Friday 31 October 2008

Pro : ALUMNI SMANSA MDO 92


Dear semua anggota alumni SMA NEGERI I MANADO Angkatan 1992

30 Okt 2008 kemarin, telah dibuka rekening untuk Acara Reuni 17 Tahun Alumni SMANSA MANADO 92 di tahun depan. Rekening ini akan dibuka sampai pelaksanaan Acara kita nanti.
Silahkan transfer di :
BCA Cab. Manado NO. REK 026 163 60 33 atas nama : Serlyani Khosama & Joice Andries.

Sesuai kesepakatan dan hasil rapat :
- dibuka rekening agar teman-teman semua dapat turut berpartisipasi, apalagi yang berada di LN yang mungkin tidak sempat hadir, maka bantuan dana juga sangat diharapkan (terlebih yg so tabae he..he...)
- Dana yang terkumpul, dari kita, untuk kita demi lancar dan suksesnya acara, serta membantu sekolah dan almamater kita.
- rekening bersama dan ada e-banking agar panitia lokal dapat memonitor dana-dana yg masuk dari anggota........ akan dilaporkan di milis.
- Menghindari hal-hal yg tidak diinginkan (maklum....... uang sensitif, ketua bilang ndak ba teman he..he..) maka Seti Khosama (Ketua Panitia) tahu no PIN, Stella (Sekretaris Umum) pegang ATM-nya tapi ndak tau no PIN, dan Joice (Bendahara) pegang buku tabungan.
- So........ mulai sekarang semua hal sementara dipersiapkan ...
- Ancang-ancang tanggal pelaksanaan : 3-5 Juli 2009 (yg di luar Manado so boleh ancang-ancang pulang, kase msk jo di agenda kerja, minta cuti, he..he... ok)
- Acara sementara digodok di milis Smansa 92

ANGGOTA MILIS SMANSA 92
Update 28 Okt 08 = 112 org

Alex M. Kambey (Surabaya), Audy Kenap (Manado), Alia Fannina (Jakarta), Aldrin Sekeon (Donny),Manado, Andy Sumual, Manado, Agustina Mandagi, Kotamobagu, Anita Bangalino, Florida, USA, Amanita Muskaria, New Hampshire, USA, Andi Muhlis, Illionois, USA

Budi Wahyoe, China, Baby Sarainsong, Okayama, Jepang, Budy Wawointana, Bandung, Bambang Sukotjo, Bandung

Christofel Pratasik (Ece), Manado, Carnelo Luntungan (Nelo), Jakarta, Cynthia Laksmono, Jakarta, Carren Rondonuwu, Singapore, Christian Konilug, Jakarta

Dewi Arungpadang, Jakarta, Desy Pardanus (chi2), Halmahera, Maluku Utara, David C. Kapojos, California, USA, Dapy Marpaung, Dewi Artrisanti, Jakarta, Dona Nusi, Gorontalo, Dessy Panambunan, Danny Palar, CA, USA.

Erwin Nangoy (Won), Jakarta, Ellen Tangkere, Manado, Eleeza Sumilat, Eva Mantik, Jakarta, Emor Mingkid, Yogyakarta, Edfrie Maith, Tomohon,

F. Hendra M. N (Ucok), Depok, Franky Paduli, Jakarta, Fela Waraouw, Chiba, Jepang, Framy Tangel (Fae), Jakarta, Ferdinand Loho, Manado, Fanny Tondo, Jakarta, Fufa Kambuno, Manado, Farha Dapas, Manado, Frangky Muliawan, Manado, Fonny Sengka, Singapore,

Herida (Ida), Jakarta, Hendra Rio GilangHerni Tumiwa, Jakarta, Huat Awaloei, Balikpapan, Hengki Kasenda, Manado,

Iman Setiawan, Jakarta, Imelda Soelimto (Mei), California, USA, Ipul, Jakarta, Imelda Purba, Jakarta, Ika Damayanti, Jakarta, Ira Waani, Manado, Iffah Djafar, Makassar, Imelda Possumah, Jakarta, Imelda Chandra, Kalimantan Utara, Iskandar Zulkarnain

Joko Prayitno, Jakarta, Joice Tumanduk, Manado, Johny Rompis, Manado, Jeanny Litouw, Manado, Jeffry Montolalu, Riau, Jacky Kawulusan, Manado,

Lydiawati Arbie (Opie), Papua, Luciane Tuegeh, Halmahera, Maluku Utara, Linda Pulukadang, Jakarta, Lusia Anis, Jakarta

Merry Suoth, Jakarta, Meldi Sinolungan, Saga, Jepang, Mona Terok, Jakarta, Maya Tololiju, Jakarta, Maksy Sendiang, Manado, Marsela Sangkay, Jakarta, Melda Sinolungan, Manado, Mareyke Pangkey, Manado

Nancy Tuturoong (Jeane), Jakarta, Nancy Karla Pangau, Manado, Olivia Ticoalu, Jakarta,

Peggy Mapandey, Jakarta, Peter Wowor, Papua, Peggy David, Surabaya

Rine Sela, Manado, Richard Maramis, Manado, Roy Widjanarko, Manado, Rine Mogea, Papua, Rifadli Bahsoan, Romie Mocodompis, Manado, Rosanti Pattiselano, Malang, Rico Londah, Manado

Stella Kaunang, Manado, Sonya Salonder, Texas, USA, Stephen Rantung (Ivan), Jakarta, Sisca Oroh (Eka), Wisconsin, USA, Syuly Karundeng, Rotterdam, Belanda, Seyske Tangkau (Eke), Manado, Sandy Daud, Jakarta, Steve Palenewen, Sherly Jocom, Sherlyani Khosama, Manado, Santo Massie, Florida, USA

Terry Kepel, Jakarta, Toar Sumakul, Tomy Rampengan, Jakarta, Telly Dadoali, Jakarta

Vinny Paendong, Jakarta, Vina Baksh, Malang, Victor Lengkong, Surabaya

Yolanda Sumeisey, Halmahera, Maluku Utara, Yolanda Thomas (Andha), Depok, Youna Sendow, Michigan, USA, Yani WaronganYoudi Gumolili, Manado.

