Sunday 25 January 2009

Kunjungan Fidesco ke De La Salle

Kunjungan Direktur Fidesco ke Unika De La Salle
Manado

Direktur Fidesco Jean Robin bersama Perwakilan Asia seorang Suster yaitu Giullemete Fradere berkunjung ke Indonesia dimana ada volunteer Fidesco berkarya. Selama seminggu, 21-27 Januari 2009 mereka berada di Manado, tepatnya ke Keuskupan Manado. Fidesco adalah perkumpulan sukarelawan awam Katolik yang membaktikan hidup mereka untuk pergi ke negara-negara berkembang dan miskin untuk berkarya sesuai dengan keahlian dan pengetahuan mereka, membantu sesama yang membutuhkan.

Di Keuskupan Manado mereka mengirim 4 orang volunteer Fidesco yaitu Jean Paul dan Merie Laure (berkarya di bidang pendidikan ditempatkan di Unika De La Salle Manado) serta Rano dan Sessil (di bidang pengolahan teknik pertanian dan pelatihan ditempatkan di Lotta-Pineleng).

Pada kesempatan Kamis, 22 Januari 2009 lalu, Jean Robin (Director) dan Sr. Giullemete berkunjung ke Unika De La Salle Manado memberikan informasi kepada pimpinan dan staf/karyawan tentang Fidesco, karya-karyanya, dan juga bagaimana sukarelawan bergabung dan akhirnya dikirim ke negara lain, selain Perancis yg merupakan tempat pusatnya organisasi Fidesco ini.

Fidesco kepanjangan dari Fides = faith dan Co = cooperation. Mereka ada di 30 negara (termasuk Indonesia), ratusan voluunter mereka bekarya dan mengabdi selama 2 tahun di negara lain. Organisasi yang sangat baik visi dan misinya, serta memang benar-benar ’well organized’. Mereka benar-benar sangat membantu Keuskupan Manado, termasuk juga di Yayasan/Unika De La Salle Manado.


Sebagai sekretaris bos Yayasan De La Salle Manado, 4 tahun aku terlibat langsung dalam mengisi Application Form sesuai permintaan dan kebutuhan Universitas lalu mengirim aplikasi tsb ke kantor pusatnya di Paris, Perancis..... jadi memang aku tahu banyak prosesnya bagaimana........ suka duka mengurus volunteer ini tentu ada, tetapi syukurlah semuanya bisa diatasi. Yayasan De La Salle memang bertanggung jawab untuk mengurus mereka selama keberadaan mereka di Manado. Malah karena keberadaan mereka, aku senang karena mendapat teman dan juga bisa share wawasan dengan mereka, selain itu nilai open heart and mind yang selalu mereka perlihatkan selama bergaul bersama di Unika, membuatku senang dan nyaman berkomunikasi dengan mereka. Mereka sama sekali tidak merepotkan dan sangat mandiri (yah seperti biasanya orang-orang ’bule’ yang kita kenal). Maklum kan ada juga biarpun sudah sekolah atau pergi ke luar negeri dan mengalami hidup dengan culture luar negeri tapi tidak bisa belajar banyak dan mengadopsi yg baik dari mereka yaitu nilai kemandirian (tapi jangan ditiru untuk individualistis-nya, karena akan susah kerja dalam tim kalau begitu sih...). Arti mandiri bukan berarti tidak perlu dengan orang lain... iya kan? Biar gimana kita hidup dalam satu komunitas pasti sangat membutuhkan orang lain......... hanya saja bagi Stella pribadi ..... Kalau bisa kita kerjakan kenapa harus selalu merepotkan orang lain? Kalau hal itu hanya sekali-sekali ya oke lah....... tetapi kalau sudah sering wah ... itu sih spoil (manja) namanya........ malessss gue untuk berteman dengan orang-orang seperti itu ......... he..he.....
Makanya juga aku senang dengan keberadaan 2 temanku ini Jean Paul & Marie Laure... mereka begitu humble, helpful, open heart & mind. Bila mereka punya kesulitan yang masih dalam urusan tanggung jawab Yayasan De La Salle, maka mereka tidak segan untuk minta tolong, tapi memang sesuatu yg harus kami usahakan dan upayakan sehubungan dengan kerja sama Yayasan & Fidesco, tetapi sama sekali bukan merepotkan untuk sesuatu yg remeh-temeh deh........ sekali diberi petunjuk, selanjutnya mereka akan berusaha kerjakan atau pergi sendiri........ Saya yakin mereka juga akan banyak belajar tentang kebiasaan dan budaya kami selama di Manado.

Selama aku tahu volunteer Fidesco, kebetulan yang selalu dikirim di De La Salle Manado, dikirim 2 orang dan mereka suami istri : ada Romain and Jane Lize (2003-2005), Jean and Claire (2005-2007) dan sementara ini Jean Paul dan Merie Laure (untuk 2007-2009). Biasanya mereka tiba di Manado bulan September dan berkarya selama 2 tahun.

