Thursday 25 September 2008

Sehari di Bunaken

Bunakenku Sayang Bunaken yang Malang

Selasa, 23 Sept 08, aku ke Bunaken dengan Pst Revi dan beberapa orang mantan mahasiswa De La Salle (karena mereka baru saja di wisuda Sabtu, 20 Sept 08), ada Jerry, Rocky, Angga, Giant, Feidy, Lordi, Stenly dan tamu De La Salle dari Inggris Arthur, penerima Duke of Edinburgh Award. Award yang diperuntukkan untuk remaja dalam bidang sports and arts in England.

Perjalanan start dari belakang Marina Plaza, naik long boat Terang Mulia (milik salah satu teman kuliah saya dulu, Marko). Perjalanan laut ke Bunaken sih hanya sekitar 40 menit. Thank God, cuaca begitu indah, terang, dengan laut yang sangat tenang…… so beautiful what God’s create, especially because I was so happy at that time….. Menghilang sedikit dari rutinitas sehari-hari, liburan sehari. Perjalanan ke Bunaken ini tidak lah sama dengan perjalanan dua bulan lalu waktu aku mengusahakan kegiatan bersih karang dan pantai tgl 19 Juli 08 lalu........ maklum kalau waktu itu, ada beban agar acara bisa berlangsung lancar, biarpun aku tetap so happy to do that........... tapi perjalanan sekarang lebih fun……….. tidak ada beban apa pun.


Pst Revi ingin mengantar Arthur untuk melihat lokasi sekaligus survey apa saja yang bisa dibuat di Bunaken suatu program yang akan diperuntukkan bagi mahasiswa Unika De La Salle Manado. Maybe outbound or outing or fun games programs ………. We’ll see.

Kalau ke Bunaken sih sayang kalau tidak melakukan snorkeling…… makanya kami semua snorkeling………. Meskipun ada beberapa orang yang tidak bisa berenang tapi diajari sedikit mereka cepat bisa, malah paling lama snorkeling sambil melihat-lihat terumbu karang dan ikan-ikan karang yang beraneka warna. Ada yang bawa biskuit sehingga ikan-ikan pada berkumpul di sekitarnya.........
Sudah lama sekali aku tidak snorkeling......... I am so excited, lupa deh pemanasan atau exercise sedikit ........ langsung terjun dan akhirnya otot betisku kram……… lalu dapat salam perjumpaan lagi dari si coral/karang sehingga kakiku dapat tanda kena karang, tergores sedikit......... karena perih di air laut, makanya tidak lama snorkelingnya. Lebih baik diatas perahu melihat keriangan mereka yang sementara snorkeling……….. sambil foto-foto (kegiatan yg tidak pernah terlupakan he..he….), maklum kameraku menjadi barang wajib yang selalu ku bawa selain hp tentunya.

Setelah snorkeling, semuanya ke darat untuk bilas, dan juga cari tempat lunch. Nelson Restaurant menjadi pilihan Pst Revi untuk tempat makan......... beliau ternyata pergi sendiri memesan ikan bakar di restaurant tsb, dan kami semua tinggal datang menyantapnya......... wah jadi ndak enak nih sama bos.... tapi satu lagi yg ku tahu bahwa orangnya low profile, but high performance and then fun to spend time with. After lunch, we spent some time to sing together ……….. what else we could do in Bunaken? Just snorkeling or diving, eat, sing and lazy time……

Meskipun kita semua happy tapi ada juga yang membuat prihatin yaitu banyaknya sampah di Bunaken. Sampah-sampah plastik lagi. Gimana dong ikon sulut ini? Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap orang-orang yg kebetulan aku kenal dalam pengelolaan Taman Laut Bunaken, banyak teman di DPTNB (Dewan Pengelolaan Taman Nasional Bunaken) juga dari BTNB (Balai Taman Nasional Bunaken), Camat Bunaken, serta beberapa pemilik/direktur di Diving Centre and Resort, tapi kesan yang kemarin ku lihat masih belum menunjukkan Bunaken sebagai tempat pariwisata yang dikelola baik. Memang Bunaken ‘Nice” untuk dalam laut sebagai Taman Terumbu Karang yang termasuk 5 besar terindah di dunia…….. tetapi tidak banyak orang kan bisa menikmati keindahan di dalam laut?? Apalagi untuk diving, cost-nya sangat mahal untuk ukuran lokal, semuanya di charge dengan mata uang dollar and euro.
Patut diperhatikan memang bisnis tidak bisa sejalan dengan ekologi. Para pemilik resort, rumah makan, diving dan inn yang ada di Bunaken hidup dari kekayaan alam yaitu Taman Laut Bunaken, tetapi dari pengalaman dan pengamatanku selama ini, mereka kurang berkontribusi dalam pelestarian atau rehabilitasi karang......... kegiatan lingkungan tidak dibantu dengan sepenuh hati, tapi untuk bisnis malah berlomba-lomba mempromosikan diri.......... patut dikritisi! Taman Laut rusak, maka belanga mereka pun ikutan kering.

