Tuesday 31 March 2009

Being Single is My Privilege

There are so many reasons why single-time is a privilege for me. Such as :
- A Lotta Choice ; banyak pilihan dalam hidup, dari hal yang paling sepele bersenang-senang dengan teman sampai hal yg serius menentukan prioritas hidup.
- Stress Free ; dari sudut pandangku sih beban seorang lajang lebih kecil daripd org yg sudah menikah. Baik buruknya ya.. ditentukan oleh diri sendiri. So stress jauh-jauh deh ……
- More Excuse ; Mau kerjain kerjaan rumah kek, mau bangun telat kek, nggak tahu masak or flirting dengan siapa yg ku suka…… orang lain tidak terlalu peduli ..he..he… so what gitu?
- More flexibility ; lakukan hal spontan, bebas dan fleksibel adalah hal terbaik yg dimiliki seorang lajang. Ya kan?
- Master of My Own ; menentukan apa saja yang diinginkan, melakukan sesuai keinginan dan mengendalikan apa yang tidak disukai…. Benerr tidak?
- Many Opportunity ; kesempatan melakukan banyak hal lebih terbuka, dari studi lanjut, training ke mana pun, traveling mau sendiri maupun dengan teman-teman… masuk club mana yg sesuai kepribadian… pokoknya kesempatan terbuka lebar deh… termasuk berteman dengan siapa aja…

The ways to enjoy my Privilege are :
Punya banyak kesempatan menikmati masa lajang, sayang dong bila tidak dimanfaatkan secara maksimal… Begitu banyak ‘golden moment’ yang akan membuat hidupku penuh warna, antara lain :
- Bisa melanjutkan studi sampai jenjang setinggi-tingginya sesuai keinginan
- Bisa mengejar karir bila memang jenjang karir ada dalam kantor/perusahaan
- Bisa memperbanyak jaringan dengan kegiatan apa saja, termasuk aktifitas social dan gereja
- Bisa masuk menjadi anggota banyak komunitas
- Berteman dengan lebih banyak pria. Iyalah… belum terikat kan? So what gitu loch
- Berjalan-jalan dengan teman pria…. Enak loh lebih diperhatikan biasanya he..he…
- Bisa kencan dengan pria yang mungkin jauh dari criteria (so what?)
- Nongkrong dengan teman di cafĂ©, ngobrol banyak hal…….
- Travelling bisa kapan saja bila memang mau
- Lebih mandiri dan tidak terlalu bergantung dengan orang lain
- Tidak takut or nyesal bila seluruh gaji abis untuk sesuatu yg memang diimpikan(kalau udah ada pasangan kan,,, mana bisa??)
- Melakukan ritual treatment ; mau meni-pedi kek, crembath, massage, ikut kelas menari kek, kursus selam … wah terserah
- Atur tempat tinggal/apartemen bila tinggal sendiri sesuai maunya kita
- Ikut kegiatan memacu adrenalin, mumpung belum ada yang suka melarang he..he…
- Belajar banyak hal baru
- Mempelajari hal baru, lebih banyak waktu tanpa sibuk dengan urusan domestic/RT
- Melakukan hal menyenangkan tanpa mereka tahu, contohnya hadiah kejutan untuk ortu or teman dekat… pasti perasaan langsung happy deh sesudahnya… coba aja.
- Bisa koleksi apa saja yg disukai… nggak ada yg larang kan.
- Fall in love…. bisa many times ha…ha…ha…..

Mungkin banyak teman mengalami seperti yang ku alami saat ini…… pengalaman dan pemikiran yang tertuang semoga bisa jadi inspirasi untuk teman-teman ku yang masih happy men-jomblo or single-happy or whatever lah istilahnya…….. (Thanks CHIC untuk artikelnya... it's inspirational)
Pantes aja Oppie Andaresta menulis kan lagu nya dan setelah ku dengarkan I am AGREE with that and gue bangeeeet ha..ha..ha…

Lirik Lagu: Single Happy
Lagu: Oppie Andaresta
——————————————————
Mereka bilang aku pemilih dan kesepian
Terlalu keras menjalani hidup
Beribu nasehat dan petuah yang diberikan
Berharap hidupku bahagia

Reff :
Aku baik-baik saja
Menikmati hidup yang aku punya
Hidupku sangat sempurna
I’m single and very happy