Mari sukseskan acara kita bersama. Sweet 17th Anniversary Alumni SMA Negeri I Manado angkatan 92.
Tuhan memberkati persahabatan kita. Amin

Monday 27 October 2008

HUT Pastor J. Mengko, MSC ke 70

Selamat HUT Pst Johanis Benyamin Mengko, MSC terkasih
Minggu, 26 Okt 2008 Pst. Johanis Benyamin Mengko, MSC genap berusia 70 tahun. Sudah tidak bisa dibilang muda...... tapi melihat orangnya tidak akan menyangka bila beliau sudah berusia seperti itu, kelihatan masih seperti berumur 55 tahun-an ya...........

Sosok Pastor ini pernah juga dimuat di blog ku ini, tapi sebenarnya masih banyak yang bisa kuekspresikan sehubungan dengan pribadinya serta pengalaman Stella dan keluarga bersamanya.

Beliau mengenal kedua orang tua Stella dari masih jejaka dan gadis, bahkan menurut mereka Pst Mengko inilah yang juga punya andil merenda kisah kasih dan sampai di pernikahan, setahun kemudian Stella lahir.. Dari kecil aku kira-kira masih berumur 3 tahun sudah mengenal Pastor ini, karena sering diantar ke Pastoran Hati Kudus Yesus Karombasan waktu itu, dimana beliau bertugas sebagai Pastor Parokinya. Waktu mudanya lebih energik lagi dalam tugas dan pelayanan pastoral...... peninggalan buah karyanya yang masih bisa dinikmati oleh umat Katolik se-keuskupan Manado adalah Bukit Doa Maria sebagai juga tempat jalan salib di belakang Gereja Hati Kudus Karombasan.

Stella ingat beliau sempat mengungkapkan bahwa sebagai seorang Pastor apalagi waktu itu pernah mendapat tugas di Merauke sampai pedalaman selama 10 tahun, beliau sangat enjoy disana, biarpun medan yang harus digembalakannya sangat tidak bersahabat, naik turun gunung, masuk hutan untuk bisa melayani hanya beberapa orang saja orang Katolik Papua di desa atau tempat yang terpencil........ bila beliau balik dari tugas-tugasnya...... sangat senang bila mendapati surat tulisan tangan seorang anak kecil yang manis dan lucu juga pintar ha..ha... namanya Stella. Saya sering menyurati beliau waktu itu masih kelas 1 s/d kelas 6 SD..... keep in touch dengan beliau, penghubung waktu itu tidak seperti saat ini yang serba cepat dengan adanya HP, tapi di jaman 25-an tahun yang lalu surat menjadi alat komunikasi dan bisa berbulan-bulan baru sampai atau mendapat balasan. Di saat kesepian, sendiri atau butuh hiburan, atau lelah dari tugas jalan dinasnya, maka tulisan tangan dan isi surat yang polos dan lucu bahasanya serta cerita yang mengalir apa adanya dari seorang anak kecil menjadikan suratku menjadi alat hiburan yang paling ditunggu, selain juga kiriman Sambal Rica kesukaannya dan apa pun yang ia pesan kepada keluarga kami dari Manado.

Di saat keluarga kami mungkin punya kesulitan, saya tahu dia dengan rela mengulurkan tangan apa yang ada padanya untuk membantu orang tua ku...... kami sudah seperti saudara..... saling memperhatikan, menyayangi dan saling mendoakan.

Pada waktu tugas beliau dipindahkan dari hutan ke kota, dari Merauke ke Jakarta tepatnya di Paroki St. Andreas Kedoya....... kami kerap mengunjunginya......... apalagi Papi ku setelah pensiun diminta Pst Mengko menjadi Pelaksana Harian Ketua Yayasan Karya Kasih yg membawahi TK, sekolah SD sampai SMA Katolik dan 1 buah klinik kesehatan, yang artinya membantu Pst Mengko dalam tugasnya sebagai Ketua Yayasan waktu itu. 6 tahun Pst Mengko bertugas di paroki itu, karena juga orangtuaku di sana, maka Stella sering ke Jakarta dan mengunjunginya karena kami tinggal bersebelahan dengan Pastoran.........
saat itu Stella banyak dapat kemudahan dengan dipinjamkan mobil pribadinya (bukan milik pastoran ya) selama 1 bulan untuk bisa keliling Jakarta.

Beliau juga ke Pontianak mendapat tugas di sana di Paroki Stella Maris, Siantan. Dari nama paroki yang sama denganku saja tidak mungkin juga nama Stella gampang terlupa, sehingga pun beliau pernah mengajak Mami dan Stella ke sana untuk melihat keberadaan tempat tugasnya ........... bahkan karena satu pulau Kalimantan, diajak ke Kucing, Malaysia dengannya pesiar. ....... 2 kali Stella ke Pontianak, punya acara lain tapi tetap saja mesti menetap beberapa hari di tempatnya Pastoran. Kami memang bagai saudara.

Selama beliau bertugas di luar Manado, bila punya acara, kepentingan atau tugas dan datang ke Manado hanya 3 tempat yang ia pilih untuk tinggal sementara, yaitu di rumah kami, di Biara MSC Karombasan (memang milik & tempat Pastor-pastor MSC), atau Wisma Keuskupan (juga bisa untuk beberapa hari menetap para pastor dari luar Manado yg datang). Biarpun rumah kami sederhana, beliau selalu senang dan mau menetap beberapa hari, kami pun sangat welcome dan senang hati menerima.

