Saturday, 1 August 2009

Penloknas di Malang

Pengalaman di Malang, 23-27 Juli 09


Selama 4 hari di Kota Batu-Malang dan sehari di Kota Malang. Beberapa yang berkesan :
· Keikutsertaan ku atas nama institusi, mengikuti Penataran-Lokakarya Nasional (Penloknas) ttg Pengelolaan & Penyuntingan Jurnal Ilmiah. Pas lah krn kebetulan sekarang aku di bagian Lembaga Penelitian & P2M Unika De La Salle Manado.
Selama 4 hari di Batu Malang… tepatnya di Hotel Kartika Wijaya… yang pasti sih menambah pengetahuan tentang jurnal ilmiah, pengelolaannya, penyuntingannya, liku-liku untuk bisa akreditasi jurnal ilmiah, dll. Selain seminarnya sih ada juga klinik (bagian bedah) dari teori yg di dapat… dipandu oleh asesor/evaluator akreditasi dari Univ. Negeri Malang (UM).

Ketemu dengan para asesor… jadinya bisa membangun jaringan antar lemlit atau untuk mitra bestari.
· Ketemu dan bisa share dengan peserta yg datang dari berbagai universitas di Indonesia. Ada 94 peserta dari sekitar 80 univ swasta dan negeri di Indonesia. Pokoknya seru juga ….
· Pengalaman lain, sekamar dengan org yang kita belum kenal kan agak gimana begitu… tapi syukurlah aku dapat teman dari Manado juga dosen di Poltekes Manado. Ibu Moudy Lombogia… orangnya asik juga… baru ketemu rasanya udah temanan… krn dia bisa cerita banyak hal denganku… akhirnya justru jadi akrab. Tapi tetap aja saya menghargai dia sebagai orang yang lebih tua… jadi seperti kakak aja deh.
· Dinginnya cuaca itu yang menambah romantic suasana hotel… dengan dikelilingi pebukitan, hijau dan tertata rapi… mengingatkan suasana kota Tomohon, tetapi dinginnya itu loh kayak di Modoinding menurutku. He..he… selimut tebal, mandi air hangat terus… rasanya kulit wajah dan tubuh seperti kering… karena udara panas siang hari tapi angin dingin, bisa membuat kulit jadi kering…
· Pengalaman lain sih… jj ke percetakan UM, pantesan mereka bisa terakreditasi jurnalnya… selain mmg harus memiliki sekretariat dan orang-orang yang fokus dlm administrasi, juga percetakan yang memang sudah tahu rambu/layout jurnal, sehingga tidak terjadi kesalahan cetak yang membuat inkonsistensi tampakan jurnal.
· Kota Malang memang hrs diakui kota pelajar… banyak sekali sekolah dari TK sampai PT, dan banyak PT top di kota ini. Univ yang sempat kulihat sih selain UM, ada Univ Muhamaddiyah Malang… megah bangunannya luas sekali kompleksnya, dan tertata rapi semuanya, ada juga Univ Brawijaya.. kompleks luas, akses masuk dari beberapa jalan, pake gerbang punya security yang memeriksa mobil yg masuk, memang univ yang mapan kelihatannya. Saya juga sengaja pingin melihat Univ Merdeka Malang, yg punya kerjasama dengan universitas ku di Manado. Mereka membuka Program S3 dan banyak mhs dari Manado, sehingga ada ruangan di Unika De La Salle Manado tempat kuliah mhs S3 mereka.
· Yang paling berkesan sih… setelah penloknas di minggu pagi… teman lamaku, teman dekat, teman sebangkuku waktu SMP dulu, Vina Baksh, jemput aku.. eh kirain hanya dengan suami dan anak, ternyata ikut juga kedua orangtua mertua Vina. Krn hari Minggu, sekalian mereka rekreasi ke Kota Batu. Kami ke tempat wisata namanya ‘Coban Rondo’… suasana alam yang asri dan tertata, pepohonan pinus, jalan setapak, dikelilingi bukit… tempat itu punya taman bermain anak, lokasi outbound, ada hotel kecil, bisa juga jadi tempat belajar, karena punya fauna seperti aneka burung dan monyet… Kami masuk lebih jauh sekitar 1.8 km, ada air terjun tinggi sekali… banyak sekali orang kesana.. biasalah narsis, jadi foto-foto di sana.
· Setelah dari coban rondo, kami makan siang bersama di sebuah RM yang cukup TOP di Kota Batu… pake antrian lagi untuk tunggu giliran di layani… waktu kami datang dapat no 50, padahal yang baru dilayani no. 42… kami menunggu sejam untuk dapat tempat. Tapi waktu jadi tidak terasa karena kami main-main di Kolam Ikan di tengah rumah makan “Warung Bambu’ itu, bisa berendam kaki di air yang super dingin kayak air es… dan juga bisa ngasih makan ikan… wow ikan-ikan berkumpul banyak di sekitar kaki… geli… he..he..
· Saya senang sekali ketemu temanku ini… saking lamanya tidak ketemu, 19 tahun bo… sejak SMA kami terpisah… hilang kbr.. ternyata ia kuliah di Palu, ngambil S2 di Jerman dan ketemu jodohnya di sana…. Tinggal di Malang, punya 2 anak cewe yang cantik dan lucu Tya dan Naya. Hidupnya untuk sebuah keluarga muda sudah sangat mapan. Mas Eri suaminya, untuk kesanku sesaat orangnya smart, kurang bicara, laki-laki yang baik, educated (udah doctor), penulis buku dan berbagai artikel di Koran nasional tentang ekonomi yang handal… banyak tulisannya di muat di Kompas dan beliau juga udah punya 7 buku. Karena itu, Vina dan Mas Eri menghadiahkan ku buku terbitan terbaru dari Mas Eri… ia katakan untuk Perpustakaan Unika De La Salle Manado. Terima kasih banyak. Wah Ok amat langsung dari penulisnya.
·
Sayang sekali waktu sehari tidak cukup untuk mengurai berbagai cerita kami, tetapi setidaknya saya mendapatkan kembali temanku yang baik, biarpun kami berbeda agama, beda suku, tapi persahabatan itu rasanya awet aja. Aku bisa bebas bicara dengannya, bisa curhat, saya percaya kepadanya… ia juga tetap menunjukkan kepedulian sebagai sahabat. Hal yang baru kepada Vina adalah karena ia sudah berumah tangga, tanggungjawab sebagai ibu, aktifitasnya jg sebagai dosen, dan harus bisa jaim dengan lingkungannya. Penampilannya juga sudah berbeda, karena tuntutan sebagai wanita muslim yang baik, ia sudah meyakini untuk menutup aurat memakai jilbab. Biarpun begitu saya tetap melihat temanku ini wanita yang cantik, hatinya baik dan educated. Dari dulu Vina yang ku kenal seperti itu. Salut sayang, saya turut bahagia untukmu dan keluarga idealmu. He..he… jadi pingin nikah kalau dapat laki-laki yg seperti itu. (Maksud ku bukan mas Eri mu ya…. Tapi laki-laki yg baik, bertanggungjawab, peduli ttg keluarga, sayang istri dan anak2, berusaha dapat memberikan yang terbaik, usahanya nyata untuk keluarga… .
· Yang lucu juga dari pengalaman kami… setelah Mas Eri ke kampus Unbraw, Vina ngajak aku putar2 kota Malang dengan mobil sedan merahnya… karena ia juga punya aktifitas di kampusnya Widya Gama ada rapat akreditasi, kita sepakat aku jj sendiri di Malang Town Square (Matos), kayak di Manado ada juga Mantos… dan Vina ke kampus untuk ikut rapat. Jam 11.30 aku dijemput nanti, karena jam 12.00 aku udah mau dijemput travel ke airport Juanda di Surabaya.. perjalanan Malang ke Sby sekitar 3 jam… jd pas lah untuk aku cek in di airport. Biasalah wanita kalau di mall apalagi tempat lain (biarpun isinya sama aja sih dengan mall di Manado) suka lapar mata… karena mmg juga capek, jd untuk menghabiskan waktu aku ke salon, refleksi kaki, mau creambath waktu tdk cukup… setelah refleksi ke hypermartnya beli coklat, roti dan minuman ringan untuk di pesawat… maklum jalan jauh. Waktu keluar hypermart, aku window shoping ke tempat butik dan parfum…. Jam ternyata sudah hampir jam 12.00… Vina udah kebingungan karena saya tidak bisa di hubungi… karena no hp ku diganti… sebelumnya udah bilang ke Vina bahwa aku pake no yang lama… ia sih yakin aja bahwa no ku semuanya ada di dia. Ternyata karena ia juga ganti HP makanya no ku tidak ada di hpnya itu. Yang lucu, Vina menghubungi 5 teman kami SMP dulu untuk meminta no hp ku yang lama. He..he… sambil ia akhirnya harus turun masuk mall untuk mencariku di dalam mall. Ha..ha… kami memang ketemu. Jadinya cepat2 pulang ke rumahnya, makan siang… dan benarlah tidak lama mobil travel sudah menjemputku. Dalam perjalanan Malang ke Surabaya, saya hanya bisa senyum-senyum sendiri mengingat kehebohan Vina yang harus cepat mendapat no hp ku yang satu… yg ditelpon adalah teman-teman kami, Dona di Gorontalo, Ipul di Jakarta, Meidy Leung yang kebetulan ada di Manado, Peggy di Jakarta… ha..ha… semuanya juga tidak langsung balas, ada yg ditelpon tdk langsung angkat krn ndak kedengaran, Ipul yg msh tidur… ha..ha… Vina… Vina… lucu amat. Malah pengakuannya mo telp De La Salle deh.
· Pengalaman yg lain sih hanya capeknya saya di perjalanan naik pesawat 2 x (Mdo-Upg transit Upg-Sby) lalu 3 jam jalan darat ke Malang… rasanya pegel aja… lain sih kalau ada temannya.
· Untunglah selama penerbangan dari Upg ke Sby, saya berkenalan dengan seorang ibu muda, membawa batita 1 tahun dan 3 tahun. Dalam perjalanan 1,5 jam tidak terasa karena ibu muda ini curhat dengan kisah hidupnya. Saya aja yang heran, apakah mmg aura saya yang bisa dipercaya sehingga kita baru berkenalan dan cerita ibu itu mengalir sepertinya kita teman lama. Kesan saya, dia butuh seorang teman untuk curhat… dia bahagia kelihatannya, biarpun ia dapat seorang duda 3 anak, ditambah 2 anak mereka sendiri… karena tidak mau kesepian di rumah saja, maka suaminya membawa mereka kemanapun… padahal kerjaannya suaminya banyak terbang bolak balik Sby, Jakarta, Ternate, ke Kalimantan… ada juga ke pedalaman sampai seminggu balik lagi… ia sudah biasa ke sana kemari berpindah ikut suami membawa 2 anak. Itulah seorang ibu, tidak kelihatan capeknya menggendong anak. Saya mendapat banyak pelajaran dari kisah hidup ibu ini… intinya yg bisa saya ambil dari pembicaraan kami; bahagia itu di hati, bukan di materi. Yg membuat kita susah adalah pikiran kita sendiri, kalau kita berpikir hidup seperti itu indah maka kita akan merasa indah & bahagia, kalau sebaliknya maka akan merasa tidak enak, sebagai istri ia begitu nrimo & taat ke suaminya. Yah, mulanya memang saya berpikir, untuk saya pribadi tidak mau kemandirian saya, aktualisasi diri saya, kemapanan, saya bisa mengatur hidup saya, saya mau ini dan itu akhirnya harus dibatasi dengan kemauan orang lain, ternyata ia juga menjalani ia punya uang sendiri dari hasil kerjanya, ia seorang penyanyi yang bisa mudah mendapatkan uang, ia dipuji untuk penampilan & kecantikannya bila manggung, tapi toh nasib membawanya bisa nikah di usia muda, dapat seorang duda punya anak 3, hidup tidak menetap banyak berpindah-pindah kota, biarpun secara materi cukup, tapi ia hanya mengurus anak dan tidak pegang uang karena semuanya diatur suaminya… sampai sejauh itu pembicaraan kita, dan saya begitu terkesima dengan pengalaman hidupnya itu. Ia juga heran bahwa ia bisa, biarpun ia juga mengakui setahun pertama perkawinan mereka, ia mengalami pergumulan hebat antara keinginannya, perubahan yg ia rasakan, toleransi yg besar, sampai akhirnya ia mendapat kesadaran bahwa inilah hidup yang sudah ku pilih, dan aku bahagia. Pengalaman ibu muda ini, terasa bagaikan nasehat untukku pribadi… biarpun saya hanya sekilas saja menyebutkan nama dan saya ke Sby dalam rangka apa. Ia bisa menebak, kehidupan kami berbeda, pemikiran beda, bagi dia saya sosok wanita karir, wanita mandiri, tidak banyak tergantung kepada orang lain, well educated, dan masih sendiri. Ia akui kadang memimpikan hal itu. Tapi ada hal lain saya bisa ambil dari ibu muda ini, bahwa sebagai wanita ada hal yang memang kita harus trima sebagai kodrat, saya justru salut bahwa ia mampu menjalani semuanya ini dan tetap berprinsip bahwa ia bahagia dengan pilihan hidupnya. Saya justru merasa, dibalik kelembutannya, nrimo, ia justru wanita tangguh. Karena saya sendiri berpikir saja, sudah merasa saya tidak mampu menjalani seperti itu.
· Saya salut dan angkat topi untuk sesuatu yang saya tidak bisa buat.
Pengalaman-pengalaman diatas, pasti ada hikmahnya. Saya yakin itu.
· Pulang ke Manado, sampe udah jam 11 malam… capek skali… setelah itu minggu-minggu ke depannya bergelut lagi dengan tugas rutin.