Kamis kemarin 22 Jan 09, setelah pertemuan dengan pimpinan dan staf di Universitas, mereka berkunjung ke kantor Yayasan menemui Ketua Yayasan Pst. Hanny Mentang, sharing dan juga memberi atau mendapat masukan tentang kerjasama antara Yayasan-Fidesco selanjutnya........... apalagi di tahun ini sudah hampir berakhir masa 2 volunteer mereka. Stella pribadi senangnya agar Jean dan Merie masih bisa melanjutkan program...... biarpun ada rencana untuk mengirim aplikasi agar bisa dikirim lebih dari 2 orang yang akan membantu Unika dalam beberapa fakultas dan banyak program yg bisa dibuat sesuai dengan keahlian mereka dan kebutuhan universitas kami.
Karena langsung dengan Direkturnya Mr. Jean Robin, aku sih ungkapkan saja apa yang kami inginkan, maka beliau sangat concern dan akan memperhatikan benar permintaan dari De La Salle dan berusaha menyiapkan/mencari orang terbaik sesuai dengan permintaan kami. Harus diakui bahwa keberadaan mereka sangat membantu kami di Manado..... secara pribadi, aku ingin mengucapkan terima kasih untuk mereka : Mr. Jean Robin, Sr. Giullemete (sebagai perwakilan Fidesco yg menangani wilayah Asia), teman-teman volunteer yg pernah ku kenal Romain and Jane Lize, Jean and Claire, juga Jean Paul and Merie Laure.

Semangat yang mereka bawa, seperti apa yg juga menjadi Misi mereka dalam berkarya seperti kata Mother Teresa dari Calcutta :

”What is the most important is not all what we do, but all the LOVE that we put in what we do” ........... how a nice words …… simple but how deep is the meaning of that. Se-simple apa pun pekerjaan itu, bila dikerjakan tanpa cinta maka akan terasa menjadi beban, tetapi seberat apa pun itu jika kita mencintai apa yang kita kerjakan, maka akan terasa mudah dan lancar. I love what I do now.

Gracias Fidesco.. Thank you, Lord.

Saturday 10 January 2009

Perayaan Syukur 40th Imamat

HUT Imamat ke-40 dari Mgr. J. Suwatan, MSC

Tgl. 8 Jan 2009 lalu adalah Perayaan Syukur 40 tahun Imamat Mgr. Josef Suwatan, MSC (Uskup Manado). Beliau dan umat keuskupan Manado mensyukuri rahmat Imamat (sudah 40 tahun beliau menjadi seorang Imam dan diterimakan Sakramen Imamat kepadanya dulu 8 Januari 1969).


Syukur atas karunia Tuhan kita Yesus Kristus yang telah memberi Kekuatan kepada Mgr Josef Suwatan untuk tetap setia menggembalakan umat di manapun beliau diutus, dan sekarang ini menjadi Uskup Manado.

Sedikit mengekspresikan apa yang ku tahu tentang beliau :
Stella mengenal Mgr Josef sejak beliau menjadi Uskup Manado, sebagai umat pasti mengenal beliau (gembala kami). Tetapi sejak Stella kerja di Yayasan/Unika De La Salle Manado, dimana institusi ini didirikan oleh Mgr Josef Suwatan, menjadi juga institusi kebanggaannya, maka aku bisa lebih sering ketemu, (daripada hanya sebagai umat, maka mungkin bila gereja di wilayah ku ada kegiatan/perayaan besar baru bisa ketemu Uskup kami (bisa tahunan kali))..... tetapi sebagai staf Yayasan De La Salle maka acara formal bisa ketemu seperti di acara-acara Wisuda De La Salle, pernah diminta pegang kamera pribadi beliau dan foto-foto moment-moment tsb, ataupun informal bila beliau berkunjung ke De La Salle, maka Stella juga bisa mudah ketemu beliau. Apalagi sejak aku dipercayakan menjadi sekretaris pribadi Ketua Yayasan masa Pst Agus Mangundap, Pr..... banyak hal stella bisa ketemu dgn Mgr... (lebih sering daripada sekarang).....dan beliau pun beberapa kali menghubungi via sms/telp bila ingin menanyakan beberapa hal mengenai Yayasan atau dokumen penting yang berada di kantor Yayasan. Pernah ada hal yg harusnya Ketua Yayasan yg pergi menghadap (stella pikir begitu), tapi karena menuruti perintah maka aku yg akhirnya ketemu Mgr.. mungkin begitu lah bila bicara dengan seorang Uskup, beliau begitu tenang, serasa damai dan tidak ada nada tinggi, datar aja dan tenang... biarpun Stella bisa merasakan bila hal tsb mengecewakan beliau. Ada hal yg beliau sampaikan hanya seperti kata-kata yg biasa datar dan tenang, tetapi Stella menganggap itu sebagai petuah dan nasehatnya saja, ada hal yg buat dia kecewa tapi aku tidak tega menyampaikan balik ke bos.... he..he... (kasihan deh gue.... yah begitu sih .... kalau ada bos bos yg belum sependapat seperti kata pepatah : gajah bertengkar pelanduk mati di tengah-tengah)....... yg bijaknya cukup aku tahu saja (nggak mau dong jd pelanduk yg mati konyol ha..ha...) ..... mendapat kepercayaan masih lebih mudah, tetapi menjaga kepercayaan itu sulit..... sekali lancung ke ujian maka seumur hidup orang tidak akan percaya.... ya kan?

