Tuesday 3 March 2009

WE CHOICE angk. 30

Ikut WeekEnd CHOICE

(27-28 Peb-1 Maret 09) di Biara Savelberg-Lotta
Apa itu?

Choice adalah sebuah gerakan yang melayani kalangan muda-mudi dewasa dengan tujuan mengetengahkan kembali semangat hidup kristiani yang berlandaskan kasih dalam relasi dengan sesama baik dalam keluarga, lingkungan kerja, sekolah, organisasi dan lingkungan wilayah paroki atau GEREJA, serta untuk mengamalkan dan menyatakan semangat hidup kita yang baru dalam bersikap dan bertindak.
Kegiatan pelayanan ini dilaksanakan melalui suatu weekend Choice dalam bentuk kesatuan paket yang diberikan dengan metode group encounter atau pertemuan kelompok, yang berlangsung dari hari Jum’at pukul 17.00 sampai dengan Minggu pukul 18.00.

Sebuah WE Choice biasanya dilayani oleh 8 orang pembimbing atau fasilitator yang terdiri dari:÷ Seorang Imam÷ Seorang Suster÷ 2 Pasutri atau pasangan suami-istri dan÷ Sepasang muda-mudi. Komposisi ini merupakan gambaran gereja yang lengkap.
Nilai-nilai Choice berdasarkan pada ajaran Katolik, namun sejauh yang bersangkutan bisa dan bersedia mengikutinya secara lengkap, juga menerima peserta yang non-Katholik (simpatisan atau agama lain), walau prioritas utama tetap untuk mereka yang beragama Katolik.
Choice yang diambil dari kata choose, yang berarti memilih, dan memilih adalah suatu keputusan, jadi dengan memilih, anda memutuskan.
Apa sebenarnya yang ditawarkan untuk dipilih? Yang ditawarkan adalah “Semangat hidup Kristiani yang berdasarkan dalam relasi dengan sesama, dengan menjadi bagian dari hidup orang lain teristimewa orang-orang yang kita cintai”.
Sebagai orang dewasa, dianggap sanggup menilai dan meneliti kehidupannya sendiri dengan jujur dan terbuka, bukan saja dengan pikiran tetapi juga dengan perasaannya; dan juga dianggap mampu memilih dan menentukan apa yang baik bagi hidupnya dan bertanggung jawab atas pilihannya itu, terlepas dari apakah benar atau salah.

Tujuannya?
Tujuan utama CHOICE adalah mencoba menggali kembali relasional muda-mudi saat ini yaitu SENSE OF BELONGING atau rasa keterlibatan yang mendalam dengan sesama, dengan kata lain memilih untuk peduli.
Kemandirian dengan status bujangan, usia yang relatif muda, serta ditunjang dengan lingkungan kehidupan yang modern seperti di Manado, akan dengan mudah mengarahkan seseorang untuk terbawa hidup bebas tanpa komitmen terhadap relasi pribadi, yang oleh Pastor Tom Morrow (Founder of Choice) dikatakan sebagai kehidupan tanpa Sense of Belonging yang nyata.
Setelah WeekEnd Choice usai, tiap peserta dianjurkan untuk kembali ke kehidupannya masing-masing (TANPA MEMBAWA NAMA CHOICE ), seperti kembali ke keluarga, lingkungan kerja, sekolah, organisasi dan lingkungan/wilayah paroki atau GEREJA , untuk mengamalkan dan menyatakan semangat hidup kita yang baru dalam bersikap dan bertindak.

Choice bukan sebuah Organisasi
Choice sebagai suatu gerakan maksudnya, Choice adalah SEMANGAT yang menjiwai sikap hidup kita. Choice sama sekali tidak berniat menyediakan wadah permanen bagi para pesertanya, karena itu bukan tujuannya.
Karena Choice bukan organisasi muda-mudi, karena Choice tidak mempunyai anggota. Yang ada hanyalah peserta Choice atau orang yang sudah pernah mengikuti/mengalami WE Choice, yang sudah melewati pengalaman kebersamaan, dan secara manusiawi terikat dalam satu persaudaraan, sehingga terkadang tergerak untuk bertemu kembali di lain kesempatan.
Satu-satunya yang dapat disebut sebagai organisasi di dalam Choice hanyalah yang berhubungan dengan penyelenggaraan weekend-nya, yang dikelola oleh tim dan aktivisnya. Dalam hal ini Choice dapat dikatakan cukup terorganisir.

WE Choice adalah suatu pengalaman mengenai belonging, mengenal keterlibatan manusia dengan sesamanya. Karena Choice bersifat PENGALAMAN , maka Choice hanya bisa dimengerti kalau anda mengalaminya sendiri secara langsung.

Sikap-sikap yang harus anda ambil dalam mengikuti WE Choice dengan baik adalah:
~ Terlibat penuh~ Jangan menilai sebelum seluruh proses WE berakhir .~ Menyertakan unsur perasaan, disamping pikiran dalam keterlibatan anda.

Walaupun program ini telah disusun sedemikian rupa, demikian pula dengan timnya yang telah diarahkan untuk membantu sepenuhnya agar peserta dapat mengalami semua proses WE dengan maksimal; tetapi Anda pribadilah tetap merupakan faktor yang paling menentukan.
(Disadur dari http://www.choicemanado.co.cc/)


Ekspresiku : seperti uraian diatas bahwa ikut CHOICE adalah pengalaman, maka Choice hanya bisa dimengerti bila kita mengalaminya sendiri. Hal-hal manis pasti ada, dan susah diungkapkan tapi terpatri di hati dan pikiranku atas pengalaman-pengalaman selama week end. Biarpun awalnya hanya terima sms bahwa 'sudah didaftarkan' he..he.... tanpa niat besar untuk mendaftar sendiri pdhl sudah penutupan pendaftaran, tetapi saya percaya bahwa pilihan keterlibatanku kali ini (setelah beberapa kali diajak untuk terlibat), memang inilah waktunya....... karena akhirnya aku bisa menambah pengalaman dan tambah teman, tetapi lebih jauh merasakan 'nilai-nilai' yang terkandung dari pengalaman Week End itu ....... yang pasti berguna untukku.

Terima kasih untuk Kordis Manado, Pst Revi yg sudah mendaftarkanku awalnya.... (memang bukan paksaan untukku, I realize it's because you care), tetapi pengalaman bertemu dan berbagi "semangat", tawa, melibatkan perasaan, kemudian ada tetes airmata dan "kasih" dengan semuanya di waktu itu sungguh pengalaman berharga. Terima kasihku juga untuk pengalaman berbagi dari Team : Rm. Revi, Sr. Cathrien Taroreh, JMJ, Sr. Stefany Rengkuan, JMJ, Pasutri Syanne-Ventje Pailah, Pasutri Henny-Niko Wondal, Pasutri Nita-John Tangkowit, Paul Maitimo, Yolanda Wongkar, Merry Mongdong, Oijoon Maturbongs.

Akhir kata : Terindah dalam hidupku ...... mengenal ....... mencintai ........ melayaniMu.


(terlampir foto-foto dengan teman-teman sesama choicer@30 (diartikan peserta choice angkatan 30) dan Team)
dgn anak-anak asuhku : Sinta, Yanti, Sur
(We are a choice family) & Pst Revi