Setelah dari Pontianak, beliau dipindahkan ke Manado....... saat ini bertugas di Paroki Ratu Rosari Suci Tuminting.......... salah satu juga buah tangannya adalah Toko Buku dan alat-alat Rohani namanya Kios Santa Maria, yang berada di Tomohon... adalah miliknya, karena tanah dan rumah yang dijadikan toko adalah peninggalan orangtuanya yang diserahkan kepada Pastor Mengko dan isi dari toko tersebut, dibeli dari uangnya dan sumbangan rekanan/kenalan/sahabatnya di Jakarta...... banyak juga keluarga-keluarga Katolik, pengusaha dan ada dokter yang dekat dengan beliau sehingga membantunya.
Stella juga diminta membantunya untuk menata isi dan barang-barang di toko tersebut pada awalnya......... setelah semua rampung dan berjalan dengan baik, aku menyarankan agar ada yang mengelolanya........ dan saya salut akan Pst Mengko itu salah satunya karena ketulusan hatinya........ diberikan toko tersebut untuk konggregasinya MSC (kongregasi Hati Kudus Yesus) untuk mengelola dan uang hasil penjualan menjadi milik komunitas, milik bersama. Tanah dan bangunan toko diatasnya itu pun akan diwariskan untuk MSC.

Tgl. 26 Okt 08, HUT-nya ke 70.......... ada juga cerita mengiringi perayaan itu yang mana beberapa umat yang cukup berada mengumpulkan uang agar HUT-nya dirayakan di MGP (Manado Grand Palace)......... waktu mendengar itu aku sempat agak heran bila memang Pastor setuju untuk dirayakan di situ.......... I know him well especially his personality............
Benarlah akhirnya beliau menolak karena risih dan it’s not him actually..... untuk seorang Pastor dan HUT-nya dirayakan di tempat yg cukup mewah. Sudah Stella duga pasti akhirnya juga akan ditolak (tentu saja dengan perlahan sesuai gayanya agar tidak menyakiti hati orang atau umatnya tentu).. Keinginan sebenarnya beliau dan sudah disampaikan juga adalah ingin agar HUT-nya dibuat di Pulau Mantehage, Kec. Bunaken yang masih daerah pelayanannya, dimana keluarga banyak yg berkekurangan, Pastor ingin masak bersama umat, beliau yang akan menanggung biayanya, juga melakukan pengobatan gratis dimana obat-obat sudah dipesan dari kenalannya di Jakarta. Kami pernah kesana juga bersama Pastor, waktu itu mentahbiskan Gereja Kecil di Mantehage…… pun bukan umat yg dibebankan tapi semua bahan makanan sudah dibawa oleh kami dari Manado.. dan bersama umat masak dan makan bersama. Justru asyiiiik sekali dan kebersamaan lebih terasa.

Pengalaman dan kesaksian hidup yang beliau tunjukkan juga menjadi bahan pembelajaran dalam kehidupan Stella, agar peduli terhadap lingkungan dan yang lebih kurang dari kita. Kemurahan hatinya, kesederhanaannya, kebaikan hatinya, selalu semangat, riang gembira membuat banyak umat menyenangi dan menghormati beliau.

Nasehat dan perhatiannya juga banyak ke Stella, malah udah dari kecil........ 30 tahun lebih Stella mengenal sosok Imam ini, pertolongannya juga pernah kami rasakan, sehingga apa yang ia pesankan, Stella berusaha untuk bisa memenuhi dan tidak ingin mengecewakan hati dan kepercayaan beliau.
2 minggu lalu beliau sakit maka pasti dikasih info duluan ke kami, Stella dan mamiku yang diminta membawakan obat untuknya serta melihat keadaannya. Akhir-akhir ini memang agak berubah karena kok jadi lebih manja ya,,,,,,,,, pastor kalau sakit harus didampingi dan diuruskan. Ha..ha.... ia kecapean setelah beberapa perayaan besar di gerejanya. Stella cuma pesankan, sadarilah sudah tidak muda lagi seperti dulu, semangat tetap seperti dulu tapi tenaga tidak lagi seperti dulu, karena itu jangan terlalu memaksakan diri bila itu pelayanan ok tapi bila hanya undangan perayaan biarlah pastor pembantu atau frater yang bertugas..... jangan semua harus diikuti. Jagalah kesehatan agar tetap bisa berkarya dan beraktifitas yang cukup-cukup aja, jangan berlebihan. Semoga saja beliau mendengarkan..........

Siang hari di Aula Pastoran Gereja Ratu Rosari Tuminting Manado, diadakan perayaan HUT bersama umat....... acara sangat meriah. Beliau memberikan kesaksian hidupnya, tentu saja kalau semua mau dikisahkan sangat panjang, sehingga intisari dari semuanya adalah sesuai Motto tahbisannya : ”Biarlah Dia semakin besar, dan aku semakin kecil”.
Sebagai seorang Imam/Gembala/Pastor tentu saja kaul kesetiaan, ketaatan dan kemurnian menjadi juga perjalanan hidupnya yang harus selalu ia pegang dan wujudkan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. Kesaksian umat sendiri mengatakan, baru Pst Mengko ini yang benar-benar mengenal gembalanya/anggota umatnya...... tidak ada umat satupun dalam parokinya yang tidak pernah ia kunjungi, beliau ingin mengenal mereka lebih dekat, mengambil data umat sendiri, ditemani ketua wilayah pergi ke setiap rumah keluarga....... jalan dinasnya itu biar hujan, panas, dari jam 3 sore sampai malam untuk mengambil data umat, mengunjungi rumah mereka satu persatu, entah itu hanya pondok atau rumah mewah, ia tidak membedakan mereka semua....... saya sangat salut dengan pribadi Pastor ini.......... tapi selain itu bila ia percaya terhadap orang, maka tidak gampang goyah......... banyak kali Stella buktikan itu. Kepercayaan yang ia tanamkan dari dulu, juga tidak ingin kusalah gunakan ................
Malamnya, umat di Gereja Bunda Hati Kudus Kairagi yang masih dalam wilayah pelayanannya membuat acara meriah setelah Misa Kudus, menunjukkan bagaimana orangnya. Banyak juga rekanan pastor yang hadir saat itu, ada Sekretaris Keuskupan Pst Chris Santie, MSC (mewakili juga Uskup Manado yang tidak berada di Manado saat itu), Dosen di STF Pineleng Pst Sujoko, Pst Rolly Untu, MSC, Pst. Pontoan, Pst. Alo Lerebulan, Pst Marcel Rarun, Pst Silvester Rarun, dan Pst. Merky Toreh (Superior MSC wil. Sulawesi & Kalimantan).