Bukan hanya karena beliau seorang Uskup, tapi karena sifat kebapakan yang ada dalam diri beliau maka akupun harus bisa membawa diri dan bicara juga sepertinya harus di ukur-ukur agar tidak jadi salah paham. Bete deh yah... kadang-kadang.... bila jadi sekretaris... karena mereka adalah atasan di kantor, tapi juga rasa segan kami umat kepada seorang biarawan, maka bicara pun segan deh.. (tidak sama dengan bicara dengan rekan-rekan orang awam, yg bisa dgn lugas), yang membatasi juga karena Stella menyayangi, menghormati dan sangat menghargai beliau, maka tidak ingin salah ucap dan akhirnya mengecewakan hati mereka. Itu pula pengalaman perjumpaan dan bila bicara dengan Mgr. Tapi bukan juga berarti Asal Bapak Senang (ABS)... kalau memang itu lari dari esensi hal penting, yah harus disampaikan juga agar tidak ada salah paham... karena yg paling aku ingin jaga adalah agar orang lain tidak salah paham dengan kebijakan/pendapat/perlakuan yg dikeluarkan Yayasan dimana cukup lama aku menjadi bagian sehari-hari, mengalami suka duka bekerja tetapi juga mengabdi di Yayasan/Unika De La Salle Manado, sedangkan orang lain tidak tahu keadaan/hal pasti yg terjadi. Stella tidak suka, jika hanya mendengar orang lain, tidak tahu keadaan dan orang luar bicara banyak ttg keadaan tsb..... Stella punya banyak pengalaman mengenai hal ini, karena sense of belonging and responsibility aja maka pernah lah hatiku sangat kecewa dan rasanya pingin nangis, ....... bila Mgr membaca blog ku ini, pasti Mgr tahu jelas apa itu.... karena pernah dapat curahan hatiku, tapi syukurlah waktu mengurai semuanya ...... sekarang semuanya (diharapkan) berjalan dengan baik. Memang menjadi pimpinan tidak mudah. Semakin tinggi pohon, maka anginnya makin kencang dan juga makin tinggi kan semakin lebih diperhatikan orang....... begitulah....... aku yakin dalam kepemimpinan Mgr menata memanage para pastor dan menggembalakan umat di keuskupan Manado suka duka pasti juga dialami.

Stella senang sekali bila ketemu Mgr, beliau selalu menerima dengan tangan terbuka dan senyum yang tulus........ juga bisa mendengar apa yg disampaikan dan mencerna dengan baik, biarpun sebagai orang biasa dan masih muda, kadang kala stella pikir dan mungkin karena ketidaksabaran ku juga, maka keputusan yg diambil serasa lama sekali.... mungkin memang tidak bisa se-simple itu karena melibatkan banyak orang... nasib banyak orang, belanga banyak keluarga, harapan, kepercayaan, dan aktualisasi diri banyak orang di De La Salle makanya butuh waktu dan pemikiran yg dalam........ tapi aku selalu yakin dan percaya, rahmat yang sudah dipercayakan kepada Mgr maka keputusan apa pun yang diambil maka itulah yang terbaik.

Pengalaman lain yg juga cukup berkesan buatku, kaget dong udah tengah malam kebetulan malam itu menjelang Hari Ulang Tahunku (25 Maret 2008), udah mau siap siap berdoa eh... dapat sms dari Mgr, tengah malam Mgr meminta diemail konsep acara dimana esoknya memang bertepatan dengan Acara Pelantikan Rektor De La Salle yg baru, dan ada juga inputannya, karena kebetulan waktu itu aku jadi Ketua Panitia, dan saya mengerti karena acara penting maka Mgr begitu teliti dengan susunan acaranya, ..... thank you, Mgr... stella senang juga Mgr memperhatikan dan menghargai usaha kami.

Dalam perayaan syukur yg diadakan di Auditorium Mapalus, Kantor Gubernur Prop Sulut, perayaan itu begitu meriah, dihadiri 5 orang rekan Uskup (yg ku kenal sih hanya Uskup C. Mandagi dari keuskupan Amboina, Uskup Datus Lega (Sorong), lalu mungkin 100-an para pastor yg mengiringi dalam misa, para pejabat propinsi (Gubernur S.H. Sarundajang dan Wagub Freddy Sualang), kota dan kabupaten, tokoh-tokoh umat dari agama lain, dan umat Katolik yg hadir memenuhi auditorium..... biarpun Mgr Josef inginnya perayaan yg sederhana, tapi beliau adalah tokoh penting dan Uskup Manado, dicintai oleh umatnya maka perayaan seperti itu sangat Layak dan Pantas.
Dalam misa, Stella mengikuti dengan baik kotbah yg disampaikan oleh Mgr. Mandagi dengan lugas dan ada lucunya juga.... isinya menurut ku berbobot, dan kena dgn keadaan, disamping itu disampaikan dgn agak kocak sehingga kalau Stella sih mendengar uraian yg seperti itu betah, karena menyampaikan dengan teologis bahasa yg terlalu ’tinggi tidak semua umat punya level pemikiran yg seperti akademisi, tapi bila disampaikan dengan gaya dan bahasa merakyat bisa lebih kena dengan situasi dan lebih bisa ’didengarkan’ tidak lewat begitu saja. Mgr Mandagi, stella udah kenal dari kecil... masa beliau masih seorang pastor, dulu sekali ia selalu berkunjung ke rumah, makan bersama dgn keluarga kami....... mungkin kalau ia ketemu stella sekarang sudah agak lupa, tapi orang tua ku beliau kenal dengan baik. Sifat merakyat, sederhana, tapi lugas dan tegas, sosok Mgr Mandagi yg ku tahu.

