Tuesday 24 February 2009

Jangan Menunggu Lagi

Jangan menunggu sampai ada senyum....untuk menjadi orang baik.
Jangan menunggu untuk dikasihi.....kalau ingin mengasihi.
Jangan menunggu sampai kesepian...untuk menyadari pentingnya seorang teman.
Jangan menunggu pekerjaan baik...untuk memulai suatu karya.
Jangan menunggu sampai memiliki banyak hal... untuk sedikit berbagi dengan sesama.
Jangan menunggu sampai jatuh...untuk mengingat suatu nasehat.
Jangan menunggu sampai sakit dan kesusahan tiba...untuk percaya kepada doa.
Jangan menunggu sampai punya waktu...untuk bisa melayani sesama.
Jangan menunggu sampai orang lain terluka...untuk meminta maaf.

JANGAN MENUNGGU...
Sebab kita tidak tahu berapa lama waktu yang TUHAN berikan untuk kita.

Expresiku : Thank u, Mecha..... u has already remind me for that.
Just keep in touch, fren ......... I'll see u in facebook.

Selalu saja begitu, Tuhan memulihkan lagi hati yang lagi unmood, dengan berbagai cara. Salah satunya ketika hatiku belum baik (dikarenakan something @ work) ... tidak kebetulan membuka catatan Mecha di facebookmu dan ku dapati serangkaian kata-kata bijak, ada yang mengena saat ini.
Ku letakkan juga diblog ku ini agar, siapapun yang membacanya... mungkin menemukan sesuatu juga saat ini............

Monday 16 February 2009

Yang tertinggal di Kota Uti

Kegiatan & Pengalamanku di Gorontalo & Limboto
(7-12 Pebruari 2009)
Dalam rangka tugas mensosialisasikan keberadaan Unika De La Salle Manado, maka untuk ke-4 kalinya Stella menginjakkan kaki di Propinsi Gorontalo. Mungkin (aku merasa) pemilihan ku sebagai Koordinator Tim Promosi di Gorontalo, karena pengalaman ikut sosialisasi tahun lalu (2008) dan juga di sana ada seorang Pst Agus Mangundap yang merupakan mantan bos ku dulu, orang yang ku kenal dengan baik, tentu saja lebih nyaman buat ku dan teman-teman yang kubawa selama di sana. Se-tidaknya kami tidak harus ke sebuah hotel atau penginapan karena pasti tempat tinggal beliau bisa menjadi tempat/base kami selama di Kota Gorontalo, bukan soal budget hotel yang memang disediakan panitia, tetapi pun aku akan lebih memilih ke tempatnya, karena begitu ku hubungi beliau-nya senang dan sangat welcome. Apa sih yang beliau tidak akan bantu untuk hal yang berhubungan dgn De La Salle atau untuk perkembangan institusi ini? (yg susah payah turut diupayakannya untuk berdiri – tergantung orang menilai besar atau kecilkah andilnya akan universitas ini – tapi yang jelas ada pikiran, tenaga, usaha, keringat dan mungkin juga air mata, serta tekad dan nekatnya mengusahakan dari awal, merealisasikan ide dan kemauan Uskup Mgr. J. Suwatan, MSC agar ada universitas katolik di Manado). Rekan-rekan kerjaku yang tidak akrab atau dekat dengannya pun pasti akan dibantu bila datang kepadanya, apalagi aku yang mantan sekretarisnya dulu, pernah membantu tugas-tugasnya sebagai Ketua Yayasan De La Salle, dan justru setelah beliau bukan lagi atasanku di kantor aku bagaikan seorang anak untuknya :-) ....

Sebenarnya secara pribadi sejak dikeluarkan Surat Penunjukkan sebagai Koordinator Tim Sosialisasi di daerah sana....... ada semacam keraguan karena dengan pengalaman tahun lalu dan cerita orang-orang yang ku kenal di sana, daerah yang berat untuk univ yang punya ciri agama non muslim (maklum 80% mayoritas muslim), seperti Unika De La Salle Manado, biarpun sebenarnya kami sangat terbuka untuk latar belakang agama, budaya dan suku apa saja karena pendidikan itu universal untuk semua, pendidikan berbasis kompetensi, bahkan kami menjunjung tinggi pluralitas (keberagaman) masyarakat Indonesia. Dalam rapat perdana tim promosi sempat ku utarakan agar meniadakan saja promosi ke wilayah Gorontalo, dananya bisa untuk daerah lain dimana calon mahasiswa banyak yg masuk De La Salle dan alasan yang lain ....... tetapi sampai rapat berakhir tidak diputuskan untuk itu..... bahkan Rektor kami mengatakan agar brand De La Salle teruslah didengungkan, karena memang di sana pun ada umat kita yang masih bagian Keuskupan Manado, setidaknya mereka tahu keberadaan universitas yang milik Keuskupan Manado. Yah itulah maksud sosialisasi, disamping untuk menjaring calon mahasiswa baru.... Aku menganggap itu challenge, selain tugas. Memang universitas ini baru akan memasuki usia 9 tahun masih perlu sosialisasi.