Pastinya materi yang saya dapat selama di Malang, dapat diterapkan di institusi tempatku bekerja Unika De La Salle Manado. Saya siap aja untuk mempresentasikan hal-hal yang didapat, informasi baru dan perbaikan ke depan, tapi diperlukan dukungan dari semua pihak, terutama pimpinan agar pembaharuan yang diharapkan ke arah yang lebih baik dapat diwujudkan. Utamanya karena menyangkut Jurnal Ilmiah, maka jurnal-jurnal yang ada di fakultas-fakultas dapat terakreditasi.

Thursday, 9 July 2009

Renungan bagi yang selalu sibuk

JIKA KITA SANGAT SIBUK (Untuk Direnungkan)

"JIKA Kita sangat sibuk ..., mengapakah Kita tidak Kaya ?
"JIKA Kita sangat sibuk ..., mengapa naik pangkat/jabatan hanya suatubarang langka ... ?
JIKA Kita sangat sibuk ...,mengapa masih mengontrak rumah ... ?
JIKA Kita sangat sibuk ...,mengapa masih menumpang angkutan umum ... ?
JIKA Kita sangat sibuk ...,mengapa hanya sepasang kursi dan meja di ruang tamu ... ?
JIKA Kita sangat sibuk ...,mengapa menumpuk tagihan yang harus dibayar ... ?
JIKA Kita sangat sibuk ., mengapa ketika bangunpagi Kita merasakan tidak pernah ada "kemarin" ... ?
JIKA Kita sangat sibuk ..., mengapa Keluarga Kita tidak pernah merasakan "arti dan kehadiran" Kita bagi mereka ... ?
JIKA Kita sangat sibuk ..., mengapa keluarga Kita tersesat mencari rumah Kita karena setiap tetangga yang ditunjukkan secarik kertas berisi nama Kita kemudian mengatakan: "Tidak Tahu ... ?"
JIKA Kita sangat sibuk ...,mengapa Kita masih belum yakin masa depan Kita ... ?

Jadi ..., sebetulnya untuk apakah kesibukan yang Kita lakukan setiap detik ..., setiap menit ..., setiap jam ..., setiap hari ..., setiap minggu..., setiap bulan ... dan bahkan setiap tahun itu ... ?(Sambil merenungkan pertanyaan yang terakhir, mohon diingat-ingat sudah berapa tahunkah usia Kita saat ini)

My expression :
Semoga kesibukan yang telah menjadi rutinitas, dapat ku seimbangkan dengan hal-hal yang bukan terukur dengan materi, tetapi keseimbangan hidup yang membahagiakan,,, bahagia di hati dan pikiranku

Wednesday, 1 July 2009

Wisata Pendidikan di Manado

De La Salle tempat wisata?

Saya kira tidak kebetulan (itu hanya istilah saja), karena saya percaya tidak ada yang kebetulan di dunia ini, semua sudah ada yang mengaturnya.
Saya ingin di SULUT, daerahku tercinta yang memiliki banyak tempat wisata dapat terangkat, di-update keberadaannya agar informasi tentang pariwisata Sulut ada dan lengkap. ... saya ingin melakukannya tentu saja dapat dibantu oleh institusi ku dalam bentuk kajian akan potensi pariwisata...........
Preparasi saya mulai mencari data-data baik informasi orang, selebaran, brosur dan juga internet... tentu saja yang saya inginkan bukan hanya seperti itu... tapi ingin mencari tahu secara komprehensif dan harus mengunjungi tempat/obyek wisata tersebut....... wow, se-Sulut ini saya yakin bisa 100 an tempat wisata yang dapat dibagi dalam beberapa kategori seperti misalnya wisata alam, wisata minat khusus, wisata sejarah, budaya, kuliner, dll....

Dalam pencarian/browsing data pelengkap....... saya senang sekali bahwa ternyata blog ku ini selain memang tempat ku bereskpresi tapi ternyata dibaca orang dan bisa menjadi sumber referensi juga.... http://wisatamelayu.com/id/object/106/universitas-katholik-de-la-salle/?nav=cat
Itu yang ku bilang, tidak ada yang kebetulan....

Terima kasih untuk Dep. penelitian wisata melayu yang ada di Jogjakarta.... saya juga bisa mendapat informasi dan inspirasi untuk membuat karya yang bisa dinilai baik, punya value/nilai, dan bermanfaat bagi banyak orang......... terutama orang-orang yang suka jalan-jalan sepertiku ha..ha.. ha.....

Tuesday, 23 June 2009

Birthday in June

I wanna say HAPPY BIRTHDAY to :

1. My dear Father (John Kaunang)

Tuhanku, terima kasih dan syukur kalau di tgl 2 Juni 2009 ini, ayahku tercinta berulang tahun ke 65. Peluk dia selalu dalam sayap kasihMu, dalam pengasihanMu dan dalam anugerahMu dalam kehidupan ini. Aku sangat menyayanginya untuk kasih sayang, pengorbanan dan ketulusan hati yang selalu beliau tunjukkan kepada kami, untuk pengajarannya dan sharing pengalamannya agar anak-anaknya bisa jadi orang baik, berguna dan disayangi Tuhan.

Pengalaman yang sangat banyak dalam hidupnya, selalu saja di-sharingkan kepada ku sebagai anaknya tertua, puteri satu-satunya. Saya merasa menjadi semuanya untuknya, tumpuan kasih sayang, kebanggaannya, harapannya, bebannya, senangnya, susahnya, dan banyak hal lain.... I respect him so much terutama dalam kerjaan, beliau lah guru pertamaku. Ilmu bisa di dapat, tapi pengalaman itu yang susah untuk didapatkan...

Terima kasih Tuhanku dan syukur kepadaMu atas banyak anugerah kasih yang sudah Engkau limpahkan dalam keluarga kami. Amin


2. Selamat HUT buat Chris Watts, PhD (on 13 June 2009)

Ia pria yang sangat baik yang sempat ku kenal......... kasih sayang yang tulus selalu ia tunjukkan kepadaku........ aku mengenalnya 16 tahun lalu, dan hampir selama itu pula masih kontak-kontakan biarpun hanya via email.
I thank God, that I've ever had someone special like you.... I've ever known a man like you. Hope this day is as special as you are. I count your life by smiles, not tears... count your age by friends, not years. Wishing you all the great things in life, hope this day will bring you an extra share of all that makes you happiest. amien........



3. Selamat HUT buat Prof. Remy Mangindaan, MSc (on 14 June 2009)

Terima kasih Tuhan pernah mengenal sosok seorang dosen yang baik, yang sangat bertanggung jawab dan pride dalam membimbingku. Syukur kepada Mu kalau beliau boleh merayakan HUTnya dan juga dapat menyelesaikan rumah impian yang dibangun dengan kasih untuk keluarganya. Biarlah karya dan pengabdiannya dalam tugas-tugasnya saat ini memberi berkat bagi banyak orang. Amin

4. Selamat HUT buat Peggy Mapandey, SE (on 24 Juni 2009)

Met HUT say, semoga Tuhan selalu menyertai tugas-tugasmu sebagai karyawati yang baik, ibu yang bersahaja bagi buah hatimu Maxima dan istri yang setia untuk suamimu. Persahabatan kita tidak lekang waktu........ temanku yang cantik ini, teman sebangku ku waktu SMA, teman curhatku dan juga teman belajar dulu......... wah kalau ingat itu suka senyum-senyum sendiri Peg. I wish u the best in your life, fren. Amien



5. Selamat HUT untuk Meitty Wongkar, SE (on 26 June 2009)

Happy Birthday, kawan... ia rekan kerjaku di Unika De La Salle Manado. Semoga Tuhan akan selalu menyertai tugas-tugasmu di bagian keuangan (he..he... hati-hati hitung uang kantor dan teliti aja, kalau menyangkut kepentingan banyak orang jangan suka telat buatnya (jgn gajian alwys late he..he....... kasihan sayang, apalg yg pas-pas an)........ Dia memberkati kehidupan keluarga kecilmu, jadi ibu dan istri yang baik untuk keluargamu... jadi Meitty apa adanya yang ku kenal.....

Tuhan selalu sertamu. Amin

Di HUT Meitty ini, kami teman-teman se kantor, setelah menyelesaikan tugas masing-masing, diundang Meitty ke restoran... biasa ngumpul dan skalian dinner... 'Restoran Saung Bulu' di Mega Mall, jadi tempat kita merayakan HUT Meity.... seru juga ada Teddy Tandaju, Sammy Moningka, Steven Ngenget, Frankie Paath, Pak John B (security kita), Meitty yang berHUT dan saya.... asyiiiiiik.......... cerita yg mengalir lucu-lucuan... dari yg dulu-dulu sampai skrg.... Thanks Meitty buat traktirannya.

Saturday, 16 May 2009

Event besar WOC 2009 di Manado

Pengalaman Mengikuti WOC (World Ocean Conference)
Side Event – International Symposium on Ocean Science, Technology and Policy 12-14 Mei 2009

Kota Manado berbenah, Kota Manado bersolek. Itu semua dalam rangka menyambut Penyelenggaraan Event Internasional yaitu World Ocean Conference dan Coral Triangle Initiative (CTI) Summit. Event ini adalah suatu konperensi dunia membicarakan soal-soal Kelautan, permasalahan dan solusinya. Keterkaitan dengan semua itu diselenggarakan berbagai event penunjang seperti :
  • Prepatory meeting/Senior Official Meeting, dilaksanakan di Grand Kawanua International City
  • First Expert Meeting on Fish Watch Asia Pasific (7-11 Mei 09)
  • Seminar on Marine and Coastal Management in the Asia-Pasific Region, 11 Mei 09
  • Workshop on Climate Change Adaptation Strategies and Actions for Coastal Area (11 Mei 09)
  • US NOAA and Indonesia Joint Committee Meeting (11-12 Mei 09)
  • International Exhibition on Ocean Science, Technology and Industry (12-14 Mei 09)
  • International Symposium on Ocean Science, Technology and Policy (12-14 Mei 09) di MCC (Manado Convention Centre) Jln. Boulevard Manado.
Dalam Simposium di MCC inilah aku terlibat sebagai salah satu presenter in Poster Presentation (dari 120 universities all over the world, dari 197 poster yang ditampilkan), menginformasikan salah satu topic dalam thesis ku “The Effectiveness of Disinfectants to Hatch-Ability of Rotifer Resting Eggs”. Ku bilang salah satu topik karena memang hanya diambil satu bagian saja, agar bagian lain tentang rotifer as a zooplankton dalam penelitianku masih bisa ditampilkan dalam kesempatan atau tulisan yang lain (ini adalah suggest dari Prof. Remy Mangindaan as my supervisor). Awal mula saya mau mengikuti kegiatan ini, tidak lain aktualisasi diri sesuai dengan bidang pendidikan yang saya tekuni yaitu Ilmu Kelautan, memberikan kontribusi dalam kegiatan WOC, bisa membawa nama Institusi Universitas Katolik De La Salle Manado, pertukaran informasi science apalagi ini forum International…….. kapan lagi? Saya tidak harus keluar biaya banyak bila ingin mengikuti seminar international, bila itu diselenggarakan di luar negeri… saya tidak mampu membiayainya… (kecuali ada sponsor he..he... maka materi pasti ada untuk bisa dipresentasikan). Kesempatan dan momentum ini harus diambil dan dimanfaatkan sebaik-baiknya…….. selain itu menambah wawasan dan network di bidang yang sama, tetapi juga aku bisa belajar karena melihat bagaimana penyelenggaraan suatu seminar/symposium/workshop bergengsi. I hope, I can do that one day…….