Siang hari sebelum Misa Syukur di auditorium, Stella ke wisma keuskupan, maksud hati ingin memberikan gift sederhana kepada Mgr Josef langsung, hanya sebagai tanda kasih dan kenangan akan hari bersejarah beliau.... disiapkan khusus (bela-belain juga dipikirkan apa ya untuk seorang Uskup yg punya semuanya) .... setelah masuk sms dari beliau seminggu sebelumnya, sepertinya mengingatkan akan 8 Jan 09 Hut 40th Imamat, berdoa dan bersyukurlah dengan beliau. Tentu saja, aku bukanlah apa-apa, bukan juga siapa-siapa, hanya sebagai umat tentu ingin bersyukur dan berdoa agar Mgr selalu diberi kekuatan untuk menggembalakan umatnya di Keuskupan Manado dengan sepenuh hati dan sekuat tenagamu. Tuhan sudah mempercayakan pelayanan ini kepadamu, maka Ia akan menggenapinya sampai akhirnya. Amin.

Akhirnya, karena beliau ada di ruangan bersama para uskup lain, Stella tidak berani juga ke ruangan tsb, tetapi dititipkan aja lewat sopirnya yg justru akses ke Mgr lebih mudah, ndak pake birokrasinya he..he... Semoga Mgr menerimanya dengan senang hati dan senyum tulus seperti yg selalu Stella terima bila berjumpa dengan Monsigneur. Stella sih PD aja, sesuatu yang dibuat khusus, dipersembahkan dengan tulus, hanya Mgr yang punya itu, akan terasa special, dan aku akan senang juga jika itu berkenan di hati. Terima kasih juga buat semua kebaikan dan pengertian, dari Mgr selama ini.
Doakan hambamu ini, agar juga hidup ku bisa jadi berkat bagi orang lain yg membutuhkan. Amin.

Proficiat, Mgr. Josef Suwatan terkasih..... Dominus Vobiscum.

Pipin has left you a new comment on your post :

Stella,

Banyak TK utk ulasan perayaan 40 thn Imam dari Mgr. Suwatan. Josef adalah teman baik kami, seangkatan 1958 di Farmasi , ITB dan PMKRI.Kami sangat senang membaca liputan karya nya dan turut bersyukur bhw beliau dapat merayakan 40 thn imamatnya, bersama para Uskup, imam2 dan seluruh umat yang sayang padanya.Kami juga kenal baik Uskup Mandagi, dan P. Mengko. Salam, Zita (pinny), Bogor

Tuesday 6 January 2009

Acara Kebersamaan di awal tahun


Permulaan masuk kantor 5 Januari 2009, tetapi pimpinan dan staf Yayasan/Unika De La Salle Manado tidak ke kampus kami, tapi semua berkumpul dulu di Wisma Keuskupan, Jl. Sam Ratulangi Manado lalu ke tempat acara Natal Bersama yang dibuat di New Mokupa Resort, Jl. Raya Tanawangko.
Acara di tempat itu diawali dengan Misa Syukur, yang langsung dipimpin oleh Mgr. J. Suwatan, MSC (Uskup Manado/yang juga Pendiri Yayasan/Unika De La Salle Manado), didampingi oleh Rektor, Pst Revi Tanod, MA dan chaplain Pst Bonny Olla, Pr. Dalam misa tentu saja ada doa yg kupanjatkan buat institusi tempatku bekerja dan mengabdi, buat para pimpinannya agar mampu menjadi orang-orang yg patut digugu dan jadi panutan, bisa memimpin kami dengan adil dan bijaksana, untuk hubungan kerja yg baik, untuk diriku pribadi dan orang-orang yang ku sayangi, ku hormati dan ku percaya...aku menyadari akan kekurangan dan kelebihanku turut andil, merasa memiliki dan bertanggungjawab, bekerja sebaik mungkin bersama orang lain/rekan kerja lain, tentu saja ku pinta agar di tahun 2009 ini lebih baik dari tahun sebelumnya......... aku mampu meminimalisir kekurangan dalam kerja dan sikap, tapi juga memaksimalkan apa yg ku tahu dan ku punya untuk De La Salle.
Bukan soal ingin mendapat penghargaan Pin Emas (bertuliskan delasalle), karena pemberian pin itu juga akan menjadi tradisi dan ini yang pertama kali untuk para staf yg sejak awal bekerja di De La Salle yaitu dari tahun 2000. Artinya setiap tahun akan ada program/acara mendapat pin emas bila karyawan sudah bekerja selama 8 tahun. Program yg bagus dari pimpinan, tapi bagi pemikiran sederhana ku ...... untuk apa aku mendapat pin emas, tapi kerjaku tidak bagus? Dalam masa 2009 ini, teman-teman ku yang masuk tahun 2001 (artinya juga sudah berkarya selama 8 tahun) entah kerja baik atau tidak sepanjang tahun ini, maka in time di penyelenggaraan Natal bersama maka akan mendapat pin emas juga. Ha..ha.. bagaimana ya??? Sebenarnya harus dipikirkan matang dulu... ndak program dadakan seperti itu (hanya masukan aja, kalaupun ini dianggap kritik tentu yg membangun..Aku ada di dalamnya maka menjadi bagian dari apa pun itu.....). Yah.... De La Salle banyak uang sih jadi bisa dapat emas loh semua yg bekerja, baik level pimpinan maupun staf.... he..he.....

