenazah, ngajum, pembakaran dan nyekah. Setiap tahap ini memakai sarana banten (sesajen) yg berbeda-beda. Ketika ada yg meninggal, keluarganya akan menghadap ke pendeta utk menanyakan kapan ada hari baik utk melaksanakan ngaben. Biasanya akan diberikan waktu yg tidak lebih dari 7 hari sejak hari meninggalnya.

Syukurlah Hari Baik Om Bagus pas setelah 7 hari meninggalnya. Setelah didapat hari H (pembakaran jenazah), maka pihak keluarga  menyiapkan ritual pertama yaitu nyiramin layon (memandikan jenazah). Jenazah akan dimandikan oleh kalangan brahmana sbg kelompok yg karena status sosialnya mempunyai kewajiban untuk itu, setelah itu keluarga terutama oleh anak-anaknya (ada 5 orang). Selesai memandikan, jenazah dikenakan pakaian adat Bali lengkap. Selanjutnya adalah prosesi ngajum, yaitu prosesi melepaskan roh dengan membuat simbol2 menggunakan kain bergambar unsur2 penyucian roh.

abu yang akan dilarung ke pantai Sanur
Pada hari H-nya, dilakukan prosesi ngaben di kuburan desa setempat. Jenasah om diarak sepanjang jalan Ubud Raya, disaksikan masyarakat dan para turis mancanegara…. Wow… I really excited on that moment. Berjalan sepanjang 2 km tidak terasa deh, mengikuti iringan dan jg foto-foto ;). Jenazah dibawa menggunakan wadah, yaitu tempat jenazah yg akan diusung ke kuburan. Wadah biasanya berbentuk padma sbg simbol rumah Tuhan. Sampai dikuburan, jenazah dipindahkan dari wadah tadi ke pemalungan, yaitu tempat membakar jenazah yg terbuat dari batang pohon pisang ditumpuk berbentuk lembu. Lembu adalah symbol dari kekuasaan, tidak semua masyarakat dikremasi dalam lembu hanya orang2 yang punya status sosial tinggi (contoh golongan satria, punya nama depan Tjokorda/Cokorda atau Anak Agung), mereka diketahui adalah turunan Raja. Bila orang biasa, atau masyarakat biasa, maka yang dibakar adalah symbol lain, seperti dalam anjing, sapi, macan, dll.

Di lapangan Ubud (yang juga tempat hanya boleh dikremasi para turunan Raja),  kembali dilakukan upacara penyucian roh berupa pralina oleh pendeta atau orang yg dianggap mampu untuk itu (harus dari clan brahmana). Pralina adalah pembakaran dgn api abstrak berupa mantra peleburan kekotoran atma yg melekat ditubuh. Kemudian baru dilakukan pembakaran dgn menggunakan api kongkrit. Jaman sekarang sudah tidak menggunakan kayu bakar lagi, tapi memakai api dari kompor minyak tanah yg menggunakan angin.

Umumnya proses pembakaran dari jenazah yg utuh menjadi abu memerlukan waktu 1 jam. Abu ini kemudian dikumpulkan dalam buah kelapa gading untuk dirangkai menjadi sekah. Sekah ini yg dilarung ke laut, karena laut adalah simbol dari alam semesta dan sekaligus pintu menuju ke rumah Tuhan. Demikian secara singkat rangkaian prosesi ngaben di Bali.

Status kelahiran kembali roh orang yang meninggal dunia berhubungan erat dengan karma dan perbuatan serta tingkah laku selama hidup sebelumnya.  Secara umum, orang Bali merasakan bahwa roh yang lahir kembali ke dunia hanya bisa di dalam lingkaran keluarga yang ada hubungan darah dengannya. Lingkaran hidup mati bagi orang Bali adalah karena hubungannya dengan leluhurnya. Setiap orang tahu bahwa di satu saat nanti dia akan menjadi leluhur juga, yang di dalam perjalannya di dunia lain harus dipercepat dan mendapatkan perhatian cukup bila sewaktu-waktu nanti kembali menjelma ke Pulau yang dicintainya, Pulau Bali.
(Sumber : www.badungkab.go.id, baliguide.biz, id.wikipedia.org) dan pengalamanku selama di Bali.