(foto-foto terlampir menunjukkan kemeriahan pestanya, I wont miss the party)

Selamat HUT, Pastor Mengko ku terkasih......... Tuhan selalu menyertaimu dalam segala hal.... amal dan karyamu pasti banyak berbuah dan akan menghasilkan pahala berlimpah di surga. Terima kasih Tuhan, sudah memberi kepada kami seorang kenalan, saudara, imam yang sangat baik, Stella yakin banyak pertolongan tangan Tuhan dalam hidupku, antara lain lewat Pastor Mengko ini. Thank You, Lord. Proficiat, Pastor.
Dominus Vobiscum.

Friday 24 October 2008

Proficiat for you all

SELAMAT HUT DI 24 OKT 2008

Hari Jumat, tanggal 24 Oktober 2008, aku mengucapkan Selamat HUT, Happy Birthday, dan Proficiat buat 3 orang yang ku kenal cukup baik, ada seorang pastor, teman baik dan rekan kerja.
Tiada yang lain selain kata dan ucapan serta doa buat mereka agar selalu mensyukuri berkat-berkat Tuhan dalam kehidupan mereka, selalu diberkahi kesehatan agar bisa beraktifitas, berkarya dan mengisi hidup ini dengan banyak buah baik. Agar harapan-harapan dan niat baik disertai usaha akan selalu diberi jalan dan terwujud seperti yang dikehendaki-Nya.

Lebih khusus ingin kuekspresikan apa yang ku kenal, ku tahu dan ku mengerti tentang mereka, yang ku sebut dalam doaku dan juga turut bahagia dengan HARI LAHIR mereka.

BUAT PASTOR REVI TANOD


Hari ini HUT-nya ke 44. Masih muda, masih energik, masih penuh dengan cita-cita, masih banyak harapan dan diharapkan oleh umat akan karya-karya dan pengabdiannya baik di Keuskupan Manado sebagai Prokurator/Ekonom, sebagai seorang Imam, sebagai seorang Rektor di Unika De La Salle Manado.

Stella memang baru kenal dengan pastor ini kira-kira setahun lebih, pernah jadi sekretarisnya saat tahun lalu beliau menjabat sebagai Ketua Yayasan De La Salle Manado. Yang ku tahu sih jarang marah malah hampir tidak pernah kena marahnya (atau mungkin marahnya dalam hati kali he..he...), biasa saja saat memberikan perintah, awalnya terlihat agak cuekan eh... tenyata orangnya cukup perhatian dan pengertian, mungkin karena pembawaan beliau yang tenang. Kadang bikin bingung apa maunya ndak bisa ditebak, lagi happy kah, lagi marah kah, atau bagaimana, tapi seiring dengan perjalanan waktu, maka bisa lebih mengenal pribadinya, sehingga kerja sama di Yayasan bisa dijalani dengan lancar.

Wah banyak sekali tugas dan tanggungjawab yang saat ini dibebankan di pundaknya oleh Uskup Manado Mgr. J. Suwatan, MSc, semoga saja beliau bisa melakukan itu semua dengan baik. Yang ku tahu apa yang sementara ini beliau jalani :
- Prokurator/Ekonom/Bendahara Keuskupan Manado
- Rektor Unika De La Salle Manado
- Moderator KTM (Kelompok Tritunggal Mahakudus), kelompok kategorial umat Katolik
- Moderator PUKAT (Kumpulan Pengusaha Katolik)
- Moderator/Team CHOICE (kelompok kategorial untuk muda-mudi Katolik)
- Membantu pelayanan pastoral bila di butuhkan.
Kegiatan-kegiatan yang banyak itu butuh waktu, tenaga, pikiran dan konsentrasi yang banyak......... niat boleh untuk menjalani dengan baik semua itu, tapi juga butuh tenaga dan kesehatan yang prima agar bisa menjalani semuanya itu. Tapi semua itu dijalani dengan semangat tinggi......... kayak baterai energizer ya ha..ha...ha....

Aku tidak ingin hanya mengungkapkan dan mengekspresikan kesan yang baik-baik saja, ada juga yang kurang atau karena tidak biasa dalam lingkungan elit selevel seorang Rektor. Aku ingat bahkan seorang Prof. Aminuddin Salle, MH mantan Koordinator Kopertis Wil IX Sulawesi mengatakan pada waktu Perpisahan beliau yang diadakan di Unika De La Salle Manado bahwa ’saya bicara di sini saja ya tidak mau di atas podium karena dihadapan ku ada beberapa Rektor, jabatan yang tinggi’. Saya kagum dengan pribadinya Pak Aminuddin, rendah hati, tahu menempatkan diri, intelek baik dalam bicara maupun sikapnya, sehingga ia membuat orang segan tanpa harus membusungkan dada atau bicara tinggi-tinggi, atau marah-marah agar terlihat nih ’I am the boss’, bossy acts, yg justru tidak menunjukkan sikap pemimpin tapi hanya label pemimpin.

Soal sosok Pst Revi ini...... Nggak tau ya mungkin karena terlalu baik, dan dianggap baik oleh beliau, sehingga kadangkala yang justru menurunkan kewibawaannya dianggap tidak apa-apa. Yah sebagai pastor, aku bisa mengerti dengan kebaikan hatinya, kesahajaannya, tapi karena beliau juga adalah seorang Rektor, punya jabatan publik, maka mau tidak mau harus bisa membawa diri dan menempatkan posisi beliau ’yang tinggi’ dalam masyarakat, karena diperhatikan publik. Mulai dari lingkungan kecil di Unika De La Salle Manado......... Di luar kampus, aku berharap Pst Revi adalah seperti yang sekarang ini, enak diajak bicara, sharing, sangat perhatian, pengertian dan murah hati, share wawasannya dan cukup baik terhadap ku dan banyak staf .... Tapi di dalam lingkungan kampus atau di luar kampus yg msh membawa jabatannya sbg Rektor, beliau adalah pimpinan yang patut mendapat penghargaan, dihormati, didengarkan, diikuti apa yang menjadi konsep, buah pikiran, pemahaman, kebijakan, kinerja serta kepemimpinannya. Kalau pun beliau tahu itu, tapi kurang bisa mengungkapkan, maka orang-orang disekeliling yang seyogyanya mengerti lah posisinya. Tidak enak kan di lihat seorang rektor, biarpun ia baik dan perhatian, tapi jangan dibuat seperti teman sebaya anda ................ atau apa lah yang tidak baik dilihat. He has a pride as our Rector, be respect! Kalaupun dianggap sudah seperti orang tua juga, kita kan respect terhadap orang tua kita?? Kasihan kan.........??