Pemikiran ku sih lebih baik dapat Sertifikat Penghargaan tapi diberikan hanya kepada karyawan yg dinilai kinerja baik sehari-hari, relasi juga baik dengan siapa saja, atau punya prestasi (misalnya karena membuat De La Salle harum namanya, lebih dikenal, dsb), nilai sertifikat yg hanya kertas akan jadi tinggi untukku (iya dong kan ndak semua punya) kalau pingin punya ya kerja baik dong, daripada emas yg mahal tapi bisa dimiliki oleh semua karyawan, maka bagiku harga boleh mahal tapi nilainya turun. It’s not special anymore. Anyway, semuanya harus diapresiasi panitia sudah bekerja baik membuat acara kebersamaan benar-benar acara kebersamaan, tanpa memikirkan suka duka dlm tim, dalam pekerjaan, dan relasi kerja lalu lalu..... udah tahun baru..... mudah-mudahan hal yang baik tetap dipertahankan dan yang kurang....... ditinggalkan saja.
Tahun ini harus lebih baik dari tahun kemarin, kata Rektor sih dalam sambutan natalnya. Bagi Stella di aminkan saja, biarpun harus menarik nafas panjang dan bertanya terhadap diriku sendiri, apa kah aku bisa lebih baik dari tahun kemarin, ataukah kinerjaku biasa saja dari penilaian atasan, ataukah hanya begitu begitu saja kedaanku seperti juga tahun tahun yg sudah berlalu, atau kah standarku terlalu tinggi dlm menilai banyak hal, atau kah aku malah kurang nantinya?? So many big questions..... God, help me through it........ I need You always.

Acara tersebut selain merayakan Natal tetapi juga kebersamaan antara pimpinan dan staf beserta keluarganya. Acara Natal seperti ini memang sudah tradisi di De La Salle tiap tahun diadakan, bisa di kampus ataupun pilih tempat di luar kampus/kantor. Pilihan tahun ini adalah di suatu resort, di pinggir pantai, bisa untuk kegiatan indoor maupun outdoor... seperti yg sudah disiapkan oleh Panitia ada acara untuk anak-anak karyawan yaitu patung-dangdut (diiringi lagu dangdut bergoyang dan lagu dimatikan mereka menjadi patung), tebak kata (2 peraga dan 1 menebak kata), gigit sendok yg ada kelereng sambil bergoyang mengikuti irama lagu, ada juga berpasangan cha cha cha, kemudian family idol (sekeluarga bernyanyi), dan kegiatan outdoor seperti tarik tambang antar unit kerja dan bakiak.....
Seru juga... ndak pake jaim sih kalau mau menikmati keceriaan akan kegiatan seperti itu.

Aku hanya melibatkan diri dalam permainan tebak kata dan juga gigit sendok pake kelereng sambil joget ha..ha.... lumayan dapat juara 2, hadiahnya coklat aja. Tapi bukan itu sih yg dicari....... lebih ke fun nya dan untukku pribadi bisa sedikit melupakan hal-hal yg mengganjal di hati akan banyaknya peristiwa lalu yg menyertai, ada yg mengecewakan tapi ada juga yg membahagiakan yg kebetulan aja terlintas di ingatan......... tapi aku bersyukur semuanya sudah lewat...... make it simple-just my experiences in life. Makan siang bersama teman-teman, duduk duduk sambil makan di bawah pohon, menghadap laut.... menikmati alam... sungguh maha besar-Mu Tuhan akan apa yg sudah Engkau ciptakan, aku bisa menikmati deburan ombak, semilir angin, sejuknya cuaca, dan sempat juga ku perhatikan ada tanaman bakau di pinggir pantai yg masih baik. Oya, selain itu karena di resort itu juga ada kolam renangnya, bersama beberapa teman aku asyik berenang setelah hari sudah mulai sore.... cuek aja berenang pakai swimsuit.... ha..ha... ndak kena aksi pornoaksi kan? Kan kolam renang mandinya masa’kan pakai kebaya (kalau ini sih kata Teddy he.he...)... risih ada sih sedikit dilihat rekan-rekan kerja (soalnya kalau di tempat kerja kan biasanya pakaian yang tertutup)...... tapi cuek aja deh... kalau mata dan pikiran ngeres melihat yang indah indah kan ....... yah mereka sendiri yang susah ...ha..ha... boleh dilihat, ndak bisa dipegang.