Mengejar mimpi-mimpi indah
Bebas lakukan yang aku suka
Berteman dengan siapa saja
I’m single and very happy

Mereka bilang sudah saatnya karena usia
Untuk mencari sang kekasih hati
Tapi ku yakin akan datang pasangan jiwaku
Pada waktu dan cara yang indah

Aku baik-baik saja
Menikmati hidup yang aku punya
Hidupku sangat sempurna
I’m single and very happy

Mengejar mimpi-mimpi indah
Bebas lakukan yang aku suka
Berteman dengan siapa saja
I’m single and very happy
I’m single and very happy

Waktu terus berjalan
Tak bisa ku hentikan
Ku inginkan yang terbaik untukku

Expression in My Birthday

HUT ku 25 Maret 2009

Hari ini aku bahagia ….karena Tuhan menganugerahkan 1 tahun umur ku bertambah dalam angka, tapi berkurang kesempatan untuk hidup di dunia ini…….. ya kan?

Seminggu sebelum HUT sempat terpikir untuk mengambil cuti dan berlibur….. tapi banyak hal harus diselesaikan, termasuk tugas-tugas harian di kantor dan juga di kepanitiaan untuk acara alumni SMANSA, ditambah ada hal yg mesti dibuat untuk kontribusi ku di WOC nanti.

Teman-teman dekatku (especially Maya), mengusulkan untuk merayakan bersama mereka di hari ini. Ikut kata hati sih, aku ingin melewatkan hari lahirku ini bersama orang-orang yang ku sayangi…. Ada bos bosku di kantor, teman-teman kantor, teman-teman gank , dan keluargaku. Orang-orang yang selama ini selalu mendukungku, mempercayaiku, memperhatikan dan memang kurasakan kasih sayang mereka kepadaku ……. Tetapi timbul pemikiran lain, agar di masa Prapaskah ini lewati saja semuanya dengan biasa tetapi SYUKUR lebih diperbanyak.

Harapan dan keinginan kadang memang tidak seperti yang diharapkan dan kenyataan saat ini. Walaupun begitu AKU HAPPY dengan perhatian yang tulus dan kasih sayang dari orang-orang yang tidak pernah lupa akan HUT ku, biarpun tidak ku rayakan bersama mereka.

Merefleksikan kembali hal yang mengesankan :
Dari semalam menjelang HUT ku, aku di kamar sendiri merenung apa saja yang sudah terjadi, apa saja yang ku dapatkan selama ini, apa saja yang membuatku bahagia dan apa saja yang mengecewakanku setahun ini. Ternyata di tahun ini banyak kebahagiaan (yang tidak dapat disebutkan satu persatu), yang menonjol adalah apa yang selama ini kuinginkan akhirnya bisa terealisasi….. apa itu? (masih ingin disimpan sendiri).
Hal-hal yang mengecewakan juga terjadi… sudah dimaafkan……
Trima kasih Tuhan, Stella selalu percaya waktu akan membuktikannya, akhirnya toh mereka sendiri yang keki denganku setelah apa yang ia katakan dan buat terhadapku. Tanpa aku harus mengupayakan apa pun, ku jalani hari dengan biasa saja, kerja biasa saja, bergaul biasa saja, malah pengalaman ku lebih bertambah-tambah setiap harinya……. Ku syukuri semuanya itu. Besi akan jadi bila ditempa dengan keras dan panas, mungkin definisi ‘keras dan panas’ berbeda untuk tiap orang, tetapi semuanya dimaksudkan untuk mendapat hasil yang terbaik. Eh ...... sementara merenung masuk beberapa sms dari orang/teman yg sangat sayang dan selalu ingat akan HUT ku. Terima kasih ya........

Terima kasih yang tulus dari dasar hati yang paling dalam untuk orang-orang yang selalu ada dan selalu mau menjadi bagian dari hidupku. Orang-orang yang tulus mengucapkan selamat yang berada di dekatku dan juga di jauh sana, lewat media apa pun ; mau bersalaman langsung, via sms, telpon langsung, via email, dan via facebook. Apapun medianya Stella senang mereka tidak lupa, ingin menunjukkan perhatian dan aku juga bersyukur karena merasa ‘selalu diingat’, karena memang mereka adalah bagian hidupku, dan aku adalah bagian dari kehidupan mereka. Terima kasih untuk kado dari temanku di Inggris, yg pasti berguna untukku. I'm glad that you are still care of me & my family.
Terima kasih juga untuk kado (yg dibilang) sederhana darimu yang diperuntukkan untukku, saya tahu bukan kesederhanaan tsb yg ingin diungkapkan, tetapi kasih nyata bahwa You Care of me. I put it on my desk, so I can see it everyday :-)