Friday 1 October 2010

Berdoa Rosario

Bulan Oktober 2010... memasuki bulan ini, saya selalu mengingat akan Berdoa Rosario... saya bersyukur di masa-masa ini, dimana saya menghadapi tantangan 'mental' dan 'kesedihan' yang tidak dapat saya ekspresikan dengan cara-cara yg biasa, tetapi juga kebahagiaan yg senantiasa Tuhan berikan dlm hidupku.... tempat yg paling nyaman untukku adalah masuk kamar, dengan khusuk/tenang dan sendiri melakukan Doa Rosario. Biarpun kadangkala, terbersit tanya, tetapi keyakinan selalu ada bahwa Tuhan melalui Doaku kepada Ibu Maria, Bunda-Mu akan dijawab.
Saya mencari apa sih yang dimaksud berdoa Rosario, untuk lebih memperdalam apa yg selalu saya doakan, terutama di Bulan ini. Dan inilah yang ku dapat, dan ingin jg ku bagikan kepada para pembaca (yg kebetulan mendapatkan blog-ku ini) :

Mengapa Tuhan menghendaki kita berdoa kepada Bunda Maria? Kita berdoa kepada Bunda Maria karena ia adalah Bunda Allah dan doa-doanya sangatlah besar kuasanya (Yoh 2:1-11). Ketika kita berdoa Salam Maria, kita menggabungkan penyembahan kepada Tuhan dan penghormatan kepada Bunda Maria. Kita menyatukan doa-doa kita kepada Tuhan dengan doa-doa Bunda Maria kepada Tuhan. Kita tidak menyembah Bunda Maria, kita hanya menyembah Tuhan saja. Ketika kita berdoa kepada Bunda Maria, kita menghormatinya sebagai Bunda Allah dan sebagai Bunda Rohani kita (Why 12:17, Yoh 19:26,27). Saat kita amat membutuhkan pertolongan, kita tidak saja berdoa sendiri kepada Tuhan secara langsung, tetapi kita juga meminta orang lain berdoa bagi kita dan bersama kita. Ketika kita berdoa Rosario, kita didukung oleh Bunda Maria, Bunda Allah yang Kudus, yang berdoa kepada Tuhan bagi kita dan bersama kita. Tuhan menghendaki kita menghormati Bunda Maria karena perannya yang istimewa dalam karya keselamatan Allah. Tuhan menghendaki Bunda Maria ambil bagian dalam penebusan umat manusia, sama seperti Hawa ambil bagian dalam jatuhnya umat manusia ke dalam dosa. Sama seperti seorang Bapa dipenuhi sukacita karena cinta dan penghormatan yang diberikan orang kepada anak-anaknya, demikian juga Allah Bapa dipenuhi sukacita dan menghendaki kita menghormati puteri-Nya, Maria, Bunda PuteraNya, Yesus.  

Mengapa kita wajib berdoa Rosario? Karena doa Rosario telah didaraskan serta dianjurkan selama berabad-abad oleh para Paus dan santo/santa besar, dan juga karena pengaruhnya yang baik - sama seperti pohon yang baik menghasilkan buah yang baik (Mat 7:17).  Juga, karena ke-15 Janji Bunda Maria bagi umat Kristiani yang berdoa Rosario dan karena Bunda Maria menampakkan diri di Lourdes dan di Fatima untuk meminta kita berdoa rosario. Rosario telah menyelamatkan serta mengubah ribuan jiwa, mengapa tidak menggunakannya untuk menyelamatkan jiwamu?

Bagaimana kita berdoa Rosario? Dengan merenungkan ke-15 misteri, dengan mendaraskan sepuluh Salam Maria pada manik-maniknya serta satu Bapa Kami dan Kemuliaan di setiap misteri.

Bagaimana kita merenungkan misteri-misteri Rosario? Kita merenungkan misteri-misteri rosario dengan menggunakan imajinasi kita untuk menghadirkan misteri yang sedang kita renungkan di hadapan kita. Kemudian sambil membayangkan imajinasi yang hadir di pikiran, kita mengucapkan doa Salam Maria. Sementara merenung, kita mengulang-ulang doa kita, sama seperti yang dilakukan Yesus (Mat 26:44). Dalam berdoa Rosario, pada dasarnya kita mengatakan, “Yesus dan Bunda Maria, aku mencintaimu” berulang-ulang kali. Sementara kita melakukannya, kita bertumbuh dalam cinta kepada Tuhan. Mengatakan, “Aku mencintaimu” tidak pernah basi. Jika kita sungguh-sungguh mencintai, pernyataan cinta seperti itu akan semakin memperdalam cinta kita.

Bagaimana kita dapat mulai berdoa Rosario setiap hari? Dengan mendoakan hanya satu misteri dengan sepuluh Salam Maria setiap hari, hingga kita merasa rindu untuk berdoa lebih banyak.
sumber : "Why Pray the Rosary" by Father Peffley; Father Peffley's Web Site; www.transporter.com/fatherpeffley.

Thank U God... Hail Mary, I pray.......