Thursday 25 February 2010

A STRONG WOMAN Vs WOMAN OF STRENGTH

The differences :
A strong woman works out everyday to keep her body in shape
But a woman of strength kneels in prayer to keep her soul in shape

A strong woman isn’t afraid of anything
But a woman of strength shows courage in the midst of her fear

A strong woman won’t let anyone get the best of her
But a woman of strength gives the best of her to everyone















 A strong woman makes mistakes and avoids the same in the future
But a woman of strength realizes life’s mistakes can also be
God’s blessing and capitalizes on them

A strong woman walks sure footedly
But a woman of strength knows God will catch her when she falls

A strong woman wears the look of confidence on her face
But a woman of strength wears grace

A strong woman has faith that she is strong enough for the journey
But the woman of strength has faith that it is in the journey that
she will become strong

The same is :
A strong woman and woman of strength always thank God
for everything she has

So which one are you???
I can be both for the different situation

Sunday 14 February 2010

Apakah di luar sana ada seseorang yang memang diciptakan untukku?


Adalah banyak pertanyaan kepadaku juga harapan… di aspek cinta….. Kata orang ‘apakah lagi yang ingin kau cari? Kamu oranya pemilih kah? Kurang apalagi dalam hidupmu, sudah kerja, sekolah tinggi, umur matang? Mo tunggu apalagi? Siapakah yang akan mendapatkanmu? Siapakah yang sebenarnya kamu tunggu? Adakah masalah dalam dirimu hingga sampai saat ini kamu belum menikah?
Pertanyaan-pertanyaan itu sering ditanyakan kepadaku…. Mulanya aku tersenyum, dikesempatan lain aku justru bercanda dengan jawaban-jawabanku, tapi pernah pula jengkel karena merasa, ini hidupku, kenapa juga orang lain yang pusing? Orang tuaku pun tidak pernah menanyakan hal ini kepadaku, entah mereka sungkan? Entah mereka mengerti perasaanku? Entah mereka memang ingin aku belum menikah atau bagaimana? Itu juga pernah aku pikirkan.
Hari ini Valentine Day…. Kata orang Hari Kasih Sayang… biarpun kasih sayang tidak berarti antara 2 orang yang berpacaran… tetapi kasih sayang universal…. Tetapi aku hanya ingin mengekspresikan apa yang ada dalam diri PADA SAAT INI, PADA WAKTU INI…. Mungkin di waktu yang lain bisa saja berubah seiring dengan pemikiran dan pengalaman yang baru.
Apakah orang yang kuimpikan itu benar benar ada dan jika ia memang ada, bagaimana aku mengetahuinya? Banyak teori-teori bagus yang diberikan antara lain diambil dari Traktat yang diterjemahkan dari Majalah He is Alive “50 Questions about Love & Life)….. 
 
Pertanyaan itu pernah hadir dalam pikiranku, pertanyaan itu tidak dapat dihindarkan; semakin kita mengenal seseorang, semakin kita menemukan kelebihan juga kekurangannya? Hal ini benar, dan sampai saat ini aku belum bisa mencocokkan hati dan pikiranku untuk bisa menerima seorang pria dgn semua karakternya yang dulu dulu menjalin hubungan denganku…. Karena saya menyadari bahwa komitmen yang akan kubuat adalah komitmen yang total dan pasti.
Bagaimana jika aku salah pilih? Bagaimana jika pilihanku ternyata bukan jodohku? Bagaimana jika selama ini ternyata aku dan dia hanya dibutakan oleh nafsu dan begitu kita menikah akhirnya kita menyadari bahwa kita telah berbuat suatu kesalahan? Memang seringkali imajinasi kita cenderung menciptakan sosok ideal calon pasangan kita; dia haruslah begini, tampangnya harus begini, berkelakuan seperti ini, dll dari hal-hal sepele hingga prinsipil. 
 
Disadari memang seringkali, daripada menerima dan berusaha mengenalnya lebih jauh sebagaimana dia adanya, kita berusaha menemukan sosok ideal yang telah kita ciptakan dalam pikiran kita.
Memang untuk yakin kita diciptakan satu sama lain, kita perlu meluangkan waktu untuk mengenal satu sama lain dengan baik, kita perlu saling berbagi secara mendalam dan menerima kenyataan bahwa dia berbeda dariku. Tetapi dari pengalamanku, meluangkan waktu tidak sepenuhnya, bilapun waktu yang kita habiskan begitu lama, tetapi kualitas kebersamaan itu yang kurang… pada akhirnya saya tetap merasa saya tidak tahu banyak tentangnya. Atau pengalaman lain, ia tidak mau diketahui apa pun aktifitasnya, pikiran dan pendapatnya hanya sekedar saja diungkapkan… dan saya tidak tahu apa kah bisa cocok bukan hanya dengannya tetapi keluarganya? Padahal hal ini bagiku sangat penting.

Ada baiknya dalam kebersamaan itu didiskusikan : apakah kita akan mampu saling mencintai seumur hidup kita? Apakah kita akan mampu menghadapi kesulitan-kesulitan hidup bersama-sama? Apakah kita cukup saling mencintai satu sama lain untuk bisa mengatasi kekurangan-kekurangan kita masing-masing? Bagi saya, mengenali permasalahan akan memungkinkan kita mengambil keputusan bebas ; “ya, bersama dia aku ingin melewati sisa hidupku, membangun keluarga dengannya, dan seiring sejalan bersamanya dalam hidup ini”. Sehingga pilihan untuk membuat komitmen yang total itu pasti dengan dilandasi kepercayaan penuh dan harapan.