Oh Bunakenku sayang, Bunakenku malang! Penyelenggaraan WOC (World Ocean Conference), level pertemuan internasional nanti di Mei 2009, tetapi apa yang selama ini dijanjikan seperti ada dermaga yang layak sebagai tempat sandar kapal/perahu, tata taman, jalan lingkar Bunaken, lampu jalan, listrik 24 jam (yg kutahu setelah jam 6 sore, maka Bunaken tidak lagi dialiri listrik PLN), air bersih yang masih di suplai dari luar Bunaken, dan fasilitas umum lainnya, masih jauh dari standart sebagai tempat wisata internasional yang baik. Tapi di sisi lain yang masih membuat heran, so many tourists are there....... resort is always fully booked…… is that because of our coral reef and the ecosystem or the diving programs offered?? I will find out.

Btw, hari itu I was so happy with my companion, Fr. Revi and the students…. I got a new spirit………… Thank you, God for the moment I had. Selain Fr. Revi yg ku kenal cukup baik, tapi mahasiswa-mahasiswa itu baru ku kenal, tapi menghabiskan waktu dengan mereka enak, so fun…….. biarpun panggilan mereka kepadaku ‘Mem’ seperti di kampus tapi aku merasa they are my friends. Aku juga memang tidak ingin menunjukkan/bersikap ’I am your mam/your lecturer, so respect me’, wah jd jauh kesannya, tetapi aku ingin mereka enjoy, bersikap bagai teman, tapi polite. Biarpun hanya diucapkan sekilas oleh salah seorang mahasiswa, tapi itu bagiku cukup menunjukkan sikap hati bahwa mereka senang dengan kebersamaan hari itu, kata nya “mem, kok baru sekarang bisa jalan dengan kami, dari dulu dulu kok tidak seperti itu?? Coba kalau dari dulu bisa jalan-jalan dgn kami”. Terima kasih deh untuk harapan itu………. He..he….

Suasana sudah bikin happy, tempatnya OK, snorkelingnya jg fun, perjalanan aman dan nyaman, teman seperjalanan juga fun semua……… dan yg penting bukan hanya stella yg happy sendiri tetapi kita semua happy. Tapi ada satu hal yang masih ku rindukan seperti dulu bisa menikmati suasana malam di Bunaken, camping, ada api unggun kecil, bakar ikan, nyanyi-nyanyi bersama, ada yg main gitar, diterangi cahaya bulan, wow so romantic ........ duh kapan ya......???

Monday 22 September 2008

Salamku untuk Prof. Dr. Aminuddin Salle, MH

Mantan Koordinator Kopertis Wil. IX, seorang Bapak dengan 1 istri yg manis sekali senyumnya, 3 orang anak, seorang koordinator yang full of smile, tapi dari buku yang ku baca yaitu Hikmah dibalik Kehidupan yg beliau tulis, terkandung makna yg dalam dari perjalanan seorang bernama Aminuddin Salle.

Itulah sosok yg ku kenal....

Stella dulu karena Yayasan masih menangani banyak hal termasuk hubungan dengan Kopertis, maka Bpk. Aminuddin sebagai Koordinator yg baru datang berkunjung ke De La Salle, awal mulanya di Wisuda pertama kami thn 2004. Setelah itu hampir tiap tahun setiap ada acara Unika De La Salle Pak Aminuddin selalu hadir memenuhi undangan kami.

Sungguh suatu perhatian yg besar, malah pernah suatu kali beliau juga diundang untuk menghadiri beberapa acara di Manado, tetapi toh Pak Aminuddin datang di acara Unika De La Salle Manado. Kami sangat menghargai itu.

Sedikit mengapresiasi tentang beliau, setelah ku baca bukunya "Hikmah dibalik Kehidupan" tersirat bahwa orangnya keras, spontan, tegas, tapi penuh senyum di wajah... unik, karena biasanya org yg keras wajahnya agak kaku, tapi beliau tidak.
Dalam setiap sambutan beliau saya selalu merasa terkesan dan enak untuk terus mendengarkan... kata-katanya sistematis dan penuh humor tetapi makna dibaliknya sungguh memotivasi dan jelas sekali menunjukkan intelektualitas dan segudang pengalaman.

Sabtu, 20 Sept 2008 beliau datang bersama istri memenuhi undangan Panitia datang di acara wisuda, sudah sebagai mantan Koordinator Kopertis. Tetapi karena kesahajaan, bantuan Pak Aminuddin, sehingga atas permintaan dari sekretaris Kopertis dapat membuat acara perpisahan di Unika De La Salle setelah acara wisuda kami, disambut dengan baik.

Memang itu bukan kebetulan. Seorang yang baik pasti akan mendapat banyak berkat yg kadang tidak kita duga. Pembawaan kebapakan dan intelektualitas berpikir, sangat kental bila saya pribadi melihat sosok ini.
Terima kasih ya.......... maaf juga bila ada kekurangan dari institusi kami.
Terima kasih untuk rekomendasi beasiswanya, semoga mahasiswa De La Salle lebih baik lagi ke depan. Selamat berkarya di ladang yang lain, Tuhan senantiasa memberkati karya dan keluarga Prof. GBU

Wisuda di Unika De La Salle Manado

Wisuda Sarjana (S1) Unika De La Salle Manado
Yang ke-6 di Usia Sewindunya


Acara Wisuda diselenggarakan Sabtu, 20 September 2008 di Manado Grand Palace, Kairagi, Manado. Sebanyak 162 orang wisudawan/ti dan 42 orang Profesi Nurse. Unika De La Salle Manado punya 9 program studi yaitu Agribisnis, Ilmu Komputer, Teknik Informatika, Teknik Elektro, Teknik Industri, Ilmu Keperawatan, Ilmu Hukum, Akuntansi dan Manajemen, kesemuanya memiliki lulusan yang akan diwisuda pada hari itu.

