Saturday 16 May 2009

Event besar WOC 2009 di Manado

Pengalaman Mengikuti WOC (World Ocean Conference)
Side Event – International Symposium on Ocean Science, Technology and Policy 12-14 Mei 2009

Kota Manado berbenah, Kota Manado bersolek. Itu semua dalam rangka menyambut Penyelenggaraan Event Internasional yaitu World Ocean Conference dan Coral Triangle Initiative (CTI) Summit. Event ini adalah suatu konperensi dunia membicarakan soal-soal Kelautan, permasalahan dan solusinya. Keterkaitan dengan semua itu diselenggarakan berbagai event penunjang seperti :
  • Prepatory meeting/Senior Official Meeting, dilaksanakan di Grand Kawanua International City
  • First Expert Meeting on Fish Watch Asia Pasific (7-11 Mei 09)
  • Seminar on Marine and Coastal Management in the Asia-Pasific Region, 11 Mei 09
  • Workshop on Climate Change Adaptation Strategies and Actions for Coastal Area (11 Mei 09)
  • US NOAA and Indonesia Joint Committee Meeting (11-12 Mei 09)
  • International Exhibition on Ocean Science, Technology and Industry (12-14 Mei 09)
  • International Symposium on Ocean Science, Technology and Policy (12-14 Mei 09) di MCC (Manado Convention Centre) Jln. Boulevard Manado.
Dalam Simposium di MCC inilah aku terlibat sebagai salah satu presenter in Poster Presentation (dari 120 universities all over the world, dari 197 poster yang ditampilkan), menginformasikan salah satu topic dalam thesis ku “The Effectiveness of Disinfectants to Hatch-Ability of Rotifer Resting Eggs”. Ku bilang salah satu topik karena memang hanya diambil satu bagian saja, agar bagian lain tentang rotifer as a zooplankton dalam penelitianku masih bisa ditampilkan dalam kesempatan atau tulisan yang lain (ini adalah suggest dari Prof. Remy Mangindaan as my supervisor). Awal mula saya mau mengikuti kegiatan ini, tidak lain aktualisasi diri sesuai dengan bidang pendidikan yang saya tekuni yaitu Ilmu Kelautan, memberikan kontribusi dalam kegiatan WOC, bisa membawa nama Institusi Universitas Katolik De La Salle Manado, pertukaran informasi science apalagi ini forum International…….. kapan lagi? Saya tidak harus keluar biaya banyak bila ingin mengikuti seminar international, bila itu diselenggarakan di luar negeri… saya tidak mampu membiayainya… (kecuali ada sponsor he..he... maka materi pasti ada untuk bisa dipresentasikan). Kesempatan dan momentum ini harus diambil dan dimanfaatkan sebaik-baiknya…….. selain itu menambah wawasan dan network di bidang yang sama, tetapi juga aku bisa belajar karena melihat bagaimana penyelenggaraan suatu seminar/symposium/workshop bergengsi. I hope, I can do that one day…….

1000 langkah selalu diawali dengan satu langkah…. Kalaupun ini pengalaman pertama mengikuti Simposium tingkat International… harus diakui seperti itu. But who knows after that I have a chance to everywhere because of the network…….
Aku sudah 5 tahun bergelut di bidang administrasi di tempatku bekerja, rasanya seperti baru belajar lagi adaptasi dengan ‘sense’ ilmuwan/scientific area, research, dll, langsung ketemu dan berbincang-bincang dengan para pakarnya. Dari tgl 12-14 Mei 09 mengikuti banyak session, kepala rasanya agak berat juga, tapi syukurnya karena I really happy with that so… just enjoy it!

Sekilas tentang Penyelenggaraan WOC so far I know

Our Concern : Kemampuan laut bukan hanya menjaga keseimbangan lingkungan. Lebih dari itu, laut juga memiliki potensi bagi lahirnya sumber energi yang sangat ramah terhadap lingkungan. Persoalan dunia selama ini ialah kesadaran untuk melakukan langkah konkret bagi penyelamatan dunia. Banyak konferensi tentang dunia dihelat, tapi dunia tetap saja sakit dan kian menderita akibat rusaknya lingkungan. “Kita perlu berinisiatif dalam menggiring dunia untuk terlibat aktif meneliti, memelihara dan mengembangkan laut,” iya kan?