Syukur dan terima kasih untuk :
Papi dan Mami tersayang, padahal Mami yang biasanya mau masak apa pun yang ku minta, karena sakit tidak bisa, tetapi toh biarpun tinggal meminta Papi mixer untuk buat Kue Tart HUT ku, tetap ia mesti bela-belain buat. Sudah tradisi dalam keluarga siapapun yg ber-HUT di rumah pasti ada Kue Tart (identik memang dengan perayaan HUT). Padahal untukku pribadi, tanpa itu pun Stella tidak akan merasa tidak diperhatikan atau merajuk kayak anak kecil he..he….

Di kantor, kuingin berbagi biarpun hanya sepotong kue tart kepada semua karyawan, tanpa kecuali (yg masuk kantor pada hari itu) disuguhin kue tersebut. Terima kasih untuk Tante Femy dan Tante Lance yang bagikan ke seluruh karyawan di tempatnya masing-masing). Biar bagaimanapun selama kurang lebih 8 jam aku berada bersama mereka, ada yang ketemunya setiap hari, ada yang jarang……. Tapi mereka adalah bagian dari hidupku, ada atasan dan rekan-rekan kerja, sesama dosen maupun staf administrasi, semua cleaning service dan security kantor. Aku tidak ingin ada yg terlewatkan.

Malamnya, kami sekeluarga makan malam bersama. Restoran Raja Sate menjadi pilihanku untuk melewati perayaan sederhana bersama keluargaku tercinta. Orang-orang yang sungguh mencintaiku dengan tulus hati, men-supportku selalu dan tentu saja rela berkorban untuk ku, putri kesayangan mereka.

Aku tidak ingin melupakan siapa saja yang sudah mengucapkan Selamat pas di hari itu, serta Doa dan Harapan yang baik bagi hidupku selanjutnya :
- Keluargaku : Mami, Papi, Michael, Neni, Tante Sar dan Tante Ida (Bandung), Yeddy Ombuh (Jepang).
- Para pastor : Pst. Revi, Pst. Herman, dan Pst. Agus M
- Teman-teman kantor : Neta, Teddy, Meitty, Ivonne, Debby P, Egi, Tome, Yuni, Ibu Vonny, Threis, Leidy, Lucy, Meytha, Ronald, John & Merie Laure, Bobby, Mukti, Tius, dll.. (siapa lagi ya?)
- Teman-teman kuliahku & alumni IK : Lita Pantouw (Jkt), Maya Sekoh(Mdo), Nora Ticoalu (Airmadidi), Gustaf Mamangkey (dari Australia), Ellva Rori (Timika), Willy Wardoyo (Jakarta), Dennie Mamonto (Jakarta), Jusak (Jepang), Maikel Karouwan (Mdo), Yuvi Karouwan (Jkt), Agnes Lapian, John Wantania (Mdo), teman-teman yg tergabung dlm alumni_itk_unsrat@yahoogroups.com
- Teman alumni SMANSA : Sherly Khosama (Mdo), Sonya Salonder(Texas, USA), Eka Oroh (USA), Fella Warouw(Jepang), Mecha Chandra(Berau-Kaltim), Carren & Fonny (Singapura), Stevy Kaunang (Jkt), Santo Massie (USA), Imelda Sulimto (USA), Amanita Muskaria (USA), Peggy Mapandey (Jkt), Jacky K (Mdo), Framy Tangel (Jkt), Vina (Malang), Terry Kepel (Jakarta), Jo, Nancy P (Kaltim), semua yg tergabung smansa92_alumni@yahoogroups.com
- Teman-teman SMP ku : nggak nyangka eui, udah 20 thn tidak ketemu tetapi begitu ketemu akrabnya bukan main…. Thanks to Achen Pelengkahu (dari Jkt), Lusy Talumikir (Jkt), Veron Tumangken, Rein Mamuaya, Herry Anwar, Marlein Masengi, Edwin Wilar. Dan ada juga Yulizar (dari Bali), Zulkarnain (Gorontalo), pokoknya happy deh dengan mereka. Karena ada di Manado jd skalian ngumpul... nggak puas makan-makan lanjut deh mereka karaoke he..he... aku pamit eh mereka lanjut...
- Teman Choice, gereja, kenalan, dll : ada Audy, Darna, Paul, Dhio, Pinkan K, Iwan, dll (sapa lagi ya??)

