Friday, 31 October 2008

Pro : ALUMNI SMANSA MDO 92


Dear semua anggota alumni SMA NEGERI I MANADO Angkatan 1992

30 Okt 2008 kemarin, telah dibuka rekening untuk Acara Reuni 17 Tahun Alumni SMANSA MANADO 92 di tahun depan. Rekening ini akan dibuka sampai pelaksanaan Acara kita nanti.
Silahkan transfer di :
BCA Cab. Manado NO. REK 026 163 60 33 atas nama : Serlyani Khosama & Joice Andries.

Sesuai kesepakatan dan hasil rapat :
- dibuka rekening agar teman-teman semua dapat turut berpartisipasi, apalagi yang berada di LN yang mungkin tidak sempat hadir, maka bantuan dana juga sangat diharapkan (terlebih yg so tabae he..he...)
- Dana yang terkumpul, dari kita, untuk kita demi lancar dan suksesnya acara, serta membantu sekolah dan almamater kita.
- rekening bersama dan ada e-banking agar panitia lokal dapat memonitor dana-dana yg masuk dari anggota........ akan dilaporkan di milis.
- Menghindari hal-hal yg tidak diinginkan (maklum....... uang sensitif, ketua bilang ndak ba teman he..he..) maka Seti Khosama (Ketua Panitia) tahu no PIN, Stella (Sekretaris Umum) pegang ATM-nya tapi ndak tau no PIN, dan Joice (Bendahara) pegang buku tabungan.
- So........ mulai sekarang semua hal sementara dipersiapkan ...
- Ancang-ancang tanggal pelaksanaan : 3-5 Juli 2009 (yg di luar Manado so boleh ancang-ancang pulang, kase msk jo di agenda kerja, minta cuti, he..he... ok)
- Acara sementara digodok di milis Smansa 92

ANGGOTA MILIS SMANSA 92
Update 28 Okt 08 = 112 org

Alex M. Kambey (Surabaya), Audy Kenap (Manado), Alia Fannina (Jakarta), Aldrin Sekeon (Donny),Manado, Andy Sumual, Manado, Agustina Mandagi, Kotamobagu, Anita Bangalino, Florida, USA, Amanita Muskaria, New Hampshire, USA, Andi Muhlis, Illionois, USA

Budi Wahyoe, China, Baby Sarainsong, Okayama, Jepang, Budy Wawointana, Bandung, Bambang Sukotjo, Bandung

Christofel Pratasik (Ece), Manado, Carnelo Luntungan (Nelo), Jakarta, Cynthia Laksmono, Jakarta, Carren Rondonuwu, Singapore, Christian Konilug, Jakarta

Dewi Arungpadang, Jakarta, Desy Pardanus (chi2), Halmahera, Maluku Utara, David C. Kapojos, California, USA, Dapy Marpaung, Dewi Artrisanti, Jakarta, Dona Nusi, Gorontalo, Dessy Panambunan, Danny Palar, CA, USA.

Erwin Nangoy (Won), Jakarta, Ellen Tangkere, Manado, Eleeza Sumilat, Eva Mantik, Jakarta, Emor Mingkid, Yogyakarta, Edfrie Maith, Tomohon,

F. Hendra M. N (Ucok), Depok, Franky Paduli, Jakarta, Fela Waraouw, Chiba, Jepang, Framy Tangel (Fae), Jakarta, Ferdinand Loho, Manado, Fanny Tondo, Jakarta, Fufa Kambuno, Manado, Farha Dapas, Manado, Frangky Muliawan, Manado, Fonny Sengka, Singapore,

Herida (Ida), Jakarta, Hendra Rio GilangHerni Tumiwa, Jakarta, Huat Awaloei, Balikpapan, Hengki Kasenda, Manado,

Iman Setiawan, Jakarta, Imelda Soelimto (Mei), California, USA, Ipul, Jakarta, Imelda Purba, Jakarta, Ika Damayanti, Jakarta, Ira Waani, Manado, Iffah Djafar, Makassar, Imelda Possumah, Jakarta, Imelda Chandra, Kalimantan Utara, Iskandar Zulkarnain

Joko Prayitno, Jakarta, Joice Tumanduk, Manado, Johny Rompis, Manado, Jeanny Litouw, Manado, Jeffry Montolalu, Riau, Jacky Kawulusan, Manado,

Lydiawati Arbie (Opie), Papua, Luciane Tuegeh, Halmahera, Maluku Utara, Linda Pulukadang, Jakarta, Lusia Anis, Jakarta

Merry Suoth, Jakarta, Meldi Sinolungan, Saga, Jepang, Mona Terok, Jakarta, Maya Tololiju, Jakarta, Maksy Sendiang, Manado, Marsela Sangkay, Jakarta, Melda Sinolungan, Manado, Mareyke Pangkey, Manado

Nancy Tuturoong (Jeane), Jakarta, Nancy Karla Pangau, Manado, Olivia Ticoalu, Jakarta,

Peggy Mapandey, Jakarta, Peter Wowor, Papua, Peggy David, Surabaya

Rine Sela, Manado, Richard Maramis, Manado, Roy Widjanarko, Manado, Rine Mogea, Papua, Rifadli Bahsoan, Romie Mocodompis, Manado, Rosanti Pattiselano, Malang, Rico Londah, Manado

Stella Kaunang, Manado, Sonya Salonder, Texas, USA, Stephen Rantung (Ivan), Jakarta, Sisca Oroh (Eka), Wisconsin, USA, Syuly Karundeng, Rotterdam, Belanda, Seyske Tangkau (Eke), Manado, Sandy Daud, Jakarta, Steve Palenewen, Sherly Jocom, Sherlyani Khosama, Manado, Santo Massie, Florida, USA

Terry Kepel, Jakarta, Toar Sumakul, Tomy Rampengan, Jakarta, Telly Dadoali, Jakarta

Vinny Paendong, Jakarta, Vina Baksh, Malang, Victor Lengkong, Surabaya

Yolanda Sumeisey, Halmahera, Maluku Utara, Yolanda Thomas (Andha), Depok, Youna Sendow, Michigan, USA, Yani WaronganYoudi Gumolili, Manado.

Mari sukseskan acara kita bersama. Sweet 17th Anniversary Alumni SMA Negeri I Manado angkatan 92.
Tuhan memberkati persahabatan kita. Amin

Monday, 27 October 2008

HUT Pastor J. Mengko, MSC ke 70

Selamat HUT Pst Johanis Benyamin Mengko, MSC terkasih
Minggu, 26 Okt 2008 Pst. Johanis Benyamin Mengko, MSC genap berusia 70 tahun. Sudah tidak bisa dibilang muda...... tapi melihat orangnya tidak akan menyangka bila beliau sudah berusia seperti itu, kelihatan masih seperti berumur 55 tahun-an ya...........

Sosok Pastor ini pernah juga dimuat di blog ku ini, tapi sebenarnya masih banyak yang bisa kuekspresikan sehubungan dengan pribadinya serta pengalaman Stella dan keluarga bersamanya.

Beliau mengenal kedua orang tua Stella dari masih jejaka dan gadis, bahkan menurut mereka Pst Mengko inilah yang juga punya andil merenda kisah kasih dan sampai di pernikahan, setahun kemudian Stella lahir.. Dari kecil aku kira-kira masih berumur 3 tahun sudah mengenal Pastor ini, karena sering diantar ke Pastoran Hati Kudus Yesus Karombasan waktu itu, dimana beliau bertugas sebagai Pastor Parokinya. Waktu mudanya lebih energik lagi dalam tugas dan pelayanan pastoral...... peninggalan buah karyanya yang masih bisa dinikmati oleh umat Katolik se-keuskupan Manado adalah Bukit Doa Maria sebagai juga tempat jalan salib di belakang Gereja Hati Kudus Karombasan.

Stella ingat beliau sempat mengungkapkan bahwa sebagai seorang Pastor apalagi waktu itu pernah mendapat tugas di Merauke sampai pedalaman selama 10 tahun, beliau sangat enjoy disana, biarpun medan yang harus digembalakannya sangat tidak bersahabat, naik turun gunung, masuk hutan untuk bisa melayani hanya beberapa orang saja orang Katolik Papua di desa atau tempat yang terpencil........ bila beliau balik dari tugas-tugasnya...... sangat senang bila mendapati surat tulisan tangan seorang anak kecil yang manis dan lucu juga pintar ha..ha... namanya Stella. Saya sering menyurati beliau waktu itu masih kelas 1 s/d kelas 6 SD..... keep in touch dengan beliau, penghubung waktu itu tidak seperti saat ini yang serba cepat dengan adanya HP, tapi di jaman 25-an tahun yang lalu surat menjadi alat komunikasi dan bisa berbulan-bulan baru sampai atau mendapat balasan. Di saat kesepian, sendiri atau butuh hiburan, atau lelah dari tugas jalan dinasnya, maka tulisan tangan dan isi surat yang polos dan lucu bahasanya serta cerita yang mengalir apa adanya dari seorang anak kecil menjadikan suratku menjadi alat hiburan yang paling ditunggu, selain juga kiriman Sambal Rica kesukaannya dan apa pun yang ia pesan kepada keluarga kami dari Manado.

Di saat keluarga kami mungkin punya kesulitan, saya tahu dia dengan rela mengulurkan tangan apa yang ada padanya untuk membantu orang tua ku...... kami sudah seperti saudara..... saling memperhatikan, menyayangi dan saling mendoakan.

Pada waktu tugas beliau dipindahkan dari hutan ke kota, dari Merauke ke Jakarta tepatnya di Paroki St. Andreas Kedoya....... kami kerap mengunjunginya......... apalagi Papi ku setelah pensiun diminta Pst Mengko menjadi Pelaksana Harian Ketua Yayasan Karya Kasih yg membawahi TK, sekolah SD sampai SMA Katolik dan 1 buah klinik kesehatan, yang artinya membantu Pst Mengko dalam tugasnya sebagai Ketua Yayasan waktu itu. 6 tahun Pst Mengko bertugas di paroki itu, karena juga orangtuaku di sana, maka Stella sering ke Jakarta dan mengunjunginya karena kami tinggal bersebelahan dengan Pastoran.........
saat itu Stella banyak dapat kemudahan dengan dipinjamkan mobil pribadinya (bukan milik pastoran ya) selama 1 bulan untuk bisa keliling Jakarta.

Beliau juga ke Pontianak mendapat tugas di sana di Paroki Stella Maris, Siantan. Dari nama paroki yang sama denganku saja tidak mungkin juga nama Stella gampang terlupa, sehingga pun beliau pernah mengajak Mami dan Stella ke sana untuk melihat keberadaan tempat tugasnya ........... bahkan karena satu pulau Kalimantan, diajak ke Kucing, Malaysia dengannya pesiar. ....... 2 kali Stella ke Pontianak, punya acara lain tapi tetap saja mesti menetap beberapa hari di tempatnya Pastoran. Kami memang bagai saudara.

Selama beliau bertugas di luar Manado, bila punya acara, kepentingan atau tugas dan datang ke Manado hanya 3 tempat yang ia pilih untuk tinggal sementara, yaitu di rumah kami, di Biara MSC Karombasan (memang milik & tempat Pastor-pastor MSC), atau Wisma Keuskupan (juga bisa untuk beberapa hari menetap para pastor dari luar Manado yg datang). Biarpun rumah kami sederhana, beliau selalu senang dan mau menetap beberapa hari, kami pun sangat welcome dan senang hati menerima.

Setelah dari Pontianak, beliau dipindahkan ke Manado....... saat ini bertugas di Paroki Ratu Rosari Suci Tuminting.......... salah satu juga buah tangannya adalah Toko Buku dan alat-alat Rohani namanya Kios Santa Maria, yang berada di Tomohon... adalah miliknya, karena tanah dan rumah yang dijadikan toko adalah peninggalan orangtuanya yang diserahkan kepada Pastor Mengko dan isi dari toko tersebut, dibeli dari uangnya dan sumbangan rekanan/kenalan/sahabatnya di Jakarta...... banyak juga keluarga-keluarga Katolik, pengusaha dan ada dokter yang dekat dengan beliau sehingga membantunya.
Stella juga diminta membantunya untuk menata isi dan barang-barang di toko tersebut pada awalnya......... setelah semua rampung dan berjalan dengan baik, aku menyarankan agar ada yang mengelolanya........ dan saya salut akan Pst Mengko itu salah satunya karena ketulusan hatinya........ diberikan toko tersebut untuk konggregasinya MSC (kongregasi Hati Kudus Yesus) untuk mengelola dan uang hasil penjualan menjadi milik komunitas, milik bersama. Tanah dan bangunan toko diatasnya itu pun akan diwariskan untuk MSC.