Acaranya tersusun dengan rapi, hikmat dan berkesan pastinya, terutama bagi para wisudawan/ti dan orang tuanya, juga pastinya untuk Pst Revi as a Rektor dan Pst. Hanny as a Ketua Yayasan Unika De La Salle Manado yang menjadi pengalaman pertama mereka diatas podium resmi. Kelihatan sangat berwibawa (cool), keren dan intelek, tidak kelihatan seperti sehari-hari yang ku kenal sebagai seorang Pastor.

Selain civitas academica De La Salle, ada banyak tamu yang hadir, seperti Kepala Dinas Pendidikan Nasional, Prop. Sulut Drs. Jauhary Kansil, MPd mewakili Gubernur, Uskup Manado sebagai pendiri Yayasan/Unika De La Salle Manado, beberapa rektor dan ketua yayasan PTS di Manado, koordinator Kopertis Wil. IX saat ini masa transisi sehingga yang menjadi pelaksana tugas adalah Drs. Ibrahim Saman, MM (Sekretaris Kopertis)... dan mantan koordinator Kopertis yang selalu hadir dalam acara wisuda De La Salle adalah Prof. Dr. Aminuddin Salle, MH, para dosen luar yang mengajar di De La Salle, serta tamu/undangan ketua yayasan dan rektor PTS di Manado.

Tidak ada kesan tanpa kehadiran, tapi juga bagiku moment spesial harus selalu didokumentasikan. Ada foto-foto dengan Uskup, Ketua Yayasan, Rektor, dan rekan/teman sekerja.... terutama foto dengan mahasiswaku di Agribisnis, yg saat itu mereka bukan lagi mahasiswaku tetapi seorang sarjana baru. Congratulation, banyak selamat dan Proficiat buat para wisudawan De La Salle. Seperti pesan yang sudah disampaikan dalam sambutan-sambutan Uskup, Ketua Yayasan dan Rektor, bahwa kemanapun engkau pergi, engkau adalah image Unika De La Salle, jagalah nama baik almamater.

My Expression :
Secara pribadi saya senang dengan acara wisuda yang berlangsung seperti ini karena tradisi ini masih dilaksanakan oleh panitia-panitia wisuda sesudahnya. Tidak merasa punya andil besar karenanya, tapi pernah turut mengusahakan dan memikirkan pelaksanaan wisuda, apalagi wisuda yang pertama di Unika De La Salle Manado, bagiku itu sangat berarti dan punya kesan tersendiri, karena susunan acara seperti itu (dulu kami rancang) menjadi tradisi masih digunakan sampai sudah wisuda ke-6. Memang ada beberapa modifikasi karena tambahan pelantikan nurse.

Acara wisuda ini mengingatkan ku akan 4 tahun lalu dimana Unika De La Salle Manado baru pertama kali mengadakan Wisuda Sarjana di tahun 2004, saat itu lah segala sesuatu diatur, disusun dan dirancang dari awal, mulai dari pemilihan warna baju/toga wisudawan, pedel, baju/toga para anggota senat dan Rektor/Ketua Senat beserta kalung-kalungnya, buku wisuda, janji wisudawan bagaimana, lay-out dan isi buku wisuda, susunan acara-nya......... saat itu tidak bisa dilupakan andil Panitia Wisuda pertama, ketuanya Ir. Noldi Watuna, MM. Sir Noldi (ketua) dan aku Koordinator Sie Acara, merancang semua itu bersama Pst. Agus Mangundap Ketua Yayasan dan Rektor Pst. John Montolalu masa itu. Suka duka melaksanakan tugas-tugas itu yang membantu Stella dan Noldi waktu itu, karena semuanya masih baru dan harus dipikir matang untuk acara seformal itu, dengan bagian-bagian yang seperti wisuda pada umumnya di perguruan tinggi yang ada di Indonesia, tetapi ciri dari De La Salle harus terbawa.