Selesai berenang........ masih ngumpul-ngumpul lagi dengan beberapa rekan kerja.... sambil minum sore sih dan dengar mereka nyanyi nyanyi dengan gitar. Wah... aku sih senang dengar lagu, biar suara temanku agak gimana gitu, dengar petikan gitar, minum/makan dan di pinggir pantai, ditambah badanku segar baru mandi, canda tawa dan cerita-cerita lucu yg mengalir......... wah asyiiiiiiiik sekali, kayaknya ini part yg paling oke sih bagiku sepanjang hari kemarin.

Terima kasih Tuhan masih bisa menikmati semuanya ini.... ku syukuri nikmat ini sambil tetap bermohon dan berharap... ku temukan sesuatu yang lebih membuat ku berarti bagi hidupku, keluargaku dan sesamaku. Semoga 2009 memang lebih baik dari tahun yang lalu. Amin

Friday 2 January 2009

Natalku di 2008 dan awal Tahun Baru


Terima kasih dan Syukur kupanjatkan kepada Bapa ku di surga atas anugerah dan berkat yang masih Ia anugerahkan bagi kita semua juga untukku dapat Merayakan Natal di 2008 ini bersama orang-orang yang terkasih…..

Syukur juga bahwa tahun ini aku lebih siap untuk menerima kedatanganMu karena setelah sekian lama, akhirnya aku bisa menerima sakramen tobat. Bagi umat Katolik, sakramen tobat adalah juga bagian dari kesiapan hati menerima kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus, dalam bentuk Pengakuan Dosa. Memang agak risih sih rasanya mengaku kepada seorang Imam apalagi jika Imam itu kita kenal dengan baik…….. tapi kepercayaan kami bahwa jika dengan tulus dan terbuka mengakui semuanya, maka hati akan lega dan juga lebih siap menerima dan mempersiapkan kedatangan-Nya……. Bukan hanya secara fisik seperti mendandani rumah dengan seindah-indahnya,membuat kue-kue, mempersiapkan makanan enak, membuat kandang natal, membeli pakaian baru, dll….. tetapi syukur kepadaMu Tuhan untuk Natal tahun ini… malah saya merasa lebih sederhana persiapan fisiknya, tapi batinku lebih ringan dan lapang menerima Dia penebus dan pelindungku di hatiku dan dalam rumahku.

Di sela-sela kesibukanku mempersiapkan keperluan natal di rumah, ada juga peristiwa iman yang bisa kuambil hikmah dengan menghadiri Misa Requiem (Arwah) dari ibu terkasih pastor paroki Pst. Bertje Karundeng, Pr di Saronsong Tomohon. Pst Bertje begitu tegar menghadapi kepergian mama tercinta, beliau sendiri yang memimpin ibadah pelepasan dan Misa Arwah di gereja….. banyak perhatian juga buat beliau atas kebersamaan para pastor yang menghadiri dan bersamanya (15 org teman pastornya di altar). Ketegaran, keihklasan dan rasa tanggung jawab sebagai seorang pastor paroki yg harus melayani umatnya tapi di sisi lain secara manusiawi baru saja kehilangan seorang ibu, tapi ia tetap menjalankan tugasnya memimpin misa, dari tomohon berusaha untuk melayani misa harian, baru setelah itu balik lagi ke rumahnya di Saronsong,,,, semua itu membuatku belajar (mudah-mudahan aku juga jadi lebih bertanggung jawab dalam tugas ku di wilayah rohani), aku belajar untuk nilai-nilai baik tsb.

Malam Natal adalah tugas wilayah rohani Sta. Elizabeth (wilayah ku), bersama umat lain mempersiapkan semuanya dari para petugas di gereja, persembahan keluarga, hiasan di gereja, dll.... syukurlah ketua wilayah sudah menunjuk dan menugaskan orang/umat untuk semua tugas tsb sebelum beliau berangkat ke Jakarta, dan aku tinggal melihat dan mengatur, dimana tugas jadi lebih ringan.... Thank God. Bukan apa sih kalau hanya misa di hari minggu aku merasa tidak berbeban, tapi mempersiapkan untuk mampu melayani dengan baik di Misa Malam Natal, aku merasa lebih ribet aja.

Senang juga dapat perhatian dari seseorang teman lama, itu menandakan dia ingat dan ingin menyenangkan aku........ terima kasih untuk sandal high heel putih yang diberikan sebagai hadiah natal. Akhirnya ku pakai ke gereja di malam natal (dont worry, ku pakai kok.... karena kamu tulus ngasihnya). Aku bisa beli, tapi senang kok menerima hadiah dari org itu bentuk dari perhatian, itu yang ku hargai apalagi kalau bela-belain beli dan pilih sendiri sambil membayangkan cocok nggak ya di kakinya, cantik nggak ya dipakainya ...ha..ha..... makasih ya..........