Tgl. 26 Okt 08, HUT-nya ke 70.......... ada juga cerita mengiringi perayaan itu yang mana beberapa umat yang cukup berada mengumpulkan uang agar HUT-nya dirayakan di MGP (Manado Grand Palace)......... waktu mendengar itu aku sempat agak heran bila memang Pastor setuju untuk dirayakan di situ.......... I know him well especially his personality............
Benarlah akhirnya beliau menolak karena risih dan it’s not him actually..... untuk seorang Pastor dan HUT-nya dirayakan di tempat yg cukup mewah. Sudah Stella duga pasti akhirnya juga akan ditolak (tentu saja dengan perlahan sesuai gayanya agar tidak menyakiti hati orang atau umatnya tentu).. Keinginan sebenarnya beliau dan sudah disampaikan juga adalah ingin agar HUT-nya dibuat di Pulau Mantehage, Kec. Bunaken yang masih daerah pelayanannya, dimana keluarga banyak yg berkekurangan, Pastor ingin masak bersama umat, beliau yang akan menanggung biayanya, juga melakukan pengobatan gratis dimana obat-obat sudah dipesan dari kenalannya di Jakarta. Kami pernah kesana juga bersama Pastor, waktu itu mentahbiskan Gereja Kecil di Mantehage…… pun bukan umat yg dibebankan tapi semua bahan makanan sudah dibawa oleh kami dari Manado.. dan bersama umat masak dan makan bersama. Justru asyiiiik sekali dan kebersamaan lebih terasa.

Pengalaman dan kesaksian hidup yang beliau tunjukkan juga menjadi bahan pembelajaran dalam kehidupan Stella, agar peduli terhadap lingkungan dan yang lebih kurang dari kita. Kemurahan hatinya, kesederhanaannya, kebaikan hatinya, selalu semangat, riang gembira membuat banyak umat menyenangi dan menghormati beliau.

Nasehat dan perhatiannya juga banyak ke Stella, malah udah dari kecil........ 30 tahun lebih Stella mengenal sosok Imam ini, pertolongannya juga pernah kami rasakan, sehingga apa yang ia pesankan, Stella berusaha untuk bisa memenuhi dan tidak ingin mengecewakan hati dan kepercayaan beliau.
2 minggu lalu beliau sakit maka pasti dikasih info duluan ke kami, Stella dan mamiku yang diminta membawakan obat untuknya serta melihat keadaannya. Akhir-akhir ini memang agak berubah karena kok jadi lebih manja ya,,,,,,,,, pastor kalau sakit harus didampingi dan diuruskan. Ha..ha.... ia kecapean setelah beberapa perayaan besar di gerejanya. Stella cuma pesankan, sadarilah sudah tidak muda lagi seperti dulu, semangat tetap seperti dulu tapi tenaga tidak lagi seperti dulu, karena itu jangan terlalu memaksakan diri bila itu pelayanan ok tapi bila hanya undangan perayaan biarlah pastor pembantu atau frater yang bertugas..... jangan semua harus diikuti. Jagalah kesehatan agar tetap bisa berkarya dan beraktifitas yang cukup-cukup aja, jangan berlebihan. Semoga saja beliau mendengarkan..........

Siang hari di Aula Pastoran Gereja Ratu Rosari Tuminting Manado, diadakan perayaan HUT bersama umat....... acara sangat meriah. Beliau memberikan kesaksian hidupnya, tentu saja kalau semua mau dikisahkan sangat panjang, sehingga intisari dari semuanya adalah sesuai Motto tahbisannya : ”Biarlah Dia semakin besar, dan aku semakin kecil”.
Sebagai seorang Imam/Gembala/Pastor tentu saja kaul kesetiaan, ketaatan dan kemurnian menjadi juga perjalanan hidupnya yang harus selalu ia pegang dan wujudkan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. Kesaksian umat sendiri mengatakan, baru Pst Mengko ini yang benar-benar mengenal gembalanya/anggota umatnya...... tidak ada umat satupun dalam parokinya yang tidak pernah ia kunjungi, beliau ingin mengenal mereka lebih dekat, mengambil data umat sendiri, ditemani ketua wilayah pergi ke setiap rumah keluarga....... jalan dinasnya itu biar hujan, panas, dari jam 3 sore sampai malam untuk mengambil data umat, mengunjungi rumah mereka satu persatu, entah itu hanya pondok atau rumah mewah, ia tidak membedakan mereka semua....... saya sangat salut dengan pribadi Pastor ini.......... tapi selain itu bila ia percaya terhadap orang, maka tidak gampang goyah......... banyak kali Stella buktikan itu. Kepercayaan yang ia tanamkan dari dulu, juga tidak ingin kusalah gunakan ................
Malamnya, umat di Gereja Bunda Hati Kudus Kairagi yang masih dalam wilayah pelayanannya membuat acara meriah setelah Misa Kudus, menunjukkan bagaimana orangnya. Banyak juga rekanan pastor yang hadir saat itu, ada Sekretaris Keuskupan Pst Chris Santie, MSC (mewakili juga Uskup Manado yang tidak berada di Manado saat itu), Dosen di STF Pineleng Pst Sujoko, Pst Rolly Untu, MSC, Pst. Pontoan, Pst. Alo Lerebulan, Pst Marcel Rarun, Pst Silvester Rarun, dan Pst. Merky Toreh (Superior MSC wil. Sulawesi & Kalimantan).

(foto-foto terlampir menunjukkan kemeriahan pestanya, I wont miss the party)

Selamat HUT, Pastor Mengko ku terkasih......... Tuhan selalu menyertaimu dalam segala hal.... amal dan karyamu pasti banyak berbuah dan akan menghasilkan pahala berlimpah di surga. Terima kasih Tuhan, sudah memberi kepada kami seorang kenalan, saudara, imam yang sangat baik, Stella yakin banyak pertolongan tangan Tuhan dalam hidupku, antara lain lewat Pastor Mengko ini. Thank You, Lord. Proficiat, Pastor.
Dominus Vobiscum.

Friday, 24 October 2008

Proficiat for you all

SELAMAT HUT DI 24 OKT 2008

Hari Jumat, tanggal 24 Oktober 2008, aku mengucapkan Selamat HUT, Happy Birthday, dan Proficiat buat 3 orang yang ku kenal cukup baik, ada seorang pastor, teman baik dan rekan kerja.
Tiada yang lain selain kata dan ucapan serta doa buat mereka agar selalu mensyukuri berkat-berkat Tuhan dalam kehidupan mereka, selalu diberkahi kesehatan agar bisa beraktifitas, berkarya dan mengisi hidup ini dengan banyak buah baik. Agar harapan-harapan dan niat baik disertai usaha akan selalu diberi jalan dan terwujud seperti yang dikehendaki-Nya.

Lebih khusus ingin kuekspresikan apa yang ku kenal, ku tahu dan ku mengerti tentang mereka, yang ku sebut dalam doaku dan juga turut bahagia dengan HARI LAHIR mereka.

BUAT PASTOR REVI TANOD


Hari ini HUT-nya ke 44. Masih muda, masih energik, masih penuh dengan cita-cita, masih banyak harapan dan diharapkan oleh umat akan karya-karya dan pengabdiannya baik di Keuskupan Manado sebagai Prokurator/Ekonom, sebagai seorang Imam, sebagai seorang Rektor di Unika De La Salle Manado.

Stella memang baru kenal dengan pastor ini kira-kira setahun lebih, pernah jadi sekretarisnya saat tahun lalu beliau menjabat sebagai Ketua Yayasan De La Salle Manado. Yang ku tahu sih jarang marah malah hampir tidak pernah kena marahnya (atau mungkin marahnya dalam hati kali he..he...), biasa saja saat memberikan perintah, awalnya terlihat agak cuekan eh... tenyata orangnya cukup perhatian dan pengertian, mungkin karena pembawaan beliau yang tenang. Kadang bikin bingung apa maunya ndak bisa ditebak, lagi happy kah, lagi marah kah, atau bagaimana, tapi seiring dengan perjalanan waktu, maka bisa lebih mengenal pribadinya, sehingga kerja sama di Yayasan bisa dijalani dengan lancar.

Wah banyak sekali tugas dan tanggungjawab yang saat ini dibebankan di pundaknya oleh Uskup Manado Mgr. J. Suwatan, MSc, semoga saja beliau bisa melakukan itu semua dengan baik. Yang ku tahu apa yang sementara ini beliau jalani :
- Prokurator/Ekonom/Bendahara Keuskupan Manado
- Rektor Unika De La Salle Manado
- Moderator KTM (Kelompok Tritunggal Mahakudus), kelompok kategorial umat Katolik
- Moderator PUKAT (Kumpulan Pengusaha Katolik)
- Moderator/Team CHOICE (kelompok kategorial untuk muda-mudi Katolik)
- Membantu pelayanan pastoral bila di butuhkan.
Kegiatan-kegiatan yang banyak itu butuh waktu, tenaga, pikiran dan konsentrasi yang banyak......... niat boleh untuk menjalani dengan baik semua itu, tapi juga butuh tenaga dan kesehatan yang prima agar bisa menjalani semuanya itu. Tapi semua itu dijalani dengan semangat tinggi......... kayak baterai energizer ya ha..ha...ha....

Aku tidak ingin hanya mengungkapkan dan mengekspresikan kesan yang baik-baik saja, ada juga yang kurang atau karena tidak biasa dalam lingkungan elit selevel seorang Rektor. Aku ingat bahkan seorang Prof. Aminuddin Salle, MH mantan Koordinator Kopertis Wil IX Sulawesi mengatakan pada waktu Perpisahan beliau yang diadakan di Unika De La Salle Manado bahwa ’saya bicara di sini saja ya tidak mau di atas podium karena dihadapan ku ada beberapa Rektor, jabatan yang tinggi’. Saya kagum dengan pribadinya Pak Aminuddin, rendah hati, tahu menempatkan diri, intelek baik dalam bicara maupun sikapnya, sehingga ia membuat orang segan tanpa harus membusungkan dada atau bicara tinggi-tinggi, atau marah-marah agar terlihat nih ’I am the boss’, bossy acts, yg justru tidak menunjukkan sikap pemimpin tapi hanya label pemimpin.

Soal sosok Pst Revi ini...... Nggak tau ya mungkin karena terlalu baik, dan dianggap baik oleh beliau, sehingga kadangkala yang justru menurunkan kewibawaannya dianggap tidak apa-apa. Yah sebagai pastor, aku bisa mengerti dengan kebaikan hatinya, kesahajaannya, tapi karena beliau juga adalah seorang Rektor, punya jabatan publik, maka mau tidak mau harus bisa membawa diri dan menempatkan posisi beliau ’yang tinggi’ dalam masyarakat, karena diperhatikan publik. Mulai dari lingkungan kecil di Unika De La Salle Manado......... Di luar kampus, aku berharap Pst Revi adalah seperti yang sekarang ini, enak diajak bicara, sharing, sangat perhatian, pengertian dan murah hati, share wawasannya dan cukup baik terhadap ku dan banyak staf .... Tapi di dalam lingkungan kampus atau di luar kampus yg msh membawa jabatannya sbg Rektor, beliau adalah pimpinan yang patut mendapat penghargaan, dihormati, didengarkan, diikuti apa yang menjadi konsep, buah pikiran, pemahaman, kebijakan, kinerja serta kepemimpinannya. Kalau pun beliau tahu itu, tapi kurang bisa mengungkapkan, maka orang-orang disekeliling yang seyogyanya mengerti lah posisinya. Tidak enak kan di lihat seorang rektor, biarpun ia baik dan perhatian, tapi jangan dibuat seperti teman sebaya anda ................ atau apa lah yang tidak baik dilihat. He has a pride as our Rector, be respect! Kalaupun dianggap sudah seperti orang tua juga, kita kan respect terhadap orang tua kita?? Kasihan kan.........??

Di luar lingk Unika, okelah ia adalah sosok seorang gembala yang senang menggembalakan domba-domba, termasuk mengajari domba2 yg tersesat, ada yg bertingkah, ada yg childish, ada yg over PD, dll.

Selamat HUT pastor Revi...... seperti tahun-tahun yang lalu Dia selalu menyertai kehidupanmu, maka saat ini dan di tahun-tahun yang akan datang Dia tetap setia mendampingi dan menyertaimu sebagai seorang Imam yang menggembalakan domba-dombanya. Aku termasuk salah satu domba yang banyak kali tersesat (;-) , butuh byk bimbingan, terutama dlm bidang rohani, agar lebih dewasa dan bijak dlm kehidupan ini. Proficiat Pastor, GBU always.