Mulanya perlengkapan wisuda yang mesti dipikirkan, apa saja, bagaimana modelnya dan dipesan dimana, akhirnya kami memesan semua barang-barang tersebut dari Bandung (perusahaan yg memang khusus untuk pembuatan keperluan wisuda), buku, toga, kalung dan pedel, ku ingat, sampai mengambilnya di Bandung pun Sir Noldi pergi sendiri (agar bila ditemui kesalahan bisa cepat atau langsung diperbaiki), untuk bagian keuangan Pst Herman yang mengawasi, sie. Acara untuk susunan dan protokoler Stella mengkordinirnya dibantu Art Merung pada bagian Koor, bagian umum menangani backdropnya, perlengkapannya, tata ruang yang bekerja sampai pagi di auditorium Unika ada Pak Niko, Flendy Masoko, Rudy Pardanus (karena sampai pagi kerja di ruangan AC akhirnya esoknya tidak dapat bicara/serak sekali.... ), bagian listrik mengatur itu ada Pak Tius, untuk semua undangan ada sie. Sekretariat yang menangani yaitu Gerald dan Margie, dokumentasi dan publikasi Audy Kenap dan Teddy Tandaju. Kuingat ribetnya mempersiapkan segala sesuatu dari awal dan baru pertama kali dilaksanakan, apalagi semuanya dipersiapkan oleh Panitia sendiri dari tata ruang, tata panggung, backdrop, sound system, dsb, para staf dan panitia kerja keras sampai pagi mempersiapkannya di auditorium Unika. Semalam sebelum acara wisuda sarjana itu, karena capek, aku sempat demam, padahal esoknya mau MC tunggal lagi.... Thank God pas esoknya dalam acara itu semuanya baik-baik saja.

Wisudawan pertama ada 33 orang sehingga Auditorium Unika De La Salle menjadi tempat pertama pelaksanaan acaranya, selain itu tonggak sejarah bahwa wisuda pertama dilaksanakan di kampus Unika De La Salle Manado. Seiring perjalanan waktu, wisudawan semakin banyak, kampus kami tidak bisa menampung semuanya, sehingga acara wisuda ke 2 sampai ke 6 dilaksanakan di luar kampus, menyewa tempat di gedung-gedung yang besar di Manado seperti Manado Grand Palace (MGP), Kairagi dan Manado City Center (MCC) Boulevard.

Dalam wisuda kali ini di usia sewindunya ada pesan yang tersurat dan tersirat dalam sambutan dan laporan akademik Rektor terutama yang patut digarisbawahi yaitu bahwa ’orang tidak akan tahu seberapa banyak yang kau tahu, tapi orang akan tahu dari banyaknya pemberian dan karya nyatamu........ juga tidak perlu banyak bicara, tetapi lebih ke tindakan nyata, dari situ justru akan terlihat kualitas dirimu’.
Selain itu memang menjadi bagian dari apa yang ingin kupraktekkan dalam hidup tetapi juga kuingin mereka tahu bahwa aku sangat setuju dengan itu. Stella pribadi pernah mengungkapkan itu, dan juga aku senang karena itu juga disampaikan Rektor di forum resmi seperti itu.

Entahlah mungkin sudah karakter ku yg spontan, kata orang agak cerewet tapi kadang cuek dengan sekitar (sepertinya), tapi jauh di dasar hati tidak pernah ada rasa ingin menyakiti hati orang. Stella senang mengapresiasikan segala sesuatu yang kutemui, kritik langsung tapi juga kalau untuk standartku ok pasti juga akan terlontar pujian untuk itu. Mungkin itu kelebihan tetapi juga kekuranganku, karena mungkin saja tidak semua orang bisa menerima spontanitas seperti itu. Stella pernah menulis dalam blog ini bahwa dalam hidupku banyak ku kenal orang-orang yang berkualitas di bidangnya masing-masing tapi juga orang yang patut kuteladani, makanya sangat prihatin dan langsung tidak bisa respect terhadap orang yg kulihat ’berbuat’ aja belum, tapi merasa benar dan berlaku berlebihan, NATO (no action yet, talk only), atau aksi aja tapi kerja ??? (belum jelas).

Tapi apapun itu semoga tidak seperti itu terus, mereka dapat belajar banyak dan lebih utama mau memperhatikan, mau mendengarkan dan melaksanakan petuah orang yang lebih berpengalaman ..... tidak sombong dan merasa benar sendiri. Ku ingat dalam Alkitab Amsal 25:12 ’teguran orang bijak adalah seperti cincin emas dan hiasan kencana untuk telinga yang mendengar’. Semoga dalam hidupku selalu dikelilingi oleh orang-orang bijak, smart dan bisa memberikan contoh/teladan yang baik. Lead by example, sehingga aku juga bisa belajar dan bisa membawa hidupku jadi berkat bagi orang lain.

Semoga adik-adikku yang baru diwisuda dapat terus belajar, mengasah ilmu dan berbuat untuk masyarakat........ masih fresh graduated belum ada pengalaman kerja, jangan sombong, sebaiknya melihat, mendengar dan belajar terus dari yang lebih berpengalaman adalah langkah bijak agar mampu beradaptasi dalam kehidupan yang ’real’ di masyarakat. Saya percaya lulusan De La Salle Manado mampu untuk ’teaching mind, touching heart dan transforming lives’ dalam kehidupan di tengah masyarakat. Semoga…………….

Wednesday 10 September 2008

Kegiatanku di Tiwoho, Tanam Bakau


Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Kasih, karena berkat kuasa kasihNya Kegiatan Penanaman Bibit Bakau, Sabtu, 30 Agustus 2008 di Pesisir Pantai Desa Tiwoho, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara akhirnya dapat dilaksanakan.

Desa kecil di bagian utara Minahasa, sekitar 15 km dari Manado, tidak terlalu jauh tapi masih kental suasana desanya. Desa itu memiliki daerah yang unik, diapit diantara bukit dan hutan lindung kemudian lautnya. Hanya 10 menit berperahu motor ke Taman Nasional Bunaken.... Di sanalah kegiatan lingkungan yang ingin kulalukan.

