Thursday 25 August 2011

Hasil SERDOS-ku

Inilah hasil online dari DIKTI tentang sertifikasi dosenku. 

Oya, kusisipkan juga Persyaratan Mengajukan Sertifikasi Dosen, agar supaya dapat menjadi informasi buat pembaca juga :

  1. Dosen Tetap : Dosen PNS Dpk pada PTS atau Dosen Tetap Yayasan (bukan PNS Departemen baik Depdiknas maupun Non Depdiknas);
  2. Memiliki Nomor Induk Regitrasi Dosen Nasional (NIDN);
  3. Dosen yang telah memiliki masa kerja sekurang-kurangnya 2 tahun di PTS dimana ia bekerja sebagai Dosen PNS DPK /Dosen Tetap Yayasan;
  4. Memiliki jabatan akademik sekurang-kurangnya Lektor;
  5. Memilki kualifikasi akademik sekurang-kurangnya lulus S2, dibuktikan dengan Ijazah yang sudah dilegalisir oleh pihak yang berwenang (asli/cap basah);
  6. Melaksanakan Tridharma perguruan tinggi dengan beban kerja paling sedikit 12 SKS pada setiap semester di PTS dimana ia bekerja sebagai Dosen PNS DPK /Dosen Tetap Yayasan;
  7. Dosen yang belum memiliki kualifikasi akademik magister (S2)/ setara dapat mengikuti sertifikasi apabila:
    1. Mencapai usia 60 tahun dan mempunyai pengalaman masa kerja 30 tahun sebagai dosen, atau mempunyai jabatan akademik Lektor Kepala dengan golongan IV/c (Dosen PNS Dpk).
    2. Memiliki kriteria butir 1 dan 5 diatas
  8. PTS pengusul serdos harus memperhatikan rasio dosen:mahasiswa untuk bidang IPA 1:20 (toleransi s/d 1:30) dan bidang IPS 1:30 (toleransi s/d 1:45).
Catatan:
  • Dosen yang diusulkan tidak sedang melaksanakan Tugas Belajar;
  • Batas usia tidak melebihi 64 tahun;
  • Tidak sedang diusulkan untuk mendapatkan jabatan akademik Guru Besar (Profesor);
  • Tidak sedang menjalani hukuman administrasi tingkat sedang atau berat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku;
  • Prosedur pemilihan peserta Sertifikasi Dosen dapat dibaca pada Buku Panduan Sertifikasi Dosen I, II, dan III yang dapat diunduh di www.dikti.go.id 
  • Terima kasih Tuhanku, untuk rahmat dan berkat yang telah Kau beri, aku yakin dan percaya SERDOS ini merupakan salah satu anugerahMu dalam kehidupanku dan profesi yang sudah ku-pilih. Aku hanya tetap berpegang pada jalanMu, dan berkat semua rahmat kepandaian, mandiri, profesional, kerjasama yang baik, dukungan institusi dan lainnya, aku bisa menjadi Dosen yang baik, jujur, dapat diandalkan, profesional dan hal lain sesuai dengan kehendakMu. amin

Tuesday 2 August 2011

Sertifikasi Dosen

Sejak ditetapkan oleh PTU (Perguruan Tinggi Pengusul) bahwa namaku masuk mengikuti Sertifikasi Dosen untuk jatah yang diberikan DIKTI tahun 2011 ini, maka tidak lama namaku dan beberapa teman (7 orang yg lain) diajukan ke KOPERTIS WIL. IX Makassar. Aku mulai mempersiapkan semua berkas, file, dokumen yang menunjang untuk itu.

Sekarang ini Pemerintah tidak lagi membedakan Dosen Perguruan Tinggi Negeri atau swasta, semua yang memenuhi syarat untuk itu berhak untuk dapat sertifikasi.. hanya saja secara bertahap. Itulah sebabnya, Dosen dengan pangkat/Golongan tertinggi, dimulai dari semua Professor sudah tersertifikasi dari tahun2 sebelumnya. Lalu berturut-turut Lektor Kepala, Lektor dan mungkin sampai ke Asisten Ahli.                          