1000 langkah selalu diawali dengan satu langkah…. Kalaupun ini pengalaman pertama mengikuti Simposium tingkat International… harus diakui seperti itu. But who knows after that I have a chance to everywhere because of the network…….
Aku sudah 5 tahun bergelut di bidang administrasi di tempatku bekerja, rasanya seperti baru belajar lagi adaptasi dengan ‘sense’ ilmuwan/scientific area, research, dll, langsung ketemu dan berbincang-bincang dengan para pakarnya. Dari tgl 12-14 Mei 09 mengikuti banyak session, kepala rasanya agak berat juga, tapi syukurnya karena I really happy with that so… just enjoy it!

Sekilas tentang Penyelenggaraan WOC so far I know

Our Concern : Kemampuan laut bukan hanya menjaga keseimbangan lingkungan. Lebih dari itu, laut juga memiliki potensi bagi lahirnya sumber energi yang sangat ramah terhadap lingkungan. Persoalan dunia selama ini ialah kesadaran untuk melakukan langkah konkret bagi penyelamatan dunia. Banyak konferensi tentang dunia dihelat, tapi dunia tetap saja sakit dan kian menderita akibat rusaknya lingkungan. “Kita perlu berinisiatif dalam menggiring dunia untuk terlibat aktif meneliti, memelihara dan mengembangkan laut,” iya kan?

Fakta menunjukkan, bukan hanya hutan yang mampu menjadi paru-paru dunia karena kemampuannya menyerap karbon. Laut pun, mampu melakukan hal serupa, bahkan dengan kemampuan yang jauh lebih besar. Dua pertiga wilayah Nusantara adalah laut. Tapi, kebijakan kita, khususnya di bidang alokasi anggaran dan prioritas pembangunan dan pertahanan, masih berat di darat. Laut ibarat anak tiri yang terus dieksploitasi.
Indonesia memiliki sekitar 5,8 juta kilometer persegi wilayah kelautan. Saat diselenggarakan temu UNFCCC COP 13 tahun 2007 di Bali, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan blueprint rencana aksi nasional perubahan iklim bahwa biodiversitas kelautan Indonesia dapat berfungsi sebagai faktor penting dalam proses adaptasi dan mitigasi perubahan iklim .
  • Idea yang awalnya dilontarkan oleh Gubernur Sulawesi Utara, Sinyo H. Sarundajang, pada 2006 lalu itu, segera ditanggapi oleh Pemerintah Pusat, yang kemudian menetapkannya sebagai program prioritas Pemerintah Indonesia. Melalui Keputusan Presiden RI No.23/Th 2007, Nopember 2007 dan Keppres No.17/Thn.2008, maka Panitia World Ocean Conference 2009 (WOC’09) dibentuk. Bertindak sebagai Ketua Pengarah adalah Menko Kesra, Ketua Pelaksana WOC’09 dijabat Menteri Kelautan dan Perikanan, Wakil Ketua adalah Gubernur Sulawesi Utara, sedang Sekretaris WOC’09 dijabat Sekretaris Menko Kesra dan Wakil Sekretaris WOC’09 adalah Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan DKP.
  • Ini merupakan kesempatan emas bagi Indonesia untuk tampil prima sebagai salah satu negara unggulan di bidang kelautan Dunia. Rancangan Strategis segera disusun. Tema WOC’09 adalah Ocean & Climate Change, sedang topik WOC’09 adalah ”Ocean Impacts To Climate Change & The Role of Ocean To Climate Change”. 121 Negara yang memiliki laut akan diundang ke Manado pada 11-15 Mei 2009. Diharapkan, Manado Oceans Declaration dapat disepakati pada WOC’09, yang segera akan ditindak-lanjuti dengan Rencana Aksi dan Implementasi Aksi. Thank God MOD gool!
  • Ini memang kerja besar. Kota Manado segera berbenah untuk menyongsong WOC’09. Lima hotel berbintang dibangun dan harus siap pada Mei 2009. Dengan demikian, sekitar 3000 kamar hotel berbintang akan tersedia saat pelaksanaan WOC’09. Bandara Sam Ratulangi dibenahi, garbarata ditambah, ruang VIP diperluas, Ruang Imigrasi dirapihkan dan Apron Bandara diperlebar agar mampu menampung 20 pesawat VVIP. Jalan-jalan jadi mulus semua... semua itu dapat dinikmati oleh semua masyarakat, terlebih masyarakat di Kota Manado.
  • Selain konperensinya sendiri, yang dihadiri sekitar 500 peserta dari 77 Negara yang punya laut yang datang, maka ada side events WOC’09, seperti International Ocean Science, Technology & Policy Symposium, yang akan menggelar 32 sesi dan diikuti sekitar 1500 peserta dari seluruh Dunia, bertempat di Manado Convention Center. Kemudian diselenggarakan pula International Ocean Science, Technology and Industry Exhibition, yang diisi sekitar 250 Stand Pameran kelautan dan perikanan di Boulevard Mall. Juga akan berlangsung Pekan Budaya dan Pameran Pembangunan yang digelar Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara di GOR Arie Lasut.
Satu yg penting lagi, ada satu serial event WOC’09, berlangsung pada 15 Mei 2009, yaitu Coral Triangle Initative Summit (CTI Summit) bertempat di Grand Kawanua International City, yang merupakan pertemuan para kepala Negara CTI, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, PNG, Timor Leste dan Kepulauan Solomon, serta mitra CTI yaitu Perdana Menteri Australia dan Presiden Amerika Serikat. (Source : Preskom BRKP-Jakarta)


My Expression of these :
Dengan ikutnya aku sebagai presenter dalam WOC tsb, dengan sendirinya cukup tahu keadaan dalam penyelengaraan WOC itu, banyak pengalaman manis yang kudapatkan dan kurasakan di hati dan pikiranku saat itu, yang utama wawasanku. Ada banyak Terima Kasih dan Syukur untuk moment tersebut, selain itu aku ingin mengekspresikannya beberapa nama yang pantas kuungkapkan my Huge Thanks to :
- Awal mula keikutsertaanku dari informasi Dr. Markus Lasut, MSc tentang penyelenggaraan symposium dimana beliau sebagai salah satu panitia Lokal. Batas-batas pemasukan dan hal-hal terkait dengan itu diinformasikan. 10 Desember 2008, aku mengirim abstrak via email ke Panitia Symposium. Tentu ada prosesnya di review dsb, via email juga aku mendapatkan LoA (letter of acceptance) dari Panitia Pusat Simposium di 30 Jan 2009. Mulai dari situ baru deh dipikirkan design dari poster tsb karena memang sejak awal, saya sudah tetapkan sebagai Poster Presentation, not oral presentation.


- Design sederhana dibuat olehku, tetapi masih terlalu umum. Mungkin karena temanku ini seorang arsitek sehingga tahu melihat komposisi dan keindahan sebuah karya, termasuk Poster. Apalagi poster ini untuk ditampilkan di forum resmi dan internasional…….. Thanks to Ir. Noldi Watuna, MM (biarpun tugasnya banyak karena ia sendiri seorang Dekan Fak. Teknik di Unika De La Salle Manado, aku lebih menganggap ia salah satu temanku yang baik), ia bersedia repot, mau membantu pas ke Bandung mengusahakan juga agar Poster ini di-design dengan bagus oleh temannya Asep Tarna (seorang design grafis lulusan ITB Bandung). So pasti OK lah katanya, 4 tahun sekolah design masak sih ndak OK? He..he.. itu yg sempat Noldi katakan untuk meyakinkanku……. Malah dibuatkan 2 design untukku. Tinggal dipilih mau mejeng yang mana. Memang kuakui hasil design dan print-outnya bagus. Hal inipun disampaikan oleh salah seorang bapak dari P2O-LIPI Jakarta dan setiap ilmuwan bule maupun Japanese yang melihat-lihat poster sambil tanya-tanya isinya. (foto-fotonya terlampir) pada waktu my poster presentation scheduled.

- Thanks to my institution De La Salle University, Manado yang membantu dana untuk Poster ku yang di design, printing dan dikirim dari Bandung. Saya tahu banyak printing yang bagus di Manado, hanya saja sejak poster ini mau dibuat saya sudah ke 5 tempat design & printing serta melihat-lihat hasil cetak, dan kurang memuaskan ku…. Yah…. Sempat kuungkapkan karena ini posterku saya tidak mau hasilnya ‘asal jadi’, makanya seberapapun dibantu oleh institusi, saya pribadi akan menambahkan jika biayanya kurang. Kalaupun tidak dibantu, maka pasti aku akan mengusahakan sendiri… Lucky me, because it’s all covered by my institution. 2 minggu sebelum penyelenggaraan WOC sudah selesai semua, saya juga sudah mempertanggungjawab pengeluarannya.

- To Fr. Revi Tanod, MA atas semuanya. Awal mula keikutsertaan serta percakapan mengenai WOC 2009 saya selalu menginformasikan lebih dulu kepada beliau sebagai Rektor di institusi tempatku kerja yaitu Unika De La Salle Manado, sehingga secara detail beliau tahu apa yang ingin dan akan ku lakukan. Beliau support untuk itu. Dalam penyelenggaraan WOC di Grand Kawanua maupun Manado Convention Centre, banyak foto yang didokumentasikan beliau, sehingga juga melengkapi foto-foto yang kuambil dari kameraku (terlampir beberapa foto hasil jepretan Pastor Rektor). Terima kasih juga untuk kebersamaan, perhatian & bantuan yang Pastor Rektor tunjukkan untuk ku selama aku mengikuti kegiatan-kegiatan di WOC ini.

- Di symposium tersebut dari masa registrasi tgl 11 Mei 2009 sampai dengan penutupan acara, memang benar-benar membuatku senang karena kami kayak reunian lagi, beberapa temanku dari yg adik tingkat, sesama angkatan, dan kakak tingkatku yang sementara sekolah ngambil S3 dari Jepang, Philipina, Australia dan Jerman pulang untuk perhelatan ini, bahkan yang baru saja selesai semuanya hadir….. juga banyak ketemu para dosenku dulu. (jadi serasa diingatkan masa-masa dulu he..he…. ).

- Harus kuangkat jempol … two thumbs up…. Untuk my supervisor.. pembimbing S2 ku… my sensei Prof. Dr. Remy Mangindaan, MSc…… Stella salut kepada beliau karena ternyata 5 orang (mantan mahasiswa/alumni IK Unsrat) yang mempresentasikan hasil penelitian kami di forum international semuanya adalah mantan anak bimbing Mner Remy pada waktu ada yg S1 dulu, dan saya waktu S2 dulu, selain aku sendiri, ada Dr. Maggy Kapojos (graduated from Kyushu University, Japan), Walter Balansa, SPi, MSc (candidate Doctor from University of Queensland, Australia), Agustinus Uria, MSc (candidate Doctor from Tokyo University, Japan), Wilmar Maarisit, SPi (candidate Master from Ryukhus University, Japan). Saya jadi teringat masa-masa pembimbingan, orangnya keras dan tegas, serta sangat detail, udah rasanya mau nangis dulu baru beliau kasih pengarahan atau membantu…….. tetapi lihatlah hasilnya, semuanya punya kepercayaan diri besar untuk ‘tampil’. Dasar yang baik ditanamkan kepada kami semua. Padahal kami semua tidak saling tahu bila mau ikut symposium ini…… eh begitu ketemu … senangnya dan langsung akrab lagi seperti dulu. Prof mengajarkan selalu santun dan menghargai kakak tingkatnya di lab dulu, sehingga biarpun mereka sudah S3 tetapi mereka tetap aja call me “Kak Ella” dengan santunnya. He..he… budaya yang terbangun dan tidak hilang sampai saat ini sebagai anak-anak satu Lab KBHL (lab-nya Mner Remy).