Pokoknya hari ini sungguh Ku syukuri, banyak berkatnya lewat orang-orang yang ‘care’ dengan keberadaanku apa adanya. Tuhan saja yang akan membalas semua kebaikan anda dengan caranya. Amin.

Tuesday 24 March 2009

Hut Imamat ke 44 Pst J. Mengko

Dengan hati yang gembira, Stella mau ucapkan :
Selamat HUT Imamat ke 44 untuk Pst. Johanis Mengko, MSC terkasih
(24 Maret 1965 - 24 Maret 2009)
Seperti Motto Tahbisannya :
" Illum Oportet Crescere Autem Minui"
(Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil)
Johanis 3 : 30
Tuhan akan terus menyertai sampai akhir karya, pelayanan dan pengabdian Pastor kepadaNya dan umatNya di manapun engkau ditempatkan.
Itu doa pagi yang sempat kuucapkan untuk Pst Mengko terkasih.

Salam sayang dari : Mami, Papi, dan Michael adikku.

Wednesday 18 March 2009

Memilih Pria ku


Memilih Calon Suami dari Kemampuannya

Rabu, 18 Maret 2009 09:40 WIB (Kompas.com)

Ada pepatah yang mengatakan, "When you meet someone who can cook and do housework, don't hesitate a minute, marry him (Ketika Anda menemui seseorang yang bisa memasak dan melakukan pekerjaan rumah tangga, jangan ragu semenit pun, nikahi dia)."

Tentu saja, hanya karena pria yang Anda kenal ini pintar memasak, tidak lantas Anda dapat menerima begitu saja lamarannya. Pepatah di atas bermaksud memberikan penekanan, apa yang dapat dilakukan pria tersebut untuk Anda dalam kehidupan yang nyata nantinya, itulah yang terpenting untuk Anda. Memasak hanyalah salah satu contohnya.

Namun berdasarkan pernyataan tersebut, menarik bila kita gali lebih lanjut, apa saja sih kemampuan pria yang patut dipertimbangkan saat memilihnya menjadi pendamping kita selamanya? Tidak berarti sebagai istri kita tinggal ongkang-ongkang kaki, tetapi alangkah teduhnya bila memiliki suami yang cekatan dan serba bisa. Betul, tidak?
"Pria yang melakukan pekerjaan rumah akan memberikan ekspresi kepedulian dan perhatian bagi wanita," kata Joshua Coleman, psikolog dari San Francisco, dan penulis The Lazy Husband: How to Get Men To Do More Parenting and Housework. Tentu saja, Si Dia tak harus menguasai semua hal di bawah ini. Bila ia mampu melakukan dua hal saja, tentu sudah cukup baik.

  • Mampu bertukang. Tentu, calon suami tak harus punya kemampuan membangun rumah. Bertukang di sini hanya dalam konteks minor problems, alias mengatasi kerusakan kecil di rumah. Contohnya, memperbaiki keran air yang rusak, mencat dinding, atau membuat peralatan sederhana dari kayu. Enggak lucu kan, kalau Anda yang harus memanjat genteng bila ada genteng bocor?

  • Mengerti dasar permesinan. Ia tahu apa yang salah jika ada bunyi-bunyi aneh pada mobil Anda, cekatan dalam mengganti ban dalam keadaan darurat, dan cukup peduli untuk melakukan perawatan rutin kendaraan Anda di bengkel.

  • Mampu berkebun. Ia tahu bagaimana mencangkul, dan sekadar menanam rumput di halaman. Ketika rumput liar tumbuh di antara tanaman Anda, ia segera membabat dan merapikannya.

  • Memahami dasar perlistrikan. Hampir semua aktivitas kita sekarang melibatkan barang-barang elektronik. Pastikan Si Dia mengetahui bagaimana memasang colokan listrik atau memasang lampu baru, mengetahui berapa kapasitas listrik yang mencukupi bila ada begitu banyak benda elektronik di rumah, juga mengerti bahwa kabel-kabel listrik yang simpang-siur di sana-sini dapat mengakibatkan korsleting sehingga peduli untuk merapikannya.