Fakta menunjukkan, bukan hanya hutan yang mampu menjadi paru-paru dunia karena kemampuannya menyerap karbon. Laut pun, mampu melakukan hal serupa, bahkan dengan kemampuan yang jauh lebih besar. Dua pertiga wilayah Nusantara adalah laut. Tapi, kebijakan kita, khususnya di bidang alokasi anggaran dan prioritas pembangunan dan pertahanan, masih berat di darat. Laut ibarat anak tiri yang terus dieksploitasi.
Indonesia memiliki sekitar 5,8 juta kilometer persegi wilayah kelautan. Saat diselenggarakan temu UNFCCC COP 13 tahun 2007 di Bali, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan blueprint rencana aksi nasional perubahan iklim bahwa biodiversitas kelautan Indonesia dapat berfungsi sebagai faktor penting dalam proses adaptasi dan mitigasi perubahan iklim .
  • Idea yang awalnya dilontarkan oleh Gubernur Sulawesi Utara, Sinyo H. Sarundajang, pada 2006 lalu itu, segera ditanggapi oleh Pemerintah Pusat, yang kemudian menetapkannya sebagai program prioritas Pemerintah Indonesia. Melalui Keputusan Presiden RI No.23/Th 2007, Nopember 2007 dan Keppres No.17/Thn.2008, maka Panitia World Ocean Conference 2009 (WOC’09) dibentuk. Bertindak sebagai Ketua Pengarah adalah Menko Kesra, Ketua Pelaksana WOC’09 dijabat Menteri Kelautan dan Perikanan, Wakil Ketua adalah Gubernur Sulawesi Utara, sedang Sekretaris WOC’09 dijabat Sekretaris Menko Kesra dan Wakil Sekretaris WOC’09 adalah Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan DKP.
  • Ini merupakan kesempatan emas bagi Indonesia untuk tampil prima sebagai salah satu negara unggulan di bidang kelautan Dunia. Rancangan Strategis segera disusun. Tema WOC’09 adalah Ocean & Climate Change, sedang topik WOC’09 adalah ”Ocean Impacts To Climate Change & The Role of Ocean To Climate Change”. 121 Negara yang memiliki laut akan diundang ke Manado pada 11-15 Mei 2009. Diharapkan, Manado Oceans Declaration dapat disepakati pada WOC’09, yang segera akan ditindak-lanjuti dengan Rencana Aksi dan Implementasi Aksi. Thank God MOD gool!
  • Ini memang kerja besar. Kota Manado segera berbenah untuk menyongsong WOC’09. Lima hotel berbintang dibangun dan harus siap pada Mei 2009. Dengan demikian, sekitar 3000 kamar hotel berbintang akan tersedia saat pelaksanaan WOC’09. Bandara Sam Ratulangi dibenahi, garbarata ditambah, ruang VIP diperluas, Ruang Imigrasi dirapihkan dan Apron Bandara diperlebar agar mampu menampung 20 pesawat VVIP. Jalan-jalan jadi mulus semua... semua itu dapat dinikmati oleh semua masyarakat, terlebih masyarakat di Kota Manado.
  • Selain konperensinya sendiri, yang dihadiri sekitar 500 peserta dari 77 Negara yang punya laut yang datang, maka ada side events WOC’09, seperti International Ocean Science, Technology & Policy Symposium, yang akan menggelar 32 sesi dan diikuti sekitar 1500 peserta dari seluruh Dunia, bertempat di Manado Convention Center. Kemudian diselenggarakan pula International Ocean Science, Technology and Industry Exhibition, yang diisi sekitar 250 Stand Pameran kelautan dan perikanan di Boulevard Mall. Juga akan berlangsung Pekan Budaya dan Pameran Pembangunan yang digelar Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara di GOR Arie Lasut.
Satu yg penting lagi, ada satu serial event WOC’09, berlangsung pada 15 Mei 2009, yaitu Coral Triangle Initative Summit (CTI Summit) bertempat di Grand Kawanua International City, yang merupakan pertemuan para kepala Negara CTI, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, PNG, Timor Leste dan Kepulauan Solomon, serta mitra CTI yaitu Perdana Menteri Australia dan Presiden Amerika Serikat. (Source : Preskom BRKP-Jakarta)