Setelah berkoordinir dengan 5 sekolah SMA (yg besar) di Kota Gorontalo dan Limboto yang merespon baik agar bisa masuk ke sekolah mereka, akhirnya Sabtu, 7 Peb 2009 bersama teman dosen Ivonne Umboh, SE dan 2 mahasiswi yaitu Widya Pandenaa (mhsi Semester II PS. Teknik Informatika, yg juga alumni dari SMA N I Gorontalo), dan Suryana (mhsi semester IV PS. Keperawatan, ia berasal dari Pontianak-jauh jauh ke Manado untuk studi di Univ De La Salle Manado) ke Gorontalo, mereka ku bawa untuk juga menjadi kesaksian bagaimana kuliah di De La Salle Manado. Kami menggunakan mobil kantor APV De La Salle .... Wah Manado-Gorontalo dengan perjalanan darat selama 8 jam, cukup melelahkan dan membuatku pusing deh di jalan... udah berbagai macam gaya duduk, tapi serasa lama aja sampai di tujuan. Banyak cerita, bercanda, tidur yg kurang lelap........ Thank God, teman-teman seperjalanan tough juga, kami bisa tiba dengan selamat dan tidak ada keluhan berarti ha..ha... malah sepanjang perjalanan bercanda aja, cerita yg ringan-ringan, dan ditemani lagu-lagu lucu Project Pop malah sampai 3 x diulang belum juga tiba di Gorontalo ha..ha.... oya, singgah lunch di desa Maelang pas di belakangnya ada pantai pasir putih yang sangat indah pemandangannya....... foto-foto and gaya (tetep.........) didokumentasikan. Gitu juga di daerah Atinggola (perbatasan), berhenti sejenak untuk foto-foto pemandangan lagi he..he.... malah ada kejadian lucu di situ ...... tapi malu ahhhhh untuk ditulis di sini (off the record aja deh).
Tiba di Pastoran Gorontalo sudah jam 8 malam........ eh sudah menunggu cemas Pst Agus dan Pst Louis juga 2 rekan kerjaku yang duluan ke Gorontalo karena tugas yg lain, Audy Kenap dan Ruddy Pardanus.... kirain ada apa-apa di jalan... kok lama juga baru tiba. Kami makan malam bersama.

Biarpun udah mandi segar tapi tetap aja masih terasa capeknya, Stella ditelpon teman lama yg memang menetap di sana...... sudah 20 tahun tidak ketemu.... teman semasa SMP...... Zulkarnain Ruchban mengundangku dan Audy ketemu di Hotel Quality, menikmati malam minggu dengan live music-nya, asyikkk juga... karena sudah lama sekali tidak ada kabar maka yg paling byk pasti pertanyaan2 serta kabar-kabar teman-teman SMP dulu ... tidak terasa malam makin larut ....untung pastoran tempatku nginap hanya di seberang jalan, pas teng jam 12.00 malam aku pamit pulang .... pake diantar lagi maklum cewek jalan sendirian kan bahaya..... masuk rumah semuanya udah pada lelap, untung dah kalau Pst Agus tahu pasti deh ia akan ngomel panjang pendek... he..he... maklum aja itu karena sayangnya.

Tugas menanti......... hari Minggu, 8 Peb 09 bersama Ivonne dan 2 mahasiswi ku masuk gereja......mengikuti Misa Kudus dilayani Pst Agus Mangundap.... sebelum misa berakhir, beliau memberikan kesempatan kepadaku untuk berbicara di depan tentang keberadaan Unika De La Salle Manado kepada umat di sana...... beliau ingin De La Salle ini dikenal umatnya. Dalam berita parokinya, dimulai minggu lalu sebelum kedatangan kami, sudah dimuat pengumuman bahwa Unika De La Salle Manado sudah membuka pendaftaran untuk tahun akademik 2009/2010. Waktu memang tidak banyak diberikan, sekilas kuutarakan awal pendiriannya, dan lalu keberadaan saat ini di bawah pimpinan Rektor Pst Revi Tanod, MA yang ku tahu banyak umat yang kenal karena ternyata beliau pernah bertugas pastoral di Gorontalo. Selain itu kuutarakan harapan kepada umat di sana, ada satu universitas katolik kebanggaan milik Keuskupan Manado yaitu Unika De La Salle Manado, seyogyanya umat paroki St. Christoforus yang juga bagian dari Keuskupan Manado turut bangga dengan eksisnya universitas ini dan memanfaatkan pendidikan anak-anak mereka di Unika De La Salle Manado.

