Tuesday 1 November 2011

Menantikan waktu Tuhan

Jangan Tergesa-gesa, Nantikan Waktu Tuhan

detail_img

Tuhan mempunyai waktu yang sempurna dan cara yang benar untuk segalanya. Tetapi orang di jaman ini ingin sesuatu yang instant: cara cepat dalam mendapatkan segala sesuatu. Sayangnya, cara instant tersebut akan membawa orang ke dalam banyak masalah.

Percayalah bahwa Tuhan menghendaki agar Anda mendapatkan yang terbaik dalam hidup ini. Jangan terburu-buru, jika sesuatu atau seseorang mendesak Anda untuk memutusakan sesuatu maka itu adalah saatnya untuk berdoa, membaca firman dan meminta tuntunan Tuhan. Apa lagi jika Anda harus membuat keputusan yang besar dalam hidup Anda, mintalah  nasihat dari orang-orang yang lebih rohani atau otoritas Anda, baik itu Pembina rohani Anda, orangtua Anda, dan juga gembala Anda (2 Korintus 13:1).
Salah satu contoh nyata buruknya ketergesa-gesaan adalah kisah hidup Saul. Suatu saat Saul, raja bangsa Israel akan berperang melawan Filistin. Melalui Nabi Samuel, Saul diperintahkan Tuhan untuk menunggu selama tujuh hari dan setelah itu Samuel akan datang dan mempersembahkan korban sebelum bangsa Israel pergi berperang. Sayangnya perintah sederhana yang Tuhan berikan itu tidak ditaati oleh Saul karena ia di desak oleh keadaaan saat itu.
Ia menunggu tujuh hari lamanya sampai waktu yang ditentukan Samuel. Tetapi ketika Samuel tidak datang ke Gilgal, mulailah rakyat itu berserak-serak meninggalkan dia. Sebab itu Saul berkata: "Bawalah kepadaku korban bakaran dan korban keselamatan itu." Lalu ia mempersembahkan korban bakaran. ~ 1 Samuel 13:8-9
Dan ketika Samuel datang, inilah pembelaan Saul:
"Karena aku melihat rakyat itu berserak-serak meninggalkan aku dan engkau tidak datang pada waktu yang telah ditentukan, padahal orang Filistin telah berkumpul di Mikhmas, maka pikirku: Sebentar lagi orang Filistin akan menyerang aku di Gilgal, padahal aku belum memohonkan belas kasihan TUHAN; sebab itu aku memberanikan diri, lalu mempersembahkan korban bakaran." 1 Samuel 13: 11-12
Akibat tindakan bodoh Saul yang terburu-buru membuat keputusan itu, Tuhan menolak Saul dan memberikan tahta kerajaan Israel itu kepada Daud.
Terburu-buru atau panik menunjukkan bahwa Anda tidak mempercayai Tuhan sepenuhnya. Seperti Saul, Anda mencoba menolong Tuhan. Di awal artikel ini saya menuliskan bahwa Tuhan mempunya waktu yang sempurna untuk segala sesuatunya. Jadi, jika sesuatu tidak berjalan seperti yang Anda inginkan atau Anda di desak untuk membuat keputusan padahal Anda belum yakin betul, maka yang Anda perlu lakukan adalah bersabar, berdoa dan bertanya kepada Tuhan.

Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. ~ Yesaya 40:31
Saya senang mendapatkan link ini.... terus terang saya merasa lebih dikuatkan, ditengah tekanan dan pertanyaan yang sering dialamatkan kepadaku, oleh siapa saja yg mengenalku dan punya perhatian denganku, sehingga pertanyaan yg paling sering adalah "kapan engkau akan menikah?"
Pertanyaan yg tidaklah sulit, tetapi  menyulitkan untuk menjawab karena bagiku pribadi... itu bukanlah sesuatu yg urgent dalam hidup ini, menikah membutuhkan banyak pertimbangan baik mental maupun kesiapan fisik, material dan terutama moril. Banyak masalah terjadi dlm hidup pernikahan karena sesuatu yg buru2 ataupun tidak dipikirkan matang, hanya demi cinta, emosi sesaat, desakan orang tua, pertimbangan umur, dll. Absurd menurutku.... ukuran pakaian ku tidaklah mungkin dipakaikan kepada orang lain, demikian juga sebaliknya. 
Kebahagiaanku, tidak sama dengan kebahagiaan orang lain... mungkin menikah merupakan kehidupan yg bahagia, tetapi bukan berarti orang yg belum menikah tidak bahagia dlm hidupnya?
Tuhan tahu kapan waktuku yang tepat... mungkin secara manusia, saya sebagai perempuan dianggap "ketuaan" dlm segi ini, tetapi saya hanya mau menyerahkan semua kehidupanku kepadaNya. 
Tuhan berkenan untukku menikah tahun ini, atau mendapat beasiswa untuk lanjut study, atau tetap menjalani pekerjaan di manado atau bagaimana? hanya Tuhan yang tahu ke depannya... mungkin juga tahun ini justru jodohku menunggu di tempat dimana aku ingin berada, atau tempat studyku nanti? Only God know :)