Tuesday 20 April 2010

Lasallian Formation : What’s happening to me (us)?


Acara kantor sih… salah satu program dari Rektor kami untuk mengikuti apa yang kami sebut “Lasallian Formation”. Acara ini bagi saya untuk memperkuat pemahaman dalam Lasallian (orang2 De La Salle, satu komunitas menyebut diri ini) Spirituality. Dan lebih jauh dapat menerapkan dalam hidup sehari-hari terutama dalam lingkungan kerja kami.
Kegiatan ini dalam undangan ditulis DIWAJIBKAN. Yeah… sebagai orang yg menjadi bagian di Unika De La Salle Manado, suatu kewajiban untuk mengikuti semua kegiatan yang diadakan. Saya juga ikut serta dalam kegiatan 2 hari, Minggu-Senin, 18-19 April 2010 bertempat di Tasik Ria Resort. Lumayanlah… lain dari aktifitas sehari-hari, rekoleksi tapi juga refreshing buatku he..he…..
Acara dimulai dengan Misa Syukur, dipimpin Pst Revi Tanod, yg juga rektor. Beliau men-sharing pengalamannya waktu menjadi frater, dan akhirnya dengan segala keterbatasan , suka dukanya, Tuhan tetap pilih untuk menjadi ‘messenger’ bagi banyak orang… menjadi saluran Tuhan, untuk itu beliau menjadi seorang Imam. Tidak ada yang kebetulan di dunia ini, Tuhan jg sudah atur sehingga beliau juga bisa menjadi Rektor yang membawahi dan memanage banyak orang, banyak kepentingan, beda latar belakang pendidikan, beda visi atau misi, beda karakter orang, dll, tapi semua harus disatukan dalam semangat Lasallian, agar apa yang menjadi cita-cita dan upaya St. John Baptis De La Salle founder of De La Salle Education, and also patron of Teacher in the World, dapat kami wujudkan dalam institusi De La Salle Manado saat ini.
Selama 2 hari itu tentu banyak yang berkesan, tetapi saya lebih suka mengekspresikannya sesuai dengan kenyataan yang ditemui, bukan menjadi impian atau mau saya, karena pengalaman dan pemahaman orang berbeda-beda….. biarpun kami menerima program yang sama. Sudah ± 7 tahun saya bekerja dan mengabdi di institusi ini, orang-orang di dalamnya saya kenal semua, biarpun saya tidak tahu banyak dengan kepribadian, karakter, apa yg mereka kerjakan atau hasilkan selama ini. Saya menyadari ada perbedaan besar antara ‘kenal’ dan ‘tahu’, apalagi perubahan situasi, status, jabatan, dll dapat merubah orang juga! Hal-hal ini, dari dulu selalu dinasehati oleh orangtuaku, bahwa harus mampu beradaptasi dengan perubahan situasi dan kondisi, serta orang (teman), dan mampu membawa diri dalam situasi apa pun. Selalu berdiri dengan prinsip bahwa apa yang kau lakukan, kau pikirkan, bila itu benar, bicara saja, yang penting dengan cara-cara yang baik dan berpendidikan. Selebihnya, bukan menjadi bagian ku lagi…. Pasti ada orang yang akan membantumu, bila itu memang seharusnya, dan itulah cara Tuhan bekerja dalam segala apapun.  Hal ini kurang lebihnya sama dengan apa yg pernah kuterima, I got a message from my  best friend, and I really appreciated that, “Don't put the key to your happiness in someone else's pocket but into your own, and you will appreciate the value of every soul including yourself”. 
But I have to speak up what I worried about, what my concerned about…. Then I just can wait… because it’s not me anymore to make decision….

Bro. Rey Mejias, FSC (from De La Salle University of Manila, also from FSC brothers) menjadi pembawa materi, mentor, guider  tunggal  selama 2 hari rekoleksi ini, aku banyak dapat manfaat pengalaman bersama semua teman, orang-orang yang bekerja bersamaku setiap hari. Ada rekan kerja dan ada juga yang bisa ku kategorikan temanku, sahabatku. Karena bagiku, sahabat adalah justru orang yang akan bersamamu di saat kau susah, dibawah, atau masa sulit, ia akan senang denganmu, akan mendukung dan mengusahakan yg terbaik. Kalau yang lain kan hanya ada di saat kau senang, lagi diatas, dan mendekat, atau mau bertegur sapa setelah itu… yg lain malah lebih mencari keuntungan tidak membawa misi 'si tou tumou tumou tou'.... hmmmm bagiku mereka bukanlah teman apalagi dijadikan sahabat. Jadi hanya partner kerja saja. Soalnya yang begini sih… bisa diketahui setelah punya pengalaman bergaul dan bekerja bersama.  
 