Senin, 9 Peb 09, kami ke 3 sekolah yaitu SMA Negeri I, SMA N 2, dan SMA N 3 Gorontalo... di SMA N I mendapat kesempatan untuk menjelaskan Unika dengan LCD dan presentasi foto-foto kpd beberapa siswa yang berminat di ruangan BK (yg disediakan sekolah) setelah jam ujian try-out. Diminta datang jam 10.00 pagi, ternyata di lapangan tidak demikian... nanti setelah anak-anak selesai ujian, dan menunggu lagi. Untuk 2 sekolah lain ..... kepseknya juga menerima dengan ramah, tetapi tidak bisa masuk kelas karena sementara ujian try-out, jadi kami meninggalkan brosur dan poster. Bila ditungguin juga, setelah anak-anak selesai ujian mereka langsung bubar pulang... macam-macam alasannya, capek, udah lapar, pingin persiapan untuk ujian esoknya, belum memikirkan mau kuliah dimana, sampai bila mendengar unika langsung terbayang ciri khas yg lain dari persepsi keyakinan mereka. Pengalaman tahun lalu juga, yg ku rasakan hal non teknis dan berbagai alasan bila sosialisasi di sekolah tsb. Hal beginian yg ku maksud, hanya bisa diupayakan, tetapi tidak bisa dipaksakan dan itu sudah di luar jangkauan kemampuan tim.

Selasa, 10 Peb 09... kami ke Limboto di SMA N 2 Limboto..... penerimaan yg sangat ramah dari kepsek dan guru-gurunya... malah pak Kepsek, ikut mempersiapkan ruangan, atur-atur kursi juga... menyiapkan LCD milik sekolah, tetapi siswa-siswa yang diundang dari 7 kelas, hanya yang pingin tahu yg datang. Enaknya dijelaskan sekaligus dan bisa ada presentasi materi sosialisasi, selain banyak foto-foto tentang De La Salle yg ku siapkan dalam slide. Setelah itu ke SMA N I Telaga....... juga penerimaan dari kepseknya ramah... hanya saja kami diperbolehkan masuk ke kelas-kelas........ capek deh ya... menjelaskan ½ jam di setiap kelas..... bagi tugas deh 4 kelas IPA aku dan Suryana, dan 4 kelas IPS bagian mem Ivonne dan Widya.
Selasa sore, kami memang tetapkan untuk tes masuk. Panitia memang tidak menargetkan banyak untuk Gorontalo, karena banyak hal non teknis di sana....... tetapi targetku adalah lebih banyak orang yg tahu bahwa ada sebuah universitas swasta di Manado, namanya Unika De La Salle... soal calon mahasiswa target diperkecil hanya yang non-muslim yg berminat, dan kalau diperkecil lagi yang mau studi di Manado dan punya kemampuan membayar uang kuliah......... berat juga ...... tapi itulah tugas... sudah dilaksanakan dengan sekemampuan kami dan sepenuh hati....... Pengalaman tahun lalu 5 calon mhs yg ikut tes, hanya 1 yang serius dan kuliah di De La Salle. Dan tahun ini ada 3 orang yang berminat ikut tes masuk, dan mudah-mudahan mereka serius masuk dan kuliah nantinya.

Yang bikin betah juga karena selain tugas..... tetapi juga suasana yg baru, anggap aja liburan ....... lain dari rutinitas sehari-hari di kantor. Pst Agus dan Pst Louis begitu welcome menerima...... mereka punya tugas harian dengan umat, seperti Pst Agus yang setiap pagi jam 06.00 membuat Misa di kapel, jam 07.00 udah sarapan, lalu ke sekolah SD-SMP Sta. Maria... pulangnya makan siang, tidur dan jam 4 sore ke kapel doa sendiri, selain itu ada umat yg datang untuk berbagai keperluan, maka kebersamaan lebih banyak di waktu makan malam dengan Pst Agus dan Pst Louis. Ada satu kesempatan dimana bisa bercerita dan mendengarkan curhat-nya ......... tapi apa yg bisa ku lakukan selain mendengar saja...... dengan begitu ia tetap merasa ’diperhatikan’ dan ’disayang’. Sangat wajar karena seorang imam pun adalah manusia :-)

Stella juga akan senang bila diperhatikan dan merasa bahwa kita disayang dengan tulus... iya kan? Berusaha saja untuk bisa mengerti dan melihat dari banyak aspek......