Julita Hesdi Korompis, SPi, MSc

Hesdi akrab kupanggil begitu, hari ini juga berusia 33 tahun. Selamat HUT, say. Banyak doa dariku untuk kehidupan pribadimu, kesehatan tetap, kebahagiaan dalam rumah tangga, diberkati punya suami yang baik, anak-anak yang cakap dan lucu, punya pekerjaan yang baik sebagai PNS di Bappeda Kota Manado, pendidikan yang baik ....... Syukurilah semua itu. Semoga di tahun ini sukses akan menyertai karirmu.

Aku mengenal sahabat baikku ini saat kami kuliah di PS. Ilmu Kelautan Unsrat.... orangnya agak pendiam, pandai, dulu sih punya rambut hitam panjang bagai mayang terurai mengkilat, sangat pengertian, senang makan kecap (apapun makanannya, kecap harus ada) waduh........ pokoknya enak diajak jalan, cerita-cerita dan orangnya suka membantu.

Banyak sekali cerita dan pengalaman pertemanan kami dulu. Setelah lulus kuliah S1, kami terpisah, aku msh di Manado, ia dapat kesempatan beasiswa ke Australia ngambil S2 di sana. Memang kehidupan udah beda, karena Hesdi sudah punya keluarga kecil yang bahagia dan tinggal punya rumah sendiri, punya 2 anak yang cakap dan sehat, tapi aku masih betah dengan my single life. Satu pengalaman yang susah terlupa dengan Hesdi ini....... adalah dari 6 orang teman yang selalu bersama, saling curhatan, dia selalu aja sukanya denganku, entah kelompok studi, entah hanya jalan, entah cerita-cerita........ senang buat cake coklat, sehingga resep keluarganya pun akhirnya bocor juga ke Stella (yg kuingat sih kakaknya sempat marah ke dia) .... Kami pun buat cake bersama di rumah. Di saat kumaus-nya teman dekatku yg meninggal dulu, ia buatkan 3 buah cake coklat untuk di bawa ke rumah duka. (his favourite cake also, makanya bela-belain minta diajari Hesdi waktu itu untuk buat cake coklat).

So sweet......................., she knew that I really sad that time since he’s passed away. She’s cheer me up and keep telling me not to remember that sad moment.
Thank you, I appreciated your kindness to me.

Moment yang lain yang teringat pengalamanku dengan Hesdi adalah curhat terdalamnya tentang someone she likes saat itu........... karena dia……. Bela-belain Hesdi memotong rambutnya yang panjang dan indah menjadi sangat pendek. Stella yang mengantarnya ke salon aja sangat sayang, yang tukang potong rambut pun sampe ragu, ini serius ya? He..he.... hanya karena ku bilang bahwa ia suka cewek yg sporty, tp bukan berarti rambut pendek kan? Ku ingat kita masih begitu muda sehingga belum bisa mengambil suatu pilihan yang tepat, masih lebih mendengar apa kata teman bukan kata hati sendiri. Btw, sejak saat itu ia pun tidak lagi berpenampilan girlish tapi tomboy. Sorry say, udah terekspos tapi itu kan sudah lama sekali berlalu.............. make it simple, it’s just our experience in life.

Met HUT, Hesdi……… semoga di umur mu saat ini menjadi golden age untuk memulai segala sesuatu yang kau impikan dalam hidupmu. Keep in touch. All the best for you, God Bless.

Buat Michael Muaja, SE
Dia adalah rekan kerja di Unika De La Salle Manado, sekarang sebagai Ketua Program Studi Akuntansi. Dulunya juga ia kerja satu kantor di Yayasan sebagai Kabag Keuangan Yayasan De La Salle Manado. Kami banyak bekerja sama pada waktu itu.
Selamat HUT ke 32, teman.......... semoga Tuhan akan selalu menyertai kehidupan pribadi dan keluargamu. Semoga apa yg kau harapkan bisa terwujud, salah satunya harapan untuk memiliki seorang anak dlm pernikahanmu. Stella juga turut mendoakan agar semuanya bisa terwujud. Tuhan tahu apa yang terbaik dalam hidupmu, yakin dan percaya maka semuanya akan terlaksana sesuai kehendakNya. Makin dewasa, diberi kesehatan tetap agar bisa melaksanakan semua tugas dengan baik. GBU.

Dalam bulan Oktober ini banyak selamat dan doa teriring juga :

- Untuk Frankie Taroreh, SE dan Yonita Wongkar, SPd atas HUT Perkawinan mereka ke 4 tgl 21 Okt 08, sekaligus HUT-nya Frankie. Mereka berdua rekan kerjaku di De La Salle. Frankie Taroreh adalah Kordinator Keuangan di Unika dan istrinya Yonita adalah asisten koordinator Keuangan di Yayasan. Selamat untuk keharmonisan dalam RT-mu..... dikaruniai 2 anak yang cakap, sehat dan lucu. Semoga Tuhan tetap menyertai perjalanan keluargamu. Amin. Sebagai bentuk syukur, beberapa teman/rekan sekerja makan siang bersama di kantor Yayasan pada hari itu. Thanks ya untuk lunch-nya.

- Untuk Terry Kepel, SPi, MSc dan suaminya Lomo untuk kelahiran buah hati, diberi nama putrinya Shalom Amadea, di RS Jakarta tgl 13 Oktober 2008. Tuhan menyertai kehidupan keluargamu dan anakmu selalu. Amin

- Nancy Pangau, ST....... salah satu teman SMA ku, Selamat HUT ya tgl 9 Oktober 2008...sayang ada di Balikpapan jadi ndak bisa ketemu dan makan-makan ha..ha... Stella sisip doa saja buatmu, teman .......... Tuhan memberkati masa mudamu, mudah2an ya dapat jodoh yang diinginkan ha..ha.... Tuhan tahu waktu yang tepat untuk semua itu. Sehat-sehat dan dilancarkan dalam karirmu. Stella senang kamu orang yg suka tertawa, humoris, dan pikiran yang smart, enak diajak tukar pikiran deh. Ok deh Nancy....... keep in touch, fren. GBU

- Untuk Prof. Lucia Mandey, MS. Ibu Luci adalah Pembantu Rektor I bid. Akademik di Unika De La Salle Manado. Selamat HUT, prof pada tgl. 4 Oktober 2008. Terima kasih udah diundang dinner ya........ Stella juga mau sisip doa untuk kehidupan Ibu Luci dan keluarga. Apa yang diharapkan dapat terwujud juga diberkati dengan kesehatan dan kebahagiaan dalam hidup. Semoga juga bisa jadi berkat bagi orang lain dengan apa yang ada dalam diri dan kesahajaan Ibu Luci. Stella pribadi merasa dekat dan senang dengan kepribadian beliau yang lembut, tapi tegas dalam prinsip, bersahaja tapi juga tahu menempatkan diri, low profile but high performance.......... Banyak selamat dan doa untuk Ibu Luci ya.... amin.

Monday, 13 October 2008

Tidak Semua Cowok adalah PRIA

Tidak semua PRIA adalah COWOK,

Sebagian orang dilahirkan untuk jadi "PRIA", tapi ada juga yang cukup menjadi "COWOK" saja. Tapi jangan khawatir, terima saja diri Anda sebagai PRIA (P) atau sebagai COWOK (C), toh semua punya nilai lebih dan kurang tersendiri. Dan yang tak kalah penting, percayalah kadang wanita tidak peduli. (upppps, kalu aku sih Peduli he..he....)

Inilah Perbedaan mendasar antara seorang PRIA dan COWOK

P : Tahu jelas 5 tahun lagi ia mau jadi apa.
C : Tidak jelas 5 menit lagi ia mau berbuat apa.

P : Jago membuat wanita merasa tenang.
C : Jago membuat cewek merasa senang.

P : Bacaannya Jhon Grisham, mainannya golf, tontonannya CNN.
C : Bacaannya Harry Potter, mainannya bilyar, tontonannya MTV.

P : Sebelum umur 40 sudah banyak uang.
C : Sebelum umur 40 sudah banyak dosa.

P : Seimbang antara penghasilan dan pemasukan.
C : Seimbang antara utang dan pembayaran minimum.

P : Mendukung emansipasi wanita, tapi tetap membayari bon makan wanita.
C: Mendukung emansipasi wanita dengan membiarkan wanita bayar sendiri.

P : Punya akuntan, penjahit dan dokter langganan.
C : Punya salon, kafe dan bengkel langganan.

P : Meminta Anda nimbrung ngobrol kalau mamanya menelepon.
C : Pura-pura Anda tidak bersamanya jika mamanya menelepon.

P : Putus dengan pasangannya sambil berjabatan tangan dan mengakui sulitnya menjembatani perbedaan antar mereka berdua, diiringi ucapan,"Kita tetap bisa berteman selamanya."
C : Putus dengan pasangannya sambil kabur dari rumah, merokok berbatang-batang, minum, plus ucapan, "Jangan undang aku ke pernikahanmu nanti!"

P : Mencintai wanita 10% pada pertemuan awal dan meningkat terus.
C : Mencintai wanita 100 % pada pertemuan awal dan menurun terus.

P : Berpikir dewasa seperti orang usia 40 tahun saat berusia 17 tahun.
C : Berpikir kekanakan seperti orang usia 17 tahun saat berusia 40 tahun.

P: Bisa menang hanya dengan otak dalam konflik.
C: Cuma bisa ngamuk, marah, adu mulut, dan adu otot dalam konflik.

P : Mikirnya, "Aku masih kurang pengetahuan, harus belajar lebih banyak."
C : Mikirnya, "Aku yang terhebat di muka bumi, siapapun aku hadapin!!!"

P: Otak no 1, digabungin otot kalo kepaksa.
C: Otot no 1, ditambah otak kalo punya.

(Sumber : KapanLagi.com, disadur Alex K)

Ha..ha… menilik bacaan diatas, aku terpekur sendiri….. SETUJU DEH….. aku punya banyak teman PRIA dan COWOK…… pantesan mereka begitu. Makanya aku suka PRIA deh bukan COWOK…..* senyum-senyum kecil* . Nggak dapat dapat pria idamanku, eh malah dapatnya banyak cowok (disekelilingku) ha..ha…ha……………

Krn yg kirim ini juga seorang teman pria masa SMA, makanya THANKS untuk kamu sudah menyadarkan untuk cari dengan karakter PRIA aja bukan COWOK (kok?) yg penting bukan Pria Bermasalah katanya he..he….. (ya iyalah....)
Sengaja di muat diblogku juga, agar teman-teman wanita dan cewek yg lain bisa membaca dan merenungkan perbedaannya dan anda akan menemukan sesuatu untuk diri anda sendiri.

So GIRLS, are you agree with that?

Monday, 6 October 2008

Rafting di Timbukar

Mengisi Liburan : Rafting

Liburan bersama Lebaran (28 Sept – 5 Okt 08) sudah hampir berakhir. Minggu, 5 Okt 08 diajak Pst Revi, bersama teman dosen Ivone Umboh dan beberapa mahasiswa pencinta alam De La Salle Manado, ada Angga, Stenly, Rocky, Ombeng, Giant, Opo, Oliv, Mito, Lordi, Jerry, Enda dan Arthur (tamu De La Salle dari Inggris). Kami ke Desa Timbukar, daerah perbatasan Minahasa Selatan dan Minahasa Induk. Perjalanan di mulai dari Jl. Samratulangi kearah selatan menuju Desa Marwasey, kemudian belok ke kiri dengan suasana kampungnya, jalan agak sempit dan belum diaspal baik, hanya ada pengerasan jalan, rindangnya pepohonan, ada juga terdengar suara air sungainya. Wah dari Desa Tangkuney memang sudah terlihat area rafting dengan arus yang kuat.
Sesampai di Desa Timbukar udah jam 10.30 siang... dengan semangat 45 mahasiswa dan bos mau turun rafting (arung jeram), mau uji nyali di sungai berarus deras dari Desa Timbukar ke Desa Tangkuney, Minahasa.

Kami ke Karapi Rafting, bertemu para instrukturnya..... very nice people. Kerja di bidang jasa tentu saja pelayanan harus optimal agar tamu merasa enjoy.
Enak sekali suasananya, biarpun cuaca agak panas tetapi karena di pinggir sungai dengan hutan yang masih asri disekitarnya, sehingga terasa agak sejuk.

Awalnya ragu untuk ikut arung jeramnya, tapi melihat semuanya sudah dengan semangat 45 mau turun, akhirnya aku ikut juga. Mulanya sih biasa aja, setelah briefing 10 menit, doa, lalu turun deh. Pst Revi menyewa 4 perahu karet dengan 16 orang yg turun dan 1 instruktur (skiper) di tiap boat. Perjalanan belum begitu menantang awalnya..... masih tertawa-tawa di dalam boat. Aku se team dengan mahasiswaku, Angga, Giant dan Enda. Instruktur nya Engky. Asyiikkkkk sekali.
Perjalanan dari Timbukar ke Tangkuney menyusur sungai dengan arus kuat dan bebatuannya itu loch, besar-besar, membutuhkan kerjasama yang baik menjalankan boatnya, mendengar instruksi skiper, mengalami kebersamaan dalam susah dan senangnya perjalanan itu......... satu kata sih FANTASTIC!
Itu pengalaman manis dan asyik untuk diingat, memang segala sesuatu yang pertama selalu mengesankan buatku.