Secara garis besar acara : Misa pembukaan, sesi perkenalan, materi dari bruder, sesi doa, body prayer, malam ‘curhat’, kesaksian akan acara atau materi, dan Misa Penutup, yang juga disisipi acara Pelantikan Pembantu Rektor II.  Bruder Rey menghantar kita untuk mengenal Patron kita St. John Baptist De La Salle, mengetahui apa yang ia buat, setelah itu apa sih yang menjadi goal/tujuan semua sekolah dibawah naungan De La Salle in the world, apa spritualitas kita semua, dan bagaimana menjadi seorang Lasallian sejati.
Misi : to educate the poor especially the young people through education. The poor, bukanlah maksud hanya orang miskin, tapi bisa dikategorikan the least, the lost and the last people. Spirit yang harus diketahui, dihayati dan diwujudkan dalam pendidikan Lasallian adalah FAITH, SERVICE and COMMUNITY.  Sebagai seorang Lasallian, punya iman yg teguh, melayani sesama/mahasiswa dan terkait dengan baik dan benar, serta menjadi satu komunitas membangun bersama. Secara singkat yang dapat ku tulis disini, seperti itulah.  Hal lain yang berkesan, sesi curhat di malam hari itu, semua orang, para staf dan dosen, saling memberikan pendapat, masukan, pujian dan kritik membangun terhadap orang lain/sesama rekan kerja. Jadi, saya harus memberikan apa saja secara singkat, pujian atau bahkan kritik membangun ke orang yg berada di depanku secara berbisik saja, lampu dibuat terawang untuk menghantar suasana… hmmm  semua akan kena giliran membuat pernyataan tapi juga akan duduk untuk menerima pendapat, pujian ataupun kritik dari teman di hadapan kita. He..he… baru kali ini sih aku seperti ini dalam pengalaman begini, sehingga agak kaget. Tetapi bagi saya pribadi diterima saja, dijalani session ini karena juga bisa jadi masukan dan tahu bersikap ke depan… karena ada hal yang memang kadang tidak kita sadari tapi justru itu menjadi bahan penilaian orang lain terhadap kita.