My Expression of these :
Dengan ikutnya aku sebagai presenter dalam WOC tsb, dengan sendirinya cukup tahu keadaan dalam penyelengaraan WOC itu, banyak pengalaman manis yang kudapatkan dan kurasakan di hati dan pikiranku saat itu, yang utama wawasanku. Ada banyak Terima Kasih dan Syukur untuk moment tersebut, selain itu aku ingin mengekspresikannya beberapa nama yang pantas kuungkapkan my Huge Thanks to :
- Awal mula keikutsertaanku dari informasi Dr. Markus Lasut, MSc tentang penyelenggaraan symposium dimana beliau sebagai salah satu panitia Lokal. Batas-batas pemasukan dan hal-hal terkait dengan itu diinformasikan. 10 Desember 2008, aku mengirim abstrak via email ke Panitia Symposium. Tentu ada prosesnya di review dsb, via email juga aku mendapatkan LoA (letter of acceptance) dari Panitia Pusat Simposium di 30 Jan 2009. Mulai dari situ baru deh dipikirkan design dari poster tsb karena memang sejak awal, saya sudah tetapkan sebagai Poster Presentation, not oral presentation.


- Design sederhana dibuat olehku, tetapi masih terlalu umum. Mungkin karena temanku ini seorang arsitek sehingga tahu melihat komposisi dan keindahan sebuah karya, termasuk Poster. Apalagi poster ini untuk ditampilkan di forum resmi dan internasional…….. Thanks to Ir. Noldi Watuna, MM (biarpun tugasnya banyak karena ia sendiri seorang Dekan Fak. Teknik di Unika De La Salle Manado, aku lebih menganggap ia salah satu temanku yang baik), ia bersedia repot, mau membantu pas ke Bandung mengusahakan juga agar Poster ini di-design dengan bagus oleh temannya Asep Tarna (seorang design grafis lulusan ITB Bandung). So pasti OK lah katanya, 4 tahun sekolah design masak sih ndak OK? He..he.. itu yg sempat Noldi katakan untuk meyakinkanku……. Malah dibuatkan 2 design untukku. Tinggal dipilih mau mejeng yang mana. Memang kuakui hasil design dan print-outnya bagus. Hal inipun disampaikan oleh salah seorang bapak dari P2O-LIPI Jakarta dan setiap ilmuwan bule maupun Japanese yang melihat-lihat poster sambil tanya-tanya isinya. (foto-fotonya terlampir) pada waktu my poster presentation scheduled.

- Thanks to my institution De La Salle University, Manado yang membantu dana untuk Poster ku yang di design, printing dan dikirim dari Bandung. Saya tahu banyak printing yang bagus di Manado, hanya saja sejak poster ini mau dibuat saya sudah ke 5 tempat design & printing serta melihat-lihat hasil cetak, dan kurang memuaskan ku…. Yah…. Sempat kuungkapkan karena ini posterku saya tidak mau hasilnya ‘asal jadi’, makanya seberapapun dibantu oleh institusi, saya pribadi akan menambahkan jika biayanya kurang. Kalaupun tidak dibantu, maka pasti aku akan mengusahakan sendiri… Lucky me, because it’s all covered by my institution. 2 minggu sebelum penyelenggaraan WOC sudah selesai semua, saya juga sudah mempertanggungjawab pengeluarannya.

- To Fr. Revi Tanod, MA atas semuanya. Awal mula keikutsertaan serta percakapan mengenai WOC 2009 saya selalu menginformasikan lebih dulu kepada beliau sebagai Rektor di institusi tempatku kerja yaitu Unika De La Salle Manado, sehingga secara detail beliau tahu apa yang ingin dan akan ku lakukan. Beliau support untuk itu. Dalam penyelenggaraan WOC di Grand Kawanua maupun Manado Convention Centre, banyak foto yang didokumentasikan beliau, sehingga juga melengkapi foto-foto yang kuambil dari kameraku (terlampir beberapa foto hasil jepretan Pastor Rektor). Terima kasih juga untuk kebersamaan, perhatian & bantuan yang Pastor Rektor tunjukkan untuk ku selama aku mengikuti kegiatan-kegiatan di WOC ini.

- Di symposium tersebut dari masa registrasi tgl 11 Mei 2009 sampai dengan penutupan acara, memang benar-benar membuatku senang karena kami kayak reunian lagi, beberapa temanku dari yg adik tingkat, sesama angkatan, dan kakak tingkatku yang sementara sekolah ngambil S3 dari Jepang, Philipina, Australia dan Jerman pulang untuk perhelatan ini, bahkan yang baru saja selesai semuanya hadir….. juga banyak ketemu para dosenku dulu. (jadi serasa diingatkan masa-masa dulu he..he…. ).