Di luar lingk Unika, okelah ia adalah sosok seorang gembala yang senang menggembalakan domba-domba, termasuk mengajari domba2 yg tersesat, ada yg bertingkah, ada yg childish, ada yg over PD, dll.

Selamat HUT pastor Revi...... seperti tahun-tahun yang lalu Dia selalu menyertai kehidupanmu, maka saat ini dan di tahun-tahun yang akan datang Dia tetap setia mendampingi dan menyertaimu sebagai seorang Imam yang menggembalakan domba-dombanya. Aku termasuk salah satu domba yang banyak kali tersesat (;-) , butuh byk bimbingan, terutama dlm bidang rohani, agar lebih dewasa dan bijak dlm kehidupan ini. Proficiat Pastor, GBU always.


Julita Hesdi Korompis, SPi, MSc

Hesdi akrab kupanggil begitu, hari ini juga berusia 33 tahun. Selamat HUT, say. Banyak doa dariku untuk kehidupan pribadimu, kesehatan tetap, kebahagiaan dalam rumah tangga, diberkati punya suami yang baik, anak-anak yang cakap dan lucu, punya pekerjaan yang baik sebagai PNS di Bappeda Kota Manado, pendidikan yang baik ....... Syukurilah semua itu. Semoga di tahun ini sukses akan menyertai karirmu.

Aku mengenal sahabat baikku ini saat kami kuliah di PS. Ilmu Kelautan Unsrat.... orangnya agak pendiam, pandai, dulu sih punya rambut hitam panjang bagai mayang terurai mengkilat, sangat pengertian, senang makan kecap (apapun makanannya, kecap harus ada) waduh........ pokoknya enak diajak jalan, cerita-cerita dan orangnya suka membantu.

Banyak sekali cerita dan pengalaman pertemanan kami dulu. Setelah lulus kuliah S1, kami terpisah, aku msh di Manado, ia dapat kesempatan beasiswa ke Australia ngambil S2 di sana. Memang kehidupan udah beda, karena Hesdi sudah punya keluarga kecil yang bahagia dan tinggal punya rumah sendiri, punya 2 anak yang cakap dan sehat, tapi aku masih betah dengan my single life. Satu pengalaman yang susah terlupa dengan Hesdi ini....... adalah dari 6 orang teman yang selalu bersama, saling curhatan, dia selalu aja sukanya denganku, entah kelompok studi, entah hanya jalan, entah cerita-cerita........ senang buat cake coklat, sehingga resep keluarganya pun akhirnya bocor juga ke Stella (yg kuingat sih kakaknya sempat marah ke dia) .... Kami pun buat cake bersama di rumah. Di saat kumaus-nya teman dekatku yg meninggal dulu, ia buatkan 3 buah cake coklat untuk di bawa ke rumah duka. (his favourite cake also, makanya bela-belain minta diajari Hesdi waktu itu untuk buat cake coklat).

So sweet......................., she knew that I really sad that time since he’s passed away. She’s cheer me up and keep telling me not to remember that sad moment.
Thank you, I appreciated your kindness to me.

Moment yang lain yang teringat pengalamanku dengan Hesdi adalah curhat terdalamnya tentang someone she likes saat itu........... karena dia……. Bela-belain Hesdi memotong rambutnya yang panjang dan indah menjadi sangat pendek. Stella yang mengantarnya ke salon aja sangat sayang, yang tukang potong rambut pun sampe ragu, ini serius ya? He..he.... hanya karena ku bilang bahwa ia suka cewek yg sporty, tp bukan berarti rambut pendek kan? Ku ingat kita masih begitu muda sehingga belum bisa mengambil suatu pilihan yang tepat, masih lebih mendengar apa kata teman bukan kata hati sendiri. Btw, sejak saat itu ia pun tidak lagi berpenampilan girlish tapi tomboy. Sorry say, udah terekspos tapi itu kan sudah lama sekali berlalu.............. make it simple, it’s just our experience in life.

Met HUT, Hesdi……… semoga di umur mu saat ini menjadi golden age untuk memulai segala sesuatu yang kau impikan dalam hidupmu. Keep in touch. All the best for you, God Bless.

Buat Michael Muaja, SE
Dia adalah rekan kerja di Unika De La Salle Manado, sekarang sebagai Ketua Program Studi Akuntansi. Dulunya juga ia kerja satu kantor di Yayasan sebagai Kabag Keuangan Yayasan De La Salle Manado. Kami banyak bekerja sama pada waktu itu.
Selamat HUT ke 32, teman.......... semoga Tuhan akan selalu menyertai kehidupan pribadi dan keluargamu. Semoga apa yg kau harapkan bisa terwujud, salah satunya harapan untuk memiliki seorang anak dlm pernikahanmu. Stella juga turut mendoakan agar semuanya bisa terwujud. Tuhan tahu apa yang terbaik dalam hidupmu, yakin dan percaya maka semuanya akan terlaksana sesuai kehendakNya. Makin dewasa, diberi kesehatan tetap agar bisa melaksanakan semua tugas dengan baik. GBU.

Dalam bulan Oktober ini banyak selamat dan doa teriring juga :

- Untuk Frankie Taroreh, SE dan Yonita Wongkar, SPd atas HUT Perkawinan mereka ke 4 tgl 21 Okt 08, sekaligus HUT-nya Frankie. Mereka berdua rekan kerjaku di De La Salle. Frankie Taroreh adalah Kordinator Keuangan di Unika dan istrinya Yonita adalah asisten koordinator Keuangan di Yayasan. Selamat untuk keharmonisan dalam RT-mu..... dikaruniai 2 anak yang cakap, sehat dan lucu. Semoga Tuhan tetap menyertai perjalanan keluargamu. Amin. Sebagai bentuk syukur, beberapa teman/rekan sekerja makan siang bersama di kantor Yayasan pada hari itu. Thanks ya untuk lunch-nya.