  • Memasak masakan sederhana. Tak perlu menuntutnya untuk mampu memasak ala chef di restoran ternama. Cukup bila ia mampu dan bersedia memasak mi rebus, nasi goreng, atau membuat jus sendiri. Gunanya, bila Anda sakit ia tahu makanan apa yang membuat Anda merasa nyaman. Selain itu, bila Anda sedang tak di rumah, ia juga bisa mengurus diri sendiri.

  • Melakukan pekerjaan rumah tangga lainnya. Ia tidak canggung saat harus mencuci baju, mencuci piring, menyetrika, atau menyapu. Pria-pria seperti ini umumnya sudah biasa bekerja sejak kecil dan bukan tipe pria yang membeda-bedakan peran sosial berdasarkan gender. Anda akan senang bekerja sama dengannya. (kebayang dong kalu akunya sakit, yah dia bisa sangat membantu). Dengan begitu menunjukkan juga perhatiannya dan kasih sayang kepada istrinya.

ha..ha..... akhir-akhir ini banyak ditanyain kepadaku....... pas lah bila artikel dari Kompas ini kutampilkan...... artinya.... ini hal-hal konkrit yg harus dimiliki untuk bisa jadi pendamping nantinya... tentu ada juga hal lainnya..... (who is he, anyway?)

Tuesday 3 March 2009

WE CHOICE angk. 30

Ikut WeekEnd CHOICE

(27-28 Peb-1 Maret 09) di Biara Savelberg-Lotta
Apa itu?

Choice adalah sebuah gerakan yang melayani kalangan muda-mudi dewasa dengan tujuan mengetengahkan kembali semangat hidup kristiani yang berlandaskan kasih dalam relasi dengan sesama baik dalam keluarga, lingkungan kerja, sekolah, organisasi dan lingkungan wilayah paroki atau GEREJA, serta untuk mengamalkan dan menyatakan semangat hidup kita yang baru dalam bersikap dan bertindak.
Kegiatan pelayanan ini dilaksanakan melalui suatu weekend Choice dalam bentuk kesatuan paket yang diberikan dengan metode group encounter atau pertemuan kelompok, yang berlangsung dari hari Jum’at pukul 17.00 sampai dengan Minggu pukul 18.00.

Sebuah WE Choice biasanya dilayani oleh 8 orang pembimbing atau fasilitator yang terdiri dari:÷ Seorang Imam÷ Seorang Suster÷ 2 Pasutri atau pasangan suami-istri dan÷ Sepasang muda-mudi. Komposisi ini merupakan gambaran gereja yang lengkap.
Nilai-nilai Choice berdasarkan pada ajaran Katolik, namun sejauh yang bersangkutan bisa dan bersedia mengikutinya secara lengkap, juga menerima peserta yang non-Katholik (simpatisan atau agama lain), walau prioritas utama tetap untuk mereka yang beragama Katolik.
Choice yang diambil dari kata choose, yang berarti memilih, dan memilih adalah suatu keputusan, jadi dengan memilih, anda memutuskan.
Apa sebenarnya yang ditawarkan untuk dipilih? Yang ditawarkan adalah “Semangat hidup Kristiani yang berdasarkan dalam relasi dengan sesama, dengan menjadi bagian dari hidup orang lain teristimewa orang-orang yang kita cintai”.
Sebagai orang dewasa, dianggap sanggup menilai dan meneliti kehidupannya sendiri dengan jujur dan terbuka, bukan saja dengan pikiran tetapi juga dengan perasaannya; dan juga dianggap mampu memilih dan menentukan apa yang baik bagi hidupnya dan bertanggung jawab atas pilihannya itu, terlepas dari apakah benar atau salah.

Tujuannya?
Tujuan utama CHOICE adalah mencoba menggali kembali relasional muda-mudi saat ini yaitu SENSE OF BELONGING atau rasa keterlibatan yang mendalam dengan sesama, dengan kata lain memilih untuk peduli.
Kemandirian dengan status bujangan, usia yang relatif muda, serta ditunjang dengan lingkungan kehidupan yang modern seperti di Manado, akan dengan mudah mengarahkan seseorang untuk terbawa hidup bebas tanpa komitmen terhadap relasi pribadi, yang oleh Pastor Tom Morrow (Founder of Choice) dikatakan sebagai kehidupan tanpa Sense of Belonging yang nyata.
Setelah WeekEnd Choice usai, tiap peserta dianjurkan untuk kembali ke kehidupannya masing-masing (TANPA MEMBAWA NAMA CHOICE ), seperti kembali ke keluarga, lingkungan kerja, sekolah, organisasi dan lingkungan/wilayah paroki atau GEREJA , untuk mengamalkan dan menyatakan semangat hidup kita yang baru dalam bersikap dan bertindak.

