Saturday 10 April 2010

Kemeriahan Hut Uskup Manado


Konsekrasi Gereja Katedral Manado dalam HUT ke-70 Mgr. Josef Suwatan, MSC
Sabtu, 10 April 2010

Hari ini kuingat adalah HUTnya Uskup kami, Mgr. Josef Suwatan, MSC akan dibuat Misa di Katedral yang sekalian akan dikonsekrasi. Bersama kedua orang tuaku, aku ke Gereja Katedral di Jalan Sam Ratulangi, jalan protokol di Manado…. Tetapi biarpun merupakan jalan umum, tetapi karena acara yang sangat penting dan bersejarah, serta melibatkan dan mengumpulkan begitu banyak umat Katolik, sehingga jalan protokol ini ditutup dalam jangka waktu cukup lama sampai acara selesai. Syukurlah jalanan belum begitu macet waktu pagi itu, karena Stella datang sejam sebelum acara dimulai… maunya sih dapat tempat duduk di dalam gereja, agar bisa mengikuti misa dan melihat jelas semua rangkaian acara, makanya harus datang lebih awal…. Biarin deh nunggu :)). Syukurlah bersama mami, Stella bisa duduk dengan nyaman di dalam gereja yang megah yang akan ditahbiskan, diperciki air suci dan diurapi dengan dupa, tentu saja ada makna filosofi dan symbolic  akan kegiatan ini, selain agar bukan hanya secara fisik umat menikmati dan punya gereja pusat yang bagus sekali, tetapi juga dari sini umat lebih berkembang iman dan percaya secara kualitas dan pertambahan umat dalam kuantitas… terbukti diungkapkan dalam Laporan Panitia, Ketuanya Ibu Marieta Kuntag…. Bahwa awal mula hanya renovasi tetapi ternyata sesuai kehendak Bapa di Sorga, maka gereja ini dibangun kembali menjadi lebih besar, luas, dapat menampung sampai 1000 orang di dalam gereja dan design-nya megah dan mewah….

Dalam Misa Syukur Konsekrasi Gereja, tetapi juga dirangkaikan dengan HUT Uskup kami, Uskup Manado Mgr. Josef Suwatan, MSC. Beliau begitu terberkati, karena di usia 70 tahun, gereja Katedral yang merupakan gereja Katolik Pusat umat Katolik di Keuskupan Manado, bisa diresmikan/ditahbiskan/dikonsekrasi. Acaranya begitu hikmat untuk Misa Syukurnya, selain sang Jubilaris Mgr. J. Suwatan, dapat dihadiri 5 orang Uskup yaitu :
1. Nuncio/ Duta Vatikan, Mgr. Leopoldo Girelli
2. Uskup Agung Makassar, Mgr. John Liku Ada
3. Uskup Sorong, Mgr. H. Datus Lega
4. Uskup Monokwari, Mgr. John Saklil
5. Uskup Banjarmasin, Mgr. Nicolas A. Saputera
Serta 2 perwakilan dari Keuskupan Amboina dan Keuskupan Kupang, para pastores yang jumlahnya 100-an lebih, para suster, bruder, frater, para donatur besar yang khusus datang seperti dari Jakarta dan Surabaya, Gubernur Sulut Drs. S.H. Sarundajang dan ibu, Muspida, walikota, bupati, serta calon-calon walikota Manado (yang akan bertarung dlm pilkada Agustus 2010 ini) semua terlihat, baik yang katolik maupun yang non-katolik…. Dan yang sangat banyak, antusias mengikuti acara ini yaitu umat Katolik yang datang se-kevikepan Manado, juga dari Minahasa, Bitung, Kotamobagu bahkan dari Gorontalo (kebetulan saya melihat beberapa umat dari sana). Sungguh perayaan yang sangat bersejarah untuk Keuskupan Manado. Di dalam gereja, penuh, apalagi di luar gereja dengan tenda di kanan kiri dan muka gereja, sampai di jalan umum…. Kebayang dong umat yang hadir…. Saya yakin bukan hanya karena acara bersejarah bagi keuskupan Manado tetapi juga karena Uskup kami berulang tahun ke 70.