Kesan yang diperoleh dalam rafting ini : kerjasama, kekompakan, saling mendengar, merasakan susah senang bersama, usilnya juga ada... salah satu mahasiswa ku udah berani aja nyeburin mem-nya ke sungai itu......... soalnya waktu di perhentian/istirahat pertama di tempat dengan arus yg tenang, dia melihat aku hanya setengah basah, makanya sekalian aja diceburin jatuh dari rubber boat. Saat itu deh, tidak ada bagian tubuh yg tidak basah........... pokoknya semuanya basah .............................. he..he....
Kirain tidak lama... eh waktunya rafting sekitar 2 jam menyusur dari Timbukar ke Tangkuney. Kebayang dong perasaan dan debar-debar takut, asyik, ngeri, jantung yang rasanya mau copot dari tempatnya, perasaan enteng setelah melewati tantangan arus derasnya atau batu besar yg menahan boat sehingga harus ada usaha dan kerjasama yg baik agar bisa melewatinya, begitu juga rasa kaget dan panik waktu teman di boat anda jatuh ke arus sungai deras, hanyut atau terantuk batu, uhhhh pokoknya pengalaman yg mendebarkan tapi asyik bener!

You must try, friends.

Capeknya luar biasa, ditambah udah jam 13.00 siang, lapar dan hausnya itu loh. Kembali ke Karapi, Timbukar dijemput pakai datsun tua... ha..ha.... udah sikon begitu malah asyik dan anggap lucu-lucuan aja.
Pulangnya, banyak cerita lagi ........... pokoknya pengalaman liburan yg mengesankan...... setelah di Bunaken, Tangkoko dan Timbukar, masing-masing bagiku punya cerita dan kesan tersendiri.

Terima kasih Tuhan, untuk momen-momen berharga yang masih bisa aku rasakan di masa mudaku, yg mungkin di waktu yg mendatang sudah tidak lagi bisa dinikmati karena situasi dan kondisi serta prioritas yg berbeda. Untuk itulah saat-saat ini, rasanya kembali ke masa 10 tahun yg lalu, dimana juga jalan-jalan, kebersamaan dengan teman-teman, pokoknya enjoy life, rasanya kembali lagi deh di waktu-waktu sekarang (terutama liburan lalu). Terima kasih untuk kebersamaan itu....... Thanks to Fr. Revi, I will remember all your kindness to us (to me).

Thursday, 2 October 2008

Camping di Tangkoko

Mengisi liburan kami sambil survey lokasi outbound untuk mahasiswa De La Salle Manado, Pst Revi mengajak kami ke Tangkoko, Kelurahan Batu Putih, Bitung. Di sana ada tempat camping, serta tempat penelitian dan juga bisa hanya melihat keberadaan the smallest monkey in the world, kera terkecil di dunia yaitu Tarsius spectrum (nama latin), atau Tangkasi (nama lokal). Tarsius ini adalah hewan endemic yang hanya berada di daerah Sulawesi. Oleh sebab itu banyak peneliti dari mancanegara datang melihat dan juga meneliti akan kehidupan hewan kecil ini.

Senin, 29 Sept 08 berangkat bersama dari Keuskupan udah jam 14.30, singgah beli makanan dan minumannya di Girian dan sampai di Tangkoko, tempat wisata alam itu udah jam 17.00. Biaya masuk sekarang per orang Rp. 2000 dan mobil Rp. 1500. Murah sekali. Kami yang ke sana dosennya ada Pst Revi, Stella dan Ivone Umboh, serta 12 mahasiswa pencinta alam ada Stenly, Jerry, Ombeng, Rocky, Tasya, Oliv, Angga, Revi, Opo, Lordi + adiknya, dan Enda. Wah asik juga perjalanan ke sana, jalan cukup bagus kecuali di beberapa bagian, tapi juga tidak seberapa parah, pokoknya bisa dilewati dengan mudah. Cerita-cerita mengalir terus, penuh canda dan tawa........ kalau seperti ini sih awet muda deh :-) ....

Di Tangkoko, tempat yang kami pilih bukanlah di camping ground-nya yang memang disediakan bagi pengunjung, tapi lebih prefer untuk camping, buka tenda di tepi pantai, suasananya itu loh ....... 3 tenda tempat tidur dan 1 tenda tempat kumpul dan makan di situ. Pokoknya OK deh, salah satu mahasiswa malah nyeletuk,’ wah kalau gini sih camping seminggu juga mau’ he...he......

Setelah membuka tenda, acara selanjutnya apalagi kalau bukan makan malam, udah sekitar jam 8 malam waktu itu. Bagi aku pribadi bukan soal makanan atau minumannya sesederhana apa pun itu, aku lebih menikmati kebersamaan dan canda tawanya.... pikiran langsung fresh deh. Apalagi kalau aku senang dengan orang-orang yang bersama denganku, tidak jaim, selalu punya cerita lucu, gaya-gaya mereka juga lucu, tapi pengetahuan mereka tidak malu-maluin sebagai mahasiswa. Aku pribadi merasa dapat belajar dengan apa yg mereka sampaikan, karena memang mereka lebih tahu dan ada pengalaman ke sana sebelumnya. Anak-anak itu juga menyampaikan dengan baik, bukan menggurui, tapi memberitahu. Aku justru respect dengan orang-orang yang bisa menempatkan diri dan membawa diri dengan siapapun dan kondisi apapun.

My Expression :
Menghadapi mahasiswa, saya lebih prefer untuk berteman dengan mereka. Biarpun ada waktunya bersikap tegas bila mereka justru tidak bisa menempatkan diri sebagai seorang mahasiswa yg baik, kapan kita bisa berlaku sebagai dosen mereka dan kapan justru jadi teman mereka. Soal pengetahuan itu hanya soal waktu, karena Stella lahir lebih dulu, mungkin juga lebih dulu belajar, tapi soal ’attitude’ dan ’karakter’ orang, lain lagi. Dosen sepandai apa pun akan gagal di muka mahasiswanya jika ia tidak mampu memahami mahasiswanya. Otak boleh brilian, tapi sikap harus bersahaja, karena pengalaman di masyarakat pun akan lebih menghargai sikap yang rendah hati. Percaya diri harus dan sikap percaya diri sangat berbeda jauh dengan sikap sombong, begitu juga kata-kata yang keluar. Iya kan?? Sayang, saya temui itu di lingkunganku,........ hanya S1 lagi, baru lulus, belum ada pengalaman kerja juga, tapi gayanya itu loh kayak yang udah tahu banyak, agak sombong, dan .......... kasihan sekali...... justru memprihatinkanku, akhirnya kan memang tidak di respect oleh mahasiswanya??

Camping di Tangkoko, mengasikkan sekali biarpun ada juga yang kurang bisa kunikmati, karena pikiranku sudah tidak suka sebelumnya yaitu takut dengan binatang melata yang berjenis ular (semua jenis ular, termasuk orang yg punya sikap kayak ular ha..ha...) dan juga sebel kalau dipaksakan jalan jauh dan naik gunung. Entah mengapa ya.... dari sononya kali, aku ndak bisa menikmati yg namanya kegiatan naik gunung. He..he..... sorry deh kalau banyak mengeluhnya saat itu. Aku paling senang suasana pantai, kebun, sawah, sungai, selain juga suka akan kehidupan modern yg mempermudah hidup. Living in a modern way with green and nature environments.

Tapi yang sangat ku nikmati acara camping di Tangkoko sih banyak, antara lain makan bersama kami, tidur di tenda yg baru (thanks to Fr. Revi, provided it for us), duduk santai sambil cerita-cerita di tepi pantai. Sayang sih waktu itu bulan mati, coba kalau itu bulan purnama pasti suasananya lebih romantis dan aku suka sekali jalan menyusur pantai, sayang tidak ku lakukan, saking asyik cerita, tukar pikiran dengan Father Revi dan Ivone temanku, dengar curhat-nya Ivone juga (it means you trust me for it). Lalu esoknya, bisa melihat si monyet kecil itu, Tarsius, di pohonnya masih jam 5.30 pagi, jagawananya, they were so welcome, foto-foto (kudu dan harus tuh), kapan lagi mau kesana, jd harus ada fotonya dong?, lalu buat sarapan untuk semua yg praktis aja supermie, ada roti juga, keriangan adik-adik mahasiswa menghabiskan waktu di Tangkoko, lalu perjalanan pulang Tangkoko-Manado ada satu topik dan pernyataannya yang meninggalkan tanya tapi juga membuat aku terharu. Soal foto-foto, di setiap moment/kegiatan aku selalu punya beberapa foto favorit. Gitu juga kegiatan camping kali ini. Oya, perjalanan berakhir lagi di keuskupan Manado keesokan harinya, sekitar jam 1 siang bubar pulang ke rumah masing-masing.

Sebenarnya masih ada lagi apresiasiku dan rasa senangku dengan momen-momen kebersamaan kami mengisi liburan, tapi tidak ingin ku-share di blog ku ini, karena rasanya mengurangi arti dan makna yg terekam di ingatan, ada di pikiran dan menetap di hati.

Thank U, God for the moments, thanks to Fr. Revi for all your kindness to us, your serve, and willing to provide many things to us, thanks to my friend Ivone, thanks for my students, I am happy with you guys, nice companion, fun to spend time with, and also nice attitude. I am glad to recognize you all. GBU

Thursday, 25 September 2008

Sehari di Bunaken

Bunakenku Sayang Bunaken yang Malang

Selasa, 23 Sept 08, aku ke Bunaken dengan Pst Revi dan beberapa orang mantan mahasiswa De La Salle (karena mereka baru saja di wisuda Sabtu, 20 Sept 08), ada Jerry, Rocky, Angga, Giant, Feidy, Lordi, Stenly dan tamu De La Salle dari Inggris Arthur, penerima Duke of Edinburgh Award. Award yang diperuntukkan untuk remaja dalam bidang sports and arts in England.

Perjalanan start dari belakang Marina Plaza, naik long boat Terang Mulia (milik salah satu teman kuliah saya dulu, Marko). Perjalanan laut ke Bunaken sih hanya sekitar 40 menit. Thank God, cuaca begitu indah, terang, dengan laut yang sangat tenang…… so beautiful what God’s create, especially because I was so happy at that time….. Menghilang sedikit dari rutinitas sehari-hari, liburan sehari. Perjalanan ke Bunaken ini tidak lah sama dengan perjalanan dua bulan lalu waktu aku mengusahakan kegiatan bersih karang dan pantai tgl 19 Juli 08 lalu........ maklum kalau waktu itu, ada beban agar acara bisa berlangsung lancar, biarpun aku tetap so happy to do that........... tapi perjalanan sekarang lebih fun……….. tidak ada beban apa pun.


Pst Revi ingin mengantar Arthur untuk melihat lokasi sekaligus survey apa saja yang bisa dibuat di Bunaken suatu program yang akan diperuntukkan bagi mahasiswa Unika De La Salle Manado. Maybe outbound or outing or fun games programs ………. We’ll see.

Kalau ke Bunaken sih sayang kalau tidak melakukan snorkeling…… makanya kami semua snorkeling………. Meskipun ada beberapa orang yang tidak bisa berenang tapi diajari sedikit mereka cepat bisa, malah paling lama snorkeling sambil melihat-lihat terumbu karang dan ikan-ikan karang yang beraneka warna. Ada yang bawa biskuit sehingga ikan-ikan pada berkumpul di sekitarnya.........
Sudah lama sekali aku tidak snorkeling......... I am so excited, lupa deh pemanasan atau exercise sedikit ........ langsung terjun dan akhirnya otot betisku kram……… lalu dapat salam perjumpaan lagi dari si coral/karang sehingga kakiku dapat tanda kena karang, tergores sedikit......... karena perih di air laut, makanya tidak lama snorkelingnya. Lebih baik diatas perahu melihat keriangan mereka yang sementara snorkeling……….. sambil foto-foto (kegiatan yg tidak pernah terlupakan he..he….), maklum kameraku menjadi barang wajib yang selalu ku bawa selain hp tentunya.

