Sunday 14 October 2007

Pengaruh Minyak Pelumas terhadap Pertumbuhan dan Morfometrik Rotifer

ABSTRAK

PENGARUH MINYAK PELUMAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN MORFOMETRIK ZOOPLANKTON ROTIFER (Brachionus rotundiformis)

Pencemaran lingkungan merupakan salah satu masalah serius pada saat ini, dimana perairan adalah lingkungan yang paling banyak mendapat masalah, karena merupakan ’kolam sampah’ untuk berbagai polutan (termasuk minyak) yang masuk akibat aktifitas manusia baik secara langsung maupun tidak. Zooplankton hidup di lingkungan perairan, termasuk didalamnya rotifer Brachionus rotundiformis yang memegang peranan sangat penting, terutama dalam hubungannya dengan rantai makanan. Rotifer merupakan pakan hidup bagi larva ikan dan hewan air lainnya. Oleh sebab itu penting untuk melihat laju pertumbuhan dan morfometrik rotifer dalam keadaan kualitas air yang sudah tercemar (dimasuki minyak) dalam media kehidupannya.

Rotifer yang menjadi organisme uji adalah dari turunan pertama (F1) yang diberi pakan Tetraselmis sp. dan dikultur dalam wadah yang mengandung minyak pelumas bekas dengan 3 konsentrasi minyak terlarut dalam air (0,1 ; 0,05 ; dan 0,025%) selama 6 hari, kemudian dibandingkan dengan rotifer dalam wadah tanpa perlakuan (kontrol). Setiap hari diambil 3 tabung, dilihat dan dihitung berapa jumlah individu didalamnya sampai hari ke-6. Sedangkan untuk pengukuran morfometrik digunakan 30 individu yang sudah 6 hari berada dalam wadah yang mengandung minyak untuk diukur bagian-bagian tubuhnya.

Hasil penelitian menunjukkan laju pertumbuhan dengan pertambahan individu sampai pada hari ke-6, ditemukan bahwa semakin tinggi konsentrasi minyak, semakin rendah jumlah individu. Puncak populasi rata-rata terjadi pada hari ke-4, kecuali untuk rotifer yang dikultur pada konsentrasi 0,1% minyak terjadi pada hari ke-5.

Karakteristik morfometrik rotifer dengan adanya bahan pencemar minyak menunjukkan hubungan yang tidak nyata antara panjang dan lebar lorica rotifer, sedangkan untuk hubungan jarak dan tinggi duri tengah rotifer menunjukkan hubungan nyata, artinya minyak mempengaruhi bentuk duri bagian anterior rotifer.

(Thanks to Ir. Markus Lasut, MSc dan Dr. Ir. Ineke Rumengan, MSc for guidance)