- Oya, ada juga para dosen dimana aku belajar dulu Universitas Sam Ratulangi Manado mempresentasikan penelitian mereka seperti Dr, Inneke Rumengan, MSc, Dr, Grevo Gerung, MSc dan Markus Lasut, MSc, DTech.Sc, Dr. Daniel Limbong, MSc, Dr. Janny Kusen, MSC dan Ir. Farnis Boneka, MSc …… saya juga bangga dengan mereka. Share informasi pengetahuan terkini ........ Senangnya, mereka tidak lupa denganku, padahal biarpun tinggal sekota tapi sejak lulus dulu, saya jarang sekali bahkan ada yang tidak pernah ketemu dengan mereka, nanti di saat simposium ini kami ketemu.

- Saya lebih memilih teladan lead by example… daripada hanya bicara doang tetapi kok tidak pernah tahu apa keahlian dia/mereka??? Meskipun mungkin udah master atau doctor……… saya juga lebih tidak respek lagi untuk orang yang hanya bisa omong doang, suka kritik tapi tidak memberi solusi, biarpun udah level doktor hmmm males tuh berurusan dengan yanmg seperti itu! Yah ada kutemui sih di sekitarku, lebih banyak bisnis luarnya kali drpd mengembangkan keilmuwan, atau juga lebih mementingkan kepentingan pribadi dan golongan kecil, menyepelekan keberadaan orang lain, merasa paling tahu, … kalau begini sih jauh jauh deh dariku atau aku aja yg menjauh, he..he…. atau setidaknya bisa membimbing dengan ‘baik dan bertanggungjawab’ sehingga anak-anak bimbing bisa ‘membanggakan’ dosennya/gurunya he..he… kayak Prof Remy yang tinggal duduk diantara peserta sambil berkata ‘tuh, anak bimbingku dulu loch’ . Biarpun tidak terucap seperti itu dari mulut Prof, tapi ternyata ada juga yang memperhatikan dan tahu itu dan bilang ke Prof Remy “mantap ya Prof semua mantan mahasiswa yg tampil ternyata anak bimbing Mner Remy dulu?” Saya yang dengar aja ikut senang, karena mereka itu satu lab denganku dulu Kimia Bahan Hayati Laut (KBHL), Unsrat, wah apalagi beliau itu. Kebanggaan seorang guru sejati, jika anak didiknya berhasil malah lebih, dan ia tidak merasa disaingi.

- Poster presentation jadwalku Rabu, 13 Mei 09 dengan waktu 2 jam dimana yang akan menampilkan poster (yang sudah dipasang Panitia sesuai sesinya), kami harus berdiri di samping poster agar supaya bila ada yang ingin ditanyakan dapat langsung berdiskusi dengan pembuatnya. Beda dalam oral presentation adalah waktunya yg hanya 20 menit di muka peserta dalam satu ruangan, untuk poster ditampilkan di ruangan tengah MCC yang paling besar di tampilkan 197 poster dalam 30 sesion. Posterku masuk dalam sesi Fisheries Aquaculture, dimana dalam sesi ini hanya ada 17 poster saja. Poster-poster kami juga ditampilkan dalam layar lebar di dalam ruangan tsb… serasa nonton layar tancap aja he..he… Wah pengalaman tak terlupakan deh…. Trims untuk Ebhi and Enjet, 2 temanku yang sibuk foto-foto, karena aku tidak bisa mengambil gambar sementara sesi dan juga melayani beberapa pertanyaan.

- Menjalin network, hal ini juga penting bagiku. Saya bisa ketemu dan sedikit dapat kesempatan berbicara dengan para ahli kelautan, yg dulunya hanya kubaca buku-nya sebagai referensi kami waktu kuliah, sekarang bisa tahu itu tuh orangnya … wow …. Beberapa sempat kuabadikan dengan berfoto denganku (ha….ha… biasalah narsis).

Karena saya merasakan langsung event WOC 2009 ini, maka harus benar-benar angkat jempol untuk Gubernur Sulut Bapak S.H. Sarundajang atas ide dan prakarsa beliau yang brilian, tahu memakai momentum, jeli dengan keadaan dan kebutuhan, sehingga acara ini bisa jadi, mampu dilaksanakan dengan lancar serta bisa menghadirkan 77 negara peserta dan 11 badan organisasi dunia, sekitar 5000 partisipan luar negeri hadir baik delegasi maupun memang para ahli kelautan yang berkumpul bersimposium di MCC. Sedangkan seminar dihadiri 3 orang pembicara dari luar, itu sudah disebut Seminar Internasional…… apalagi yang ku ingat 32 sessions Materi Kelautan dengan 376-an oral presentation dan 197 buah poster presentation mewarnai symposium ini. Rasanya pingin ikut banyak session tapi yang bisa ku hadiri dan sesi yang menarik bagiku adalah beberapa materi dari sesi Marine Biotechnology, Marine Pollution, Coral Reef Management, Small Island, dan Coastal Management.
Yang tak kalah penting dalam WOC ini juga ada sesi CTI Summit yang mampu menghadirkan 6 kepala negara di Kota Manado tercinta. Nama Manado akan semakin dikenal di luar negeri. Kayaknya penyelenggaraan MICE selain Jakarta dan Bali, maka Manado siap untuk itu. Pokoknya SALUT untuk Pak Gubernur S.H. Sarundajang... Two Thumbs Up!
Karena acara ini saya juga bisa dapat kesempatan berfoto dengan Menteri Kelautan & Perikanan RI, Bpk. Freddy Numberi (host acara WOC ini), serta keynote speaker dalam Pembukaan Simposium International on Ocean Science, Technology and Policy yaitu mantan Menteri Lingkungan Hidup Bpk. Emil Salim…. Maybe this is one moment in time. Kapan lagi??? Jadi harus didokumentasikan.
3 Words : OPPORTUNITY, PROUD,THANKS. Ada kesempatan baik, biarpun saya punya materi tetapi kalau penyelengaraan di luar negeri apakah saya bisa hadir? Dana jadi halangan…. Kalau punya sponsor sih OK, So many proud dengan kejadian/moment yang kurasakan dan ku jalani ada yang sudah kutuliskan tapi ada juga yang tersimpan di hati dan pikiranku, serta banyak rasa terima kasih dan syukur kepada MU Tuhanku, atas semuanya ini. Stella percaya pengalaman ini adalah kasih dariMu yang disampaikan lewat orang-orang disekitarku... semoga aku lebih bisa menggali talenta yang sudah Kau berikan dan sungguh menghargai karya agungMu dalam diri sesama dan lingkungan hidup ini. Amin.

Friday, 15 May 2009


My poster presentation lay-out. Thanks to Noldi and Asep from Reka-rupa Bandung.

Thursday, 7 May 2009

Hasil Penelitian ku yang akan ditampilkan dalam International Ocean Science, Technology and Policy Symposium di Penyelenggaraan World Ocean Conference (WOC) di MCC, 12-14 Mei 2009

SUMMARY
THE EFFECTIVENESS OF DISINFECTANTS TO HATCH-ABILITY OF
ROTIFER RESTING EGGS

The development of aquaculture of commercial fish and shrimps continues to enhance both productions and growth of larvae. The important factors in supporting the success of operation are the supply of excellent food and availability of food in numbers, good quality and suitable size for the mouth of larvae. Rotifer, as zooplankton, is an excellent natural food for larvae of fish and shrimp. It has a unique reproduction, both sexual and asexual. The aquaculturists could exploit the capability of rotifer to produce two kinds of food. Rotifer’s asexual reproduction can produce rotifer that is directly given to the larvae, however, rotifer’s sexual reproduction delivers formation of resting egg that could be preserved and hatched, at a desired time. On the other hand, loss of hatch-ability is frequently occurring that causes low ability of the natural food. Besides the right handling in producing resting egg, it should be carefully observed that the low hatching rate is resulted by contamination of some bacteria or other microbial.

This research are aimed :
- to examine the effectiveness of disinfectant in decreasing the loss of hatch-ability,
- to determine the optimum concentration and the most effective kind of disinfectant.

The S-type of rotifer Brachionus rotindiformis was used and taken from Meras Ponds, district of Bunaken, using plankton-net, which then isolated and cultured in laboratory. In addition, a preserved resting egg in can (from Nagasaki, Jepang strain) was used in this experiment. Culture of rotifer was carried out with batch culture and semi-continuous method in 20 ppt salinity of seawater under laboratory condition (250C, light intensity using 80 watt TL lamps and photoperiod 24 L : 0 D). This rotifer was fed daily with microalga Tetraselmis sp. After 12 days, the culture was checked for formation of resting eggs in bottom of bottle, pipetted out under microscope. Daily collected resting eggs were put into black film bottle 5 ml seawater 20 ppt and kept in refrigerator 50C.

Treatment for resting eggs with disinfectants to enhance its hatch-ability was applied to freshly resting eggs of Meras strain, freshly resting eggs of Nagasaki strain and preserved Nagasaki strain resting eggs in can. The resting eggs were put into petridish containing 5 ml seawater with 15 ppt salinity, about 30 individuals for each petridish and for each treatment. Several disinfectants were used namely, Sodium Hypochlorite (NaOCl) 1 ppm, NaOCl 2 ppm, Kalium Permanganate (KMnO4) 0,01 g/l, KMnO4 0,03 g/l, Caporiet 0,05 g/l and 0,10 g/l, besides the 30 resting eggs in petridish were not treated with any disinfectants as control.
Culture of rotifer was carried out through 2 systems, batch culture and semi-continuous method.
From the experiment using several disinfectants (Sodium Hypochlorite (NaOCl), Kalium Permanganate (KMnO4) and Caporiet), it was found that percentage hatching rate of resting eggs increased. It showed that using KMnO4 0,01 g/l for Meras strain resting eggs newly performed reached 54,44% hatch-ability, whereas using NaOCl 1 and 2 ppm concentrations reached 77,77% and 61,11%. Beside that, using KMnO4 0,01 and 0,03 g/l for Nagasaki resting eggs newly performed reached 55,56% and 56,67%, using NaOCl for both concentrations 1 and 2 ppm with effects on hatch-ability reached 73,33 and 60,00%. Sodium hypochlorite is found more effective than other disinfectant to decrease the loss of hatch-ability. 1 ppm concentration of NaOCl is effective for Small and Large types of resting eggs to increase hatch-ability.

With all my heart I want to Thanks :
* Prof. Dr. Remy Mangindaan, MSc, Dr. Debora Balompapueng, MSc and Veibe Warouw, SPi, MSi for guidance along the experiment was doing
* Dr. Markus Lasut, MSc as a proof-reader and support me for poster presentation
* Fr. Revi Tanod, MA as a Rector of De La Salle University for all your supports.