Setelah snorkeling, semuanya ke darat untuk bilas, dan juga cari tempat lunch. Nelson Restaurant menjadi pilihan Pst Revi untuk tempat makan......... beliau ternyata pergi sendiri memesan ikan bakar di restaurant tsb, dan kami semua tinggal datang menyantapnya......... wah jadi ndak enak nih sama bos.... tapi satu lagi yg ku tahu bahwa orangnya low profile, but high performance and then fun to spend time with. After lunch, we spent some time to sing together ……….. what else we could do in Bunaken? Just snorkeling or diving, eat, sing and lazy time……

Meskipun kita semua happy tapi ada juga yang membuat prihatin yaitu banyaknya sampah di Bunaken. Sampah-sampah plastik lagi. Gimana dong ikon sulut ini? Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap orang-orang yg kebetulan aku kenal dalam pengelolaan Taman Laut Bunaken, banyak teman di DPTNB (Dewan Pengelolaan Taman Nasional Bunaken) juga dari BTNB (Balai Taman Nasional Bunaken), Camat Bunaken, serta beberapa pemilik/direktur di Diving Centre and Resort, tapi kesan yang kemarin ku lihat masih belum menunjukkan Bunaken sebagai tempat pariwisata yang dikelola baik. Memang Bunaken ‘Nice” untuk dalam laut sebagai Taman Terumbu Karang yang termasuk 5 besar terindah di dunia…….. tetapi tidak banyak orang kan bisa menikmati keindahan di dalam laut?? Apalagi untuk diving, cost-nya sangat mahal untuk ukuran lokal, semuanya di charge dengan mata uang dollar and euro.
Patut diperhatikan memang bisnis tidak bisa sejalan dengan ekologi. Para pemilik resort, rumah makan, diving dan inn yang ada di Bunaken hidup dari kekayaan alam yaitu Taman Laut Bunaken, tetapi dari pengalaman dan pengamatanku selama ini, mereka kurang berkontribusi dalam pelestarian atau rehabilitasi karang......... kegiatan lingkungan tidak dibantu dengan sepenuh hati, tapi untuk bisnis malah berlomba-lomba mempromosikan diri.......... patut dikritisi! Taman Laut rusak, maka belanga mereka pun ikutan kering.

Oh Bunakenku sayang, Bunakenku malang! Penyelenggaraan WOC (World Ocean Conference), level pertemuan internasional nanti di Mei 2009, tetapi apa yang selama ini dijanjikan seperti ada dermaga yang layak sebagai tempat sandar kapal/perahu, tata taman, jalan lingkar Bunaken, lampu jalan, listrik 24 jam (yg kutahu setelah jam 6 sore, maka Bunaken tidak lagi dialiri listrik PLN), air bersih yang masih di suplai dari luar Bunaken, dan fasilitas umum lainnya, masih jauh dari standart sebagai tempat wisata internasional yang baik. Tapi di sisi lain yang masih membuat heran, so many tourists are there....... resort is always fully booked…… is that because of our coral reef and the ecosystem or the diving programs offered?? I will find out.

Btw, hari itu I was so happy with my companion, Fr. Revi and the students…. I got a new spirit………… Thank you, God for the moment I had. Selain Fr. Revi yg ku kenal cukup baik, tapi mahasiswa-mahasiswa itu baru ku kenal, tapi menghabiskan waktu dengan mereka enak, so fun…….. biarpun panggilan mereka kepadaku ‘Mem’ seperti di kampus tapi aku merasa they are my friends. Aku juga memang tidak ingin menunjukkan/bersikap ’I am your mam/your lecturer, so respect me’, wah jd jauh kesannya, tetapi aku ingin mereka enjoy, bersikap bagai teman, tapi polite. Biarpun hanya diucapkan sekilas oleh salah seorang mahasiswa, tapi itu bagiku cukup menunjukkan sikap hati bahwa mereka senang dengan kebersamaan hari itu, kata nya “mem, kok baru sekarang bisa jalan dengan kami, dari dulu dulu kok tidak seperti itu?? Coba kalau dari dulu bisa jalan-jalan dgn kami”. Terima kasih deh untuk harapan itu………. He..he….

Suasana sudah bikin happy, tempatnya OK, snorkelingnya jg fun, perjalanan aman dan nyaman, teman seperjalanan juga fun semua……… dan yg penting bukan hanya stella yg happy sendiri tetapi kita semua happy. Tapi ada satu hal yang masih ku rindukan seperti dulu bisa menikmati suasana malam di Bunaken, camping, ada api unggun kecil, bakar ikan, nyanyi-nyanyi bersama, ada yg main gitar, diterangi cahaya bulan, wow so romantic ........ duh kapan ya......???

Monday, 22 September 2008

Salamku untuk Prof. Dr. Aminuddin Salle, MH

Mantan Koordinator Kopertis Wil. IX, seorang Bapak dengan 1 istri yg manis sekali senyumnya, 3 orang anak, seorang koordinator yang full of smile, tapi dari buku yang ku baca yaitu Hikmah dibalik Kehidupan yg beliau tulis, terkandung makna yg dalam dari perjalanan seorang bernama Aminuddin Salle.

Itulah sosok yg ku kenal....

Stella dulu karena Yayasan masih menangani banyak hal termasuk hubungan dengan Kopertis, maka Bpk. Aminuddin sebagai Koordinator yg baru datang berkunjung ke De La Salle, awal mulanya di Wisuda pertama kami thn 2004. Setelah itu hampir tiap tahun setiap ada acara Unika De La Salle Pak Aminuddin selalu hadir memenuhi undangan kami.

Sungguh suatu perhatian yg besar, malah pernah suatu kali beliau juga diundang untuk menghadiri beberapa acara di Manado, tetapi toh Pak Aminuddin datang di acara Unika De La Salle Manado. Kami sangat menghargai itu.

Sedikit mengapresiasi tentang beliau, setelah ku baca bukunya "Hikmah dibalik Kehidupan" tersirat bahwa orangnya keras, spontan, tegas, tapi penuh senyum di wajah... unik, karena biasanya org yg keras wajahnya agak kaku, tapi beliau tidak.
Dalam setiap sambutan beliau saya selalu merasa terkesan dan enak untuk terus mendengarkan... kata-katanya sistematis dan penuh humor tetapi makna dibaliknya sungguh memotivasi dan jelas sekali menunjukkan intelektualitas dan segudang pengalaman.

Sabtu, 20 Sept 2008 beliau datang bersama istri memenuhi undangan Panitia datang di acara wisuda, sudah sebagai mantan Koordinator Kopertis. Tetapi karena kesahajaan, bantuan Pak Aminuddin, sehingga atas permintaan dari sekretaris Kopertis dapat membuat acara perpisahan di Unika De La Salle setelah acara wisuda kami, disambut dengan baik.

Memang itu bukan kebetulan. Seorang yang baik pasti akan mendapat banyak berkat yg kadang tidak kita duga. Pembawaan kebapakan dan intelektualitas berpikir, sangat kental bila saya pribadi melihat sosok ini.
Terima kasih ya.......... maaf juga bila ada kekurangan dari institusi kami.
Terima kasih untuk rekomendasi beasiswanya, semoga mahasiswa De La Salle lebih baik lagi ke depan. Selamat berkarya di ladang yang lain, Tuhan senantiasa memberkati karya dan keluarga Prof. GBU

Wisuda di Unika De La Salle Manado

Wisuda Sarjana (S1) Unika De La Salle Manado
Yang ke-6 di Usia Sewindunya


Acara Wisuda diselenggarakan Sabtu, 20 September 2008 di Manado Grand Palace, Kairagi, Manado. Sebanyak 162 orang wisudawan/ti dan 42 orang Profesi Nurse. Unika De La Salle Manado punya 9 program studi yaitu Agribisnis, Ilmu Komputer, Teknik Informatika, Teknik Elektro, Teknik Industri, Ilmu Keperawatan, Ilmu Hukum, Akuntansi dan Manajemen, kesemuanya memiliki lulusan yang akan diwisuda pada hari itu.

Acaranya tersusun dengan rapi, hikmat dan berkesan pastinya, terutama bagi para wisudawan/ti dan orang tuanya, juga pastinya untuk Pst Revi as a Rektor dan Pst. Hanny as a Ketua Yayasan Unika De La Salle Manado yang menjadi pengalaman pertama mereka diatas podium resmi. Kelihatan sangat berwibawa (cool), keren dan intelek, tidak kelihatan seperti sehari-hari yang ku kenal sebagai seorang Pastor.

Selain civitas academica De La Salle, ada banyak tamu yang hadir, seperti Kepala Dinas Pendidikan Nasional, Prop. Sulut Drs. Jauhary Kansil, MPd mewakili Gubernur, Uskup Manado sebagai pendiri Yayasan/Unika De La Salle Manado, beberapa rektor dan ketua yayasan PTS di Manado, koordinator Kopertis Wil. IX saat ini masa transisi sehingga yang menjadi pelaksana tugas adalah Drs. Ibrahim Saman, MM (Sekretaris Kopertis)... dan mantan koordinator Kopertis yang selalu hadir dalam acara wisuda De La Salle adalah Prof. Dr. Aminuddin Salle, MH, para dosen luar yang mengajar di De La Salle, serta tamu/undangan ketua yayasan dan rektor PTS di Manado.

Tidak ada kesan tanpa kehadiran, tapi juga bagiku moment spesial harus selalu didokumentasikan. Ada foto-foto dengan Uskup, Ketua Yayasan, Rektor, dan rekan/teman sekerja.... terutama foto dengan mahasiswaku di Agribisnis, yg saat itu mereka bukan lagi mahasiswaku tetapi seorang sarjana baru. Congratulation, banyak selamat dan Proficiat buat para wisudawan De La Salle. Seperti pesan yang sudah disampaikan dalam sambutan-sambutan Uskup, Ketua Yayasan dan Rektor, bahwa kemanapun engkau pergi, engkau adalah image Unika De La Salle, jagalah nama baik almamater.

My Expression :
Secara pribadi saya senang dengan acara wisuda yang berlangsung seperti ini karena tradisi ini masih dilaksanakan oleh panitia-panitia wisuda sesudahnya. Tidak merasa punya andil besar karenanya, tapi pernah turut mengusahakan dan memikirkan pelaksanaan wisuda, apalagi wisuda yang pertama di Unika De La Salle Manado, bagiku itu sangat berarti dan punya kesan tersendiri, karena susunan acara seperti itu (dulu kami rancang) menjadi tradisi masih digunakan sampai sudah wisuda ke-6. Memang ada beberapa modifikasi karena tambahan pelantikan nurse.

Acara wisuda ini mengingatkan ku akan 4 tahun lalu dimana Unika De La Salle Manado baru pertama kali mengadakan Wisuda Sarjana di tahun 2004, saat itu lah segala sesuatu diatur, disusun dan dirancang dari awal, mulai dari pemilihan warna baju/toga wisudawan, pedel, baju/toga para anggota senat dan Rektor/Ketua Senat beserta kalung-kalungnya, buku wisuda, janji wisudawan bagaimana, lay-out dan isi buku wisuda, susunan acara-nya......... saat itu tidak bisa dilupakan andil Panitia Wisuda pertama, ketuanya Ir. Noldi Watuna, MM. Sir Noldi (ketua) dan aku Koordinator Sie Acara, merancang semua itu bersama Pst. Agus Mangundap Ketua Yayasan dan Rektor Pst. John Montolalu masa itu. Suka duka melaksanakan tugas-tugas itu yang membantu Stella dan Noldi waktu itu, karena semuanya masih baru dan harus dipikir matang untuk acara seformal itu, dengan bagian-bagian yang seperti wisuda pada umumnya di perguruan tinggi yang ada di Indonesia, tetapi ciri dari De La Salle harus terbawa.

Mulanya perlengkapan wisuda yang mesti dipikirkan, apa saja, bagaimana modelnya dan dipesan dimana, akhirnya kami memesan semua barang-barang tersebut dari Bandung (perusahaan yg memang khusus untuk pembuatan keperluan wisuda), buku, toga, kalung dan pedel, ku ingat, sampai mengambilnya di Bandung pun Sir Noldi pergi sendiri (agar bila ditemui kesalahan bisa cepat atau langsung diperbaiki), untuk bagian keuangan Pst Herman yang mengawasi, sie. Acara untuk susunan dan protokoler Stella mengkordinirnya dibantu Art Merung pada bagian Koor, bagian umum menangani backdropnya, perlengkapannya, tata ruang yang bekerja sampai pagi di auditorium Unika ada Pak Niko, Flendy Masoko, Rudy Pardanus (karena sampai pagi kerja di ruangan AC akhirnya esoknya tidak dapat bicara/serak sekali.... ), bagian listrik mengatur itu ada Pak Tius, untuk semua undangan ada sie. Sekretariat yang menangani yaitu Gerald dan Margie, dokumentasi dan publikasi Audy Kenap dan Teddy Tandaju. Kuingat ribetnya mempersiapkan segala sesuatu dari awal dan baru pertama kali dilaksanakan, apalagi semuanya dipersiapkan oleh Panitia sendiri dari tata ruang, tata panggung, backdrop, sound system, dsb, para staf dan panitia kerja keras sampai pagi mempersiapkannya di auditorium Unika. Semalam sebelum acara wisuda sarjana itu, karena capek, aku sempat demam, padahal esoknya mau MC tunggal lagi.... Thank God pas esoknya dalam acara itu semuanya baik-baik saja.