Terima kasih dan syukur ku untuk segala perhatian dan merasa bahwa kita selalu diingat oleh orang-orang terkasih, saudara, dan teman-teman semua. Sms dan telp sudah masuk bahkan dari tgl 23 Des 08, sudah ada yg mengucapkan SELAMAT NATAL.... banyak kreasi dan puitisnya kata-kata tapi intinya adalah ucapan selamat dan mendoakan agar di Natal ini damai dan kasih Tuhan selalu dalam hidupku...

Dengan tulus dan dari dasar hati yang paling dalam ku ingin mengucapkan Selamat Natal untuk kalian dimana selama tahun 2008 telah mewarnai hidupku (ada yg menyenangkan, membahagiakan, mengecewakan, dll) tapi yang ingin kuingat kebaikan, bantuan, perhatian, kebersamaan, penghargaan dan nilai-nilai baik yg ditunjukkan kalian semua kepadaku :

Para Biarawan/ti : Uskup J. Suwatan, Uskup BunBun-Pontianak, Pst. Johanis Mengko, Pst. Agus Mangundap, Pst. Revi Tanod, Pst. Hanny Mentang, Pst. Bertje Karundeng, Pst. Johanis Mangkey, Pst. Loius Bayak, Pst Bonny bin Olla, Pst. Sony Wengkang, Pst. Herman Umbas, Pst. Rein Saneba, Pst Otje Palit dan Pst. Chris Santie, Suster Cathrien Taroreh, Suster Johana Tandaju-di Karmel.

Teman-teman kuliah dulu, kakak dan adik tingkat serta para dosenku dulu : ada Prof. Remy Mangindaan, Dr. Markus Lasut, Dr. Tony Angmalisang, Enci Debora Balompapueng, Prof. Alex Masengi, Vianny Mandagi, Gustaf Mamangkey-Australia, Jusak Daud-Jepang, Chrisdianta-Balikpapan, Hesdi Korompis, Maya Sekoh, Wiliam Wardoyo-Jakarta, Lita Pantouw-Jakarta, Indah Reppie, Okta Lintong, Jongky Kamagi, Komang, Esther Angkouw, Nancy Antouw-Timika, Wendy Saroinsong-Freeport, Jaya Lihu. Yg tergabung dalam milis alumni_itk_unsrat@yahoogroups.com dan milis FPIK_unsrat@yahoogroups.com, makasih untuk share informasi dan wawasannya.

Teman-teman dari SMP dan SMA ku : Peggy Mapandey-Jakarta, Ivan Rantung-Jakarta, Nancy Pangau-Balikpapan, Joice Tumanduk, Imelda Chandra-Berau Kaltim, Alex Kambey-Surabaya, Achen Pelengkahu-Bandung, Vina Baksh-Malang, Luzi Talumikir-Jakarta, Sonya Salonder-Texas USA, Serlyani Khosama, Joice Andries. Our friendship means so much to me. Termasuk miracle of Christmas untuk Achen dan Luzi dimana 20 thn kita tidak lagi kontak, justru kutemukan kalian di situs facebook… senangnya, langsung ingat masa-masa happy dulu ya… akhirnya sekarang jadi kontak-kontakan… ternyata keberadaan ku pun dicariin… begitulah kalau memang sahabat sejati chemistry-nya dapat ha..ha… baru aja ketemu rasanya nggak risih ya untuk bicara banyak hal….. oya, thn 2009 alumni smansa 92 akan mengadakan reuni.... bantu stella ya semua yg tergabung dlm milis smansa_92alumni@yahoogroups.com . Kita sama-sama sukseskan acara dari kita, untuk kita juga.