Thursday, 16 April 2009

tentang alga

MEKANISME TRANSPORTASI NUTRIEN
PADA ALGAE

ABSTRAK

Semua mahkluk hidup memerlukan makanan, begitupun untuk algae. Kebutuhan pokok algae yaitu unsur-unsur makronutrien dan mikronutrien di perairan, selain itu elemen terbatas yang meskipun kecil jumlah dan konsentrasinya tetapi berpengaruh untuk pertumbuhan dan perkembangan jaringan algae. Elemen-elemen yang selalu ada di perairan seperti : C, H, O, N, S, P, K, Cu, Mn, Zn, Mg, Mo, Na, Ca, Co, V, Se, Si, Cl, B, dan I dengan konsentrasi yang bervariasi. Tipe nutrien yang lain seperti cyanocobalamin (B12), tiamin, dan biotin yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan, fotosintesis dan pembentukan senyawa fikokoloid.
Konsentrasi nutrien akan memberikan indikasi apakah nutrien tersebut menjadi faktor pembatas di perairan tersebut untuk jaringan algae, sedangkan ratio atau perbandingan yang diambil oleh suatu species tertentu, berbeda dengan ratio yang diambil oleh species algae lainnya.
Nutrien sebagai makanan bagi algae masuk melalui suatu mekanisme transportasi ke membran sel lalu dinding sel kemudian ke plasmalemma dan berakhir di sitoplasma. Transportasi nutrien ke jaringan algae diketahui melalui empat cara yaitu adsorpsi dengan pergerakan melewati batas air di sekitar sel, transport pasif dengan menggunakan protein baik intrinsik maupun ekstrinsik yang masuk melewati lapisan lemak dan meyebar ke permukaan air-lemak yang larut dalam fase aqueous, difusi fasilitatif dimana pembawa mengikat ion pada membran luar dan membantu nutrient masuk ke membran di bagian dalam, serta transport aktif yaitu dengan memindahkan ion-ion melewati membran yang memiliki konsentrasi yang lebih besar dengan bantuan enzim.
Dengan demikian pengetahuan akan nutrien dan mekanisme masuknya ke jaringan algae dapat membantu akuakulturis dalam usaha marikultur algae untuk memacu pertumbuhan dan perkembangan algae.



Tuesday, 14 April 2009

Selamat HUT Mgr Jos

Aku mau mengucapkan SELAMAT HUT yang ke 69 kepada
Uskup Manado, Mgr Josef Suwatan, MSC

Hut Mgr Jos sebenarnya jatuh pada tgl. 10 April 2009, tetapi hari itu bertepatan dengan Wafatnya Isa Almasih, tentu bagi umat Katolik hari itu merupakan Perayaan Kudus untuk mengenang wafat Nya, Jesus Kristus. Seluruh gereja di keuskupan Manado merayakan Misa di sore hari, seperti stella yang masuk di Gereja St. Mikael Perkamil misa dimulai jam 3 sore. Entah memang seperti itukah tetapi suasana saat itu memang sangat mendukung dimana menjelang wafat-Nya angin dan hujan, cuaca kelabu menyelimuti alam ........ memang kuasa Tuhan tak terbantahkan... peristiwa dan suasana ditampilkan Tuhan di masa saat ini. Saya percaya inilah Kuasa Ilahi.

Senin malam 13 April 09, di wisma Keuskupan tempat Mgr tinggal diadakan perayaan Syukur HUT beliau tetapi sekaligus Paskah bersama. Mgr Jos open house saat itu. Cukup banyak umat yang tahu acara tersebut datang ingin mengucapkan SELAMAT kepada beliau.

Stella di telpon oleh Sr. Cathrien Taroreh yang mengabarkan acara itu. Untuk Uskup kami terkasih pasti di bela-belain datang untuk sekedar berjabat tangan dan turut larut bersama kegembiraan Mgr di hari itu. Karena hari itu Stella membawa kamera, jd pasti mau dong untuk dapat kesempatan bisa foto lagi dengan Mgr Jos....... he..he..... (oya, disebelah Mgr ada Pst Chris Santie, sekretaris Keuskupan).

Dari CHOICERs yg hadir dari Kordis sampai peserta membawakan 1 lagu untuk beliau.

Selamat HUT Mgr Jos.... Tuhan senantiasa serta kita. Banyak doa dan harapan untuk Mgr Jos terkasih. Semoga rahmat terus dicurahkan dalam kehidupan pribadi, Imamat dan karya Mgr di Keuskupan Manado. Saya yakin hidup Mgr membawa banyak berkat bagi banyak orang, termasuk dalam kehidupanku dan keluarga.
Dominus Vobiscum.

Thursday, 9 April 2009

HUT Ibunda tercinta


Tanggal 9 April 2009 bersejarah juga dan akan selalu teringat bahwa :

Hari ini ibuku tercinta ...... mami ku tersayang ber Ulang Tahun yang ke 60.

Tuhanku, sayangi ibuku, peluk selalu ia dalam cintaMu. Di masa tuanya, biarpun untukku pribadi sosok mami sepertinya awet aja, tidak kelihatan seperti wanita berumur 60 tahun.... biarpun beliau sarat dengan pengalaman hidup tetapi ketegarannya, kemandiriannya, perhatiannya kepada keluarga, pengorbanannya tak terhingga untuk kami anak-anaknya, sifat melayani dan merawatnya tidak bisa ku bandingkan. Saya sangat menyayanginya...

Jagai mamiku Tuhan selalu.... berikan ia kebahagiaan sejati. Amin.

Seiring dengan itu, hari ini juga merupakan Pesta Rakyat yaitu adanya PEMILU. Orang-orang yg sudah terdaftar berbondong-bondong datang ke TPS untuk memilih partai dan calon legislatif yang diinginkan untuk duduk mewakili suaranya dalam hal pengelolaan negara ini.
Yah.... saya juga datang ke TPS bersama mami untuk ikut serta berpartisipasi, biarpun mungkin soal pengaruh atau tidaknya suaraku...... dan apakah wakilku yg ku pilih terpilih tidak, masuk tidak ke dewan....... tinggal lihat hasilnya nanti deh.....

Pulang dari TPS bersama teman-teman mamiku yg juga tetangga dekat pada ke rumah ucapin selamat dan makan bersama di rumah........ karena acara informal, saya merasa justru ramai aja dan bisa apa adanya la yaww...... istilah bahasa Manado sih... 'biar cuma dabu-dabu, tapi temannya ada tinoransak, pangi, ayam rica, ikan mas/mujair bakar dan woku daun, sayur popaya pait, acar, sup brenebon", pokoknya puas deh makannya....... penutup ada puding (percobaanku ha..ha..) dan kue tart (krn mami yg berHUT, ya saya dong yang buatin).
Karena juga udah liburan jadi bisa bantu mami masak dan bersih-bersih rumah. Pokoknya hari ini aku happy deh ...........

Tuesday, 31 March 2009

Being Single is My Privilege

There are so many reasons why single-time is a privilege for me. Such as :
- A Lotta Choice ; banyak pilihan dalam hidup, dari hal yang paling sepele bersenang-senang dengan teman sampai hal yg serius menentukan prioritas hidup.
- Stress Free ; dari sudut pandangku sih beban seorang lajang lebih kecil daripd org yg sudah menikah. Baik buruknya ya.. ditentukan oleh diri sendiri. So stress jauh-jauh deh ……
- More Excuse ; Mau kerjain kerjaan rumah kek, mau bangun telat kek, nggak tahu masak or flirting dengan siapa yg ku suka…… orang lain tidak terlalu peduli ..he..he… so what gitu?
- More flexibility ; lakukan hal spontan, bebas dan fleksibel adalah hal terbaik yg dimiliki seorang lajang. Ya kan?
- Master of My Own ; menentukan apa saja yang diinginkan, melakukan sesuai keinginan dan mengendalikan apa yang tidak disukai…. Benerr tidak?
- Many Opportunity ; kesempatan melakukan banyak hal lebih terbuka, dari studi lanjut, training ke mana pun, traveling mau sendiri maupun dengan teman-teman… masuk club mana yg sesuai kepribadian… pokoknya kesempatan terbuka lebar deh… termasuk berteman dengan siapa aja…

The ways to enjoy my Privilege are :
Punya banyak kesempatan menikmati masa lajang, sayang dong bila tidak dimanfaatkan secara maksimal… Begitu banyak ‘golden moment’ yang akan membuat hidupku penuh warna, antara lain :
- Bisa melanjutkan studi sampai jenjang setinggi-tingginya sesuai keinginan
- Bisa mengejar karir bila memang jenjang karir ada dalam kantor/perusahaan
- Bisa memperbanyak jaringan dengan kegiatan apa saja, termasuk aktifitas social dan gereja
- Bisa masuk menjadi anggota banyak komunitas
- Berteman dengan lebih banyak pria. Iyalah… belum terikat kan? So what gitu loch
- Berjalan-jalan dengan teman pria…. Enak loh lebih diperhatikan biasanya he..he…
- Bisa kencan dengan pria yang mungkin jauh dari criteria (so what?)
- Nongkrong dengan teman di café, ngobrol banyak hal…….
- Travelling bisa kapan saja bila memang mau
- Lebih mandiri dan tidak terlalu bergantung dengan orang lain
- Tidak takut or nyesal bila seluruh gaji abis untuk sesuatu yg memang diimpikan(kalau udah ada pasangan kan,,, mana bisa??)
- Melakukan ritual treatment ; mau meni-pedi kek, crembath, massage, ikut kelas menari kek, kursus selam … wah terserah
- Atur tempat tinggal/apartemen bila tinggal sendiri sesuai maunya kita
- Ikut kegiatan memacu adrenalin, mumpung belum ada yang suka melarang he..he…
- Belajar banyak hal baru
- Mempelajari hal baru, lebih banyak waktu tanpa sibuk dengan urusan domestic/RT
- Melakukan hal menyenangkan tanpa mereka tahu, contohnya hadiah kejutan untuk ortu or teman dekat… pasti perasaan langsung happy deh sesudahnya… coba aja.
- Bisa koleksi apa saja yg disukai… nggak ada yg larang kan.
- Fall in love…. bisa many times ha…ha…ha…..

Mungkin banyak teman mengalami seperti yang ku alami saat ini…… pengalaman dan pemikiran yang tertuang semoga bisa jadi inspirasi untuk teman-teman ku yang masih happy men-jomblo or single-happy or whatever lah istilahnya…….. (Thanks CHIC untuk artikelnya... it's inspirational)
Pantes aja Oppie Andaresta menulis kan lagu nya dan setelah ku dengarkan I am AGREE with that and gue bangeeeet ha..ha..ha…

Lirik Lagu: Single Happy
Lagu: Oppie Andaresta
——————————————————
Mereka bilang aku pemilih dan kesepian
Terlalu keras menjalani hidup
Beribu nasehat dan petuah yang diberikan
Berharap hidupku bahagia

Reff :
Aku baik-baik saja
Menikmati hidup yang aku punya
Hidupku sangat sempurna
I’m single and very happy

Mengejar mimpi-mimpi indah
Bebas lakukan yang aku suka
Berteman dengan siapa saja
I’m single and very happy

Mereka bilang sudah saatnya karena usia
Untuk mencari sang kekasih hati
Tapi ku yakin akan datang pasangan jiwaku
Pada waktu dan cara yang indah

Aku baik-baik saja
Menikmati hidup yang aku punya
Hidupku sangat sempurna
I’m single and very happy

Mengejar mimpi-mimpi indah
Bebas lakukan yang aku suka
Berteman dengan siapa saja
I’m single and very happy
I’m single and very happy

Waktu terus berjalan
Tak bisa ku hentikan
Ku inginkan yang terbaik untukku

Expression in My Birthday

HUT ku 25 Maret 2009

Hari ini aku bahagia ….karena Tuhan menganugerahkan 1 tahun umur ku bertambah dalam angka, tapi berkurang kesempatan untuk hidup di dunia ini…….. ya kan?

Seminggu sebelum HUT sempat terpikir untuk mengambil cuti dan berlibur….. tapi banyak hal harus diselesaikan, termasuk tugas-tugas harian di kantor dan juga di kepanitiaan untuk acara alumni SMANSA, ditambah ada hal yg mesti dibuat untuk kontribusi ku di WOC nanti.

Teman-teman dekatku (especially Maya), mengusulkan untuk merayakan bersama mereka di hari ini. Ikut kata hati sih, aku ingin melewatkan hari lahirku ini bersama orang-orang yang ku sayangi…. Ada bos bosku di kantor, teman-teman kantor, teman-teman gank , dan keluargaku. Orang-orang yang selama ini selalu mendukungku, mempercayaiku, memperhatikan dan memang kurasakan kasih sayang mereka kepadaku ……. Tetapi timbul pemikiran lain, agar di masa Prapaskah ini lewati saja semuanya dengan biasa tetapi SYUKUR lebih diperbanyak.

Harapan dan keinginan kadang memang tidak seperti yang diharapkan dan kenyataan saat ini. Walaupun begitu AKU HAPPY dengan perhatian yang tulus dan kasih sayang dari orang-orang yang tidak pernah lupa akan HUT ku, biarpun tidak ku rayakan bersama mereka.