Singkatnya, sejak kembali dari Malang dimana waktu itu saya 4 bulan disana (20 Maret- 23 Juli 2011), saya diharuskan pagi, siang, malam, melotot di depan komputer, sibuk dengan dokumenku dan diisi secara online di website serdos dikti : www.serdos.dikti.ac.id.... hahaha setiap hari melototi komputer, mengisi itu karena deadline tgl 1 gustus 2011 jam 24.00 wah wah wah.... syukurlah komputer sih bukan hal yang baru dan aku tidaklah gaptek dgn itu. Saya hanya diberikan akun dan pasword, dan sudah mulai mengisi hanya dlm waktu 5 hari semuanya selesai sudah. Thanks untuk laptopku, dan modem, jaringan internet saat itu tidak ngadat sehingga dapat diselesaikan 5 hari tsb... Tuhan sayang dan memperhatikan usaha dan kebutuhanku :))

Memang telah terjadi perubahan sistem secara fundamental. Sistemnya terintegrasi mulai dari proses penetapan calon peserta, proses penyusunan berkas portofolio, proses penilaian berkas portofolio, pengelolaan hasil penilaian berkas portofolio, dan sistem monitoring dan evaluasi, yang sebelumnya dilakukan secara konvensional, semuanya dilakukan secara online. Dengan ONLINE prosesnya tidak menggunakan kertas samasekali (paperless, kecuali saat nge-print lembar pengesahan, itupun di-scan dan diupload jadi data digital lagi). Ada gurauan dari panitia PTU, ‘jaman sekarang kalau masih ada dosen gaptek, inilah saatnya sedikit belajar’, Hehe…

Bagi dosen yang familiar dengan teknologi internet saja, (tentu tidak terlalu repot) hanya dengan sedikit beradaptasi dan berhati-hati pada prosedurnya,insya Allah lancar. Tapi bagi rekan-rekan dosen yang tidak begitu familiar tentu kebat-kebit juga. Apalagi ada tombol ‘maut’ –validasi–, mengintai. Tanpa sengaja menekan itu, karena mousenya bergeser aktif, atau sekedar coba-coba bisa menyebabkan, FATAL. Makanya harus dicermati seluruh isian, cermati setiap ada verifikasi, dengan pilihan ‘YA’ or ‘TIDAK’, karena itu menentukan langkah anda mendapatkan sertifikat. Untuk serdos, jangan coba-coba !!!’

Saat itu yang peserta lakukan adalah :
1. Melengkapi data isian berupa Curriculum Vittae (CV)
2. Melengkapi dan memvalidasi Biodata
3. Mengunggah Pas Foto diri untuk keperluan sertifikat
4. Melakukan penilaian Penilaian Persepsional Diri
5. Menyusun dan menuliskan dokumen/narasi Deskripsi Diri
6. Mengunggah (upload) Lembar Pengesahan Dokumen Portofolio
Intinya, mengisi dengan jujur dan benar. Jujur berarti tidak mengada-ada, dan benar berarti mengikuti prosedur entri data sesuai dengan petunjuknya. Itu saja.
Mengenai nilai kejujuran dan kebenaran dari isian kita, itu menjadi tugas dan wewenang Asesor dari Perguruan tinggi Penilai Sertifikasi (PTPS), yang beliau-beliau-nya, DYS tidak punya akses untuk tahu.
Akhirnya selesailah sudah, pas tgl 1 Agustus 2011 jam 10 pagi, saya telah memverivikasi semua data, Validasi, sudah menunduh Lembar Pengesahan yang di ttd oleh PR 1 kami Prof. Lucia Mandey, MS (yang waktu itu ku cari sampai di Pasca Sarjana Unsrat) dimana beliau lg menguji mahasiswa Pasca. Terima kasih Tuhanku semua dapat diselesaikan. Saya sudah usahakan semaksimal mungkin dengan harapan LULUS.