Choice bukan sebuah Organisasi
Choice sebagai suatu gerakan maksudnya, Choice adalah SEMANGAT yang menjiwai sikap hidup kita. Choice sama sekali tidak berniat menyediakan wadah permanen bagi para pesertanya, karena itu bukan tujuannya.
Karena Choice bukan organisasi muda-mudi, karena Choice tidak mempunyai anggota. Yang ada hanyalah peserta Choice atau orang yang sudah pernah mengikuti/mengalami WE Choice, yang sudah melewati pengalaman kebersamaan, dan secara manusiawi terikat dalam satu persaudaraan, sehingga terkadang tergerak untuk bertemu kembali di lain kesempatan.
Satu-satunya yang dapat disebut sebagai organisasi di dalam Choice hanyalah yang berhubungan dengan penyelenggaraan weekend-nya, yang dikelola oleh tim dan aktivisnya. Dalam hal ini Choice dapat dikatakan cukup terorganisir.

WE Choice adalah suatu pengalaman mengenai belonging, mengenal keterlibatan manusia dengan sesamanya. Karena Choice bersifat PENGALAMAN , maka Choice hanya bisa dimengerti kalau anda mengalaminya sendiri secara langsung.

Sikap-sikap yang harus anda ambil dalam mengikuti WE Choice dengan baik adalah:
~ Terlibat penuh~ Jangan menilai sebelum seluruh proses WE berakhir .~ Menyertakan unsur perasaan, disamping pikiran dalam keterlibatan anda.

Walaupun program ini telah disusun sedemikian rupa, demikian pula dengan timnya yang telah diarahkan untuk membantu sepenuhnya agar peserta dapat mengalami semua proses WE dengan maksimal; tetapi Anda pribadilah tetap merupakan faktor yang paling menentukan.
(Disadur dari http://www.choicemanado.co.cc/)


Ekspresiku : seperti uraian diatas bahwa ikut CHOICE adalah pengalaman, maka Choice hanya bisa dimengerti bila kita mengalaminya sendiri. Hal-hal manis pasti ada, dan susah diungkapkan tapi terpatri di hati dan pikiranku atas pengalaman-pengalaman selama week end. Biarpun awalnya hanya terima sms bahwa 'sudah didaftarkan' he..he.... tanpa niat besar untuk mendaftar sendiri pdhl sudah penutupan pendaftaran, tetapi saya percaya bahwa pilihan keterlibatanku kali ini (setelah beberapa kali diajak untuk terlibat), memang inilah waktunya....... karena akhirnya aku bisa menambah pengalaman dan tambah teman, tetapi lebih jauh merasakan 'nilai-nilai' yang terkandung dari pengalaman Week End itu ....... yang pasti berguna untukku.

Terima kasih untuk Kordis Manado, Pst Revi yg sudah mendaftarkanku awalnya.... (memang bukan paksaan untukku, I realize it's because you care), tetapi pengalaman bertemu dan berbagi "semangat", tawa, melibatkan perasaan, kemudian ada tetes airmata dan "kasih" dengan semuanya di waktu itu sungguh pengalaman berharga. Terima kasihku juga untuk pengalaman berbagi dari Team : Rm. Revi, Sr. Cathrien Taroreh, JMJ, Sr. Stefany Rengkuan, JMJ, Pasutri Syanne-Ventje Pailah, Pasutri Henny-Niko Wondal, Pasutri Nita-John Tangkowit, Paul Maitimo, Yolanda Wongkar, Merry Mongdong, Oijoon Maturbongs.

Akhir kata : Terindah dalam hidupku ...... mengenal ....... mencintai ........ melayaniMu.


(terlampir foto-foto dengan teman-teman sesama choicer@30 (diartikan peserta choice angkatan 30) dan Team)
dgn anak-anak asuhku : Sinta, Yanti, Sur
(We are a choice family) & Pst Revi