Bila hal komitmen ditanyakan kepadaku, maka saya memang punya harapan itu, tetapi saya belum menemukan orang (laki-laki) yang saya cintai dan percaya penuh untuk menyerahkan hidupku bersamanya dalam suka duka. Ada banyak Liker dan Lover yang datang, tetapi pilihan hatiku, hanya hatiku yang tahu.

Hal lain yang penting untuk disadari adalah kebebasan untuk mengakhiri hubungan karena kita menyadari bahwa bagaimanapun, kita tidak diciptakan satu sama lain, bahwa kita tidak bisa mengatasi perbedaan-perbedaan dalam temperamen, logika, usia, budaya, ataupun tidak dapat menerima keterbatasan-keterbatasannya. Hal ini yang saya sadari akhir-akhir ini, sehingga bagaimanapun ia datang, kembali, dan bersama lagi… hubungan ups and down, tetapi toh hal yang kecil/sepele mampu memutuskan hubungan tersebut… awalnya kuanggap sepele tetapi akhirnya aku menyadari itu bukanlah masalah sepele… justru dari situ kita bisa menilai ia mencintaiku sepenuh hatinya atau ia hanya menyukai kelebihan-kelebihanku… tentu hal yang berbeda antara cinta dan suka. Saya yakin pengalaman bersama yg kata org saling mengenal, saya selalu mendapat pria yg 'banyak kelebihan', tetapi dijalani dengan dari yg saya tahu hanya fun, semi-serius, sampai yg serius, kami merasa belum cocok. Saya bersyukur , pengalaman tsb menempa banyak hal untuk lebih ‘aware’ terhadap rasa suka yg bukan cinta.
Pengalaman orang berbeda-beda, garis tangan juga berbeda-beda, ada yang bahagia dengan pernikahan, ada yang tidak ternyata, ada yang malah berpisah setelah justru bersama dalam pernikahan.... kita tidak pernah tahu.... begitupun aku tidak pernah tahu ke depan... dijalani dan disyukuri saja apa pun... kata orang cinta itu juga menyakiti, bagi saya bukan cinta yang menyakiti tetapi orang yang menyakiti cinta orang lain, mencurangi dengan ketidakjujuran dan ketidaksetiaan, dll rasa entah iri, egosentris, ambisi, nafsu, yg justru mengaburkan arti cinta itu sendiri.... that's secret of love and life!

Pilihan ini harus dapat diambil tanpa harus dipengaruhi pemikiran-pemikiran seperti; aku sangat ingin menikah, segalanya akan berjalan lancar setelah kami menikah, orangtuaku sangat menyukainya, kita sudah demikian dekat, ia idola saya, dll….. Saya tidak ingin ditekan oleh lingkungan dan suatu keharusan budaya bahwa wanita harus menikah di usia tertentu! Siapa yang akan menjalaninya, mereka atau saya? Saya yang paling tahu akan hidup, harapan, keinginan, kebutuhan dan semuanya… karena sesungguhnya keputusan Menikah atau Melajang adalah komitmen atas seluruh hidup kita. Itulah sebabnya pernikahan bukanlah akhir dari sebuah percintaan, tetapi justru awal untuk jalan pamjang dua orang hidup bersama, dimana kita menyadari bahwa aku memang diciptakan untuknya dan ia diciptakan untukku. 

Jadi, apakah diluar sana ada seseorang yang memang diciptakan untukku? Saya percaya ada, hanya saja Tuhan belum mempertemukan kita. Mungkin bahasa yg bagi orang lain klise, tetapi saya percaya “segala sesuatu akan Indah pada waktuNya”.
Tulisan ini kupersembahkan untuk pembacaku, di hari Kasih Sayang… sambil doakan bahwa Hidupku akan penuh dengan Cinta, cinta untuk Tuhan, orang tuaku, saudara-saudaraku, teman-temanku, sesamaku dan cinta lingkungan, serta cinta untuk seseorang yang spesial. Amin… Terima kasih Tuhanku untuk cintamu yang tulus, suci, dan sepenuh hati terhadapku…..
HAPPY VALENTINE!

Monday 8 February 2010

YANG TIDAK BISA DIUCAPKAN AYAH

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya..... Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya..
Lalu bagaimana dengan Papa?

Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu
bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?
Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil......
Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.

Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu... Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya" ,
Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....
Tapi sadarkah kamu? Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.
Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang" Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit
membentak dengan berkata : "Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".
Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja.....
Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!". Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu? Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..
Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama.. ..
Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke
rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia.... :')
Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..
Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan
untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir... Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut...
Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. .
Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang?
"Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa"

Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...
Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa

Ketika kamu menjadi gadis dewasa.... Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain... Papa harus melepasmu di bandara. Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?
Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.
Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".
Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT....kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa. Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain. Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan... Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : "Tidak.... Tidak bisa!" Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu".
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang
tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya. Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin.. Karena Papa tahu.....
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya....
Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia....
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?
Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa....
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: "Ya Tuhan tugasku telah selesai dengan baik....
Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik....
Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."

Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk... Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....
Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....
Papa telah menyelesaikan tugasnya....

Papi, Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal..

Ekspresiku : Saya mendapatkan notes ini dari seorang teman Merry Suoth, dan mungkin ada baiknya jika membagikannya kepada teman-teman yang lain.
Tulisan ini aku dedikasikan kepada teman-teman wanita ku yang cantik, yang kini sudah berubah menjadi wanita DEWASA serta ANGGUN, dan juga untuk teman-teman pria ku yang sudah ataupun akan menjadi ayah yang HEBAT !

Yup, banyak hal yang mungkin tidak bisa dikatakan Ayah / Bapak / Papa / Papi kita... tapi setidaknya kini kita mengerti apa yang tersembunyi dibalik hatinya.