Aku ingat ide ini kusampaikan ke Rektor langsung dengan pemikiran awal bahwa aku ingin Unika De La Salle punya andil dalam acara akbar Pemerintah Propinsi Sulut yaitu WOC (World Ocean Conference) 2009, tepatnya 11-15 Mei 2009.

Apa yang bisa menunjang program besar itu? Ada kegiatan-kegiatan kelautan awal yang mulai dilakukan oleh masyarakat Sulut. Saat ini bidang kelautan lagi diperhatikan oleh Pemerintah Sulut.... Ide ini disambut dengan baik oleh Rektor, lalu disusun Panitia dan dikeluarkan SK resmi agar supaya persiapan dan pelaksanaan terarah dan tahu siapa yang akan bertanggungjawab untuk itu.

Sebagai Ketua Panitia pastinya aku punya beban dan tanggung jawab untuk mampu melaksanakan 2 kegiatan itu : 1. Pembersihan Karang, tepatnya pengangkatan bintang laut berduri, suatu organisme hewan pemakan karang di Taman Nasional Bunaken. Kegiatan 2 yaitu Penanaman Bakau.
Kegiatan karang telah juga kumasukkan dalam blog ini.

Masa Persiapan
Di sela-sela kesibukan dalam tugas sehari-hari yang bergelut dengan administrasi yang butuh stand-by di kantor, tapi juga sebagai tim dosen yang harus mempersiapkan bahan kuliah ........... aku harus memikirkan bagaimana agar kegiatan yang ku gagas ini bisa dilaksanakan, berjalan baik dan tidak malu-maluin untuk diriku sendiri dan institusi yang kubawa.

Harus diakui bahwa 5 orang temanku/rekan kerjaku yang selalu siap membantu, sangat kuhargai untuk itu. Memang kegiatan ini dibantu oleh banyak pihak, tetapi yang kumaksudkan adalah dalam kepanitiaan/team, mereka mampu untuk melaksanakan tugas tanpa aku harus bilang secara mendetail apa yg harus dilakukan. Dengan begitu aku tidak harus memikirkan banyak tetapi cukup mengecek bila sudah dilaksanakan atau ada kendala apa, atau sudah sejauh mana persiapannya......... Thanks to Teddy (my secretary), Meitty (my treasurer), mereka berdua untukku pribadi dapat diandalkan dalam tugas, Pak Niko (yang selalu kuungkapkan apa yg menjadi keresahanku bila menemui kesulitan, sbg orang tua biasanya lebih sabar dan tenang), Gerald dan Debby (di Unika De La Salle mereka punya jabatan yang ’lebih’ tapi tidak mau berlaku berlebihan seperti orang lain/rekan lain yang mungkin merasa punya jabatan ’lebih tinggi’ sehingga enggan untuk melaksanakan tugas lain di luar jabatannya....... I know well who they are). Bagi Stella pribadi jabatan itu hanya pemberian dan kepercayaan, begitu ada orang yang lebih kompeten juga kita bisa diganti. Apalagi pemilihan jabatan hanya karena ’sudah tidak ada orang, kekurangan orang yg kompeten, bukan karena keprofesionalan kerjanya’, chose the best among the average ability............. he he…

Ada satu moment dimana aku merasa capeeeek sekali, tetapi selalu saja Tuhan membantuku lewat orang-orang yang tulus hati. Benarlah bahwa pertolongan Tuhan datang selalu tepat waktu. Bukan keinginanku yang dikabulkan, tetapi kebutuhanku. Bukan hanya kegiatan ini, tetapi dari pengalaman hidupku, banyak ku temui momen seperti itu. Thank God, praise the Lord.

HASIL

Dengan beberapa kendala yang ditemui selama mengupayakan terselenggaranya dengan baik dan lancar kegiatan Tanam Bakau itu, inilah hasil yang dapat disebutkan dalam Laporanku, yaitu :

1. Peserta yang ikut dalam kegiatan tersebut cukup banyak.
2. Antusias peserta dalam menanam sangat tinggi, terbukti dengan sekitar 250 orang, bibit yang dapat ditanam adalah sekitar 3000 bibit di lokasi 1.5 Ha.
3. Keterlibatan masyarakat dan anak-anak SD desa Tiwoho sangat tinggi. Misi kami agar sedini mungkin anak-anak diperkenalkan dan disadari akan kepedulian lingkungan hidup tercapai.
4. Respon dari pihak pemerintah kabupaten sangat besar, terbukti dengan kehadiran Bupati Minut, Drs. Sompie Singal, MSi dan jajarannya, serta dinas-dinas terkait membantu dalam hal dana dan juga material, serta turut berkegiatan menanam bibit bakau di pantai.
5. Apresiasi dari Panitia Lokal WOC 2009 akan kegiatan yang disponsori dan digagas oleh Unika De La Salle Manado.
6. Sertifikat penghargaan yang dikeluarkan untuk Panitia dan semua peserta yang terlibat.
7. Publikasi media koran yang cukup banyak dan apresiasi dari publik akan kegiatan ini. Terbit dalam Manado Post, Harian Komentar, Metro, Tribun Sulut, Swara Kita.
8. Publikasi dari media elektronik, Pasific TV dimana kegiatan ini diliput oleh TV, diapresiasi dalam berita Pasific Pagi dan Petang (1 September 2008). Diharapkan dengan publikasi yang positif untuk kegiatan yang positif ini maka dapat menunjang Image Unika De La Salle Manado lebih baik ke depannya.