- Untuk Terry Kepel, SPi, MSc dan suaminya Lomo untuk kelahiran buah hati, diberi nama putrinya Shalom Amadea, di RS Jakarta tgl 13 Oktober 2008. Tuhan menyertai kehidupan keluargamu dan anakmu selalu. Amin

- Nancy Pangau, ST....... salah satu teman SMA ku, Selamat HUT ya tgl 9 Oktober 2008...sayang ada di Balikpapan jadi ndak bisa ketemu dan makan-makan ha..ha... Stella sisip doa saja buatmu, teman .......... Tuhan memberkati masa mudamu, mudah2an ya dapat jodoh yang diinginkan ha..ha.... Tuhan tahu waktu yang tepat untuk semua itu. Sehat-sehat dan dilancarkan dalam karirmu. Stella senang kamu orang yg suka tertawa, humoris, dan pikiran yang smart, enak diajak tukar pikiran deh. Ok deh Nancy....... keep in touch, fren. GBU

- Untuk Prof. Lucia Mandey, MS. Ibu Luci adalah Pembantu Rektor I bid. Akademik di Unika De La Salle Manado. Selamat HUT, prof pada tgl. 4 Oktober 2008. Terima kasih udah diundang dinner ya........ Stella juga mau sisip doa untuk kehidupan Ibu Luci dan keluarga. Apa yang diharapkan dapat terwujud juga diberkati dengan kesehatan dan kebahagiaan dalam hidup. Semoga juga bisa jadi berkat bagi orang lain dengan apa yang ada dalam diri dan kesahajaan Ibu Luci. Stella pribadi merasa dekat dan senang dengan kepribadian beliau yang lembut, tapi tegas dalam prinsip, bersahaja tapi juga tahu menempatkan diri, low profile but high performance.......... Banyak selamat dan doa untuk Ibu Luci ya.... amin.

Monday 13 October 2008

Tidak Semua Cowok adalah PRIA

Tidak semua PRIA adalah COWOK,

Sebagian orang dilahirkan untuk jadi "PRIA", tapi ada juga yang cukup menjadi "COWOK" saja. Tapi jangan khawatir, terima saja diri Anda sebagai PRIA (P) atau sebagai COWOK (C), toh semua punya nilai lebih dan kurang tersendiri. Dan yang tak kalah penting, percayalah kadang wanita tidak peduli. (upppps, kalu aku sih Peduli he..he....)

Inilah Perbedaan mendasar antara seorang PRIA dan COWOK

P : Tahu jelas 5 tahun lagi ia mau jadi apa.
C : Tidak jelas 5 menit lagi ia mau berbuat apa.

P : Jago membuat wanita merasa tenang.
C : Jago membuat cewek merasa senang.

P : Bacaannya Jhon Grisham, mainannya golf, tontonannya CNN.
C : Bacaannya Harry Potter, mainannya bilyar, tontonannya MTV.

P : Sebelum umur 40 sudah banyak uang.
C : Sebelum umur 40 sudah banyak dosa.

P : Seimbang antara penghasilan dan pemasukan.
C : Seimbang antara utang dan pembayaran minimum.

P : Mendukung emansipasi wanita, tapi tetap membayari bon makan wanita.
C: Mendukung emansipasi wanita dengan membiarkan wanita bayar sendiri.

P : Punya akuntan, penjahit dan dokter langganan.
C : Punya salon, kafe dan bengkel langganan.

P : Meminta Anda nimbrung ngobrol kalau mamanya menelepon.
C : Pura-pura Anda tidak bersamanya jika mamanya menelepon.

P : Putus dengan pasangannya sambil berjabatan tangan dan mengakui sulitnya menjembatani perbedaan antar mereka berdua, diiringi ucapan,"Kita tetap bisa berteman selamanya."
C : Putus dengan pasangannya sambil kabur dari rumah, merokok berbatang-batang, minum, plus ucapan, "Jangan undang aku ke pernikahanmu nanti!"

P : Mencintai wanita 10% pada pertemuan awal dan meningkat terus.
C : Mencintai wanita 100 % pada pertemuan awal dan menurun terus.

P : Berpikir dewasa seperti orang usia 40 tahun saat berusia 17 tahun.
C : Berpikir kekanakan seperti orang usia 17 tahun saat berusia 40 tahun.

P: Bisa menang hanya dengan otak dalam konflik.
C: Cuma bisa ngamuk, marah, adu mulut, dan adu otot dalam konflik.

P : Mikirnya, "Aku masih kurang pengetahuan, harus belajar lebih banyak."
C : Mikirnya, "Aku yang terhebat di muka bumi, siapapun aku hadapin!!!"

P: Otak no 1, digabungin otot kalo kepaksa.
C: Otot no 1, ditambah otak kalo punya.

(Sumber : KapanLagi.com, disadur Alex K)

Ha..ha… menilik bacaan diatas, aku terpekur sendiri….. SETUJU DEH….. aku punya banyak teman PRIA dan COWOK…… pantesan mereka begitu. Makanya aku suka PRIA deh bukan COWOK…..* senyum-senyum kecil* . Nggak dapat dapat pria idamanku, eh malah dapatnya banyak cowok (disekelilingku) ha..ha…ha……………

Krn yg kirim ini juga seorang teman pria masa SMA, makanya THANKS untuk kamu sudah menyadarkan untuk cari dengan karakter PRIA aja bukan COWOK (kok?) yg penting bukan Pria Bermasalah katanya he..he….. (ya iyalah....)
Sengaja di muat diblogku juga, agar teman-teman wanita dan cewek yg lain bisa membaca dan merenungkan perbedaannya dan anda akan menemukan sesuatu untuk diri anda sendiri.

So GIRLS, are you agree with that?