Merefleksikan kembali hal yang mengesankan :
Dari semalam menjelang HUT ku, aku di kamar sendiri merenung apa saja yang sudah terjadi, apa saja yang ku dapatkan selama ini, apa saja yang membuatku bahagia dan apa saja yang mengecewakanku setahun ini. Ternyata di tahun ini banyak kebahagiaan (yang tidak dapat disebutkan satu persatu), yang menonjol adalah apa yang selama ini kuinginkan akhirnya bisa terealisasi….. apa itu? (masih ingin disimpan sendiri).
Hal-hal yang mengecewakan juga terjadi… sudah dimaafkan……
Trima kasih Tuhan, Stella selalu percaya waktu akan membuktikannya, akhirnya toh mereka sendiri yang keki denganku setelah apa yang ia katakan dan buat terhadapku. Tanpa aku harus mengupayakan apa pun, ku jalani hari dengan biasa saja, kerja biasa saja, bergaul biasa saja, malah pengalaman ku lebih bertambah-tambah setiap harinya……. Ku syukuri semuanya itu. Besi akan jadi bila ditempa dengan keras dan panas, mungkin definisi ‘keras dan panas’ berbeda untuk tiap orang, tetapi semuanya dimaksudkan untuk mendapat hasil yang terbaik. Eh ...... sementara merenung masuk beberapa sms dari orang/teman yg sangat sayang dan selalu ingat akan HUT ku. Terima kasih ya........

Terima kasih yang tulus dari dasar hati yang paling dalam untuk orang-orang yang selalu ada dan selalu mau menjadi bagian dari hidupku. Orang-orang yang tulus mengucapkan selamat yang berada di dekatku dan juga di jauh sana, lewat media apa pun ; mau bersalaman langsung, via sms, telpon langsung, via email, dan via facebook. Apapun medianya Stella senang mereka tidak lupa, ingin menunjukkan perhatian dan aku juga bersyukur karena merasa ‘selalu diingat’, karena memang mereka adalah bagian hidupku, dan aku adalah bagian dari kehidupan mereka. Terima kasih untuk kado dari temanku di Inggris, yg pasti berguna untukku. I'm glad that you are still care of me & my family.
Terima kasih juga untuk kado (yg dibilang) sederhana darimu yang diperuntukkan untukku, saya tahu bukan kesederhanaan tsb yg ingin diungkapkan, tetapi kasih nyata bahwa You Care of me. I put it on my desk, so I can see it everyday :-)

Syukur dan terima kasih untuk :
Papi dan Mami tersayang, padahal Mami yang biasanya mau masak apa pun yang ku minta, karena sakit tidak bisa, tetapi toh biarpun tinggal meminta Papi mixer untuk buat Kue Tart HUT ku, tetap ia mesti bela-belain buat. Sudah tradisi dalam keluarga siapapun yg ber-HUT di rumah pasti ada Kue Tart (identik memang dengan perayaan HUT). Padahal untukku pribadi, tanpa itu pun Stella tidak akan merasa tidak diperhatikan atau merajuk kayak anak kecil he..he….

Di kantor, kuingin berbagi biarpun hanya sepotong kue tart kepada semua karyawan, tanpa kecuali (yg masuk kantor pada hari itu) disuguhin kue tersebut. Terima kasih untuk Tante Femy dan Tante Lance yang bagikan ke seluruh karyawan di tempatnya masing-masing). Biar bagaimanapun selama kurang lebih 8 jam aku berada bersama mereka, ada yang ketemunya setiap hari, ada yang jarang……. Tapi mereka adalah bagian dari hidupku, ada atasan dan rekan-rekan kerja, sesama dosen maupun staf administrasi, semua cleaning service dan security kantor. Aku tidak ingin ada yg terlewatkan.

Malamnya, kami sekeluarga makan malam bersama. Restoran Raja Sate menjadi pilihanku untuk melewati perayaan sederhana bersama keluargaku tercinta. Orang-orang yang sungguh mencintaiku dengan tulus hati, men-supportku selalu dan tentu saja rela berkorban untuk ku, putri kesayangan mereka.

Aku tidak ingin melupakan siapa saja yang sudah mengucapkan Selamat pas di hari itu, serta Doa dan Harapan yang baik bagi hidupku selanjutnya :
- Keluargaku : Mami, Papi, Michael, Neni, Tante Sar dan Tante Ida (Bandung), Yeddy Ombuh (Jepang).
- Para pastor : Pst. Revi, Pst. Herman, dan Pst. Agus M
- Teman-teman kantor : Neta, Teddy, Meitty, Ivonne, Debby P, Egi, Tome, Yuni, Ibu Vonny, Threis, Leidy, Lucy, Meytha, Ronald, John & Merie Laure, Bobby, Mukti, Tius, dll.. (siapa lagi ya?)
- Teman-teman kuliahku & alumni IK : Lita Pantouw (Jkt), Maya Sekoh(Mdo), Nora Ticoalu (Airmadidi), Gustaf Mamangkey (dari Australia), Ellva Rori (Timika), Willy Wardoyo (Jakarta), Dennie Mamonto (Jakarta), Jusak (Jepang), Maikel Karouwan (Mdo), Yuvi Karouwan (Jkt), Agnes Lapian, John Wantania (Mdo), teman-teman yg tergabung dlm alumni_itk_unsrat@yahoogroups.com
- Teman alumni SMANSA : Sherly Khosama (Mdo), Sonya Salonder(Texas, USA), Eka Oroh (USA), Fella Warouw(Jepang), Mecha Chandra(Berau-Kaltim), Carren & Fonny (Singapura), Stevy Kaunang (Jkt), Santo Massie (USA), Imelda Sulimto (USA), Amanita Muskaria (USA), Peggy Mapandey (Jkt), Jacky K (Mdo), Framy Tangel (Jkt), Vina (Malang), Terry Kepel (Jakarta), Jo, Nancy P (Kaltim), semua yg tergabung smansa92_alumni@yahoogroups.com
- Teman-teman SMP ku : nggak nyangka eui, udah 20 thn tidak ketemu tetapi begitu ketemu akrabnya bukan main…. Thanks to Achen Pelengkahu (dari Jkt), Lusy Talumikir (Jkt), Veron Tumangken, Rein Mamuaya, Herry Anwar, Marlein Masengi, Edwin Wilar. Dan ada juga Yulizar (dari Bali), Zulkarnain (Gorontalo), pokoknya happy deh dengan mereka. Karena ada di Manado jd skalian ngumpul... nggak puas makan-makan lanjut deh mereka karaoke he..he... aku pamit eh mereka lanjut...
- Teman Choice, gereja, kenalan, dll : ada Audy, Darna, Paul, Dhio, Pinkan K, Iwan, dll (sapa lagi ya??)

Pokoknya hari ini sungguh Ku syukuri, banyak berkatnya lewat orang-orang yang ‘care’ dengan keberadaanku apa adanya. Tuhan saja yang akan membalas semua kebaikan anda dengan caranya. Amin.

Tuesday, 24 March 2009

Hut Imamat ke 44 Pst J. Mengko

Dengan hati yang gembira, Stella mau ucapkan :
Selamat HUT Imamat ke 44 untuk Pst. Johanis Mengko, MSC terkasih
(24 Maret 1965 - 24 Maret 2009)
Seperti Motto Tahbisannya :
" Illum Oportet Crescere Autem Minui"
(Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil)
Johanis 3 : 30
Tuhan akan terus menyertai sampai akhir karya, pelayanan dan pengabdian Pastor kepadaNya dan umatNya di manapun engkau ditempatkan.
Itu doa pagi yang sempat kuucapkan untuk Pst Mengko terkasih.

Salam sayang dari : Mami, Papi, dan Michael adikku.

Wednesday, 18 March 2009

Memilih Pria ku


Memilih Calon Suami dari Kemampuannya

Rabu, 18 Maret 2009 09:40 WIB (Kompas.com)

Ada pepatah yang mengatakan, "When you meet someone who can cook and do housework, don't hesitate a minute, marry him (Ketika Anda menemui seseorang yang bisa memasak dan melakukan pekerjaan rumah tangga, jangan ragu semenit pun, nikahi dia)."

Tentu saja, hanya karena pria yang Anda kenal ini pintar memasak, tidak lantas Anda dapat menerima begitu saja lamarannya. Pepatah di atas bermaksud memberikan penekanan, apa yang dapat dilakukan pria tersebut untuk Anda dalam kehidupan yang nyata nantinya, itulah yang terpenting untuk Anda. Memasak hanyalah salah satu contohnya.

Namun berdasarkan pernyataan tersebut, menarik bila kita gali lebih lanjut, apa saja sih kemampuan pria yang patut dipertimbangkan saat memilihnya menjadi pendamping kita selamanya? Tidak berarti sebagai istri kita tinggal ongkang-ongkang kaki, tetapi alangkah teduhnya bila memiliki suami yang cekatan dan serba bisa. Betul, tidak?
"Pria yang melakukan pekerjaan rumah akan memberikan ekspresi kepedulian dan perhatian bagi wanita," kata Joshua Coleman, psikolog dari San Francisco, dan penulis The Lazy Husband: How to Get Men To Do More Parenting and Housework. Tentu saja, Si Dia tak harus menguasai semua hal di bawah ini. Bila ia mampu melakukan dua hal saja, tentu sudah cukup baik.

  • Mampu bertukang. Tentu, calon suami tak harus punya kemampuan membangun rumah. Bertukang di sini hanya dalam konteks minor problems, alias mengatasi kerusakan kecil di rumah. Contohnya, memperbaiki keran air yang rusak, mencat dinding, atau membuat peralatan sederhana dari kayu. Enggak lucu kan, kalau Anda yang harus memanjat genteng bila ada genteng bocor?

  • Mengerti dasar permesinan. Ia tahu apa yang salah jika ada bunyi-bunyi aneh pada mobil Anda, cekatan dalam mengganti ban dalam keadaan darurat, dan cukup peduli untuk melakukan perawatan rutin kendaraan Anda di bengkel.

  • Mampu berkebun. Ia tahu bagaimana mencangkul, dan sekadar menanam rumput di halaman. Ketika rumput liar tumbuh di antara tanaman Anda, ia segera membabat dan merapikannya.

  • Memahami dasar perlistrikan. Hampir semua aktivitas kita sekarang melibatkan barang-barang elektronik. Pastikan Si Dia mengetahui bagaimana memasang colokan listrik atau memasang lampu baru, mengetahui berapa kapasitas listrik yang mencukupi bila ada begitu banyak benda elektronik di rumah, juga mengerti bahwa kabel-kabel listrik yang simpang-siur di sana-sini dapat mengakibatkan korsleting sehingga peduli untuk merapikannya.

  • Memasak masakan sederhana. Tak perlu menuntutnya untuk mampu memasak ala chef di restoran ternama. Cukup bila ia mampu dan bersedia memasak mi rebus, nasi goreng, atau membuat jus sendiri. Gunanya, bila Anda sakit ia tahu makanan apa yang membuat Anda merasa nyaman. Selain itu, bila Anda sedang tak di rumah, ia juga bisa mengurus diri sendiri.

  • Melakukan pekerjaan rumah tangga lainnya. Ia tidak canggung saat harus mencuci baju, mencuci piring, menyetrika, atau menyapu. Pria-pria seperti ini umumnya sudah biasa bekerja sejak kecil dan bukan tipe pria yang membeda-bedakan peran sosial berdasarkan gender. Anda akan senang bekerja sama dengannya. (kebayang dong kalu akunya sakit, yah dia bisa sangat membantu). Dengan begitu menunjukkan juga perhatiannya dan kasih sayang kepada istrinya.

ha..ha..... akhir-akhir ini banyak ditanyain kepadaku....... pas lah bila artikel dari Kompas ini kutampilkan...... artinya.... ini hal-hal konkrit yg harus dimiliki untuk bisa jadi pendamping nantinya... tentu ada juga hal lainnya..... (who is he, anyway?)

Tuesday, 3 March 2009

WE CHOICE angk. 30

Ikut WeekEnd CHOICE

(27-28 Peb-1 Maret 09) di Biara Savelberg-Lotta
Apa itu?