Ucapan Terima Kasih untuk nama-nama yang terlibat.............. yang memang kurasakan benar bantuan mereka sehingga semuanya bisa melancarkan dan membuat apa yang kuupayakan bisa terlaksana dengan baik. Bagi orang lain mungkin sepele, tetapi ingin kuekspresikan apa saja yang timbul di hati dengan keberadaan orang-orang ini disekelilingku :
- Pst. Hanny Mentang dan Ko Hoan (Pengurus Yayasan), selama aku mengusahakan kegiatan ini, pengertian dan bantuan sangat terasa. Percaya dan memahami bila aku ada kesulitan. 2 kegiatan saya, dibantu dengan ikhlas, biarpun ada juga kata-kata yang awalnya serasa ’nyelekit di hati’ tapi ku sadari bukan karena ku, malah menjagaku agar jangan menjadi seperti lainnya dalam menjalankan kegiatan yang ada di De La Salle. I really appreciated that.
- Rektor Pst Revi..... saya tahu beliau sibuk, makanya tidak ingin mengganggunya untuk hal-hal yang ku pikir juga bukan hal yang besar untuk di diskusikan, biarpun yang ku alami apa pun itu beliau welcome untuk ke ruangannya. Surat-surat dan sertifikat yang masuk cepat juga ditandatangani, sehingga kerjaanku juga bisa cepat dilakukan. Sempat terpikir, kok kegiatan ini ndak pernah ditanyakan udah bagaimana, apa kesulitannya, tapi positif thinking aja... he trusts me to do it. Saya belum tahu apresiasinya untuk kegiatan yang telah dilaksanakan ini. Dalam sambutan di acara pembukaan dan pembawaannya selama kegiatan, di apresiasi oleh dosen-dosen saya dulu di Unsrat, tentang beliau, hal yang baik tentunya dan ku yakin beliau akan senang mengetahuinya, tapi belum sempat kuceritakan apa itu. Image De La Salle yang ku ingin diketahui oleh orang di luar kampus kami, itu artinya tercapai.
- Meitty Wongkar (saat dana kulihat belum cukup dan waktu tinggal 2 minggu lagi, dia memberikan ide untuk menjual kue, door ke rekan-rekan kerja. Saat itu aku kurang setuju karena kupikir, mereka sudah disibukkan dengan proposal dan harus membeli kue lagi? Tapi karena ia mau untuk menjalankan itu, maka untuk hal ini aku menyetujui. Keadaannya yang sedang hamil 8 bulan, aku tidak tega, tetapi ia meyakinkan agar tidak apa-apa, ia mampu dan mau menjalankannya.......... hal itu pun sudah sangat membantuku).
- Teddy Tandaju (aku merasa menghadapi temanku ini tidak repot, mau menemani ke Tiwoho, ketemu Camat, bisa diajak bertukar pikiran, selalu siap membantu, senang bercerita banyak hal dgn ku, tugasnya pun untuk meng-handle publikasi juga beres).
- Pak Niko Beat (karena se kantor, beliau tahu apa yg kulakukan, dari hal membuat surat-suratnya, proposal, cek sana sini, makanya beliau care dengan apa yg kusampaikan......... selalu bisa mengerti apa yang kuinginkan dan membantu mencarikan solusi. Karena ia orang tua, sebenarnya segan untuk minta tolong ini itu, tetapi selalu saja mau..... thanks for it.
- Debby Paseru (posisi di kantor sih Plt Dekan Teknik, tapi saya lebih menganggap ia temanku karena kami hampir sebaya. Bisa diajak kemana yg ku mau, bisa ngerti kalau saya lagi tidak suka, bisa ngerti kenapa itu harus dibuat cepat, kenapa aku nyuruh ini dan itu.......... aku ingin kerja yang cepat dan tepat, begitupun ia, makanya kita bisa sreg untuk itu).... sorry ya kalau pernah kena semprotnya, bukan karena marah, tetapi supaya cepat beres aja......... ok? I know you got it what I mean, fren...........
- Gerald Rawis (orangnya simple, tidak neko-neko........ apa yang diminta dikerjakan pasti cepat beres dan selalu saja ada laporannya, sehingga cepat bisa ditanggulangi... I like to have you in my team).
- Mereka bukan panitia, tetapi orang-orang yang bisa kerja sebagai pelaksana, dimintai tolong ini itu, bisa dan langsung kerja biarpun kadang harus dengan mendetail dan nada tinggi......... he..he.... ada Boby sopir, Tius untuk peralatan/teknisi, pasang umbul-umbul, backdrop, Fery satpam, Mukti, dan juga 4 serangkai bagian dapur menyiapkan makanan yang ku pesan diatur prasmanan, tante Femy, Sonya, Usi dan Lance... makasih ya.......... sudah bersedia masak. Enak !