Monday 6 October 2008

Rafting di Timbukar

Mengisi Liburan : Rafting

Liburan bersama Lebaran (28 Sept – 5 Okt 08) sudah hampir berakhir. Minggu, 5 Okt 08 diajak Pst Revi, bersama teman dosen Ivone Umboh dan beberapa mahasiswa pencinta alam De La Salle Manado, ada Angga, Stenly, Rocky, Ombeng, Giant, Opo, Oliv, Mito, Lordi, Jerry, Enda dan Arthur (tamu De La Salle dari Inggris). Kami ke Desa Timbukar, daerah perbatasan Minahasa Selatan dan Minahasa Induk. Perjalanan di mulai dari Jl. Samratulangi kearah selatan menuju Desa Marwasey, kemudian belok ke kiri dengan suasana kampungnya, jalan agak sempit dan belum diaspal baik, hanya ada pengerasan jalan, rindangnya pepohonan, ada juga terdengar suara air sungainya. Wah dari Desa Tangkuney memang sudah terlihat area rafting dengan arus yang kuat.
Sesampai di Desa Timbukar udah jam 10.30 siang... dengan semangat 45 mahasiswa dan bos mau turun rafting (arung jeram), mau uji nyali di sungai berarus deras dari Desa Timbukar ke Desa Tangkuney, Minahasa.

Kami ke Karapi Rafting, bertemu para instrukturnya..... very nice people. Kerja di bidang jasa tentu saja pelayanan harus optimal agar tamu merasa enjoy.
Enak sekali suasananya, biarpun cuaca agak panas tetapi karena di pinggir sungai dengan hutan yang masih asri disekitarnya, sehingga terasa agak sejuk.

Awalnya ragu untuk ikut arung jeramnya, tapi melihat semuanya sudah dengan semangat 45 mau turun, akhirnya aku ikut juga. Mulanya sih biasa aja, setelah briefing 10 menit, doa, lalu turun deh. Pst Revi menyewa 4 perahu karet dengan 16 orang yg turun dan 1 instruktur (skiper) di tiap boat. Perjalanan belum begitu menantang awalnya..... masih tertawa-tawa di dalam boat. Aku se team dengan mahasiswaku, Angga, Giant dan Enda. Instruktur nya Engky. Asyiikkkkk sekali.
Perjalanan dari Timbukar ke Tangkuney menyusur sungai dengan arus kuat dan bebatuannya itu loch, besar-besar, membutuhkan kerjasama yang baik menjalankan boatnya, mendengar instruksi skiper, mengalami kebersamaan dalam susah dan senangnya perjalanan itu......... satu kata sih FANTASTIC!
Itu pengalaman manis dan asyik untuk diingat, memang segala sesuatu yang pertama selalu mengesankan buatku.

Kesan yang diperoleh dalam rafting ini : kerjasama, kekompakan, saling mendengar, merasakan susah senang bersama, usilnya juga ada... salah satu mahasiswa ku udah berani aja nyeburin mem-nya ke sungai itu......... soalnya waktu di perhentian/istirahat pertama di tempat dengan arus yg tenang, dia melihat aku hanya setengah basah, makanya sekalian aja diceburin jatuh dari rubber boat. Saat itu deh, tidak ada bagian tubuh yg tidak basah........... pokoknya semuanya basah .............................. he..he....
Kirain tidak lama... eh waktunya rafting sekitar 2 jam menyusur dari Timbukar ke Tangkuney. Kebayang dong perasaan dan debar-debar takut, asyik, ngeri, jantung yang rasanya mau copot dari tempatnya, perasaan enteng setelah melewati tantangan arus derasnya atau batu besar yg menahan boat sehingga harus ada usaha dan kerjasama yg baik agar bisa melewatinya, begitu juga rasa kaget dan panik waktu teman di boat anda jatuh ke arus sungai deras, hanyut atau terantuk batu, uhhhh pokoknya pengalaman yg mendebarkan tapi asyik bener!

You must try, friends.

Capeknya luar biasa, ditambah udah jam 13.00 siang, lapar dan hausnya itu loh. Kembali ke Karapi, Timbukar dijemput pakai datsun tua... ha..ha.... udah sikon begitu malah asyik dan anggap lucu-lucuan aja.
Pulangnya, banyak cerita lagi ........... pokoknya pengalaman liburan yg mengesankan...... setelah di Bunaken, Tangkoko dan Timbukar, masing-masing bagiku punya cerita dan kesan tersendiri.

Terima kasih Tuhan, untuk momen-momen berharga yang masih bisa aku rasakan di masa mudaku, yg mungkin di waktu yg mendatang sudah tidak lagi bisa dinikmati karena situasi dan kondisi serta prioritas yg berbeda. Untuk itulah saat-saat ini, rasanya kembali ke masa 10 tahun yg lalu, dimana juga jalan-jalan, kebersamaan dengan teman-teman, pokoknya enjoy life, rasanya kembali lagi deh di waktu-waktu sekarang (terutama liburan lalu). Terima kasih untuk kebersamaan itu....... Thanks to Fr. Revi, I will remember all your kindness to us (to me).

Thursday 2 October 2008

Camping di Tangkoko

Mengisi liburan kami sambil survey lokasi outbound untuk mahasiswa De La Salle Manado, Pst Revi mengajak kami ke Tangkoko, Kelurahan Batu Putih, Bitung. Di sana ada tempat camping, serta tempat penelitian dan juga bisa hanya melihat keberadaan the smallest monkey in the world, kera terkecil di dunia yaitu Tarsius spectrum (nama latin), atau Tangkasi (nama lokal). Tarsius ini adalah hewan endemic yang hanya berada di daerah Sulawesi. Oleh sebab itu banyak peneliti dari mancanegara datang melihat dan juga meneliti akan kehidupan hewan kecil ini.