Tidak terasa udah hari Kamis........ dimana Kamis pagi sekali jam 5 subuh udah jalan bersama-sama dengan Pst Agus dan beberapa umatnya ke Lolak (4 mobil beriringan) menghadiri HUT 1 kevikepan Stella Maris yang meliputi wilayah Gorontalo, Tompaso, Kotamobagu, Amurang........ Uskup Mgr J. Suwatan, MSC juga menghadiri perayaan syukur itu. Jam 11 siang baru sampe Lolak.. dan diadakan Misa Syukur. Wah umat banyak berdatangan, dalam gereja dan tenda yang dibuat tidak bisa menampung umat, sehingga ku lihat banyak yang hanya berdiri di jalan dan rumah-rumah penduduk disekitarnya.

Terima kasihku dan syukur pada-Mu : atas perjalanan dari Manado-Gorontalo-Manado, bisa sampai tujuan dengan selamat (thanks to our driver : Michael Paendong), sehat semua, tugas bisa dilaksanakan (biarpun hasilnya belum dapat dilihat), kompak dalam tugas, nyaman dengan fasilitas yg diberikan, kebersamaan dalam tim (untuk Ivonne, Widya & Sur) he..he... byk pengalaman lucu dengan mereka, penerimaan dan dukungan dari Pst Agus dan Pst Louis Bayak di sana, ketemu mantan bos lagi (biarpun bila beliau ke Manado, stella bisa juga ketemu karena selalu dihubungi), hal yg ku hargai adalah komunikasi yg lancar.... bukan hanya soal tugas, tetapi bisa apa saja.... hal ini nyatanya membuat relasi lebih dekat..........


Hal lain yg menyenangkan, bisa melihat perayaan cap go meh/en ce pia setiap sore selama kami di sana 3 hari ramai di depan pastoran lebih leluasa dan dari dekat..... karena mereka juga singgah di pastoran, sebelum ke rumah dinas walikota disebelahnya, ketemu 2 orang teman lamaku Zulkarnain (udah jadi pengusaha sukses di sana) dan Dona Nusi (yg saat ini anggota dewan Prop. Gorontalo)... trims ya Zul atas traktiran lunch-nya kepada kami.... 20 tahun tidak ketemu, banyak perubahan tetapi senangnya ketemu lagi cerita-cerita masa lalu pun jd segar dalam ingatan.......... berkenalan dengan seorang ibu yang ramah, yg disebut Pst Revi ibu angkatnya, keliling kota Gorontalo lagi, bisa melihat perkembangan Gorontalo yang sekarang ber-HUT ke 8 (sewindu), pantesan setiap hari ramai dengan acara, serta perjalanan dengan pemandangan laut membuatku banyak merenung momen-momen manis yg pernah ku rasakan. Mengingat hal manis dan indah dalam hidup, kadang membuatku tersenyum dalam hati dan perjalanan itu terasa pendek...... dikirain aku sedang tidur, padahal mana bisa tidur mobil dengan kecepatan tinggi, jalan tidak begitu mulus, berbelok-belok, kepala agak pusing, maka yg enaknya ya mata terpejam sambil mengingat-ingat momen-momen manis yg membuat hati bahagia......... sehingga jalan jauh tidak terasa deh.

Pulang Manado pastinya capek juga karena 8 jam di mobil. ...... Biarpun capek skali badan ini....... tapi hatiku senang (ini yg penting)... soal capek gampang... karena tiba di Manado kan bisa ke spa dan massage ... he..he...

Waktu terus berputar..... kita tidak pernah tahu apa saja yang akan kita hadapi serta pengalaman yang seperti apa yg akan datang, tetapi yang bijak kita jalani dan terus mensyukuri nikmat yang sudah Tuhan anugerahkan, sambil tetap berharap bahwa semuanya itu mampu kita jalani dan talenta yang sudah Ia anugerahkan dapat dikembangkan. Terima kasih Tuhan untuk semuanya, semoga aku dapat menjalani semuanya dengan ikhlas hati. Amin.