Jangan Tergesa-gesa, Nantikan Waktu Tuhan

Tuhan mempunyai waktu yang sempurna dan cara yang benar untuk segalanya. Tetapi orang di jaman ini ingin sesuatu yang instant: cara cepat dalam mendapatkan segala sesuatu. Sayangnya, cara instant tersebut akan membawa orang ke dalam banyak masalah.
Percayalah  bahwa Tuhan menghendaki agar Anda mendapatkan yang terbaik dalam hidup  ini. Jangan terburu-buru, jika sesuatu atau seseorang mendesak Anda  untuk memutusakan sesuatu maka itu adalah saatnya untuk berdoa, membaca  firman dan meminta tuntunan Tuhan. Apa lagi jika Anda harus membuat  keputusan yang besar dalam hidup Anda, mintalah  nasihat dari  orang-orang yang lebih rohani atau otoritas Anda, baik itu Pembina  rohani Anda, orangtua Anda, dan juga gembala Anda (2 Korintus 13:1).
Salah  satu contoh nyata buruknya ketergesa-gesaan adalah kisah hidup Saul.  Suatu saat Saul, raja bangsa Israel akan berperang melawan Filistin.  Melalui Nabi Samuel, Saul diperintahkan Tuhan untuk menunggu selama  tujuh hari dan setelah itu Samuel akan datang dan mempersembahkan korban  sebelum bangsa Israel pergi berperang. Sayangnya perintah sederhana  yang Tuhan berikan itu tidak ditaati oleh Saul karena ia di desak oleh  keadaaan saat itu.
Ia  menunggu tujuh hari lamanya sampai waktu yang ditentukan Samuel. Tetapi  ketika Samuel tidak datang ke Gilgal, mulailah rakyat itu berserak-serak  meninggalkan dia. Sebab itu Saul berkata: "Bawalah kepadaku korban  bakaran dan korban keselamatan itu." Lalu ia mempersembahkan korban  bakaran. ~ 1 Samuel 13:8-9
Dan ketika Samuel datang, inilah pembelaan Saul:
"Karena  aku melihat rakyat itu berserak-serak meninggalkan aku dan engkau tidak  datang pada waktu yang telah ditentukan, padahal orang Filistin telah  berkumpul di Mikhmas, maka pikirku: Sebentar lagi orang Filistin akan  menyerang aku di Gilgal, padahal aku belum memohonkan belas kasihan  TUHAN; sebab itu aku memberanikan diri, lalu mempersembahkan korban  bakaran." 1 Samuel 13: 11-12
Akibat  tindakan bodoh Saul yang terburu-buru membuat keputusan itu, Tuhan  menolak Saul dan memberikan tahta kerajaan Israel itu kepada Daud.
Terburu-buru  atau panik menunjukkan bahwa Anda tidak mempercayai Tuhan sepenuhnya.  Seperti Saul, Anda mencoba menolong Tuhan. Di awal artikel ini saya  menuliskan bahwa Tuhan mempunya waktu yang sempurna untuk segala  sesuatunya. Jadi, jika sesuatu tidak berjalan seperti yang Anda inginkan  atau Anda di desak untuk membuat keputusan padahal Anda belum yakin  betul, maka yang Anda perlu lakukan adalah bersabar, berdoa dan bertanya  kepada Tuhan.
Tetapi  orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka  seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka  berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.  ~ Yesaya 40:31
Saya senang mendapatkan link ini.... terus terang saya merasa lebih dikuatkan, ditengah tekanan dan pertanyaan yang sering dialamatkan kepadaku, oleh siapa saja yg mengenalku dan punya perhatian denganku, sehingga pertanyaan yg paling sering adalah "kapan engkau akan menikah?"
Pertanyaan yg tidaklah sulit, tetapi  menyulitkan untuk menjawab karena bagiku pribadi... itu bukanlah sesuatu yg urgent dalam hidup ini, menikah membutuhkan banyak pertimbangan baik mental maupun kesiapan fisik, material dan terutama moril. Banyak masalah terjadi dlm hidup pernikahan karena sesuatu yg buru2 ataupun tidak dipikirkan matang, hanya demi cinta, emosi sesaat, desakan orang tua, pertimbangan umur, dll. Absurd menurutku.... ukuran pakaian ku tidaklah mungkin dipakaikan kepada orang lain, demikian juga sebaliknya. 
Kebahagiaanku, tidak sama dengan kebahagiaan orang lain... mungkin menikah merupakan kehidupan yg bahagia, tetapi bukan berarti orang yg belum menikah tidak bahagia dlm hidupnya?
Tuhan tahu kapan waktuku yang tepat... mungkin secara manusia, saya sebagai perempuan dianggap "ketuaan" dlm segi ini, tetapi saya hanya mau menyerahkan semua kehidupanku kepadaNya. 
Tuhan berkenan untukku menikah tahun ini, atau mendapat beasiswa untuk lanjut study, atau tetap menjalani pekerjaan di manado atau bagaimana? hanya Tuhan yang tahu ke depannya... mungkin juga tahun ini justru jodohku menunggu di tempat dimana aku ingin berada, atau tempat studyku nanti? Only God know :)
 