- Harus kuangkat jempol … two thumbs up…. Untuk my supervisor.. pembimbing S2 ku… my sensei Prof. Dr. Remy Mangindaan, MSc…… Stella salut kepada beliau karena ternyata 5 orang (mantan mahasiswa/alumni IK Unsrat) yang mempresentasikan hasil penelitian kami di forum international semuanya adalah mantan anak bimbing Mner Remy pada waktu ada yg S1 dulu, dan saya waktu S2 dulu, selain aku sendiri, ada Dr. Maggy Kapojos (graduated from Kyushu University, Japan), Walter Balansa, SPi, MSc (candidate Doctor from University of Queensland, Australia), Agustinus Uria, MSc (candidate Doctor from Tokyo University, Japan), Wilmar Maarisit, SPi (candidate Master from Ryukhus University, Japan). Saya jadi teringat masa-masa pembimbingan, orangnya keras dan tegas, serta sangat detail, udah rasanya mau nangis dulu baru beliau kasih pengarahan atau membantu…….. tetapi lihatlah hasilnya, semuanya punya kepercayaan diri besar untuk ‘tampil’. Dasar yang baik ditanamkan kepada kami semua. Padahal kami semua tidak saling tahu bila mau ikut symposium ini…… eh begitu ketemu … senangnya dan langsung akrab lagi seperti dulu. Prof mengajarkan selalu santun dan menghargai kakak tingkatnya di lab dulu, sehingga biarpun mereka sudah S3 tetapi mereka tetap aja call me “Kak Ella” dengan santunnya. He..he… budaya yang terbangun dan tidak hilang sampai saat ini sebagai anak-anak satu Lab KBHL (lab-nya Mner Remy).

- Oya, ada juga para dosen dimana aku belajar dulu Universitas Sam Ratulangi Manado mempresentasikan penelitian mereka seperti Dr, Inneke Rumengan, MSc, Dr, Grevo Gerung, MSc dan Markus Lasut, MSc, DTech.Sc, Dr. Daniel Limbong, MSc, Dr. Janny Kusen, MSC dan Ir. Farnis Boneka, MSc …… saya juga bangga dengan mereka. Share informasi pengetahuan terkini ........ Senangnya, mereka tidak lupa denganku, padahal biarpun tinggal sekota tapi sejak lulus dulu, saya jarang sekali bahkan ada yang tidak pernah ketemu dengan mereka, nanti di saat simposium ini kami ketemu.

- Saya lebih memilih teladan lead by example… daripada hanya bicara doang tetapi kok tidak pernah tahu apa keahlian dia/mereka??? Meskipun mungkin udah master atau doctor……… saya juga lebih tidak respek lagi untuk orang yang hanya bisa omong doang, suka kritik tapi tidak memberi solusi, biarpun udah level doktor hmmm males tuh berurusan dengan yanmg seperti itu! Yah ada kutemui sih di sekitarku, lebih banyak bisnis luarnya kali drpd mengembangkan keilmuwan, atau juga lebih mementingkan kepentingan pribadi dan golongan kecil, menyepelekan keberadaan orang lain, merasa paling tahu, … kalau begini sih jauh jauh deh dariku atau aku aja yg menjauh, he..he…. atau setidaknya bisa membimbing dengan ‘baik dan bertanggungjawab’ sehingga anak-anak bimbing bisa ‘membanggakan’ dosennya/gurunya he..he… kayak Prof Remy yang tinggal duduk diantara peserta sambil berkata ‘tuh, anak bimbingku dulu loch’ . Biarpun tidak terucap seperti itu dari mulut Prof, tapi ternyata ada juga yang memperhatikan dan tahu itu dan bilang ke Prof Remy “mantap ya Prof semua mantan mahasiswa yg tampil ternyata anak bimbing Mner Remy dulu?” Saya yang dengar aja ikut senang, karena mereka itu satu lab denganku dulu Kimia Bahan Hayati Laut (KBHL), Unsrat, wah apalagi beliau itu. Kebanggaan seorang guru sejati, jika anak didiknya berhasil malah lebih, dan ia tidak merasa disaingi.