Stella mengikuti dengan baik Misa Syukur ini, serasa lebih diteguhkan dengan homily/kotbah yang disampaikan oleh Mgr. John Liku Ada….. Intinya beliau mengulas tentang CHANGE, bahwa berubah biasanya kita berpikir ingin bisa mengubah dunia, kemudian tidak bisa ternyata, kita berusaha merubah orang orang disekitar kita, dan setelah umur mendekati ajal, baru disadari bahwa juga tidak berhasil mengubah orang, dan akhirnya disadari bahwa paling utama adalah berubah dari diri sendiri…. (Stella pernah membaca pernyataan ini dalam buku Antony de Mello)… selain itu caranya menyampaikan homily sangat memukau… secara pribadi aku tersentuh dengan homily ini dan sesuai dengan pesan beliau di awal, disimpan dalam hati dan direnungkan…. Ayat-ayat alkitab yg sempat ter’kutip’ di kepala dan benar –benar meneguhkan aku saat ini, aku sangat bahagia karena percaya tidak ada yang kebetulan untuk segala sesuatu, di saat hatiku gundah karena beberapa hal yg terjadi, Tuhan datang menegurku, mendamaikan hatiku, menggembirakan lagi dengan kata-kataNya sendiri lewat homily dan kesaksian Mgr. Suwatan yaitu “segala sesuatu akan indah pada waktu-Nya (Pengkotbah 3:3)” dan Tuhan bersabda dalam kitab Wahyu 21 : 1-5a, “Allah akan menghapus segala airmata, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama telah berlalu. Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru”. Tuhanku, terima kasih banyak atas semua kekuatan ini… aku terharu… aku merasa bahagia dan sungguh bersyukur… karena aku memang bertekad untuk mengubah diriku sendiri menjadi orang yang lebih baik, meninggalkan yang lama, karena segala sesuatu yang lama telah berlalu, aku ingin segala sesuatu yang baru… dan peneguhan Tuhan yang  sangat kupercaya bahwa segala sesuatu akan indah pada waktu-Nya…. Dalam hal apa saja. Sebagai manusia lemah, kadang aku berpikir Tuhan ini sudah benar dan maksimal, tetapi ternyata bukanlah seperti itu… Tuhan menghendaki lain dan memang itulah yang terbaik dalam hidup.

Setelah Misa, masih dalam rangkaian acara ada Laporan Ketua Panitia Pembangunan Gereja, Ibu Marietta Kuntag, dipaparkan mengenai sejarah gereja Katedral, setelah itu Sambutan dari Gubernur Sulut Drs. S.H. Sarundajang intinya memberikan selamat untuk umat yang bisa menyelesaikan pembangunan gereja Katedral yang sangat indah dan megah, berada di pusat kota, jalan utama, dan bisa merupakan tempat wisata religi di Sulut, serta beliau juga mengungkapkan rasa terima kasih untuk kerjasama yang baik pemerintah dengan Uskup dan umat Katolik. Nah, ini yang kutunggu, kesaksian sang Jubilaris Mgr J. Suwatan, MSC dimana HUT-nya ke 70 juga dapat kado yg tak terlupakan dan membanggakan dari umat sebuah gedung gereja yang megah, tak dipungkiri ungkapan hati beliau merupakan berkat dan rahmat dari Tuhan, untuk yang mendengarnya, bahwa Tuhan bekerja pada waktu-Nya dan itu akan menjadi indah, diungkapkan dengan sedikit terbata-bata karena haru dan bahagia oleh Mgr karena pasti beliau merasakan kasih Tuhan yang tak terhingga dalam hidupnya, dan beliau mengekspresikan dengan penuh syukur tetapi juga encourage para pastor dan semua umatnya untuk lebih ber-iman, percaya dan bersyukur dalam hidup. Akhirnya sambutan Nuncio/Duta Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Leopoldo Girelli, dengan bahasa Indonesia berdialek ‘lidah barat’ tetapi bisa dimengerti, dan sambutan beliau banyak membuat umat yang hadir bertepuk tangan karena gembira, dan setuju dengan semua pernyataan beliau yang juga dibumbui dengan bahasa daerah Minahasa seperti, maleo leosan (artinya baku baku sayang), torang samua basudara, dll…. Sangat menarik… sambutan beliau dibuat memang untuk attractive people…

Misa usai, acara tetap berjalan… resepsi…. Saya mendengar dari panitia disiapkan catering untuk 2000 orang… wah makanannya banyak melimpah… dan memang umat yang hadir senang… syukur juga cuaca begitu mendukung…. Cerah, secerah hati semua yang bisa merasakan kemeriahan pesta syukur ini.