Senin, 29 Sept 08 berangkat bersama dari Keuskupan udah jam 14.30, singgah beli makanan dan minumannya di Girian dan sampai di Tangkoko, tempat wisata alam itu udah jam 17.00. Biaya masuk sekarang per orang Rp. 2000 dan mobil Rp. 1500. Murah sekali. Kami yang ke sana dosennya ada Pst Revi, Stella dan Ivone Umboh, serta 12 mahasiswa pencinta alam ada Stenly, Jerry, Ombeng, Rocky, Tasya, Oliv, Angga, Revi, Opo, Lordi + adiknya, dan Enda. Wah asik juga perjalanan ke sana, jalan cukup bagus kecuali di beberapa bagian, tapi juga tidak seberapa parah, pokoknya bisa dilewati dengan mudah. Cerita-cerita mengalir terus, penuh canda dan tawa........ kalau seperti ini sih awet muda deh :-) ....

Di Tangkoko, tempat yang kami pilih bukanlah di camping ground-nya yang memang disediakan bagi pengunjung, tapi lebih prefer untuk camping, buka tenda di tepi pantai, suasananya itu loh ....... 3 tenda tempat tidur dan 1 tenda tempat kumpul dan makan di situ. Pokoknya OK deh, salah satu mahasiswa malah nyeletuk,’ wah kalau gini sih camping seminggu juga mau’ he...he......

Setelah membuka tenda, acara selanjutnya apalagi kalau bukan makan malam, udah sekitar jam 8 malam waktu itu. Bagi aku pribadi bukan soal makanan atau minumannya sesederhana apa pun itu, aku lebih menikmati kebersamaan dan canda tawanya.... pikiran langsung fresh deh. Apalagi kalau aku senang dengan orang-orang yang bersama denganku, tidak jaim, selalu punya cerita lucu, gaya-gaya mereka juga lucu, tapi pengetahuan mereka tidak malu-maluin sebagai mahasiswa. Aku pribadi merasa dapat belajar dengan apa yg mereka sampaikan, karena memang mereka lebih tahu dan ada pengalaman ke sana sebelumnya. Anak-anak itu juga menyampaikan dengan baik, bukan menggurui, tapi memberitahu. Aku justru respect dengan orang-orang yang bisa menempatkan diri dan membawa diri dengan siapapun dan kondisi apapun.

My Expression :
Menghadapi mahasiswa, saya lebih prefer untuk berteman dengan mereka. Biarpun ada waktunya bersikap tegas bila mereka justru tidak bisa menempatkan diri sebagai seorang mahasiswa yg baik, kapan kita bisa berlaku sebagai dosen mereka dan kapan justru jadi teman mereka. Soal pengetahuan itu hanya soal waktu, karena Stella lahir lebih dulu, mungkin juga lebih dulu belajar, tapi soal ’attitude’ dan ’karakter’ orang, lain lagi. Dosen sepandai apa pun akan gagal di muka mahasiswanya jika ia tidak mampu memahami mahasiswanya. Otak boleh brilian, tapi sikap harus bersahaja, karena pengalaman di masyarakat pun akan lebih menghargai sikap yang rendah hati. Percaya diri harus dan sikap percaya diri sangat berbeda jauh dengan sikap sombong, begitu juga kata-kata yang keluar. Iya kan?? Sayang, saya temui itu di lingkunganku,........ hanya S1 lagi, baru lulus, belum ada pengalaman kerja juga, tapi gayanya itu loh kayak yang udah tahu banyak, agak sombong, dan .......... kasihan sekali...... justru memprihatinkanku, akhirnya kan memang tidak di respect oleh mahasiswanya??

Camping di Tangkoko, mengasikkan sekali biarpun ada juga yang kurang bisa kunikmati, karena pikiranku sudah tidak suka sebelumnya yaitu takut dengan binatang melata yang berjenis ular (semua jenis ular, termasuk orang yg punya sikap kayak ular ha..ha...) dan juga sebel kalau dipaksakan jalan jauh dan naik gunung. Entah mengapa ya.... dari sononya kali, aku ndak bisa menikmati yg namanya kegiatan naik gunung. He..he..... sorry deh kalau banyak mengeluhnya saat itu. Aku paling senang suasana pantai, kebun, sawah, sungai, selain juga suka akan kehidupan modern yg mempermudah hidup. Living in a modern way with green and nature environments.

Tapi yang sangat ku nikmati acara camping di Tangkoko sih banyak, antara lain makan bersama kami, tidur di tenda yg baru (thanks to Fr. Revi, provided it for us), duduk santai sambil cerita-cerita di tepi pantai. Sayang sih waktu itu bulan mati, coba kalau itu bulan purnama pasti suasananya lebih romantis dan aku suka sekali jalan menyusur pantai, sayang tidak ku lakukan, saking asyik cerita, tukar pikiran dengan Father Revi dan Ivone temanku, dengar curhat-nya Ivone juga (it means you trust me for it). Lalu esoknya, bisa melihat si monyet kecil itu, Tarsius, di pohonnya masih jam 5.30 pagi, jagawananya, they were so welcome, foto-foto (kudu dan harus tuh), kapan lagi mau kesana, jd harus ada fotonya dong?, lalu buat sarapan untuk semua yg praktis aja supermie, ada roti juga, keriangan adik-adik mahasiswa menghabiskan waktu di Tangkoko, lalu perjalanan pulang Tangkoko-Manado ada satu topik dan pernyataannya yang meninggalkan tanya tapi juga membuat aku terharu. Soal foto-foto, di setiap moment/kegiatan aku selalu punya beberapa foto favorit. Gitu juga kegiatan camping kali ini. Oya, perjalanan berakhir lagi di keuskupan Manado keesokan harinya, sekitar jam 1 siang bubar pulang ke rumah masing-masing.

Sebenarnya masih ada lagi apresiasiku dan rasa senangku dengan momen-momen kebersamaan kami mengisi liburan, tapi tidak ingin ku-share di blog ku ini, karena rasanya mengurangi arti dan makna yg terekam di ingatan, ada di pikiran dan menetap di hati.

Thank U, God for the moments, thanks to Fr. Revi for all your kindness to us, your serve, and willing to provide many things to us, thanks to my friend Ivone, thanks for my students, I am happy with you guys, nice companion, fun to spend time with, and also nice attitude. I am glad to recognize you all. GBU