- Poster presentation jadwalku Rabu, 13 Mei 09 dengan waktu 2 jam dimana yang akan menampilkan poster (yang sudah dipasang Panitia sesuai sesinya), kami harus berdiri di samping poster agar supaya bila ada yang ingin ditanyakan dapat langsung berdiskusi dengan pembuatnya. Beda dalam oral presentation adalah waktunya yg hanya 20 menit di muka peserta dalam satu ruangan, untuk poster ditampilkan di ruangan tengah MCC yang paling besar di tampilkan 197 poster dalam 30 sesion. Posterku masuk dalam sesi Fisheries Aquaculture, dimana dalam sesi ini hanya ada 17 poster saja. Poster-poster kami juga ditampilkan dalam layar lebar di dalam ruangan tsb… serasa nonton layar tancap aja he..he… Wah pengalaman tak terlupakan deh…. Trims untuk Ebhi and Enjet, 2 temanku yang sibuk foto-foto, karena aku tidak bisa mengambil gambar sementara sesi dan juga melayani beberapa pertanyaan.

- Menjalin network, hal ini juga penting bagiku. Saya bisa ketemu dan sedikit dapat kesempatan berbicara dengan para ahli kelautan, yg dulunya hanya kubaca buku-nya sebagai referensi kami waktu kuliah, sekarang bisa tahu itu tuh orangnya … wow …. Beberapa sempat kuabadikan dengan berfoto denganku (ha….ha… biasalah narsis).

Karena saya merasakan langsung event WOC 2009 ini, maka harus benar-benar angkat jempol untuk Gubernur Sulut Bapak S.H. Sarundajang atas ide dan prakarsa beliau yang brilian, tahu memakai momentum, jeli dengan keadaan dan kebutuhan, sehingga acara ini bisa jadi, mampu dilaksanakan dengan lancar serta bisa menghadirkan 77 negara peserta dan 11 badan organisasi dunia, sekitar 5000 partisipan luar negeri hadir baik delegasi maupun memang para ahli kelautan yang berkumpul bersimposium di MCC. Sedangkan seminar dihadiri 3 orang pembicara dari luar, itu sudah disebut Seminar Internasional…… apalagi yang ku ingat 32 sessions Materi Kelautan dengan 376-an oral presentation dan 197 buah poster presentation mewarnai symposium ini. Rasanya pingin ikut banyak session tapi yang bisa ku hadiri dan sesi yang menarik bagiku adalah beberapa materi dari sesi Marine Biotechnology, Marine Pollution, Coral Reef Management, Small Island, dan Coastal Management.
Yang tak kalah penting dalam WOC ini juga ada sesi CTI Summit yang mampu menghadirkan 6 kepala negara di Kota Manado tercinta. Nama Manado akan semakin dikenal di luar negeri. Kayaknya penyelenggaraan MICE selain Jakarta dan Bali, maka Manado siap untuk itu. Pokoknya SALUT untuk Pak Gubernur S.H. Sarundajang... Two Thumbs Up!
Karena acara ini saya juga bisa dapat kesempatan berfoto dengan Menteri Kelautan & Perikanan RI, Bpk. Freddy Numberi (host acara WOC ini), serta keynote speaker dalam Pembukaan Simposium International on Ocean Science, Technology and Policy yaitu mantan Menteri Lingkungan Hidup Bpk. Emil Salim…. Maybe this is one moment in time. Kapan lagi??? Jadi harus didokumentasikan.
3 Words : OPPORTUNITY, PROUD,THANKS. Ada kesempatan baik, biarpun saya punya materi tetapi kalau penyelengaraan di luar negeri apakah saya bisa hadir? Dana jadi halangan…. Kalau punya sponsor sih OK, So many proud dengan kejadian/moment yang kurasakan dan ku jalani ada yang sudah kutuliskan tapi ada juga yang tersimpan di hati dan pikiranku, serta banyak rasa terima kasih dan syukur kepada MU Tuhanku, atas semuanya ini. Stella percaya pengalaman ini adalah kasih dariMu yang disampaikan lewat orang-orang disekitarku... semoga aku lebih bisa menggali talenta yang sudah Kau berikan dan sungguh menghargai karya agungMu dalam diri sesama dan lingkungan hidup ini. Amin.

3 comments:

Anonymous said...

mantaap enciiii... good luck.
salam manisku, ur secret admirer

Stella said...

hai thanks utk commentnya....
duh penasaran doe.... sapa kang?

Anonymous said...

Nice brief and this fill someone in on helped me alot in my college assignement. Say thank you you on your information.