Setelah makan di keuskupan, sempat melihat dan berjabat tangan dengan Gubernur dan Duta Vatikan yang lewat di depanku, sangat dekat, jadi tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk menyalami juga mencium cincin nuncio… Ohh ternyata Nuncio Mgr Leopoldo Girelli akan segera ke airport kembali ke Jakarta, diantar sampai airport oleh Gubernur, Pst Herman Umbas, dan iring-iringan beberapa mobil polisi mengawal…. Wah acara ini mampu menarik banyak pejabat di daerah Sulut untuk datang dan terlibat…..para calon pejabat…. Para pengusaha….. dan banyak lagi dari berbagai kalangan.

Syukurlah, setelah cukup lama menunggu agar tamu-tamu lain sudah pulang, bisa juga leluasa ketemu Mgr. Josef mengucapkan Selamat HUT kepada beliau… penerimaan kebapakan, senyum dan kata-kata Mgr, selalu membuat aku senang dan damai… Mgr sempat titip pesan kepadaku, wah tanpa itupun Stella memang akan melakukannya! :))

 Bravo dan Proficiat atas kerja keras Pastor Herman Umbas sebagai pastor paroki Katedral, panitia pembangunan gereja/acara ini yang diketuai Ibu Marieta Kuntag, umat Katedral dan siapa saja yang terlibat… acaranya sangat teratur dan meriah…. Yang Stella pribadi merasa 'kurang', karena aku lupa membawa kameraku (malam sebelumnya, baterai di-charge sehingga aku mengeluarkan kamera dari tas yg biasa kubawa :( akhirnya foto-foto yang ada hanya diambil dari handphone-ku, yg pastinya tidak terlalu bagus gambarnya... biar deh yang penting ada dan Buku Kenangan Katedral, yg saya tahu akan dibagikan, kok tidak terlihat dibagikan? (aku jadinya tidak dapat deh buku kenangan itu). Penyusun buku tersebut adalah Noldi Watuna, yg kebetulan Dekan Fak. Teknik di Unika De La Salle Manado, rekan kerja disana… waktu ku minta, ia cuma bilang semuanya udah diserahkan ke panitia 1000 buah… Pantasan minggu-minggu lalu, ia bilang sangat sibuk sehubungan dengan penyusunan buku kenangan ini toh…. He..he… saya ingat Pst Herman pernah telpon Stella untuk minta nomor telpnya Noldi, ohh ternyata karena juga untuk penyusunan Buku Kenangan ini.. Stella juga jadi ingat 2 minggu sebelum acara ini, aku online di fb-ku dan kulihat tumben ya Pst Herman jg online, penasaran kutanya aja… beliau balas chatingku ‘baru selesai misa dan ini sementara rapat panitia untuk pentahbisan gereja’… saya tanya "sama-sama dengan Hut Uskup ya?" Pst Herman jawab "ya". Akhirnya kututup aja chating kita "Ok deh Pst, nggak akan ganggu lama, selamat berapat ria ya mudah2an acara sukses".
Syukur lah semua usaha dan kerja keras terbalas dengan suksesnya acara itu…. Proficiat yaaa, cuma itu yg bisa kuungkapkan waktu ketemu Pst Herman di halaman Katedral.....
SYUKUR….SYUKUR…. PUJI TUHAN….. untuk gereja kudus-Mu, Tuhan..
Proficiat, Yang Mulia Mgr Josef…. We love you.

1 comment:

Stella said...

Hai Naveed, thanks for your comment. What do you interesting about this blog? what information most interested? :))