Wisudawan pertama ada 33 orang sehingga Auditorium Unika De La Salle menjadi tempat pertama pelaksanaan acaranya, selain itu tonggak sejarah bahwa wisuda pertama dilaksanakan di kampus Unika De La Salle Manado. Seiring perjalanan waktu, wisudawan semakin banyak, kampus kami tidak bisa menampung semuanya, sehingga acara wisuda ke 2 sampai ke 6 dilaksanakan di luar kampus, menyewa tempat di gedung-gedung yang besar di Manado seperti Manado Grand Palace (MGP), Kairagi dan Manado City Center (MCC) Boulevard.

Dalam wisuda kali ini di usia sewindunya ada pesan yang tersurat dan tersirat dalam sambutan dan laporan akademik Rektor terutama yang patut digarisbawahi yaitu bahwa ’orang tidak akan tahu seberapa banyak yang kau tahu, tapi orang akan tahu dari banyaknya pemberian dan karya nyatamu........ juga tidak perlu banyak bicara, tetapi lebih ke tindakan nyata, dari situ justru akan terlihat kualitas dirimu’.
Selain itu memang menjadi bagian dari apa yang ingin kupraktekkan dalam hidup tetapi juga kuingin mereka tahu bahwa aku sangat setuju dengan itu. Stella pribadi pernah mengungkapkan itu, dan juga aku senang karena itu juga disampaikan Rektor di forum resmi seperti itu.

Entahlah mungkin sudah karakter ku yg spontan, kata orang agak cerewet tapi kadang cuek dengan sekitar (sepertinya), tapi jauh di dasar hati tidak pernah ada rasa ingin menyakiti hati orang. Stella senang mengapresiasikan segala sesuatu yang kutemui, kritik langsung tapi juga kalau untuk standartku ok pasti juga akan terlontar pujian untuk itu. Mungkin itu kelebihan tetapi juga kekuranganku, karena mungkin saja tidak semua orang bisa menerima spontanitas seperti itu. Stella pernah menulis dalam blog ini bahwa dalam hidupku banyak ku kenal orang-orang yang berkualitas di bidangnya masing-masing tapi juga orang yang patut kuteladani, makanya sangat prihatin dan langsung tidak bisa respect terhadap orang yg kulihat ’berbuat’ aja belum, tapi merasa benar dan berlaku berlebihan, NATO (no action yet, talk only), atau aksi aja tapi kerja ??? (belum jelas).

Tapi apapun itu semoga tidak seperti itu terus, mereka dapat belajar banyak dan lebih utama mau memperhatikan, mau mendengarkan dan melaksanakan petuah orang yang lebih berpengalaman ..... tidak sombong dan merasa benar sendiri. Ku ingat dalam Alkitab Amsal 25:12 ’teguran orang bijak adalah seperti cincin emas dan hiasan kencana untuk telinga yang mendengar’. Semoga dalam hidupku selalu dikelilingi oleh orang-orang bijak, smart dan bisa memberikan contoh/teladan yang baik. Lead by example, sehingga aku juga bisa belajar dan bisa membawa hidupku jadi berkat bagi orang lain.

Semoga adik-adikku yang baru diwisuda dapat terus belajar, mengasah ilmu dan berbuat untuk masyarakat........ masih fresh graduated belum ada pengalaman kerja, jangan sombong, sebaiknya melihat, mendengar dan belajar terus dari yang lebih berpengalaman adalah langkah bijak agar mampu beradaptasi dalam kehidupan yang ’real’ di masyarakat. Saya percaya lulusan De La Salle Manado mampu untuk ’teaching mind, touching heart dan transforming lives’ dalam kehidupan di tengah masyarakat. Semoga…………….

Wednesday, 10 September 2008

Kegiatanku di Tiwoho, Tanam Bakau


Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Kasih, karena berkat kuasa kasihNya Kegiatan Penanaman Bibit Bakau, Sabtu, 30 Agustus 2008 di Pesisir Pantai Desa Tiwoho, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara akhirnya dapat dilaksanakan.

Desa kecil di bagian utara Minahasa, sekitar 15 km dari Manado, tidak terlalu jauh tapi masih kental suasana desanya. Desa itu memiliki daerah yang unik, diapit diantara bukit dan hutan lindung kemudian lautnya. Hanya 10 menit berperahu motor ke Taman Nasional Bunaken.... Di sanalah kegiatan lingkungan yang ingin kulalukan.

Aku ingat ide ini kusampaikan ke Rektor langsung dengan pemikiran awal bahwa aku ingin Unika De La Salle punya andil dalam acara akbar Pemerintah Propinsi Sulut yaitu WOC (World Ocean Conference) 2009, tepatnya 11-15 Mei 2009.

Apa yang bisa menunjang program besar itu? Ada kegiatan-kegiatan kelautan awal yang mulai dilakukan oleh masyarakat Sulut. Saat ini bidang kelautan lagi diperhatikan oleh Pemerintah Sulut.... Ide ini disambut dengan baik oleh Rektor, lalu disusun Panitia dan dikeluarkan SK resmi agar supaya persiapan dan pelaksanaan terarah dan tahu siapa yang akan bertanggungjawab untuk itu.

Sebagai Ketua Panitia pastinya aku punya beban dan tanggung jawab untuk mampu melaksanakan 2 kegiatan itu : 1. Pembersihan Karang, tepatnya pengangkatan bintang laut berduri, suatu organisme hewan pemakan karang di Taman Nasional Bunaken. Kegiatan 2 yaitu Penanaman Bakau.
Kegiatan karang telah juga kumasukkan dalam blog ini.

Masa Persiapan
Di sela-sela kesibukan dalam tugas sehari-hari yang bergelut dengan administrasi yang butuh stand-by di kantor, tapi juga sebagai tim dosen yang harus mempersiapkan bahan kuliah ........... aku harus memikirkan bagaimana agar kegiatan yang ku gagas ini bisa dilaksanakan, berjalan baik dan tidak malu-maluin untuk diriku sendiri dan institusi yang kubawa.

Harus diakui bahwa 5 orang temanku/rekan kerjaku yang selalu siap membantu, sangat kuhargai untuk itu. Memang kegiatan ini dibantu oleh banyak pihak, tetapi yang kumaksudkan adalah dalam kepanitiaan/team, mereka mampu untuk melaksanakan tugas tanpa aku harus bilang secara mendetail apa yg harus dilakukan. Dengan begitu aku tidak harus memikirkan banyak tetapi cukup mengecek bila sudah dilaksanakan atau ada kendala apa, atau sudah sejauh mana persiapannya......... Thanks to Teddy (my secretary), Meitty (my treasurer), mereka berdua untukku pribadi dapat diandalkan dalam tugas, Pak Niko (yang selalu kuungkapkan apa yg menjadi keresahanku bila menemui kesulitan, sbg orang tua biasanya lebih sabar dan tenang), Gerald dan Debby (di Unika De La Salle mereka punya jabatan yang ’lebih’ tapi tidak mau berlaku berlebihan seperti orang lain/rekan lain yang mungkin merasa punya jabatan ’lebih tinggi’ sehingga enggan untuk melaksanakan tugas lain di luar jabatannya....... I know well who they are). Bagi Stella pribadi jabatan itu hanya pemberian dan kepercayaan, begitu ada orang yang lebih kompeten juga kita bisa diganti. Apalagi pemilihan jabatan hanya karena ’sudah tidak ada orang, kekurangan orang yg kompeten, bukan karena keprofesionalan kerjanya’, chose the best among the average ability............. he he…

Ada satu moment dimana aku merasa capeeeek sekali, tetapi selalu saja Tuhan membantuku lewat orang-orang yang tulus hati. Benarlah bahwa pertolongan Tuhan datang selalu tepat waktu. Bukan keinginanku yang dikabulkan, tetapi kebutuhanku. Bukan hanya kegiatan ini, tetapi dari pengalaman hidupku, banyak ku temui momen seperti itu. Thank God, praise the Lord.

HASIL

Dengan beberapa kendala yang ditemui selama mengupayakan terselenggaranya dengan baik dan lancar kegiatan Tanam Bakau itu, inilah hasil yang dapat disebutkan dalam Laporanku, yaitu :

1. Peserta yang ikut dalam kegiatan tersebut cukup banyak.
2. Antusias peserta dalam menanam sangat tinggi, terbukti dengan sekitar 250 orang, bibit yang dapat ditanam adalah sekitar 3000 bibit di lokasi 1.5 Ha.
3. Keterlibatan masyarakat dan anak-anak SD desa Tiwoho sangat tinggi. Misi kami agar sedini mungkin anak-anak diperkenalkan dan disadari akan kepedulian lingkungan hidup tercapai.
4. Respon dari pihak pemerintah kabupaten sangat besar, terbukti dengan kehadiran Bupati Minut, Drs. Sompie Singal, MSi dan jajarannya, serta dinas-dinas terkait membantu dalam hal dana dan juga material, serta turut berkegiatan menanam bibit bakau di pantai.
5. Apresiasi dari Panitia Lokal WOC 2009 akan kegiatan yang disponsori dan digagas oleh Unika De La Salle Manado.
6. Sertifikat penghargaan yang dikeluarkan untuk Panitia dan semua peserta yang terlibat.
7. Publikasi media koran yang cukup banyak dan apresiasi dari publik akan kegiatan ini. Terbit dalam Manado Post, Harian Komentar, Metro, Tribun Sulut, Swara Kita.
8. Publikasi dari media elektronik, Pasific TV dimana kegiatan ini diliput oleh TV, diapresiasi dalam berita Pasific Pagi dan Petang (1 September 2008). Diharapkan dengan publikasi yang positif untuk kegiatan yang positif ini maka dapat menunjang Image Unika De La Salle Manado lebih baik ke depannya.

Ucapan Terima Kasih untuk nama-nama yang terlibat.............. yang memang kurasakan benar bantuan mereka sehingga semuanya bisa melancarkan dan membuat apa yang kuupayakan bisa terlaksana dengan baik. Bagi orang lain mungkin sepele, tetapi ingin kuekspresikan apa saja yang timbul di hati dengan keberadaan orang-orang ini disekelilingku :
- Pst. Hanny Mentang dan Ko Hoan (Pengurus Yayasan), selama aku mengusahakan kegiatan ini, pengertian dan bantuan sangat terasa. Percaya dan memahami bila aku ada kesulitan. 2 kegiatan saya, dibantu dengan ikhlas, biarpun ada juga kata-kata yang awalnya serasa ’nyelekit di hati’ tapi ku sadari bukan karena ku, malah menjagaku agar jangan menjadi seperti lainnya dalam menjalankan kegiatan yang ada di De La Salle. I really appreciated that.
- Rektor Pst Revi..... saya tahu beliau sibuk, makanya tidak ingin mengganggunya untuk hal-hal yang ku pikir juga bukan hal yang besar untuk di diskusikan, biarpun yang ku alami apa pun itu beliau welcome untuk ke ruangannya. Surat-surat dan sertifikat yang masuk cepat juga ditandatangani, sehingga kerjaanku juga bisa cepat dilakukan. Sempat terpikir, kok kegiatan ini ndak pernah ditanyakan udah bagaimana, apa kesulitannya, tapi positif thinking aja... he trusts me to do it. Saya belum tahu apresiasinya untuk kegiatan yang telah dilaksanakan ini. Dalam sambutan di acara pembukaan dan pembawaannya selama kegiatan, di apresiasi oleh dosen-dosen saya dulu di Unsrat, tentang beliau, hal yang baik tentunya dan ku yakin beliau akan senang mengetahuinya, tapi belum sempat kuceritakan apa itu. Image De La Salle yang ku ingin diketahui oleh orang di luar kampus kami, itu artinya tercapai.
- Meitty Wongkar (saat dana kulihat belum cukup dan waktu tinggal 2 minggu lagi, dia memberikan ide untuk menjual kue, door ke rekan-rekan kerja. Saat itu aku kurang setuju karena kupikir, mereka sudah disibukkan dengan proposal dan harus membeli kue lagi? Tapi karena ia mau untuk menjalankan itu, maka untuk hal ini aku menyetujui. Keadaannya yang sedang hamil 8 bulan, aku tidak tega, tetapi ia meyakinkan agar tidak apa-apa, ia mampu dan mau menjalankannya.......... hal itu pun sudah sangat membantuku).
- Teddy Tandaju (aku merasa menghadapi temanku ini tidak repot, mau menemani ke Tiwoho, ketemu Camat, bisa diajak bertukar pikiran, selalu siap membantu, senang bercerita banyak hal dgn ku, tugasnya pun untuk meng-handle publikasi juga beres).
- Pak Niko Beat (karena se kantor, beliau tahu apa yg kulakukan, dari hal membuat surat-suratnya, proposal, cek sana sini, makanya beliau care dengan apa yg kusampaikan......... selalu bisa mengerti apa yang kuinginkan dan membantu mencarikan solusi. Karena ia orang tua, sebenarnya segan untuk minta tolong ini itu, tetapi selalu saja mau..... thanks for it.
- Debby Paseru (posisi di kantor sih Plt Dekan Teknik, tapi saya lebih menganggap ia temanku karena kami hampir sebaya. Bisa diajak kemana yg ku mau, bisa ngerti kalau saya lagi tidak suka, bisa ngerti kenapa itu harus dibuat cepat, kenapa aku nyuruh ini dan itu.......... aku ingin kerja yang cepat dan tepat, begitupun ia, makanya kita bisa sreg untuk itu).... sorry ya kalau pernah kena semprotnya, bukan karena marah, tetapi supaya cepat beres aja......... ok? I know you got it what I mean, fren...........
- Gerald Rawis (orangnya simple, tidak neko-neko........ apa yang diminta dikerjakan pasti cepat beres dan selalu saja ada laporannya, sehingga cepat bisa ditanggulangi... I like to have you in my team).
- Mereka bukan panitia, tetapi orang-orang yang bisa kerja sebagai pelaksana, dimintai tolong ini itu, bisa dan langsung kerja biarpun kadang harus dengan mendetail dan nada tinggi......... he..he.... ada Boby sopir, Tius untuk peralatan/teknisi, pasang umbul-umbul, backdrop, Fery satpam, Mukti, dan juga 4 serangkai bagian dapur menyiapkan makanan yang ku pesan diatur prasmanan, tante Femy, Sonya, Usi dan Lance... makasih ya.......... sudah bersedia masak. Enak !


