
Di Tangkoko, tempat yang kami pilih bukanlah di camping ground-nya yang memang disediakan bagi pengunjung, tapi lebih prefer untuk camping, buka tenda di tepi pantai, suasananya itu loh ....... 3 tenda tempat tidur dan 1 tenda tempat kumpul dan makan di situ. Pokoknya OK deh, salah satu mahasiswa malah nyeletuk,’ wah kalau gini sih camping seminggu juga mau’ he...he......

My Expression :
Menghadapi mahasiswa, saya lebih prefer untuk berteman dengan mereka. Biarpun ada waktunya bersikap tegas bila mereka justru tidak bisa menempatkan diri sebagai seorang mahasiswa yg baik, kapan kita bisa berlaku sebagai dosen mereka dan kapan justru jadi teman mereka. Soal pengetahuan itu hanya soal waktu, karena Stella lahir lebih dulu, mungkin juga lebih dulu belajar, tapi soal ’attitude’ dan ’karakter’ orang, lain lagi. Dosen sepandai apa pun akan gagal di muka mahasiswanya jika ia tidak mampu memahami mahasiswanya. Otak boleh brilian, tapi sikap harus bersahaja, karena pengalaman di masyarakat pun akan lebih menghargai sikap yang rendah hati. Percaya diri harus dan sikap percaya diri sangat berbeda jauh dengan sikap sombong, begitu juga kata-kata yang keluar. Iya kan?? Sayang, saya temui itu di lingkunganku,........ hanya S1 lagi, baru lulus, belum ada pengalaman kerja juga, tapi gayanya itu loh kayak yang udah tahu banyak, agak sombong, dan .......... kasihan sekali...... justru memprihatinkanku, akhirnya kan memang tidak di respect oleh mahasiswanya??
C


Tapi yang sangat ku nikmati acara camping di Tangkoko sih banyak, antara lain makan bersama kami, tidur di tenda yg baru (thanks to Fr. Revi, provided it for us), duduk santai sambil cerita-cerita di tepi pantai. Sayang sih waktu itu bulan mati, coba kalau itu bulan purnama pasti suasananya lebih romantis dan aku suka sekali jalan menyusur pantai, sayang tidak ku lakukan, saking asyik cerita, tukar pikiran dengan Father Revi dan Ivone temanku, dengar curhat-nya Ivone juga (it means you trust me for it). Lalu esoknya, bisa melihat si monyet kecil itu, Tarsius, di pohonnya masih jam 5.30 pagi, jagawananya, they were so welcome, foto-foto (kudu dan harus tuh), kapan lagi mau kesana, jd harus ada fotonya dong?, lalu buat sarapan untuk semua yg praktis aja supermie, ada roti juga, keriangan adik-adik mahasiswa menghabiskan waktu di Tangkoko, lalu perjalanan pulang Tangkoko-Manado ada satu topik dan pernyataannya yang meninggalkan tanya tapi juga membuat aku terharu. Soal foto-foto, di setiap moment/kegiatan aku selalu punya beberapa foto favorit. Gitu juga kegiatan camping kali ini.


Sebenarnya masih ada lagi apresiasiku dan rasa senangku dengan momen-momen kebersamaan kami mengisi liburan, tapi tidak ingin ku-share di blog ku ini, karena rasanya mengurangi arti dan makna yg terekam di ingatan, ada di pikiran dan menetap di hati.
Thank U, God for the moments, thanks to Fr. Revi for all your kindness to us, your serve, and willing to provide many things to us, thanks to my friend Ivone, thanks for my students, I am happy with you guys, nice companion, fun to spend time with, and also nice attitude. I am glad to recognize you all. GBU

No comments:
Post a Comment