Harus ku akui, aku banyak dibantu oleh orang di luar De La Salle......... Thank God untuk itu, bila kita berlaku baik, dikenal baik, pasti jalan selalu lancar dan dibukakan untukmu....... dulu saya pernah menjadi mahasiswa mereka, kalau cuma biasa aja sih mana mereka tahu? Mahasiswa segitu banyaknya di angkatan Stella saja yg masuk IK Unsrat ada 84 orang......... belum kakak dan adik tingkat, kan banyak jumlahnya.......... eh ternyata mereka masih aja kenal dan very welcome begitu di hubungi, dimintai tolong, dsb............... itulah untungnya kalau dulu cukup TOP di kampus he..he...he.....


Thanks to :
- Mner Oda (Dr. Rignolda Djamaluddin, MSc, lulusan Doktor dari Australia, dulu mengajar tentang bakau kepada kami………. Pembawaan tenang, suara enak di dengar, sangat besar hati………. Dalam mengupayakan kegiatan ini, tidak sekalipun stella ketemu orangnya….. hanya di telpon menjelaskan akan buat kegiatan di Tiwoho, tanam bakau, diskusi sedikit lokasinya jenisnya, lalu pinjam tempat/daseng Lolaro Mner Oda………. Beliau langsung mengiyakan…. Biarpun surat pinjam tempat dan undangan tetap kulayangkan ke Unsrat di mejanya, tapi saya tahu kok itu hanya formalitas……… sangat lancar kerjasama dengan beliau. Sebelum hari H hanya memastikan tempat, saya dan teman panitia akan ke sana pagi menyiapkan alat-alat, umbul-umbul yang mau di pasang dan hal lain. Dan Stella ketemu hanya hari H saat pelaksanaan acara). Yang Stella rasakan tidak mudah orang bisa percaya begitu kalau ia mengenal anda dulu dengan tabiat atau pembawaan yg kurang baik atau dikenal waktu mahasiswa yang biasa aja, iya kan? Tapi penghargaan dan bantuan itu sangat... sangat ku hargai.......... minta briefing juga dengan senang hati......... Stella/Panitia tidak membayar waktu, tempat dan brifing beliau.......... padahal untuk level beliau dalam konperensi, seminar atau sebagainya untuk bidang kelautan...... as a narasumber bicara sejam..... I may guess how much they pay you.... Makasih Mner atas semuanya, bantuan terhadap Stella pribadi dan institusi .... sangat kuhargai.
- Mner Markus (Dr. Markus Lasut, MSc), beliau juga jadi tempat ku sharing,,,, beliau menghargai apa yang ku kerjakan, kegiatan ini langsung aja di respon, dimasukkan dalam Agenda WOC sebelum pelaksanaan akbar, masuk dlm kegiatan Celebrate the Ocean.......... biarpun juga stella hanya sms-an bila ingin bertanya sesuatu yg berhubungan dgn kegiatan ini dengan beliau yang berada di Jepang, pas di masa persiapan kegiatanku. Terima kasih juga undangan via sms dariku pun tetap beliau respon dengan hadir dalam acara tsb.
- Mner Tony (Dr. Astony Angmalisang, MSc), KPS Ilmu Kelautan Unsrat. Sangat welcome......... biarpun juga stella tidak terlalu mengenal baik waktu mahasiswa karena selain tidak pernah diajari dlm mata kuliah, tapi juga waktu itu ada masa dimana Mner Tony masih di Jepang untuk studi S3. 2 kegiatan karang dan bakau, beliau hadir......... itu menunjukkan atensi yang besar terhadap ilmu kita, tapi juga atensi terhadap Stella dan De La Salle. Ku hargai itu dan Terima Kasih Mner.
- Om Lorek, pemerhati lingkungan, beliau yang ku tahu hanya seorang petugas kebersihan di Bunaken bekerja di DPTNB (Dewan Pengelolaan Taman Nasional Bunaken), tinggal di Tiwoho....... ketua kelompok tani lestari, mengusahakan bibit-bibit bakau, bukan untuk kebutuhan komersil/dijual, tapi memang untuk lingkungan apalagi di Tiwoho yg masih byk lokasi yang harus direhabilitasi agar pantai dan daratan terlindungi. Beliau hanya meminta diganti polibagnya saja padahal yg mampu ia berikan ada 10.000 ribu bibit. Stella menemui beliau di rumahnya, rumah yang sederhana tapi bersih, dari kekurangan mau memberi banyak, pelayanan kepada kami sangat welcome. Di mintai tolong hanya ditelpon, siap membantu. Bukan karena ada pejabat yang mau datang, saya kira bukan itu. Karena Om Lorek pun tahu dariku Bupati datang ke desanya sehari sebelum hari H.... semuanya lebih dulu ia sudah siapkan dengan baik. Bibit sudah dipindahkan dari tempat persemaian (500 m dari lokasi tanam), sehingga orang-orang yang menanam, bibit sudah di lokasi tersebut. Suatu hari saya ingin ke Tiwoho lagi......... secara pribadi ku ingin membantu beliau se-kemampuan saya. I promise to myself.
- Jaya Lihu, SPi ... kakak tingkat dulu, udah jadi Kepala Seksi Pengawasan SDA di Balai Taman Nasional Bunaken (BTNB), Dep. Kehutanan......dari dia ku tahu untuk menghubungi Om Lorek agar bantu bibit bakau. Bibit bakau bisa didapat, tapi itu harus dibeli.... wah pengeluaran lagi dong..... Mungkin Jaya juga yang menghubungi om Lorek sehingga lancar aja tuh pembicaraan kami tentang bibit bakau tsb.
- Pak Icad, Sespri Bupati Minut...... selalu aja ku hubungi lewat telp, sms agar apa yg ingin ku sampaikan untuk undangan dan proposal yang ku ajukan, serta kapan bisa ketemu Pak Bupati, beliau sangat welcome........ mau membantuku untuk lancarnya kegiatan. Icad inilah tempatku berkoordinasi sehubungan dengan kehadiran Bupati.
- Secara pribadi Terima Kasihku untuk Plt Bupati Minut, Drs. Sompie Singal, MSi, Stella pernah sekali langsung menelpon Pak Sompie, mengundang beliau, memberitahukan kegiatannya dan memohon agar proposal yang sudah kubawa ada di rumah Matungkas, ada juga di kantor agar bisa dilihat dan direalisasikan. Terima kasih Pak Sompie.......... sangat welcome ditelpon, padahal awalnya ragu untuk menelpon beliau. Nomor HP-nya sudah lama ada, tapi tak sekalipun dihubungi hanya via sespri-nya saja. Tapi ternyata hangat dan bersahaja menanggapinya. Thanks untuk pantun bakau-nya, seperti terasa ditujukan untukku ........ karena sewaktu acara setelah memberikan sumbangannya, beliau memberikan pantun dan tersenyum kepadaku. (GR ni ye.......... he.he...). Terima kasih juga karena kehadiran Bapak maka respon dari jajaran dinas di Minut pun berdatangan.
- Kadis Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Bpk. Richard Karouwan........ hanya via proposal dan menyetujui untuk membantu bibit bakau sebanyak 3000 bibit, Panitia tidak mengeluarkan uang transport dari Serawet Likupang bibit tsb dibawa ke Tiwoho. Jadi aku terima di tempat. Thanks Pak atas bantuan tersebut.
- Camat Wori, ibu Marlain Rondonuwu..... selalu berkoordinasi denganku, pro aktif dan juga pengertian ……… aku merasa terbantu untuk itu.
- Banyak pihak, terutama personal, ada temanku sesama alumni, rekan kerjaku, kenalan yang sudah memberikan sumbangan uang...... semuanya berarti, sedikit-sedikit terkumpul akan menjadi sesuatu yang bisa melancarkan kegiatan itu. Makasih ya... Tuhan memberkati.