Choice adalah sebuah gerakan yang melayani kalangan muda-mudi dewasa dengan tujuan mengetengahkan kembali semangat hidup kristiani yang berlandaskan kasih dalam relasi dengan sesama baik dalam keluarga, lingkungan kerja, sekolah, organisasi dan lingkungan wilayah paroki atau GEREJA, serta untuk mengamalkan dan menyatakan semangat hidup kita yang baru dalam bersikap dan bertindak.
Kegiatan pelayanan ini dilaksanakan melalui suatu weekend Choice dalam bentuk kesatuan paket yang diberikan dengan metode group encounter atau pertemuan kelompok, yang berlangsung dari hari Jum’at pukul 17.00 sampai dengan Minggu pukul 18.00.

Sebuah WE Choice biasanya dilayani oleh 8 orang pembimbing atau fasilitator yang terdiri dari:÷ Seorang Imam÷ Seorang Suster÷ 2 Pasutri atau pasangan suami-istri dan÷ Sepasang muda-mudi. Komposisi ini merupakan gambaran gereja yang lengkap.
Nilai-nilai Choice berdasarkan pada ajaran Katolik, namun sejauh yang bersangkutan bisa dan bersedia mengikutinya secara lengkap, juga menerima peserta yang non-Katholik (simpatisan atau agama lain), walau prioritas utama tetap untuk mereka yang beragama Katolik.
Choice yang diambil dari kata choose, yang berarti memilih, dan memilih adalah suatu keputusan, jadi dengan memilih, anda memutuskan.
Apa sebenarnya yang ditawarkan untuk dipilih? Yang ditawarkan adalah “Semangat hidup Kristiani yang berdasarkan dalam relasi dengan sesama, dengan menjadi bagian dari hidup orang lain teristimewa orang-orang yang kita cintai”.
Sebagai orang dewasa, dianggap sanggup menilai dan meneliti kehidupannya sendiri dengan jujur dan terbuka, bukan saja dengan pikiran tetapi juga dengan perasaannya; dan juga dianggap mampu memilih dan menentukan apa yang baik bagi hidupnya dan bertanggung jawab atas pilihannya itu, terlepas dari apakah benar atau salah.

Tujuannya?
Tujuan utama CHOICE adalah mencoba menggali kembali relasional muda-mudi saat ini yaitu SENSE OF BELONGING atau rasa keterlibatan yang mendalam dengan sesama, dengan kata lain memilih untuk peduli.
Kemandirian dengan status bujangan, usia yang relatif muda, serta ditunjang dengan lingkungan kehidupan yang modern seperti di Manado, akan dengan mudah mengarahkan seseorang untuk terbawa hidup bebas tanpa komitmen terhadap relasi pribadi, yang oleh Pastor Tom Morrow (Founder of Choice) dikatakan sebagai kehidupan tanpa Sense of Belonging yang nyata.
Setelah WeekEnd Choice usai, tiap peserta dianjurkan untuk kembali ke kehidupannya masing-masing (TANPA MEMBAWA NAMA CHOICE ), seperti kembali ke keluarga, lingkungan kerja, sekolah, organisasi dan lingkungan/wilayah paroki atau GEREJA , untuk mengamalkan dan menyatakan semangat hidup kita yang baru dalam bersikap dan bertindak.

Choice bukan sebuah Organisasi
Choice sebagai suatu gerakan maksudnya, Choice adalah SEMANGAT yang menjiwai sikap hidup kita. Choice sama sekali tidak berniat menyediakan wadah permanen bagi para pesertanya, karena itu bukan tujuannya.
Karena Choice bukan organisasi muda-mudi, karena Choice tidak mempunyai anggota. Yang ada hanyalah peserta Choice atau orang yang sudah pernah mengikuti/mengalami WE Choice, yang sudah melewati pengalaman kebersamaan, dan secara manusiawi terikat dalam satu persaudaraan, sehingga terkadang tergerak untuk bertemu kembali di lain kesempatan.
Satu-satunya yang dapat disebut sebagai organisasi di dalam Choice hanyalah yang berhubungan dengan penyelenggaraan weekend-nya, yang dikelola oleh tim dan aktivisnya. Dalam hal ini Choice dapat dikatakan cukup terorganisir.

WE Choice adalah suatu pengalaman mengenai belonging, mengenal keterlibatan manusia dengan sesamanya. Karena Choice bersifat PENGALAMAN , maka Choice hanya bisa dimengerti kalau anda mengalaminya sendiri secara langsung.

Sikap-sikap yang harus anda ambil dalam mengikuti WE Choice dengan baik adalah:
~ Terlibat penuh~ Jangan menilai sebelum seluruh proses WE berakhir .~ Menyertakan unsur perasaan, disamping pikiran dalam keterlibatan anda.

Walaupun program ini telah disusun sedemikian rupa, demikian pula dengan timnya yang telah diarahkan untuk membantu sepenuhnya agar peserta dapat mengalami semua proses WE dengan maksimal; tetapi Anda pribadilah tetap merupakan faktor yang paling menentukan.
(Disadur dari http://www.choicemanado.co.cc/)


Ekspresiku : seperti uraian diatas bahwa ikut CHOICE adalah pengalaman, maka Choice hanya bisa dimengerti bila kita mengalaminya sendiri. Hal-hal manis pasti ada, dan susah diungkapkan tapi terpatri di hati dan pikiranku atas pengalaman-pengalaman selama week end. Biarpun awalnya hanya terima sms bahwa 'sudah didaftarkan' he..he.... tanpa niat besar untuk mendaftar sendiri pdhl sudah penutupan pendaftaran, tetapi saya percaya bahwa pilihan keterlibatanku kali ini (setelah beberapa kali diajak untuk terlibat), memang inilah waktunya....... karena akhirnya aku bisa menambah pengalaman dan tambah teman, tetapi lebih jauh merasakan 'nilai-nilai' yang terkandung dari pengalaman Week End itu ....... yang pasti berguna untukku.

Terima kasih untuk Kordis Manado, Pst Revi yg sudah mendaftarkanku awalnya.... (memang bukan paksaan untukku, I realize it's because you care), tetapi pengalaman bertemu dan berbagi "semangat", tawa, melibatkan perasaan, kemudian ada tetes airmata dan "kasih" dengan semuanya di waktu itu sungguh pengalaman berharga. Terima kasihku juga untuk pengalaman berbagi dari Team : Rm. Revi, Sr. Cathrien Taroreh, JMJ, Sr. Stefany Rengkuan, JMJ, Pasutri Syanne-Ventje Pailah, Pasutri Henny-Niko Wondal, Pasutri Nita-John Tangkowit, Paul Maitimo, Yolanda Wongkar, Merry Mongdong, Oijoon Maturbongs.

Akhir kata : Terindah dalam hidupku ...... mengenal ....... mencintai ........ melayaniMu.


(terlampir foto-foto dengan teman-teman sesama choicer@30 (diartikan peserta choice angkatan 30) dan Team)
dgn anak-anak asuhku : Sinta, Yanti, Sur
(We are a choice family) & Pst Revi

Tuesday, 24 February 2009

Jangan Menunggu Lagi

Jangan menunggu sampai ada senyum....untuk menjadi orang baik.
Jangan menunggu untuk dikasihi.....kalau ingin mengasihi.
Jangan menunggu sampai kesepian...untuk menyadari pentingnya seorang teman.
Jangan menunggu pekerjaan baik...untuk memulai suatu karya.
Jangan menunggu sampai memiliki banyak hal... untuk sedikit berbagi dengan sesama.
Jangan menunggu sampai jatuh...untuk mengingat suatu nasehat.
Jangan menunggu sampai sakit dan kesusahan tiba...untuk percaya kepada doa.
Jangan menunggu sampai punya waktu...untuk bisa melayani sesama.
Jangan menunggu sampai orang lain terluka...untuk meminta maaf.

JANGAN MENUNGGU...
Sebab kita tidak tahu berapa lama waktu yang TUHAN berikan untuk kita.

Expresiku : Thank u, Mecha..... u has already remind me for that.
Just keep in touch, fren ......... I'll see u in facebook.

Selalu saja begitu, Tuhan memulihkan lagi hati yang lagi unmood, dengan berbagai cara. Salah satunya ketika hatiku belum baik (dikarenakan something @ work) ... tidak kebetulan membuka catatan Mecha di facebookmu dan ku dapati serangkaian kata-kata bijak, ada yang mengena saat ini.
Ku letakkan juga diblog ku ini agar, siapapun yang membacanya... mungkin menemukan sesuatu juga saat ini............

Monday, 16 February 2009

Yang tertinggal di Kota Uti

Kegiatan & Pengalamanku di Gorontalo & Limboto
(7-12 Pebruari 2009)
Dalam rangka tugas mensosialisasikan keberadaan Unika De La Salle Manado, maka untuk ke-4 kalinya Stella menginjakkan kaki di Propinsi Gorontalo. Mungkin (aku merasa) pemilihan ku sebagai Koordinator Tim Promosi di Gorontalo, karena pengalaman ikut sosialisasi tahun lalu (2008) dan juga di sana ada seorang Pst Agus Mangundap yang merupakan mantan bos ku dulu, orang yang ku kenal dengan baik, tentu saja lebih nyaman buat ku dan teman-teman yang kubawa selama di sana. Se-tidaknya kami tidak harus ke sebuah hotel atau penginapan karena pasti tempat tinggal beliau bisa menjadi tempat/base kami selama di Kota Gorontalo, bukan soal budget hotel yang memang disediakan panitia, tetapi pun aku akan lebih memilih ke tempatnya, karena begitu ku hubungi beliau-nya senang dan sangat welcome. Apa sih yang beliau tidak akan bantu untuk hal yang berhubungan dgn De La Salle atau untuk perkembangan institusi ini? (yg susah payah turut diupayakannya untuk berdiri – tergantung orang menilai besar atau kecilkah andilnya akan universitas ini – tapi yang jelas ada pikiran, tenaga, usaha, keringat dan mungkin juga air mata, serta tekad dan nekatnya mengusahakan dari awal, merealisasikan ide dan kemauan Uskup Mgr. J. Suwatan, MSC agar ada universitas katolik di Manado). Rekan-rekan kerjaku yang tidak akrab atau dekat dengannya pun pasti akan dibantu bila datang kepadanya, apalagi aku yang mantan sekretarisnya dulu, pernah membantu tugas-tugasnya sebagai Ketua Yayasan De La Salle, dan justru setelah beliau bukan lagi atasanku di kantor aku bagaikan seorang anak untuknya :-) ....

Sebenarnya secara pribadi sejak dikeluarkan Surat Penunjukkan sebagai Koordinator Tim Sosialisasi di daerah sana....... ada semacam keraguan karena dengan pengalaman tahun lalu dan cerita orang-orang yang ku kenal di sana, daerah yang berat untuk univ yang punya ciri agama non muslim (maklum 80% mayoritas muslim), seperti Unika De La Salle Manado, biarpun sebenarnya kami sangat terbuka untuk latar belakang agama, budaya dan suku apa saja karena pendidikan itu universal untuk semua, pendidikan berbasis kompetensi, bahkan kami menjunjung tinggi pluralitas (keberagaman) masyarakat Indonesia. Dalam rapat perdana tim promosi sempat ku utarakan agar meniadakan saja promosi ke wilayah Gorontalo, dananya bisa untuk daerah lain dimana calon mahasiswa banyak yg masuk De La Salle dan alasan yang lain ....... tetapi sampai rapat berakhir tidak diputuskan untuk itu..... bahkan Rektor kami mengatakan agar brand De La Salle teruslah didengungkan, karena memang di sana pun ada umat kita yang masih bagian Keuskupan Manado, setidaknya mereka tahu keberadaan universitas yang milik Keuskupan Manado. Yah itulah maksud sosialisasi, disamping untuk menjaring calon mahasiswa baru.... Aku menganggap itu challenge, selain tugas. Memang universitas ini baru akan memasuki usia 9 tahun masih perlu sosialisasi.