Atasan dan rekan-rekan kerja di Yayasan & Unika De La Salle : Pak Harry Samboaga, Pak Peter Tjan, Teddy Tandaju, Noldi Watuna, Debby Paseru, Niko Beat , Meitty Wongkar, Neta Wongkar, Ivone Umboh, Gerald Rawis, Ibu Lucia Mandey, Pak Charles Ngangi, Adrie Koleangan, Audy Kenap, Ibu Vonny Rumampuk, Sammy Moningka, Tante Femy, Mukti Talib, Bobby Umbas, Tius. Bagi saya pribadi, selama setahun berjalan di 2008 ini.... kalau ada salah salah sedikit, selisih paham soal pekerjaan memang ada.... tapi bisa diatasi............kebersamaan dan pengalaman yg kurasakan bersama mereka, dalam kerjasama di kantor bisa seiring sejalan... terima kasih atas semua kepercayaan, curhat mereka, perhatian, penghargaan dan bantuan yg sudah diberikan/ditunjukkan.... penilaian aku pribadi mereka bisa diandalkan dlm tugas dan bisa bekerjasama, serta punya tanggung jawab. Aku menyadari kita masing-masing punya kelebihan dan kekurangan tapi semoga di tahun-tahun mendatang, tahun yg di muka 2009, kita masih bisa bekerja bersama dengan lebih baik. Pikiran kita, semangat, aktualisasi diri kita, tenaga dan semua usaha kita dimana saat ini kita bekerja, tidak lain ingin membaktikan serta mengabdi dan bersama-sama dengan yg lain memajukan De La Salle. De La Salle baik dan bagus, suasana kerja yg kondusif, kita juga yang enak, bangga dan senang karena kita adalah bagian darinya. Iya kan? Ada banyak juga rekan kerja lain sih.... tidak banyak berhubungan, paling basa basi sopan santun, yg mengecewakan secara pribadi juga ada, yg mengecewakan secara tidak langsung juga ada, tapi syukurlah mereka sudah tidak ada lagi jadi suasana kerja kurasakan jauuuh lebih kondusif dari sebelumnya.... bagiku pribadi, kepribadian orang seperti itu masih menguntungkan aku tidak berteman dengan orang-orang tsb drpd punya teman seperti itu. Ha..ha.... waktu bisa mengurai dan membuktikan bukan soal siapa lebih baik, tapi benar tidaknya apa yang dikerjakan. Apalagi ada orang yg tidak tahu terima kasih terhadap orang yang dulunya banyak menolong kalian..... masuk De La Salle justru dari awal, bermohon dengan sangat, kemurahan dan bantuannya banyak dalam hidupmu dan juga keluargamu (kalau ingat sih & mau mengakuinya....), tetapi ucapan terima kasih pun tidak bisa disampaikan, terlupakan, ndak habis pikir deh..... yah itulah.. habis manis sepah dibuang (kayak tulisan Pst Leksi Nangoy, Pr yg sempat ku baca di salah satu artikel Kusuma.... ya memang banyak kejadian yg spt itu, aku setuju). Aku bisa ambil pelajaran dan juga nilai hidup....... jangan pernah melupakan kebaikan orang terhadapmu, tetapi lupakanlah kebaikanmu kepada orang lain.

Kenalan-kenalan ku : Prof. Aminuddin Salle-Makassar, Frans Rattu (GM Bastianos Resort), Frets Pieter-Bunaken, Suryana, Yasinta, Amiang-Pontianak, Tommy Massie, Robby Mangundap, Ame-Didi Imbar, Om Lowi Wenur, Mex Pesik. Terima kasih udah baik kepadaku, dari pengalamanku selama ini.

Dalam 365 hari di tahun 2008 ini banyak warna yang terlukis, ada pink (presentasi dari keromantisan dan kebahagiaan), merah (keberanian dan semangat), oranye (kemeriahan dan keriangan), abu-abu (hal-hal yang mengambang), hitam (kesedihan & kekecewaan), hijau (harapan dan keinginan), biru (ketenangan dan ketabahan), kuning (keceriaan), semua itu silih berganti mewarnai sketsa hidupku. Tapi apa pun itu aku mensyukuri semuanya.... sampai saat ini anugerah Tuhan tetap ku rasakan. Aku bukanlah apa-apa, sehingga selalu ku pinta kekuatan kepada Tuhan agar mampu menjalani semuanya dengan hati yang ikhlas, pikiran yang positif, ketenangan batin dan semangat menjalani hari-hari selanjutnya. Amin

Acara tahun baru yang meriah, tapi ku lewatkan dengan keluarga saja bersama tetangga di kompleks ku. Ada kesan mendalam yg tiap tahun teringat bila malam pergantian tahun (new year eve), dimana 20 thn lalu aku pernah mengalami kecelakaan motor yang menurut orang/saksi yg melihat (harusnya) sangat parah keadaan luka di tubuhku, apalagi sempat pingsan dan baru sadarkan diri di RS. Wenang....... Tuhan masih sayang kepadaku, sehingga aku hanya mengalami luka-luka ringan begitu juga temanku. Ku ingat baru saja teng jam 12.00, aku bersama temanku keluar rumah untuk jalan-jalan dan akhirnya terjadilah kecelakaan itu...... dan sampai sekarang... masih aja teringat biarpun bukan traumatik....
Yah.... itulah pengalamanku yg berkesan, selain juga teringat beberapa tahun lalu, pernah ada orang yg mengucapkan selamat pas teng jam 12.00 via telpon..... dengan kata-kata yg enak di dengar.........make me feel special......... that was so sweeeet. Ia tahu aku menyukai sesuatu yg spesial..... kelihatan sepele sih tapi bila itu hal yg spesial, dibuat dengan special atau di khusus kan hanya untukku.... kalau itu bentuk barang, bukan harganya atau besar kecilnya, kalau dia bentuk perhatian maka ketulusan itu yg akan terasa......... pasti deh kena di hati, apalagi bila itu ku rasakan tulus, wah... .. gimana ya......... so sweeeeeeeet gitu loh.

Semoga di tahun 2009 berkat-berkat Tuhan terus mengalir dalam kehidupanku dan orang-orang yang sering ku doakan karena mereka ku sayangi dan ku hormati. Stella yakin dan percaya, seperti Ia telah menyertai kita di tahun-tahun lalu maka Ia akan tetap menyertai dan memberkati sampai akhir, karena Ia setia. Amin... amin.... amin.