Di kesempatan itu tidak banyak yang dapat kuungkapkan tapi yang ingin ku kenang adalah pengalaman tsb, menambah network, tambah teman, merasa benar apa artinya teman yang siap membantu, merasa juga bahwa engkau dihargai bukan dengan uang tapi dengan penerimaan dan dihargai, merasa disayang oleh orang-orang yang dulunya aku ngeh pun tidak, tapi dikemudian hari mereka akan jadi orang yang akhirnya pun kau butuhkan.

Terima kasih dan syukur ku pada-Mu, apapun itu yang sudah ku alami, ku rasakan, ku mengerti dan ku jalani. Tuhan senantiasa menyertai,,,,,,,, aku selalu percaya bahwa dimana kasih itu ada maka Tuhan hadir lewat tangan dan pemberian orang lain. Semoga semuanya itu bisa memaknai pengalaman hidup dan memperkaya, serta aku mampu belajar dari situ.
If you want people do to you, do also to them. Ingin dihargai, hargailah orang…… ingin dimengerti, mengertilah orang lain, dan seterusnya. Right? Dan anda akan dihargai bukan dari banyaknya kata-kata, melainkan tindakan dan sikap....... menjadi contoh yang baik, menjadi berkat bagi sesama.
Dalam hidupku banyak mengenal orang-orang yg berkualitas di bidangnya, tapi sikapnya sangat bersahaja. Low profile, high performance.........
I respect them so much.
Tetapi sayang di lingkungan ku pun ku jumpai, orang-orang yang 'terlihat berbuat' pun belum, kualitas kerja dan kinerja pun belum teruji dan terbukti, tetapi 'bersikap/berbuat' seperti orang dengan pengalaman segudang....... walahualam..... kalau bisa diumpamakan sih cangkir berukir dgn banyak polesan yang indah, tetapi kualitas kopi ??? (masih dipertanyakan). Jauhkan sikap begitu dari padaku.
Terima kasih Tuhan, untuk hari Sabtu, 30 Agustus 08 yang sangat cerah, sehingga kegiatan tanam bakau bisa dilakukan dengan lancar. Apapun yang terjadi, dengan segala kekurangan yang ada, aku mensyukuri momen itu....... badan boleh capek tetapi hati ku senang. Resolusi ku di tahun ini agar lebih peduli terhadap lingkungan, bisa terwujud lagi. Berkatilah orang-orang yang sudah dengan tulus hati membantuku.... Amin.

THANK YOU GOD