Harus ku akui, aku banyak dibantu oleh orang di luar De La Salle......... Thank God untuk itu, bila kita berlaku baik, dikenal baik, pasti jalan selalu lancar dan dibukakan untukmu....... dulu saya pernah menjadi mahasiswa mereka, kalau cuma biasa aja sih mana mereka tahu? Mahasiswa segitu banyaknya di angkatan Stella saja yg masuk IK Unsrat ada 84 orang......... belum kakak dan adik tingkat, kan banyak jumlahnya.......... eh ternyata mereka masih aja kenal dan very welcome begitu di hubungi, dimintai tolong, dsb............... itulah untungnya kalau dulu cukup TOP di kampus he..he...he.....


Thanks to :
- Mner Oda (Dr. Rignolda Djamaluddin, MSc, lulusan Doktor dari Australia, dulu mengajar tentang bakau kepada kami………. Pembawaan tenang, suara enak di dengar, sangat besar hati………. Dalam mengupayakan kegiatan ini, tidak sekalipun stella ketemu orangnya….. hanya di telpon menjelaskan akan buat kegiatan di Tiwoho, tanam bakau, diskusi sedikit lokasinya jenisnya, lalu pinjam tempat/daseng Lolaro Mner Oda………. Beliau langsung mengiyakan…. Biarpun surat pinjam tempat dan undangan tetap kulayangkan ke Unsrat di mejanya, tapi saya tahu kok itu hanya formalitas……… sangat lancar kerjasama dengan beliau. Sebelum hari H hanya memastikan tempat, saya dan teman panitia akan ke sana pagi menyiapkan alat-alat, umbul-umbul yang mau di pasang dan hal lain. Dan Stella ketemu hanya hari H saat pelaksanaan acara). Yang Stella rasakan tidak mudah orang bisa percaya begitu kalau ia mengenal anda dulu dengan tabiat atau pembawaan yg kurang baik atau dikenal waktu mahasiswa yang biasa aja, iya kan? Tapi penghargaan dan bantuan itu sangat... sangat ku hargai.......... minta briefing juga dengan senang hati......... Stella/Panitia tidak membayar waktu, tempat dan brifing beliau.......... padahal untuk level beliau dalam konperensi, seminar atau sebagainya untuk bidang kelautan...... as a narasumber bicara sejam..... I may guess how much they pay you.... Makasih Mner atas semuanya, bantuan terhadap Stella pribadi dan institusi .... sangat kuhargai.
- Mner Markus (Dr. Markus Lasut, MSc), beliau juga jadi tempat ku sharing,,,, beliau menghargai apa yang ku kerjakan, kegiatan ini langsung aja di respon, dimasukkan dalam Agenda WOC sebelum pelaksanaan akbar, masuk dlm kegiatan Celebrate the Ocean.......... biarpun juga stella hanya sms-an bila ingin bertanya sesuatu yg berhubungan dgn kegiatan ini dengan beliau yang berada di Jepang, pas di masa persiapan kegiatanku. Terima kasih juga undangan via sms dariku pun tetap beliau respon dengan hadir dalam acara tsb.
- Mner Tony (Dr. Astony Angmalisang, MSc), KPS Ilmu Kelautan Unsrat. Sangat welcome......... biarpun juga stella tidak terlalu mengenal baik waktu mahasiswa karena selain tidak pernah diajari dlm mata kuliah, tapi juga waktu itu ada masa dimana Mner Tony masih di Jepang untuk studi S3. 2 kegiatan karang dan bakau, beliau hadir......... itu menunjukkan atensi yang besar terhadap ilmu kita, tapi juga atensi terhadap Stella dan De La Salle. Ku hargai itu dan Terima Kasih Mner.
- Om Lorek, pemerhati lingkungan, beliau yang ku tahu hanya seorang petugas kebersihan di Bunaken bekerja di DPTNB (Dewan Pengelolaan Taman Nasional Bunaken), tinggal di Tiwoho....... ketua kelompok tani lestari, mengusahakan bibit-bibit bakau, bukan untuk kebutuhan komersil/dijual, tapi memang untuk lingkungan apalagi di Tiwoho yg masih byk lokasi yang harus direhabilitasi agar pantai dan daratan terlindungi. Beliau hanya meminta diganti polibagnya saja padahal yg mampu ia berikan ada 10.000 ribu bibit. Stella menemui beliau di rumahnya, rumah yang sederhana tapi bersih, dari kekurangan mau memberi banyak, pelayanan kepada kami sangat welcome. Di mintai tolong hanya ditelpon, siap membantu. Bukan karena ada pejabat yang mau datang, saya kira bukan itu. Karena Om Lorek pun tahu dariku Bupati datang ke desanya sehari sebelum hari H.... semuanya lebih dulu ia sudah siapkan dengan baik. Bibit sudah dipindahkan dari tempat persemaian (500 m dari lokasi tanam), sehingga orang-orang yang menanam, bibit sudah di lokasi tersebut. Suatu hari saya ingin ke Tiwoho lagi......... secara pribadi ku ingin membantu beliau se-kemampuan saya. I promise to myself.
- Jaya Lihu, SPi ... kakak tingkat dulu, udah jadi Kepala Seksi Pengawasan SDA di Balai Taman Nasional Bunaken (BTNB), Dep. Kehutanan......dari dia ku tahu untuk menghubungi Om Lorek agar bantu bibit bakau. Bibit bakau bisa didapat, tapi itu harus dibeli.... wah pengeluaran lagi dong..... Mungkin Jaya juga yang menghubungi om Lorek sehingga lancar aja tuh pembicaraan kami tentang bibit bakau tsb.
- Pak Icad, Sespri Bupati Minut...... selalu aja ku hubungi lewat telp, sms agar apa yg ingin ku sampaikan untuk undangan dan proposal yang ku ajukan, serta kapan bisa ketemu Pak Bupati, beliau sangat welcome........ mau membantuku untuk lancarnya kegiatan. Icad inilah tempatku berkoordinasi sehubungan dengan kehadiran Bupati.
- Secara pribadi Terima Kasihku untuk Plt Bupati Minut, Drs. Sompie Singal, MSi, Stella pernah sekali langsung menelpon Pak Sompie, mengundang beliau, memberitahukan kegiatannya dan memohon agar proposal yang sudah kubawa ada di rumah Matungkas, ada juga di kantor agar bisa dilihat dan direalisasikan. Terima kasih Pak Sompie.......... sangat welcome ditelpon, padahal awalnya ragu untuk menelpon beliau. Nomor HP-nya sudah lama ada, tapi tak sekalipun dihubungi hanya via sespri-nya saja. Tapi ternyata hangat dan bersahaja menanggapinya. Thanks untuk pantun bakau-nya, seperti terasa ditujukan untukku ........ karena sewaktu acara setelah memberikan sumbangannya, beliau memberikan pantun dan tersenyum kepadaku. (GR ni ye.......... he.he...). Terima kasih juga karena kehadiran Bapak maka respon dari jajaran dinas di Minut pun berdatangan.
- Kadis Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Bpk. Richard Karouwan........ hanya via proposal dan menyetujui untuk membantu bibit bakau sebanyak 3000 bibit, Panitia tidak mengeluarkan uang transport dari Serawet Likupang bibit tsb dibawa ke Tiwoho. Jadi aku terima di tempat. Thanks Pak atas bantuan tersebut.
- Camat Wori, ibu Marlain Rondonuwu..... selalu berkoordinasi denganku, pro aktif dan juga pengertian ……… aku merasa terbantu untuk itu.
- Banyak pihak, terutama personal, ada temanku sesama alumni, rekan kerjaku, kenalan yang sudah memberikan sumbangan uang...... semuanya berarti, sedikit-sedikit terkumpul akan menjadi sesuatu yang bisa melancarkan kegiatan itu. Makasih ya... Tuhan memberkati.

Di kesempatan itu tidak banyak yang dapat kuungkapkan tapi yang ingin ku kenang adalah pengalaman tsb, menambah network, tambah teman, merasa benar apa artinya teman yang siap membantu, merasa juga bahwa engkau dihargai bukan dengan uang tapi dengan penerimaan dan dihargai, merasa disayang oleh orang-orang yang dulunya aku ngeh pun tidak, tapi dikemudian hari mereka akan jadi orang yang akhirnya pun kau butuhkan.

Terima kasih dan syukur ku pada-Mu, apapun itu yang sudah ku alami, ku rasakan, ku mengerti dan ku jalani. Tuhan senantiasa menyertai,,,,,,,, aku selalu percaya bahwa dimana kasih itu ada maka Tuhan hadir lewat tangan dan pemberian orang lain. Semoga semuanya itu bisa memaknai pengalaman hidup dan memperkaya, serta aku mampu belajar dari situ.
If you want people do to you, do also to them. Ingin dihargai, hargailah orang…… ingin dimengerti, mengertilah orang lain, dan seterusnya. Right? Dan anda akan dihargai bukan dari banyaknya kata-kata, melainkan tindakan dan sikap....... menjadi contoh yang baik, menjadi berkat bagi sesama.
Dalam hidupku banyak mengenal orang-orang yg berkualitas di bidangnya, tapi sikapnya sangat bersahaja. Low profile, high performance.........
I respect them so much.
Tetapi sayang di lingkungan ku pun ku jumpai, orang-orang yang 'terlihat berbuat' pun belum, kualitas kerja dan kinerja pun belum teruji dan terbukti, tetapi 'bersikap/berbuat' seperti orang dengan pengalaman segudang....... walahualam..... kalau bisa diumpamakan sih cangkir berukir dgn banyak polesan yang indah, tetapi kualitas kopi ??? (masih dipertanyakan). Jauhkan sikap begitu dari padaku.
Terima kasih Tuhan, untuk hari Sabtu, 30 Agustus 08 yang sangat cerah, sehingga kegiatan tanam bakau bisa dilakukan dengan lancar. Apapun yang terjadi, dengan segala kekurangan yang ada, aku mensyukuri momen itu....... badan boleh capek tetapi hati ku senang. Resolusi ku di tahun ini agar lebih peduli terhadap lingkungan, bisa terwujud lagi. Berkatilah orang-orang yang sudah dengan tulus hati membantuku.... Amin.

THANK YOU GOD

Saturday, 30 August 2008

Batu Pertama untuk Gedung Serba Guna

Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Serba Guna De La Salle

Hari Selasa, 26 Agustus 2008 Mgr. Josef Suwatan, MSC (Uskup Manado) sebagai Pendiri Yayasan/Unika De La Salle Manado, berkenan membuat Ibadah Singkat sehubungan dengan akan di bangunnya sebuah Gedung Serba Guna (sebagai Sport Hall dan Cafetaria) bertempat di belakang Gedung Kampus Unika De La Salle Manado. Gedung yang akan dibangun seluas 20 x 50 meter.
Selain ibadah juga Mgr. J. Suwatan, MSC meletakkan Batu Pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan.

Perayaan sewindu Unika De La Salle eksis dan turut mewarnai Pendidikan Tinggi di Sulut, menjadi juga berkah dari Tuhan untuk mahasiswa yang makin banyak masuk tahun ini dan pembangunan dapat dilaksanakan.

Dalam sambutan Mgr. J. Suwatan, MSC mengatakan bahwa : 8 tahun yang lalu dalam suasana pagi yang cerah, di kampus lama Kanaka ditandai juga berkiprahnya Unika De La Salle Manado, dibuat acara ceremonial di kala itu. Dalam dinamika turun naiknya perjalanan Unika De La Salle Manado tapi Tuhan memberkati terus usaha-usaha yang baik dari siapa pun yang ada di dalamnya baik Yayasan maupun Unika, baik pimpinan, para staf administrasi, dosen, para mahasiswa, sampai cleaning service dan security, sehingga Unika De La Salle Manado masih tetap eksis dan tahun ini dengan mahasiswa yang cukup banyak masuk, maka membangun fasilitas lagi, menambah sarana prasarana mutlak perlu dan menjadi salah satu prioritas.

Dalam acara yang singkat, padat dan bermakna itu Rektor Revi Tanod, MA dalam sambutannya menekankan akan kebersamaan dan saling mendukung dalam upaya membangun civitas academica dalam motto : religio, mores, cultura (iman, moral dan budaya). Pst Hanny Mentang, SS sebagai Ketua Yayasan juga menegaskan bahwa De La Salle didirikan untuk kualitas pendidikan yang baik dan apa yang sudah diupayakan Pendiri dan Yayasan dari dulu diteruskan dan diupayakan semaksimal mungkin agar tujuan pendidikan tercapai, sarana prasarana semakin baik agar semua yang ada di lingkungan De La Salle merasa nyaman.

Foto di bawah ini adalah lahan yang akan dibangun Gedung Serba Guna tersebut :


Peletakan batu pertama oleh Mgr. J. Suwatan, MSC, dilanjutkan oleh Rektor, Pst. Revi Tanod, MA, lalu Ketua Yayasan De La Salle, Pst. Hanny Mentang, SS, kemudian diberi kesempatan juga kepada perwakilan staf/dosen lalu mahasiswa.

Tuhan senantiasa menyertai perjalanan De La Salle.... banyak tantangan, harapan, cita-cita tapi bila semua menunjang, bekerja bersama, saling menghargai, saling menghormati dan memaksimalkan potensi dalam diri masing-masing orang (baik pimpinan, staf administrasi, dosen, para mahasiswa) di dalamnya maka pasti institusi ini akan semakin maju dan lebih berkembang.....

My Expression :
Biarpun kusadari belum maksimal apa yang ada dalam diri, tapi aku ada di dalamnya turut andil biarpun kecil, merasakan suka duka, dinamika separuh perjalanan De La Salle ,,, memang tidak semulus jalan tol, tapi juga bukan jalan yang berlubang.
Kalau bisa diumpamakan maka Hutan itu sudah dibuka (Unika De La Salle Manado) dengan ide dan niat yang baik dari Pendiri dan usaha/upaya yang keras menebang pohon, mungkin kena onak duri, diterpa badai besar kecil dari sekitar pada masa itu, tapi nyatanya Unika ini ada dan masih eksis, sudah 8 tahun... juga tidak bisa dilupakan ada pikiran, tenaga, keringat dan usaha dari Pengurus Yayasan lalu (Pst Agus Mangundap sebagai Ketua Yayasan pertama, Pst Herman Umbas, Bpk. Ir. Recky Raco, MS). Sekarang sudah bukan hutan lagi, lahan itu sudah seperti sawah yang siap untuk diolah, ditanami, dipelihara dengan baik agar hasilnya unggul dan baik, bermutu tinggi.

Semuanya punya peran pada waktu dan masa berbeda......... salut untuk usaha dan kerja keras dari Pengurus Yayasan dan Rektor sekarang yang punya hati dan komitmen mau meneruskan bahkan mengembangkan universitas ini menjadi lebih baik. Apa pun itu, semua ada masanya…….
”God has a reason, why I am here in De La Salle”.

Friday, 8 August 2008

Selamat HUT untuk Pst Agus M

HUT Pastor Agus Mangundap ke-66

Hari Ulang Tahun Pastor Agus Mangundap, mantan Ketua Yayasan De La Salle Manado, saat ini jadi Pastor Paroki St. Christoforus, Gorontalo. HUT-nya tgl. 5 Agustus 2008, beliau genap berusia 66 tahun. Masa yang sangat panjang sebagai seorang manusia dan pastor yang temasuk senior dlm Imamatnya (tgl 25 Agustus 08 nanti sudah 39 tahun sebagai seorang Imam/Pastor/Gembala).

Dirayakan sangat meriah oleh umat Paroki St. Christoforus Gorontalo, didahului oleh Misa Syukur jam 18.30 Wita, selanjutnya jam 20.00 acara kebersamaan dan resepsi di Pastoran.
Umat yang hadir cukup banyak, para pastor terutama yg ada di kevikepan Stella Maris, paroki-paroki yg berada di sekitar yaitu Amurang, Tompaso, Kotamobagu, dll.
Hal ini menandakan perhatian umat dan orang-orang yg selalu merasa dekat dengan pastor Agus untuk bisa sama-sama merayakan HUT-nya ke-66.

Banyak tamu dari jauh, rekan-rekan pastor seperti : Pst. Herman Umbas (dr Katedral, Manado), Pst. Ade Supit (dari Manado), Pst. Didi Poluan (dr Pantai Utara), Pst. A. Rumondor (Dumoga), Pst. Bertje Rorimpandey (dr Kotamobagu), Pst. Leksi Nangoy (dr Tompaso).

Keluarga Pst Agus, khusus datang dari Jakarta, menempuh perjalanan udara selama hampir 4 jam dilanjutkan dengan perjalanan darat 8 jam.... kesaksian mereka keluar rumah jam 3 pagi di Jakarta menuju airport, terbang hampir 4 jam, dan tiba di Manado, langsung ke Gorontalo dengan perjalanan darat selama 8 jam, tiba di Gorontalo jam 9 malam.... acara hampir selesai. Tapi kenekatan dan rasa ingin melewati hari bersama Pst. Agus menunjukkan siapa orangnya....... kenapa mereka selalu merasa dekat dan menghargai serta menghormati beliau, tidak mungkin bila tidak karena mereka telah merasakan kebaikan, kemurahan hati dan pengorbanan beliau. Itu yg sempat ku tahu.... selama 4 tahun menjadi sekretaris-nya dulu, saudara-saudaranya ku kenal dengan baik. Pst Agus selalu memperkenalkan mereka kepadaku dan juga ternyata selama beliau di Jakarta, menginap di rumah saudaranya pasti nama Stella tidak pernah beliau tidak sebut sehingga mereka merasa akrab denganku seperti sudah kenal lama sekali, padahal kami juga jarang ketemu. Kata mereka sih soalnya banyak hal diurusi oleh ku dan tidak pernah beliau merasa ragu untuk mempercayakan suatu hal, apalagi bila tidak berada di tempat (di Manado)... urusan pekerjaan di kantor Yayasan De La Salle, bantu juga di komisi Komsos (untuk proposal), komisi Kerawam (bila mau dibuat Retret, menyiapkan undangan,dll), dan hal lain sesuai permintaannya, urusan pribadi (sering juga menemani ke acara keluarganya, tolong bayari uang sekolah kemenakannya di SMU Lokon, dll). Tapi itu dulu.... ada tugas formal & informalnya ha..ha... syukurlah sudah lewat.
Thank God, saudara-saudara beliau bisa juga tiba dengan selamat di Gorontalo biar badan lelah sekali, tapi hati gembira, ada Tante Marga Mangundap (adik Pst Agus), Tante Nini (ipar, istri Joseph Mangundap adik Pst Agus yg meninggal dunia 2 thn lalu karena kanker paru-paru), Lingko (kemenakan), Michele (kemenakan) dengan anaknya yg baru usia 2 tahun. Yang dari Manado, saudaranya, yaitu Lexi Mangundap (adik) dan istrinya Diana Mallo, Laser (kemenakan), Kristi (kemenakan). Wah... senang sekali melihat kerukunan dan kebersamaan mereka, saling menyayangi sebagai saudara dlm suka duka.

Bela-belain aku juga ke Gorontalo spy bisa melewati dan merayakan HUT bersama beliau juga karena rasa terima kasihku untuk banyak hal/perhatian/pengajaran beliau yg kurasakan, rasa sayangku kepada seorang pastor yg baik, menghormati dan menghargai keinginan Pst. Agus agar bisa datang ke Gorontalo. Msh seminggu sebelum HUT-nya sudah mengingatkan, 2 hari sebelum hari H telpon menanyakan kapan datang dan sehari sebelum hari H pun masih telpon Stella agar datang di HUT-nya. Bagaimana bisa ditolak? Beliau pasti kecewa. Rencana awal sih dengan beberapa teman kantor, pakai mobil salah satu teman, tapi akhirnya tidak jadi karena mobil ke sana mau dipakai keluarganya. Kalau bagi ku sih itu bukan masalah, kalau niat pasti usaha ada. Mamiku juga pingin pergi, begitu juga Pst Mengko tapi akhirnya ndak bisa karena ingat beliau punya rapat, akhirnya kemenakannya seorang frater yg baru datang dari Jerman, juga ikut bersama kami ke Gorontalo. Melelahkan.... dari jam 8 pagi di mobil, tiba di sana udah jam 5 sore... Pst Agus kelihatan senang sekali dgn kehadiran kami semua.


Acara hari itu singkat, padat, dan meriah terdiri dari :
- Misa Syukur di gereja oleh Pst Agus dan co-selebran 5 rekan pastor.
- Acara dengan umat di Pastoran diawali dengan doa pembukaan : Pst Herman Umbas
- Potong kue Ulang Tahun, dipandu Pst Didi Poluan
- Pst Agus memberikan kue HUT-nya kepada mewakili dewan pastoral paroki, keluarganya, mudika, rekan pastor, dan umat.
- Kesaksian singkat dari Pst Agus
- Sambutan singkat Vikep Pst Leksi Nangoy
- Doa makan oleh Pst Bertje Rorimpandey
- Makan bersama..........
- Penyerahan kado atau cindera mata kpd Pst Agus dari ketua dewan, mudika, beberapa umat yg memberikan kado/bingkisan/amplop.
- Santai, nyanyi-nyanyi.........
Oya acara HUTnya juga dihadiri Walikota Gorontalo. Acara berakhir jam 11 malam tapi tidak untuk para tamu dari jauh, para pastor msh cerita-cerita sambil minum sampai jam 3 pagi..... setelah itu pulang ke tempat masing-masing.

Esok harinya aku bangun udah jam 8 pagi, mandi lalu sarapan bersama. Msh lagi jalan2 keliling kota Gorontalo bersama saudara-saudara Pst Agus, diantar ke Benteng jaman Belanda, di atas bukit. Unik tapi tempatnya kurang terawat baik sebagai tempat pariwisata.... tapi foto-foto kan tetap aja ..... sbg kenang-kenangan akan kebersamaan itu.

Sayonara Gorontalo.... pamit pulang jam 9 malamnya dan tiba di Manado, esok pagi jam 8 tgl. 7 Agustus 08. Wah ternyata....... karena Pst Agus lah saya injak tanah Gorontalo lagi...

Selamat HUT buat Pastor Agus, doaku menyertaimu untuk kesehatan, tugas dan pelayanan pastoral, serta harapan yg mungkin belum terwujud. Biarlah apa yg sudah engkau berikan hal-hal yang baik kepada siapa pun yg pernah merasakan tangan penggembalaanmu, baik sebagai pastor paroki, maupun ketua yayasan di De La Salle dulu, entah mereka ingat atau tidak kepadamu, tidak menjadi ukuran kebahagiaan Pastor. Tuhan selalu menyertai dan menopangmu di kala rasa sedih, sendiri melanda, tidak dihargai usaha dan jerih payahmu oleh sesamamu, dilupakan oleh orang-orang yg pernah kau tolong.... tapi Tuhan tahu semuanya itu dan bila engkau jatuh Tuhan bangkitkan lagi. Semoga pengalaman hidup yang banyak itu menjadi kesaksian hidup bagi banyak orang bahwa Tuhan selalu bekerja pada waktu yang sangat tepat di saat kita membutuhkannya. Sebagai manusia tidak lepas dari kekurangan, tapi yang ingin ku ingat adalah semua kelebihan Pastor Agus sebagai Imam, Pemimpin, Guru, dan Bapak. Proficiat, pastor. GBU always