Setelah berkoordinir dengan 5 sekolah SMA (yg besar) di Kota Gorontalo dan Limboto yang merespon baik agar bisa masuk ke sekolah mereka, akhirnya Sabtu, 7 Peb 2009 bersama teman dosen Ivonne Umboh, SE dan 2 mahasiswi yaitu Widya Pandenaa (mhsi Semester II PS. Teknik Informatika, yg juga alumni dari SMA N I Gorontalo), dan Suryana (mhsi semester IV PS. Keperawatan, ia berasal dari Pontianak-jauh jauh ke Manado untuk studi di Univ De La Salle Manado) ke Gorontalo, mereka ku bawa untuk juga menjadi kesaksian bagaimana kuliah di De La Salle Manado. Kami menggunakan mobil kantor APV De La Salle .... Wah Manado-Gorontalo dengan perjalanan darat selama 8 jam, cukup melelahkan dan membuatku pusing deh di jalan... udah berbagai macam gaya duduk, tapi serasa lama aja sampai di tujuan. Banyak cerita, bercanda, tidur yg kurang lelap........ Thank God, teman-teman seperjalanan tough juga, kami bisa tiba dengan selamat dan tidak ada keluhan berarti ha..ha... malah sepanjang perjalanan bercanda aja, cerita yg ringan-ringan, dan ditemani lagu-lagu lucu Project Pop malah sampai 3 x diulang belum juga tiba di Gorontalo ha..ha.... oya, singgah lunch di desa Maelang pas di belakangnya ada pantai pasir putih yang sangat indah pemandangannya....... foto-foto and gaya (tetep.........) didokumentasikan. Gitu juga di daerah Atinggola (perbatasan), berhenti sejenak untuk foto-foto pemandangan lagi he..he.... malah ada kejadian lucu di situ ...... tapi malu ahhhhh untuk ditulis di sini (off the record aja deh).
Tiba di Pastoran Gorontalo sudah jam 8 malam........ eh sudah menunggu cemas Pst Agus dan Pst Louis juga 2 rekan kerjaku yang duluan ke Gorontalo karena tugas yg lain, Audy Kenap dan Ruddy Pardanus.... kirain ada apa-apa di jalan... kok lama juga baru tiba. Kami makan malam bersama.

Biarpun udah mandi segar tapi tetap aja masih terasa capeknya, Stella ditelpon teman lama yg memang menetap di sana...... sudah 20 tahun tidak ketemu.... teman semasa SMP...... Zulkarnain Ruchban mengundangku dan Audy ketemu di Hotel Quality, menikmati malam minggu dengan live music-nya, asyikkk juga... karena sudah lama sekali tidak ada kabar maka yg paling byk pasti pertanyaan2 serta kabar-kabar teman-teman SMP dulu ... tidak terasa malam makin larut ....untung pastoran tempatku nginap hanya di seberang jalan, pas teng jam 12.00 malam aku pamit pulang .... pake diantar lagi maklum cewek jalan sendirian kan bahaya..... masuk rumah semuanya udah pada lelap, untung dah kalau Pst Agus tahu pasti deh ia akan ngomel panjang pendek... he..he... maklum aja itu karena sayangnya.

Tugas menanti......... hari Minggu, 8 Peb 09 bersama Ivonne dan 2 mahasiswi ku masuk gereja......mengikuti Misa Kudus dilayani Pst Agus Mangundap.... sebelum misa berakhir, beliau memberikan kesempatan kepadaku untuk berbicara di depan tentang keberadaan Unika De La Salle Manado kepada umat di sana...... beliau ingin De La Salle ini dikenal umatnya. Dalam berita parokinya, dimulai minggu lalu sebelum kedatangan kami, sudah dimuat pengumuman bahwa Unika De La Salle Manado sudah membuka pendaftaran untuk tahun akademik 2009/2010. Waktu memang tidak banyak diberikan, sekilas kuutarakan awal pendiriannya, dan lalu keberadaan saat ini di bawah pimpinan Rektor Pst Revi Tanod, MA yang ku tahu banyak umat yang kenal karena ternyata beliau pernah bertugas pastoral di Gorontalo. Selain itu kuutarakan harapan kepada umat di sana, ada satu universitas katolik kebanggaan milik Keuskupan Manado yaitu Unika De La Salle Manado, seyogyanya umat paroki St. Christoforus yang juga bagian dari Keuskupan Manado turut bangga dengan eksisnya universitas ini dan memanfaatkan pendidikan anak-anak mereka di Unika De La Salle Manado.

Senin, 9 Peb 09, kami ke 3 sekolah yaitu SMA Negeri I, SMA N 2, dan SMA N 3 Gorontalo... di SMA N I mendapat kesempatan untuk menjelaskan Unika dengan LCD dan presentasi foto-foto kpd beberapa siswa yang berminat di ruangan BK (yg disediakan sekolah) setelah jam ujian try-out. Diminta datang jam 10.00 pagi, ternyata di lapangan tidak demikian... nanti setelah anak-anak selesai ujian, dan menunggu lagi. Untuk 2 sekolah lain ..... kepseknya juga menerima dengan ramah, tetapi tidak bisa masuk kelas karena sementara ujian try-out, jadi kami meninggalkan brosur dan poster. Bila ditungguin juga, setelah anak-anak selesai ujian mereka langsung bubar pulang... macam-macam alasannya, capek, udah lapar, pingin persiapan untuk ujian esoknya, belum memikirkan mau kuliah dimana, sampai bila mendengar unika langsung terbayang ciri khas yg lain dari persepsi keyakinan mereka. Pengalaman tahun lalu juga, yg ku rasakan hal non teknis dan berbagai alasan bila sosialisasi di sekolah tsb. Hal beginian yg ku maksud, hanya bisa diupayakan, tetapi tidak bisa dipaksakan dan itu sudah di luar jangkauan kemampuan tim.

Selasa, 10 Peb 09... kami ke Limboto di SMA N 2 Limboto..... penerimaan yg sangat ramah dari kepsek dan guru-gurunya... malah pak Kepsek, ikut mempersiapkan ruangan, atur-atur kursi juga... menyiapkan LCD milik sekolah, tetapi siswa-siswa yang diundang dari 7 kelas, hanya yang pingin tahu yg datang. Enaknya dijelaskan sekaligus dan bisa ada presentasi materi sosialisasi, selain banyak foto-foto tentang De La Salle yg ku siapkan dalam slide. Setelah itu ke SMA N I Telaga....... juga penerimaan dari kepseknya ramah... hanya saja kami diperbolehkan masuk ke kelas-kelas........ capek deh ya... menjelaskan ½ jam di setiap kelas..... bagi tugas deh 4 kelas IPA aku dan Suryana, dan 4 kelas IPS bagian mem Ivonne dan Widya.
Selasa sore, kami memang tetapkan untuk tes masuk. Panitia memang tidak menargetkan banyak untuk Gorontalo, karena banyak hal non teknis di sana....... tetapi targetku adalah lebih banyak orang yg tahu bahwa ada sebuah universitas swasta di Manado, namanya Unika De La Salle... soal calon mahasiswa target diperkecil hanya yang non-muslim yg berminat, dan kalau diperkecil lagi yang mau studi di Manado dan punya kemampuan membayar uang kuliah......... berat juga ...... tapi itulah tugas... sudah dilaksanakan dengan sekemampuan kami dan sepenuh hati....... Pengalaman tahun lalu 5 calon mhs yg ikut tes, hanya 1 yang serius dan kuliah di De La Salle. Dan tahun ini ada 3 orang yang berminat ikut tes masuk, dan mudah-mudahan mereka serius masuk dan kuliah nantinya.

Yang bikin betah juga karena selain tugas..... tetapi juga suasana yg baru, anggap aja liburan ....... lain dari rutinitas sehari-hari di kantor. Pst Agus dan Pst Louis begitu welcome menerima...... mereka punya tugas harian dengan umat, seperti Pst Agus yang setiap pagi jam 06.00 membuat Misa di kapel, jam 07.00 udah sarapan, lalu ke sekolah SD-SMP Sta. Maria... pulangnya makan siang, tidur dan jam 4 sore ke kapel doa sendiri, selain itu ada umat yg datang untuk berbagai keperluan, maka kebersamaan lebih banyak di waktu makan malam dengan Pst Agus dan Pst Louis. Ada satu kesempatan dimana bisa bercerita dan mendengarkan curhat-nya ......... tapi apa yg bisa ku lakukan selain mendengar saja...... dengan begitu ia tetap merasa ’diperhatikan’ dan ’disayang’. Sangat wajar karena seorang imam pun adalah manusia :-)

Stella juga akan senang bila diperhatikan dan merasa bahwa kita disayang dengan tulus... iya kan? Berusaha saja untuk bisa mengerti dan melihat dari banyak aspek......

Tidak terasa udah hari Kamis........ dimana Kamis pagi sekali jam 5 subuh udah jalan bersama-sama dengan Pst Agus dan beberapa umatnya ke Lolak (4 mobil beriringan) menghadiri HUT 1 kevikepan Stella Maris yang meliputi wilayah Gorontalo, Tompaso, Kotamobagu, Amurang........ Uskup Mgr J. Suwatan, MSC juga menghadiri perayaan syukur itu. Jam 11 siang baru sampe Lolak.. dan diadakan Misa Syukur. Wah umat banyak berdatangan, dalam gereja dan tenda yang dibuat tidak bisa menampung umat, sehingga ku lihat banyak yang hanya berdiri di jalan dan rumah-rumah penduduk disekitarnya.

Terima kasihku dan syukur pada-Mu : atas perjalanan dari Manado-Gorontalo-Manado, bisa sampai tujuan dengan selamat (thanks to our driver : Michael Paendong), sehat semua, tugas bisa dilaksanakan (biarpun hasilnya belum dapat dilihat), kompak dalam tugas, nyaman dengan fasilitas yg diberikan, kebersamaan dalam tim (untuk Ivonne, Widya & Sur) he..he... byk pengalaman lucu dengan mereka, penerimaan dan dukungan dari Pst Agus dan Pst Louis Bayak di sana, ketemu mantan bos lagi (biarpun bila beliau ke Manado, stella bisa juga ketemu karena selalu dihubungi), hal yg ku hargai adalah komunikasi yg lancar.... bukan hanya soal tugas, tetapi bisa apa saja.... hal ini nyatanya membuat relasi lebih dekat..........


Hal lain yg menyenangkan, bisa melihat perayaan cap go meh/en ce pia setiap sore selama kami di sana 3 hari ramai di depan pastoran lebih leluasa dan dari dekat..... karena mereka juga singgah di pastoran, sebelum ke rumah dinas walikota disebelahnya, ketemu 2 orang teman lamaku Zulkarnain (udah jadi pengusaha sukses di sana) dan Dona Nusi (yg saat ini anggota dewan Prop. Gorontalo)... trims ya Zul atas traktiran lunch-nya kepada kami.... 20 tahun tidak ketemu, banyak perubahan tetapi senangnya ketemu lagi cerita-cerita masa lalu pun jd segar dalam ingatan.......... berkenalan dengan seorang ibu yang ramah, yg disebut Pst Revi ibu angkatnya, keliling kota Gorontalo lagi, bisa melihat perkembangan Gorontalo yang sekarang ber-HUT ke 8 (sewindu), pantesan setiap hari ramai dengan acara, serta perjalanan dengan pemandangan laut membuatku banyak merenung momen-momen manis yg pernah ku rasakan. Mengingat hal manis dan indah dalam hidup, kadang membuatku tersenyum dalam hati dan perjalanan itu terasa pendek...... dikirain aku sedang tidur, padahal mana bisa tidur mobil dengan kecepatan tinggi, jalan tidak begitu mulus, berbelok-belok, kepala agak pusing, maka yg enaknya ya mata terpejam sambil mengingat-ingat momen-momen manis yg membuat hati bahagia......... sehingga jalan jauh tidak terasa deh.

Pulang Manado pastinya capek juga karena 8 jam di mobil. ...... Biarpun capek skali badan ini....... tapi hatiku senang (ini yg penting)... soal capek gampang... karena tiba di Manado kan bisa ke spa dan massage ... he..he...

Waktu terus berputar..... kita tidak pernah tahu apa saja yang akan kita hadapi serta pengalaman yang seperti apa yg akan datang, tetapi yang bijak kita jalani dan terus mensyukuri nikmat yang sudah Tuhan anugerahkan, sambil tetap berharap bahwa semuanya itu mampu kita jalani dan talenta yang sudah Ia anugerahkan dapat dikembangkan. Terima kasih Tuhan untuk semuanya, semoga aku dapat menjalani semuanya dengan ikhlas hati. Amin.