Contoh yang tak terduga… saya menerima pujian (mostly from all my collegues), yang mengikuti formation ini sekitar 50 orang jd yeah 50 pendapat/pujian/saran/kritik, thank God lebih banyak pujiannya he..he..., tetapi juga saran dan ‘dianggap’ kekurangan… contohnya, saya tidak menyangka, orang-orang yg kadang sekali saya punya komunikasi dengan mereka, krn memang kita tidak ada hal untuk dikomunikasikan sehubungan dengan kita tidak satu bagian, atau satu fakultas, tetapi justru mereka melihat aspek yang lain, yg sempat teringat sih ada yang berbisik : “mem, saya ingin spt mem, orangnya cantik, tahu membawa diri, pandai, dan percaya diri (hmmmm thank u for that), saya ingin berteman dengan mem, tp mem sih keliatan cuek, mmg disadari saya jg tidak tahu mo ngomong apa dengan mem” he..he… yg lain bilang ; “stella, jadilah terus kebanggaan kami, bikin bangga orang tuamu, tetap lah seperti ini yg ku kenal”, yang lain bilang, “ mem, kita senang mem selalu perhatikan kami, biarpun spontan dan kadang terlalu to the point, tp lebih baik begitu, drpd orang lain yg senyum2 tapi hatinya nda tulus kote… Mem, kt ingin bisa seperti mem, banyak disenangi orang, ide2 brilian (hmmm oya?), kalau kerja nda mau lambat n lebay, aku mau mem boleh jd temanku” hmmmm karena nda bisa menjawab sih… jd tenang2 aja, geli atau senang disimpan aja di hati ;) … teman yg lain apalagi yg cowok, pada pegang tangan lagi, ada yg hug me, auhh maksudnya senang dan suka berteman kali he..he…  ada lagi yang enggan or segan, hanya menatap, tertawa, dan bilang, “stella, nda tahu mo bilang apa denganmu” sambil senyum2 aja…. malah ada yg satu kata aja "sexy" (ahh he..he...). Kalau sesi aku yg harus mengungkapkan sesuatu kepada semua rekan2 kerjaku, satu persatu, saya orang yg susah mengungkapkan perasaan, lebih senang dalam tulisan, apa yg kurasakan, bagi saya itu pribadi, hanya beberapa teman saja yg mau aku bilang agak panjang, karena aku mengalami banyak hal dan pengalaman, baik sbg teman dan kebersamaan dalam kerja, sehingga enak untuk menyampaikan sesuatu, termasuk saran2ku… tp yang lain? Hmmm, paling yang bisa terungkap, “kamu orang yang baik, saya bisa menjadi temanmu, kita bisa bekerjasama ke depan” he..he…. nda fair ya… mereka bisa bilang pujian2 dan kata2 panjang buatku, kok aku hanya bisa segitu ya? Yah… ku terima pujian dgn hati senang tp juga apakah ini tulus atau gimana ya?? Moment itu banyak jg temanku yg berurai airmata, malah ada yg over react, imo imo (bahasa tagalog), tapi tdk bisa disalahkan juga, krn mereka yg merasakan kan? saya juga bisa merasakan dgn begini saya jadi tahu mereka, apa yg mereka mau, dan bisa perbaikan relationship ke depan. Tapi juga saya tidak terlalu nyaman dengan mengungkapkan perasaan terhadap org yg saya tidak 'terlalu kenal dan dekat", wahhh bingung jg, apalagi memang saya lebih bisa mengungkapkan bila punya 'feel' and 'chemistry' dengan orang, so i will get 'in to' it... sayangnya yg lain 'ekspresi' dan 'pengungkapan perhatian' ini hanyalah antar kami sesama rekan kerja, entahlah bila itu diungkapkan kepada atasan, dan gimana pengungkapan atasan terhadap bawahannya??? so, it was not completely all civitas.
Bagi aku pribadi, bukan hanya soal kita mengerti dan tahu ttg Lasallian Spiritualitas tetapi apakah kita semua mampu menerapkannya dalam lingkungan kerja? Karena back to reality, I have not found yet, what is really Lasallian in our campus, who are they?.... Especially my own experiences recently, I got ‘something’ and really makes me ‘sick’ and 'fed-up'. Why it’s happening to me? Why he is done to me? God, you know my concern about this university existence,  I just wanna be a part of true and good institution, with true Lasallian spirit, with supportive people around me, because it will also elevate myself to be better human resources every day, each by day. So after this formation, what is next? anything will change? or just a part of it? or wait n see again? or be passion? or..... so many questions? so many commas, so the sentences is never been complete. Mudah-mudahan tidak ada lagi yang merasakan or mengungkapkan, kita (mungkin sebagian orang) bagai anak tiri di rumah sendiri, dan yg menjadi anak kandung adalah orang luar, atau ungkapan lain, bagai sebuah rumah, maka perabot milik sendiri tidak diperhatikan untuk dibuat kinclong, tetapi barang milik orang lain yang dipinjam malah lebih diperhatikan untuk tetap dijadikan perabot luxurious, dipajang di etalase bagian depan, di-upgrade dan dibanggakan pada setiap orang? hmmmm .... bagi saya sih......kalau mau berkiasan.. mobilku bukan berkelas tapi punya sendiri, kuperhatikan dengan baik, kurawat dan kusayangi, dan ia menjadi sangat berguna buatku, dari pada pamer mobil orang lain, mulus, kelas mahal, bukan punya sendiri, kredit lagi ha..ha.... yah kiasan-kiasan dari teman2 yang bisa dijumpai di mana saja, bisa tempat sendiri juga tempat lain.
Hal yang berkesan yang lain, he..he... untuk pertama kalinya aku berenang, nyebur di kolam udah tengah malam jam 12 malam.... asyiiik dengan rekan-rekan kerja (ivonne, petty, teddy, aldrien, edino, gladis, sesil, steven) , yg cuma asyiik aja di tepi kolam ada vekky, aman, maikel, angky, meitty, joice .... kami menikmati hari, melepas stress, dan juga menikmati kebersamaan... saya merasa senang juga.... hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya... ha..ha... cuek ajalah... di kolam kan harus pakai swimsuit? masa' baju gereja atau baju kantor sih he.he... syukurlah my body was fit, so i could swim at midnight ;)

Jadi, kembali dari Tasik Ria Resort, dari rekoleksi dengan kepala yang full pertanyaan, hati yang nano-nano, manis, asam, pedis he..he... tapi juga perubahan pandangan bahwa spirit itu jangan pernah padam, karena tanpa spirit itu, sia sialah apa yang menjadi harapan St. John Baptist DLS, pendiri, pemrakarsa, dan yang mengusahakan institusi De La Salle di Manado berdiri.... saya hanya bisa ingat jasa dan kepercayaan orang-orang yang 'sangat baik, tulus, sayang,' dalam hidupku dan tidak ingin mengecewakan mereka. 
Anyway, I m not wonder woman, I am only ordinary woman with extraordinary life. 
Like my pray to God through Serenity Prayer :
God grant me the serenity to accept the things I cannot change;
courage to change the things I can;
and wisdom to know the difference.

Living one day at a time;
Enjoying one moment at a time;
Accepting hardships as the pathway to peace;
Taking, as He did, this sinful world
as it is, not as I would have it;
Trusting that He will make all things right
if I surrender to His Will;
That I may be reasonably happy in this life
and supremely happy with Him
Forever in the next.

Amen.
In loving memory of
F
Trust in the LORD with all your heart
and lean not on your own understanding;
in all your ways acknowledge him,
and he will direct your paths.
Proverbs 3, 5-6

No comments: